2. Pesan (message)

2. Pesan (message)

Secara sederhana faktor-faktor komunikasi sebenarnya terdiri atas: komunikator, pesan, dan komunikan.Dengan terpenuhinya ketiga faktor-faktor komunikasi ini maka proses komunikasi sudah bisa terjalankan.

Komunikasi merupakan hal nan sangat krusial bagi manusia. Seperti nan kita ketahui bersama bahwa manusia ialah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tentunya membutuhkan orang lain. Dalam interaksi ini manusia memerlukan buat berkomunikasi dengan manusia nan lain.

Proses komukikasi ini memang sudah bisa dijalankan dengan ketiga faktor-faktor komunikasi nan telah disebutkan di atas. Tapi belakangan diberi tambahan yakni media. Tanpa tiga faktor tersebut di luar media (sarana atau saluran) maka tak akan terjadi sebuah komunikasi.

Persoalannya terkadang oleh para pakar dinyatakan bahwa media pun ialah pesan ( message ) itu sendiri. Maksudnya, jika Anda ingin mendapatkan feedback nan sinkron pilihlah media nan sinkron dengan pesan nan ingin Anda sampaikan.

Komunikasi dan ilmu komunikasi sekilas tampak mudah-mudah saja. Padahal kalau kita kaji kembali tidaklah demikian. Komunikasi memang secara harfiah dan fitrahnya bersifat kleptik, di persimpangan jalan. Lahir dari rahim disiplin psikologi, disiplin sosiologi, disiplin antropologi, linguitik dan sebagainya.

Banyak sekali disiplin ilmu nan berperan krusial dalam faktor-faktor komunikasi. Seperti halnya disiplin ilmu linguistik nan memperngaruhi faktor-faktor komunikasi secara verbal. Selain itu faktor-faktor komunikasi juga dipengaruhi oleh disiplin ilmu sosiologi dan psikologi nan mempelajari tingkah pola setiap manusia dalam berinteraksi dengan nan lainnya.

Faktor-faktor komunikasi nan terdiri dari komunikator, komunikan, dan media tidaklah dapat dipisahkan. Semuanya saling terkait dan saling melengkapi. Tanpa kehadiran salah satu faktor-faktor komunikasi tersebut maka sudah dapat dipastikan komunikasi tak akan terjadi.

Jadi, jika kita berusaha memahami komunikasi secara holistik, utuh dan tak parsial, maka akan kita temukan komunikasi "tercampur" dengan teori-teori dari disiplin ilmu nan lain, bahkan filsafat pun turut menjadi akar dari kajian komunikasi.



Faktor-Faktor Komunikasi

1. Komunikator

Pelaku atau penyampai komunikasi. Dalam hal ini sebagai subjek nan berperan lebih aktif dan kreatif. Komunikator bisa pula disebut sebagai sumber komunikasi.

Komunikator merupakan faktor pertama penyebab terjadinya proses komunikasi. Dianggap sebagai faktor pertama sebab merupakan sumber dari muasal berawalnya suatu komunikasi. Adanya sumber ini maka komunikasi baru dapat berjalan.

Disebut sebagai sumber suatu komunikasi sebab komunikator memiliki hal nan ingin disampaikan kepada pihak nan lain. Hal inilah nan menyebabkan proses komunikasi berlangsung.

Sebagai awal dari jalannya suatu komunikasi maka komunikator memiliki peran nan sangat penting. Dialah nan menentukan arah berjalannya komunikasi serta kualitas dari proses komunikasi itu sendiri.

Maka dari itu, dalam komunikasi dapat dipercaya komunikator termasuk diperhitungkan. Sebab, komunikan mempercayai komunikator nan memiliki dapat dipercaya seperti kompetensi, pengalaman, dan terlatih.

Kredibilitas nan dimiliki oleh seorang komunikator akan sangat berpengaruh terhadap penerimaan pesan oleh komunikan. Seorang komunikator nan memiliki dapat dipercaya tinggi akan membuat pesan dengan mudah bisa ditangkap dan dicerna oleh komunikan. Pesan nan tertangkap pun akan memiliki kualitas seperti apa nan ingin disampaikan tanpa adanya kesalahpahaman.

Namun sebaliknya, komunikator nan memiliki dapat dipercaya rendah atau tak cukup baik maka akan mempengaruhi kualitas dari tertangkapnya pesan oleh komunikan. Pesan nan tertangkap akan memiliki peluang buat tak sama dengan nan diinginkan atau memungkinkan terjadinya kesalahpahaman.



2. Pesan ( message )

Pesan ialah hal nan ingin disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.Pesan nan disampaikan bisa berbentuk verbal atau dengan ucapan lisan dan non verbal (persinggungan, penciuman, perasaan, tulisan, perbuatan). Pesan bisa berbentuk non verbal karena, komunikasi bukan hanya aktivitas berbicara saja.Karena jenis komunikasi juga melibatkan komunikasi non verbal maka diam pun dianggap sebagai sebuah pesan komunikasi.

Makna diam antara lain: Diam itu marah, menolak bicara, diam berarti takut, takut salah, diam itu bosan, tak tertarik, diam itu merenung, kosentrasi, diam berarti menghormati, diam sebagai keadaan nan memalukan, dan seterusnya. Bahasa Non Verbal dapat menimbulkan pesan dan penafsiran nan bermacam-macam daripada bahasa verbal.

Menurut Rothwell, ada tiga disparitas fundamental antara verbal dan nonverbal: Non verbal suatu proses nan berkesinambungan; Non verbal lebih dapat dipercaya daripada verbal; Non verbal lebih efektif daripada pesan verbal, menyangkut perasaan seseorang, sikap.

Kita mengira bahwa kebanyakan komunikator nan merupakan salah satu dari faktor-faktor komunikasi lebih banyak menggunakan komunikasi secara verbal. Hal ini dikarenakan komunikasi secara perkataan atau ucapan paling mudah buat dilakukan dan pesan nan disampaikan bisa tersalurkan dengan mudah. Tapi ternyata kebanyakan komunikator melakukan komunikasi secara non verbal.

Komunikasi non verbal ini memang lebih mudah buat dilakukan daripada melakukan aktivitas verbal yaitu ucapan. Dengan bahasa tubuh, aktualisasi diri wajah,gerak isyarat dan kontak mata kita sudah bisa menyampaikan pesan kepada orang lain



3. Komunikan

Komunikan dalam hal ini ialah penerima pesan (audiens). Komunikan ditujukan buat komunikasi kelompok (komunitas), komunikasi personal (individu), komunikasi massa (massif semisal jejaring sosial).

Komunikan kelompok atau komunitas ialah penerima pesan nan terdiri atas lebih dari satu penerima. Sedangkan komunikan personal berarti bahwa penerima pesan hanya seorang saja.Sedangkan komunikasi massa melibatkan lebih banyak audiens. Saat ini perkembangan komunikan massa sangatlah pesat. Kita sekarang banyak mengenal jejaring sosial nan memiliki banyak pengikut.Dan sudah banyak orang nan mendulang berhasil di era facebook dan twitter.



4. Media

Media ialah alat nan digunakan oleh komunikator buat menyampaikan pesan kepada komunikan.Dalam komunikasi media terbagi ke dalam dua bentuk: media generik seperti telepon, iklan dan media massa seperti surat kabar cetak dan online. Penempatan media sebagai penyebab faktor terjadinya komunikasi lebih ditekankan kepada media (komunikasi) massa.

Komunikasi massa dihasilkan dari suatu sumber nan mampu menyebarkan kepada audiens nan luas dan tak terbatas. Komunikasi melalui media massa modern nan meliputi surat kabar nan mempunyai sirkulasi nan luas, siaran radio, tv, internet nan ditunjukan kepada khalayak heterogen, terdiri atas orang nan berasal dari segala kalangan.

Anonim, nan tak saling mengenal. Large , sangat luas, banyak dan tak terbatas dan tak saling berinteraksi. Di negara demokrasi media massa mempunyai kemampuan buat memobilisasi masyarakat buat berbagai keperluan mulai dari sosial politik sampai olah-raga.

Hambatan Komunikasi

  1. Pendengar mendengar pesan dengan cara berbeda dari apa nan dikatakan pembicara. Hal inilah nan disebut dengan kesalahpahaman. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti dapat dipercaya dari komunikator dan komunikan, kualitas dari proses komunikasi itu sendiri serta pesan nan disampaikan.
  2. Pesan dari pembicara tak dipahami sepenuhnya. Hal ini bisa terjadi ketika proses komunikasi sedang berlangsung. Komunikan tak begitu mampu memahami pesan nan ingin disampaikan komunikator. Ini pun juga disebabkan oleh banyak hal seperti nan sudah disebutkan.
  3. Terjadi kesenjangan antara nan dikatakan dengan nan diterima.
  4. Kurang konsentrasi. Dalam berkomunikasi memang dibutuhkan kosentrasi antara komunikan dan komunikator. Tujuannya ialah agar pesan nan disampaikan bisa tertangkap dengan baik. Jika tak maka pesan dapat saja tak tersampaikan dengan baik atau tak tertangkap dengan benar.
  5. Perbedaan FOR ( field of reference ) dan FOE ( field of experience ). Hal ini juga sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya proses komunikasi. Komunikator nan memiliki banyak kecenderungan dengan komunikan akan memiliki banyak peluang buat tercapainya tujuan komunikasi dengan baik dan benar.Dan sebaliknya, semakin banyak disparitas dari latar belakang antara komunikan dan komunikator maka akan membuat proses komunikasi jauh dari tercapainya tujuan.

Ciri Pesan Komunikasi nan Efektif

  1. Memberikan informasi
  2. Mendidik
  3. Menghibur
  4. Mempengaruhi

Apakah semua hal dapat disebut komunikasi? Tidak. Yang didefinisikan sebagai komunikasi hanya mencakup proses pengiriman dan penerimaan pesan nan diniatkan ( intensional ). Beberapa definisi menyertakan akurasi atau a statement of success dari proses komunikasi. Misal, "pertukaran verbal dari suatu pemikiran atau gagasan" (John B. Hoben, 1954).

Terakhir, sebagian pakar ada juga nan menyatakan: Haruskah komunikasi bersifat intensional? Dan haruskah komunikasi diterima?