Pencemaran Tanah
Tanah merupakan bagian dari kerak bumi. Tanah tersususn dari mineral serta bahan organik lapisan tanah nan subur. Tanah krusial sekali peranannya dalam kehidupan di bumi sebab bisa membantu kelangsungan hayati tumbuhan. Tanah menyediakan unsur hara dan air serta penopang akar.
Tanah ialah loka nan sangat baik bagi akar buat tumbuh dan bernafas sebab strukturnya nan berongga-rongga. Selain itu, berbagai mikroorganisme juga menjadikan tanah sebagai habitat hidup. Hewan-hewan di darat pun menjadikan tanah sebagai huma buat hayati dan bergerak.
Ilmu nan berhubungan dan mempelajari tentang tanah disebut ilmu tanah. Berdasarkan segi klimatologi (studi iklim), tanah mempunyai peranan sangat krusial buat menyimpan air dan mencegah erosi, walaupun sebenarnya tanah juga bisa tererosi. Komposisi tanah di suatu loka berbeda dengan komposisi tanah di loka lainnya.
Pembentukan Tanah
Pembentukan tanah terjadi sebab proses pelapukan batuan dengan donasi organisme. Proses ini akhirnya membentuk tanah nan menutupi batuan. Proses pembentukan tanah disebut pedogenesis . Tanah terdiri atas berbagai lapisan (disebut horizon tanah). Setiap horizon terbentuk melalui proses kimia, fisika, dan biologi.
Pakar tanah dari Swiss bernama Hans Jenny, mengatakan bahwa tanah tercipta dari bahan induk nan mengalami palapukan dampak perubahan faktor iklim, relief permukaan bumi, dan organisme termasuk manusia. Faktor-faktor ini nan menyebabkan terbentuknya berbagai macam jenis tanah.
Karakteristik Tanah
Solum atau tubuh tanah terbentuk dari batuan nan melapuk serta mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah nan ada saat ini tak ada usianya nan lebih tua daripada periode tersier nan terbentuk dari masa Pleistosen (terjadi 1.808.000-11.500 tahun lalu).
Bahan organik dan mineral merupakan unsur nan membentuk tubuh tanah. Tanah mineral (non-organik) mengandung mineral sebab terbentuk dari batuan. Tanah organik warnanya hitam dan menjadi pembentuk primer huma gambut nan akhirnya bisa menjadi batu bara. Karena mengandung beberapa asam organik, tanah ini mempunyai taraf keasaman tinggi.
Jenis tanah ini sangat sedikit kandungan mineralnya. Tanah ini biasanya mendapatkan mineral dari genre air. Tanah organik sifatnya gembur sehingga bisa menampung air dan mampu ditanami, tetapi hasil tanamannya tak optimal sebab taraf keasamannya.
Tanah non-organik banyak mengandung mineral. Mineral inilah nan membentuk partikel pembentuk tanah. Ada tiga partikel pembentuk tanah, yaitu pasir, debu ( lanau ), dan lempung.
Ciri primer buat mengenal tanah ialah warnanya. Rona tanah bermacam-macam, seperti coklat, hitam, merah bata, hingga putih. Rona setiap lapisannya pun berbeda-beda. Tanah berwarna hitam atau gelap berarti mengandung bahan organik nan tinggi. Rona nan gelap pada tanah juga diakibatkan oleh mangan, belerang dan nitrogen.
Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah disebabkan benda asing nan masuk ke tanah. Benda asing ini misalnya senyawa kimia protesis manusia. Akibatnya, lingkungan orisinil tanah berubah dan terjadilah penurunan kualitas tanah. Pencemaran bisa juga terjadi sebab adanya kebocoran limbah cair, bahan kimia industri, dan penggunaan pestisida.
Menelusuri Lapisan Tanah
Secara garis besar pengertian tanah ialah bagian kerak bumi nan mengandung mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu unsur penopang kebutuhan makhluk hidup.
Tanpa tanah, makhluk hayati akan kehilangan penyedia unsur hara dan air. Selain itu, tanah juga berfungsi buat penopang akar, nan sekaligus sebagai penyelamat tanah dari bahaya erosi. Tak hanya manusia, hewan dan tumbuhan nan sangat membutuhkan tanah tetapi jenis mikroorganisme pun memanfaatkan tanah sebagai habitatnya.
Perlu diketahui struktur tanah nan berongga memang merupakan ciri fisik dari tanah. Hal ini dikarenakan tanah tersusun atas butiran (agregat) tanah dan ruang antar-agregat. Dengan adanya rongga/ ruang antar-agregat, unsur air dan udara bisa mengalir, sehingga sangat mendukung aktivitas bernafas dan tumbuh pada tumbuhan.
Jenis pori nan terdapat dalam tanah ada dua macam, yaitu makropori (pori nan berisikan udara) dan mikropori (pori nan berisikan air). Jika struktur tanah memiliki makropori dan mikropori nan seimbang, maka kondisi tanah akan semakin baik/ subur.
Biasanya ini berlaku pada tanah berjenis gembur. Sedangkan buat jenis tanah nan memiliki kadar lempung tinggi, cenderung kekurangan makropori.
Horizon (Lapisan) Tanah
Setiap tanah memiliki sifat fisik nan berbeda, sehingga sangat mempengaruhi lapisannya. Hal ini bisa dilihat dari rona dan tekstur tanah. Namun secara garis besar horizon tanah terdiri dari 6 lapis, yaitu:
- O Horizon, ialah lapisan paling atas dari tanah. Mengacu pada huruf O nan berarti "organik", tanah pada lapisan ini mengandung mineral organik dan biasanya disebut dengan tanah humus.
- A Horizon, ialah lapisan nan cenderung lebih dalam dari lapisan O. Lapisan ini mengandung lebih banyak mineral organic dan memiliki rona nan lebih gelap dari pada lapisan di bawahnya. Lapisan A ini juga sering dijadikan loka buat melakukan aktivitas biologi. Seperti halnya aktivitas akar tanaman, ataupun organisme tanah, antaranya cacing tanah, jamur dan berbagai spesies bakteri.
- E Horizon, ialah lapisan eluvial. Lapisan ini mengandung pasir dan lumpur. Eluvial cenderung berwarna terang.
- B Horizon, ialah lapisan bawah. Berbeda dengan lapisan O dan A, pada lapisan ini sangat sedikit terkandung mineral organik. Pada umumnya lapisan ini berwarna kecoklatan/ kemerahan. Rona ini diakibatkan banyaknya kandungan tanah liat dan besi oksida nan terbilas dari lapisan A. Akar tanaman kemungkinan besar tak menembus hingga ke lapisan ini.
- C Horizon, ialah lapisan nan mengandung bebatuan kecil dan belum mengalami pelapukan. Akar tanaman kemungkinan besar tak menembus hingga ke lapisan ini. Selain itu, lapisan ini hanya sedikit mengandung bahan organik.
- R Horizon, ialah lapisan terbawah nan sangat keras dan tak mungkin digali dengan tanah. Umumnya lapisan ini disebut bedrock.
Unsur Hara dalam Tanah
Unsur hara nan terkandung dalam tanah berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman, terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Unsur Hara Makro, yaitu zat atau unsur hara nan dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar, seperti Nitrogen, Phospor dll
- Unsur Hara Mikro, yaitu zat atau unsur hara nan dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil, seperti Besi, Mangan, Tembaga, dll.
Macam dari unsur hara makro, yaitu:
- Nitrogen (N), zat nan berfungsi sebagai penyusun asam amino dan protein pada tanaman, dan diserap dalam bentuk ion NH4+ dan NO3-. Sehingga unsur N tersebut bisa membantu proses pertumbuhan tanaman.
- Phospor (P), zat nan berperan dalam merangsang pembuahan dan pembungaan, sekaligus memberikan rangsangan buat pertumbuhan akar dan pembentukan biji. Phospor diserap tanaman dalam bentuk ion H2PO4- dan HPO42-.
- Kalium (K), zat nan diserap tanaman dalan bentuk ion K+. Fungsi dari kalium ialah mengatur keluar masuknya zat, sehingga proses fotosintesa dan respirasi bisa berlangsung. Selain itu, fungsi nan unsur ini juga mampu meningkatkan kekebalan tanaman terhadap penyakit. Unsur kalium banyak dijumpai pada bagian sitoplasma atau kloroplasm.
- Magnesium (Mg), zat nan berfungsi dalam mengaktifkan enzim nan berkaitan dengan metabolisme karbohidrat, enzim pernafasan. Mg juga berperan sebagai katalisator, kofaktor dan menyusun protein. Magnesium diserap tanaman dalam bentuk ion Mg2+.
- Sulfur (S), zat nan memiliki kegunaan buat menyusun asam amino, protein dan vitamin. Selain itu, zat nan juga bernama belerang ini berfungsi sebagai penyusun koenzim, biotin, CoA dan tiamin. Oleh tanaman, zat ini terserap dalam bentuk SO42+
Macam dari unsur hara mikro, yaitu:
- Besi (Fe), berbeda dengan unsur hara makro, zat nan satu ini lebih cepat diserap melalui daun dibandingkan lewat akar. Fungsi dari zat besi ini ialah sebagai penyusun klorofil, protein, enzim. Selain itu, zat besi juga berguna sebagai pemindahan electron dalam proses metabolisme dan berperan dalam perkembangan kloroplas. Bentuk ion besi nan diserap tanaman ialah Fe3+ dan Fe2+.
- Mangan (Mn), zat ini terserap tanaman dalam bentuk Mn++. Fungsi dari unsur Mn pada tanaman sebagai aktivator sejumlah enzim primer dalam siklus krebs, juga dibutuhkan dalam fungsi fotosintetik pada kloroplas. Mangan juga dimanfaatkan sebagai penyusun ribosom dan mengaktifkan buatan protein dan karbohidrat,
- Boron (B), ialah zat nan terserap dalam bentuk ion B(OH)4-. Zat boron berguna dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Selain itu, unsur ini juga bermanfaat pada keberlangsungan metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin.
- Molibden (Mo), peranan dari Mo dalam tanaman ialah sebagai pengaktif enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine oksidase. Sedangkan bentuk ion nan terserap ialah MoO4-.
- Tembaga (Cu), zat ini diserap dalam bentuk ion Cu++. Manfaat dari zat tembaga ini diantaranya sebagai pengaktif enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Tidak hanya itu, Cu juga berfungsi dalam kelangsungan metabolisme protein dan karbohidrat, terhadap perkembangan tanaman generatif, terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan lignin
- Zeng (Zn), zat nan berperan dalam mengaktifkan enim anolase, aldolase, asam oksalat dekarboksilase, lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan peptidase. Selain itu, zeng juga berfungsi dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas batang. Tanaman menyerap unsur ZN dalam bentuk ion Zn++.
- Klor (Cl), zat nan bermanfaat buat pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air nan tak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain. Tidak hanya itu, zat klor juga berperan dalam fotosistem II dari proses fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen. Klor terserap dalam tanaman dalam bentuk ion Cl-.
Masing-masing unsur hara ini memiliki peranan nan tak bisa digantikan oleh unsur nan lain. Jika ada tanaman nan nan kekurangan salah satu unsur, maka metabolismenya niscaya akan terganggu. Jadi, buat mengetahui kandungan hara perlu dilakukan analisa tanah dan tanaman.