Pariwisata Purworejo

Pariwisata Purworejo

Purworejo ialah nama sebuah Kabupaten. Bagi Anda nan memang terbiasa dengan jalan-jalan ke kawasan Jawa, maka silakan singgah di Purworejo. Di sini Anda akan disuguhkan sebuah kawasan nan menarik, pasalnya Purworejo ialah sebuah kawasan nan memilik sejarah dan juga kekayaan daerah nan menawan.



Komodoti Alam dari Purworejo

Selain Banten, di masa lalunya nan terkenal sebagai kota penghasil rempah-rempah, ternyata ada juga Purworejo, nan termasuk salah satu kota nan paling banyak menghasilkan rempah-rempah. Lebih tepatnya berada di dalam Provinsi Jawa Tengah, Purworejo kita tahu ialah salah satu pusat penghasil rempah-rempah nan sangat kaya dan banyak.

Dalam bahasa Jawa, rempah-rempah sering disebut juga dengan empon-empon. Rempah-rempah nan dihasilkan di sekitar Purworejo antara lain, kapulaga, kemukus, temulawak, kencur, kunyit dan jahe nan sekarang sudah dipatenkan biofarmaka binaan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura. Empon-empon ini, selain dapat diguankan sebagai bahan penyedap kuliner dapur, juga sebagai bahan standar jamu.

Kapulaga ialah salah satu nama empon-empon nan paling banyak dihasilkan di Kabupaten Purworejo. Pusat produksinya ada di Kecamatan Kaligesing, Loano dan Bener. Tentu saja nan paling banyak mencari empon-empon Purworejo ialah mereka, para perajin jamu gendong atau juga pengusaha rumah industri jamu dan rumah makanan. Maka jangan heran, jika sekitar 75 pabrik nan ada di Jawa Tengah, banyak nan mengandalkan bahan standar jamu dari Kabupaten Purworejo.

Kabupaten Purworejo atau dalam bahasa Jawanya disebut Purwareja, merupakan kabupaten nan ada di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya berada di Kota Purworejo. Para pengusaha jamu tradisional di daerah Cilacap, sebut saja salah satunya seperti: Jaya Guna, Serbuk Sari, Serbuk Manjur dan Cap Tawon Sapi, juga mencari banah empon-empon dari Purworejo.

Kabupaten Purworejo, nan perbatasannya antara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Magelang di utara, persis di Kabupaten Kulon Progo (Provinsi DI Yogyakarta di timur), Samudra Hindia di selatan, serta Kebumen di sebelah barat ini memang pertumbuhan ekonominya nan mulai meningkat dan bergantung dari sektor pertaniannya.

Selian empon-empon, juga ada padi, jagung, ubi kayu serta palawija. Ada pusat atau bagian-bagian kabupaten di sekitar Purworejo, seperti pada Kecamatan Ngombol, Purwodadi dan Banyuurip, di sini banyak terdapat tanaman padi. Jagung, banyak dihasilkan di Kecamatan Bruno. Sementara Ubi kayu, memang sebagian besarnya dari Kecamatan Pituruh.

Sementara di Kecamatan Grabag, juga terdapat pusat kebun kelapa. Kelapa-kelapa ini dapat dimanfaatkan sebagai kelapa sayur, atau biasa diolah menjadi gula merah atau minyak kelapa. Di Purworejo juga sebagai loka penghasil melinjo nan buahnya dapat dijadikan makanan kecil seperti emping.

Purworejo banyak sekali ragam penghasilan pertaniannya, di Kecamatan Kaligesing, Bener, Bruno dan Bagelen saja kita kenal sebagai gudang durian. Dan pusat buah semisal pisang, dapat Anda kunjungi di Kecamatan Pituruh. Di sana terdapat sentra hortikultura atau pusat hasil buah nan melimpah.

Di Pituruh kita kenal juga sebagai menyumbang terbesar pisang, nan mencapai sekitar 40% pisang dari holistik pisang di Purworejo. Komoditas pisang ini dari pasar Pituruh dihasilkan dari desa Ngandagan, Kalikotes, Klaigintung, Pamriyan dan Petuguran.



Sejarah Purworejo

Selain kaya dengan hasil pertaniannya, Purworejo juga kabupaten nan bersejarah. Sebagai tanah sejarah, Purworejo juga mempunyai indentitas kesenian, seperti Dolalak. Dodalak di Purworejo ialah tarian tradisional nan biasanya diiringi dengan permainan musik tradisional seperti perkusi, rebana, bedug, atau kendang.

Tari dolalak khas Purworejo ini biasanya dibawakan oleh 12 penari, nan masing-masing satu kelompoknya terdiri harus seluruh laki-laki atau perempuan. Dari baju dolalak juga terbilang cukup unik, para pemian dolalak harus menggunakan baju seperti topi pet (seperti topi nan biasa digunakan petugas stasiun kereta), rompi hitam, celana hitam, kacamata hitam, dan berkaos kaki tanpa sepatu, karena mereka akan menari di atas tikar.

Ada Norma rutin sebelum menggelar pertunjukan orisinil Purworejo ini, biasanya para penari akan dibacakan mantra-mantra oleh sesepuh, hingga mereka menari dalam kondisi, lepas atau trans, nan kemudian para penari itu diminta buat memakan padi, tebu, kelapa. Namun para penari ini, seperti mempunyai keyakinan, setelah dibaca mantra, tak merasakan apa-apa. Seperti ada kekuatan lain nan membantunya dalam memakan makanan nan tak lazim itu.

Tarian ini ialah tarian khas daerah Purworejo . Mungkin Anda bertanya-tanya mengenai arti dari dolalak itu sendiri. Dolalak berasal dari notasi Do La La, ialah bagian dari notasi do re mi fa so la si do. Penyebutan ini kemudian berkembang dalam logat Jawa, kemudian menjadi Dolalak. Dan sampai saat ini jadilah sebutan buat tarian ini ialah Dolalak.

Selain dodalak, juga ada tradisi kesenian Dzikir Saman nan juga merupakan khas Purworejo. Kesenian ini memang sedikit mengadopsi kesenian tradisional dari Aceh. Dzikir Saman menyuguhkan perbedaan makna Islami. Penarinya terdiri dari 20 pria dalam balutan busana muslim dan bersarung. Perlu kita ketahui bersama juga, bahwa nama Dzikir Saman ini filosofinya diambil dari kata samaniyah (arab, nan berarti sembilan), angka sembilan dimaksudkan dengan sembilan adegan dzikir.

Dzikir Saman, akan diiringi musik perkusi Islami atau ada tambahan alat musik keyboard dan gitar. Dalam tradisi ini, ketika kesenian Dzikir Saman, pada jarak disetiap adegannya dapat disisipi musik-musik dari hasil permintaan para penonton. Selain kesenian nan kita kenal itu, masih ada lagi kekhasan nan dimiliki Purworejo dari segi ternak. Ya, kambing peranakan etawa (PE), kambing nan berasal dari India ini berbeda dengan kambing kebanyakan, kambing ini memiliki postur tinggi besar.

Pusat peternakan kambing ini memang adanya di Kecamatan Kaligesing. Sebagian ada di wilayah Purworejo. Ada keunikan nan ada di Purworejo ini, yaitu penduduknya nan mempunyai kambing ini menjadi kebanggaan tersendiri. Memiliki kambing ini seperti memiliki mobil mewah saja.

Pertumbuhan jual-beli kambing ini tiap tahunnya mencapai ribuan kambing nan sudah dipasarkan ke luar Purworejo, termasuk ke Jawa Timur, Sumatera, seperti di Bengkulu dan Jambi, Riau serta Kalimantan. Kambing ini juga pernah di-ekspor sampai ke Malaysia sejak tahun 2005 – 2006.



Pariwisata Purworejo

Tapi akan terasa kurang lengkap jika seandainya kita tak tak mengunjungi dan melihat pariwisata nan ada di Purworejo ini. Ada apa saja loka rekreasi nan ada di purworejo? Ternyata ada banyak objek wisata pantai nan disuguhkan Purworejo.

Sebut saja salah satu pantai nan terkenal ialah Pantai Ketawang, Pantai Keburuhan (Pasir Puncu), atau ada juga Pantai Jatimalang, pantai ini posisinya didukung dengan gua-gua, seperti Gua Selokarang dan Gua Sendang Sono, nan pastiya akan membuat Anda tertarik dan menikmati estetika nan ditawarkan Purworejo.

Ada juga air terjun Curug Muncar nan memiliki ketinggian ± 40m. Curug ini terletak di Kecamatan Bruno dengan panorama alam nan latif dan alami, akan menyejukan mata dan hati kita nan melihatnya. Nah, mulai sekarang agendakan satu waktu buat Anda berkunjung ke Purworejo sebagai tanda kecintaan kita kepada Indonesia. Mari kunjungi Indonesia. Selamat berwisata!