Pengertian Model Pembelajaran Langsung: Kelebihan dan Kekurangan

Pengertian Model Pembelajaran Langsung: Kelebihan dan Kekurangan

Tenaga pendidik dituntut buat memahami bermacam-macam pengertian model pembelajaran nan bisa dipilih sinkron dengan kondisi kelas nan ditangani. Memperkaya diri dengan banyak menguasai model pembelajaran juga akan memberi variasi selama proses transfer ilmu kepada peserta didik.

Tujuan akhirnya, model pembelajaran mampu membawa peserta didik sampai pada tujuan kompetensi nan diharapkan. Salah satu model pembelajaran nan generik dikenal oleh tenaga pendidik yaitu model pembelajaran langsung ( direct instruction ).

Salah satu ahli pendidikan menjelaskan pengertian model pembelajaran langsung adalah suatu pendekatan mengajar nan akan membantu peserta didik dalam mempelajari ketrampilan dasar. Keterampilan dasar diperoleh peserta didik melalui informasi nan diberikan tenaga pendidik selangkah demi selangkah.

Sedangkan, menurut pendapat ahli lainnya menyebutkan bahwa pengertian model pembelajaran langsung, melekatkan sebuah tanggung jawab kepada tenaga pendidik nan menggunakan model pembelajaran langsung buat mengidentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung jawab besar terhadap materi belajar didalam kelas.

Lebih lanjut maksud dari pengertian model pembelajaran langsung nan berkaitan dengan pengelolaan materi belajar adalah penstrukturan materi ketrampilan, menjelaskan kepada peserta didik, memeragakan dengan kombinasi latihan, peserta didik berlatih menerapkan konsep atau ketrampilan nan telah dipelajari serta memberi umpan balik kepada peserta didik.

Pengertian model pembelajaran langsung secara empirik berasal dari teori rumpun konduite manusia. Sebuah teori nan menekankan pada sisi perubahan konduite sebagai indikator hasil belajar nan dicapai. Secara prinsipil, teori konduite dalam belajar memberikan penguatan agar terjadi peningkatan konduite nan diinginkan.

Dasar praktis dari teori belajar adalah penguatan melalui umpan balik nan diberikan selama proses pembelajaran.Model pembelajaran langsung didesain buat mendukung proses belajar peserta didik terutama nan berhubungan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif nan terstruktur.

Pola kegiatan model pembelajaran langsung dilakukan secara bertahap, selangkah demi selangkah. Hal fundamental dalam pemikiran mengenai model pembelajaran langsung bahwa peserta didik belajar melalui pengamatan selektif, mengingat dan menirukan pola tingkah laku tenaga pendidik.

Atas dasar pemikiran ini, sebaiknya pengetahuan nan disampaikan oleh tenaga pendidik hendaknya tak terlalu kompleks ketika menerapkan model pembelajaran langsung. Selain itu, pengertian model pembelajaran langsung menciptakan situasi pembelajaran nan terstruktur dengan pendekatan deklaratif dan menitikberatkan pada konsep belajar dan ketrampilan motorik.

Setelah memahami pengertian model pembelajaran langsung selanjutnya tenaga pendidik perlu mengetahui karakteristik khas model pembelajaran langsung. Hal ini dipandang krusial agar kegiatan belajar bisa berlangsung sinkron planning dan berhasil.

Karakteristik khas model pembelajaran langsung adalah sistem pengelolaan lingkungan belajar peserta didik. Selain juga tujuan pembelajaran dan pengaruh model pembelajaran masuk kedalam bagian mekanisme evaluasi belajarKarakteristik model pembelajaran langsung adalah pola atau sintaks holistik dari proses pembelajaran diatur dan diterapkan secara konsisten.

Tenaga pendidik harus benar-benar memperhatikan sintaks dan variabel lain seperti fokus akademik, arahan dan kontrol tenaga pendidik, asa terhadap kemajuan peserta didik, waktu dan akibat dari pembelajaran.

Fokus akademik berarti penekanan aktivitas akademik dalam pemilihan tugas-tugas nan diberikan kepada peserta didik. Pengarahan dan pengendalian tenaga pendidik saat memilihkan tugas-tugas peserta didik dan melaksanakan pembelajaran, membentuk kelompok belajar, memposisikan diri sebagai sumber belajar selama pembelajaran, dan meminimalisir kegiatan nan tak ada sangkut pautnya dengan akademik antara peserta didik dengan lainnya.

Optimalisasi waktu sangat krusial buat menyampaikan ciri model pembelajaran langsung. Pencapaian tujuan pembelajaran harus ditetapkan sebagai asa tinggi oleh tenaga pendidik. Penggunaan waktu nan cermat diharapkan bisa dimanfaatkan peserta didik mengerjakan tugas-tugas.



Pengertian Model Pembelajaran dan Fasenya

Pada klarifikasi pengertian model pembelajaran langsung disebutkan bahwa sintaks merupakan pola holistik nan diharapkan terjadi didalam proses pembelajaran. Tenaga pendidik benar-benar menguasai dan merencanakan sinkron durasi waktu nan tersedia.

Adapun sintaks model pebelajaran langsung diuraikan dalam 5 (lima) termin sebagai berikut.Fase pertama, tenaga pendidik menyampaikan kerangka pembelajaran dan orientasi materi pelajaran. Hal ini dilakukan agar peserta didik juga mengetahui pengetahuan dan ketrampilan nan akan dipelajari. Fase ini memiliki kegiatan nan meliputi:

  1. Mengidentifikasi relevansi pengetahuan nan dimiliki peserta didik dengan pengetahuan nan akan diajarkan.

  2. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mendiskusikan dengan peserta didik.

  3. Menjelaskan kegiatan nan akan dilakukan peserta didik selama proses pembelajaran.

  4. Menjelaskan materi konsep nan akan dipergunakan selama kegiatan pembelajaran.

  5. Memberi motivasi agar peserta didik melaksanakan pembelajaran secara antusias dan penuh inisiatif.

Setelah menyelesaikan fase pertama, tenaga pendidik memasuki fase kedua yaitu peragaan atau presentasi dihadapan peserta didik. Peserta didik menikmati sajian materi pelajaran berupa konsep atau ketrampilan. Fase demosntrasi meliputi kegiatan sebagai berikut.

  1. Tenaga pendidik memulai menyampaikan materi pelajaran secara bertahap.
  2. Tenaga pendidik memberi contoh konsep buat memperjelas pemahaman peserta didik.

  3. Tenaga pendidik memeragakan ketrampilan dari konsep nan telah disampaikan.

  4. Tenaga pendidik menjelaskan ulang materi belajar nan kurang dimengerti peserta didik atau tak mampu diserap.

Pada fase ketiga, tenaga pendidik merencanakan kegiatan latihan-latihan nan akan dijalani peserta didik. Latihan-latihan awal dibawah arahan dan bimbingan tenaga pendidik agar bisa memberikan penguatan respons sahih nan ditunjukkan peserta didik. Ralat terhadap respons salah juga dilakukan.

Fase keempat disebut latihan terbimbing agar memberikan kesempatan peserta didik berlatih konsep atau ketrampilan. Dalam hal ini, peserta didik memperoleh waktu menerapkan pengetahuan atau ketrampilan nan telah dipelajari dalam kehidupan nyata.

Tenaga pendidik akan memperoleh akses terhadap taraf kemajuan kemampuan dalam melaksanakan tugas.Tenaga pendidik memberikan bimbingan dan mengawasi segala aktivitas belajar. Memeriksa apakah peserta didik sukses melakukan tugas dengan baik. Tidak melupakan pula memberikan umpan balik.

Fase terakhir, tenaga pendidik memberikan latihan berdikari nan harus dilalui oleh peserta didik. Indikator keberhasilan dominasi tahap-tahap pengerjaan tugas sebesar 85% sampai 90% selama fase latihan terbimbing. Tenaga pendidik memberikan lagi umpan balik bagi keberhasilan peserta didik.



Pengertian Model Pembelajaran Langsung: Kelebihan dan Kekurangan

Tidak ada penegasan absolut bahwa satu model pembelajaran lebih bagus dibandingkan model lainnya. Pengertian model pembelajaran langsung nan menekankan pada dominasi konsep dasar dan ketrampilan melalui demonstrasi tentu memiliki kelebihan pada situasi belajar tertentu.

Hal ini pun berlaku sebaliknya, apabila model pemebelajaran langsung tak sinkron maka akan mengaburkan tujuan nan ingin dicapai. Adapun kelebihan model pembelajaran langsung yaitu.

  1. Model direct instruction menekankan pada aktivitas mendengar ceramah dan kegiatan mengamati demonstrasi nan akan cocok buat materi belajar nan membutuhkan klarifikasi dan praktik.

  2. Model ini sinkron buat pedagogi nan menekankan pada titik poin krusial atau kesulitan nan mungkin dihadapi peserta didik.

  3. Cocok digunakan didalam kelas nan diisi peserta didik dalam jumlah kecil maupun besar.

  4. Peserta didik mengetahui tujuan-tujuan pembelajaran dengan jelas.

  5. Kelebihan model pembelajaran langsung dimana tenaga pendidik menjadi pengendali isi materi dan urutan informasi nan diterima peserta didik. Kendali nan dilakukan tenaga pendidik akan bisa menjaga fokus tujuan nan harus dicapai peserta peserta didik

  6. Model pembelajaran langsung efektif buat mengajarkan konsep dan ketrampilan eksplisit bagi peserta didik nan memiliki prestasi akademik rendah sekalipun.

  1. Tenaga pendidik bisa menunjukkan cara mendekati sebuah persoalan, menganalisis informasi, dan memahami proses pengetahuan dihasilkan.

  2. Kegiatan demonstrasi bisa memberikan tantangan dalam mempertimbangkan teori dan observasi suatu persoalan.

  3. Umpan balik nan diberikan tenaga pendidik berorientasi akademik.Keterbatasan dalam mengelola model pembelajaran langsung akan ditemui oleh para pendidik nan menerapkannya di dalam proses belajar mengajar antara lain.

  4. Peranan tenaga pendidik sebagai pusat belajar akan menentukan kesuksesan pemabelajaran. Pencitraan tenaga pendidik akan mempengaruhi minat dan motivasi peserta didik. Apabila tenaga pendidik tak siap, kurang mendalami pengetahuan, dan kurang percaya diri maka proses pembelajaran terhambat.

  5. Gaya berbicara akan menentukan pula kesuksesan menjalankan model pembelajaran ini. Tenaga pendidik nan tak memiliki kemampuan berkomunikasi baik akan kesulitan membangun suasana nan menyenangkan.

  6. Materi pelajaran nan kompleks dan rinci akan menghambat peserta didik memproses dan memahami informasi.

  7. Model pembelajaran langsung akan membentuk pola pikir peserta didik bahwa semua pengetahuan akan diberikan oleh pendidik. Tentu saja pemikiran demikian akan menggerus kemandirian peserta didik buat mengembangkan diri.

  8. Metode demonstrasi sangat bergantung pada kemampuan peserta didik mengamati ketrampilan nan dipraktikkan. Beberapa peserta didik akan melewatkan beberapa hal nan dimaksudkan oleh pendidik. Semakin kaya tenaga pendidik memahami pengertian model pembelajaran langsung maka akan mampu menggunakan model ini sebagai ‘senjata’ menghadapi medan kelas apapun.