Irian Jaya, Sinar nan Menghalau Kabut dan Estetika Alam Papua
Sahabat Ahira nan brilian. Kali ini bahasan kita tentang Irian Jaya atau nan sekarang lebih kita kenal dengan Papua. Irian Jaya ialah satu di antara 33 perfektur nan ada di Indonesia. Selain memiliki keistimewaan sumber daya alam dan sumber budaya serta keunikan manusianya. Irian Jaya memiliki perjalanan sejarah panjang nan hingga kini belum tuntas juga.
Irian Jaya terletak di bagian paling timur wilayah Indonesia. Sebutan buat Pulau Irian Jaya ialah pulau kepala burung cenderawasih, sebab memang bentuknya mirip kepala burung. Irian Jaya memiliki pusat wisata sejarah, sejarah, bahari, flora fauna, dan tentu saja puncak pegunungan es satu-satunya di Indonesia.
Sahabat Ahira. Kalau kita berbicara Irian Jaya sebenarnya kita berbicara soal Papua. Artinya, Irian Jaya itu Papua dan Papua itu Irian Jaya. Pada masa itu Irian Jaya terpisah menjadi Irian Jaya Barat dan Irian Jaya Timur.
Sejarah Irian Jaya dan Papua
Kini Papua Barat dulunya Irian Jaya Barat disingkat Irjabar merupakan provinsi Indonesia nan berada di bagian barat Pulau Papua dengan ibukotanya Manokwari. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2007 18 April 2007, nama Irian Jaya Barat diubah menjadi Papua Barat dan mendapat status swatantra khusus.
Luas kawasan Irian Jaya Barat mencakup kepala burung dan kepulauan di sebelah utara nan berbatas Samudera Pasifik. Sebelah barat berbatas dengan Provinsi Maluku. Timur dengan Teluk Cenderawasih. Selatan dengan Bahari Seram. Tenggara dengan Provinsi Papua.
Sedangkan hasil bumi dari Irian Jaya Barat [Papua Barat] ialah pertanian, pertambangan serta hasil hutan. Wisata nan terkenal di provinsi ini ialah Raja Ampat. Hasil lautnya ialah mutiara dan rumput laut. Kemudian ada sirup buah pala harum.
Pada masa kolonial Belanda kawasan ini dikenal sebagai bagian dari "Nugini." Sejak invasi pada tahun 1969, menjadi dikenal sebagai "Irian Barat" sampai 1973, dan selanjutnya oleh Soeharto secara administrasi diganti nama menjadi "Irian Jaya" [Glorious Irian].
Penggunaan nama resmi "Papua" pada tahun 2002. Saat ini, penduduk orisinil Provinsi Irian Jaya lebih suka menyebut dirinya orang Papua. Nama "Papua Barat" dipakai pada tahun 1961 oleh Dewan New Guinea. Pada tahun 2003 Presiden Megawati Soekarno Putri menandatangani pembagian Papua menjadi tiga provinsi: Irian Jaya Tengah, Papua [Irian Jaya Timur], dan Papua Barat [Irian Jaya Barat].
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah Irian Jaya dikenal dengan Nugini Belanda atau Nederlands Nieuw-Guinea, Dutch New Guinea. Senjata tradisional mayarakat Irian Jaya [Papua] ialah pisau belati. Senjata ini sangat istimewa sebab terbuat dari tulang kaki burung kasuari, pada hulu belati terdapat hiasan bulu burung. Lalu senjata lainnya busur panah. Busur terbuat dari bambu dan tali busurnya dari rotan. Keistimewaan panah masyarakat suku Irian Jaya ialah anak panahnya terbuat dari bambu, kayu dan tulang kangguru.
Sejarah Ringkas Irian Jaya
Dahulu kala, pada abad ke 16. Pedagang Eropa mencari rempah di daerah Bougainville, Tanjung D'Urville dan Selat Torres. Irian Jaya pada 1828 menjadi bagian dari Hindia Belanda sebagai Nugini Barat nan kemudian dikenal sebagai Irian Barat.
Sesuai kesepakatan PBB, mengenai masa depan Irian Barat pada 1969 diputuskan Irian Barat tetap menjadi bagian dari Indonesia dan menjadi Provinsi Irian Jaya.
Lalu kenapa dan mengapa nama Irian Jaya berubah menjadi Papua? Pada saat Gus Dur menjabat menjadi Presiden Republik Indonesia nama Irian Jaya diganti menjadi Papua. Penggantian ini bukan tanpa perdebatan. Sebab, saat itu Gus Dur tak berkonsultasi kepada DPR dan tak sinkron konstitusi. Fakta sejarah, kini sudah bergerak ke arah berbeda. Masyarakat Irian Jaya kini lebih suka disebut orang Papua ketimbang orang Irian Jaya.
Tanggal 31 Desember 1999 ketika Presiden Abdurrahman Wahid [Gus Dur] berkunjung ke Irian beliau mengubah nama "Irian" menjadi "Papua." Kala itu gejolak di tanah Papua sedang membara. Dan entah dari mana dan siapa nan menyebutkan nama akronim IRIAN "Ikut Republik Indonesia Anti Nederland."
Padahal menurut tetua adat sendiri, nama "IRIAN" diambil dari bahasa salah satu suku di Irian. Frans Kaisiepo pejuang Irian nan mengusulkan nama IRIAN nan berarti "Sinar nan menghalau kabut." Sungguh latif arti Irian, diambil dari bahasa salah satu suku di Irian. Dan ternyata sekarang berganti menjadi "PAPUA." Nama Papua berarti "Daerah hitam loka perbudakan."
Ada pula pendapat nan mengatakan nama "Irian" berasal Ibn Bathuthah, seorang penjelajah Muslim nan kala itu melihat penduduk setempat Irian tak berpakaian dan berseru "Iryan, Iryan" nan berarti tak mengenakan pakaian.
Sahabat, kita sebaiknya tak perlu masuk terlalu jauh mengenai perihal nama ini. Dan kita pun tak perlu bingung dengan sebutan Irian Barat, Irian, Irian Jaya atau Papua. Biarlah kita serahkan kepada pakar sejarah.
Irian Jaya, Sinar nan Menghalau Kabut dan Estetika Alam Papua
Tidak diragukan lagi, alam Irian Jaya memiliki estetika nan sangat luar biasa. Keanekaragaman hidup dan budaya mulai dari ukiran, tenunan, alat perang, alat dapur, bahtera adat.
Jika kita berwisata ke Irian Jaya kita dapat melihat hutan, satwa liar seperti burung, kuskus, kasuari, cenderawasih bahkan kanguru. Kita dapat melihat keindahalan alam bawah bahari dan anek biota bahari serta pemandangan pasir putih di tepi pantai.
Kemudian kita dapat melihat Pegunungan Jayawijaya. Puncak nan diselimuti salju beriklim tropis. Ada pula Gunung Oranye nan puncaknya juga ditutupi salju. Bahkan uniknya lagi, di Pegunungan Jaya Wijaya ditemukan fosil kerang nan kabarnya berasal dari laut. Jadi, terciptanya Gunung Jayawijaya berasal dan muncul dari permukaan laut.
Daftar Gunung di Irian Jaya
- Pegunungan Arfak
- Pegunungan Fak- Fak
- Gunung Fudi
- Pegunungan Kumafa
- Gunung Kwoko
- Pegunungan Tamarau
- Gunung Togwomeri
- Gunung Wasada
- Gunung Wiwi
Daftar Danau di Irian Jaya
- Danau Ayumaru
- Danau Anggi Giji
- Danau Anggi Gita
- Danau Yamur
- Danau Yawasi
Daftar Suku di Irian Jaya
- Ansus
- Amungme
- Asmat
- Ayamaru
- Bauzi
- Biak
- Dani
- Empur
- Hatam
- Iha
- Kamoro
- Mandobo
- Wambon
- Mee
- Meyakh
- Moskona
- Nafri
- Sentani
- Souk
- Waropen
- Wamesa
- Muyu
- Tobati
- Enggros
- Korowai
- Fuyu
Sahabat, kita tahu sampai saat ini Irian Jaya masih bergejolak dengan segudang permasalahan perang antar etnik termasuk masalah pertambangan PT. Freeport. Sekalipun begitu kecintaan kita terhadap tanah Irian Jaya atau sekarang disebut Papua. Tidak dapat kita abaikan. Sebab, sesungguhnya kita semua ialah bersaudara dari Sabang sampai Merauke.
Seperti nama IRIAN nan berarti "Sinar nan menghalau kabut." Semoga tanah Irian Jaya tambah damai dan jaya. Tidak ada lagi kabut gelap berupa peperangan dan pertumpahan darah. Hadirlah sinar benderang di tanah Irian Jaya tercinta.