Tanaman Langka Kantong Semar
Hewan dan tumbuhan langka bisa menarik perhatian masyarakat. Hal itu bisa terlihat, jika ada tumbuhan langka nan tiba-tiba tumbuh di suatu desa atau daerah. Orang-orang niscaya akan datang buat melihat tumbuhan tersebut. Salah satu tumbuhan langka nan ada di Indonesia ialah tumbuhan langka Raflesia Arnoldi .
Tanaman langka Raflesia Arnoldi sangat terkenal di Indonesia dan mancanegara. Tanaman tersebut memiliki bentuk nan khas sehingga bisa memudahkan orang-orang dalam membedakan tumbuhan ini dengan tumbuhan berbunga lainnya.
Di samping itu, ada beberapa tanaman lain nan juga berstatus langka. Tanaman nan langka tersebut perlu mendapatkan perhatian nan lebih dari dinas terkait. Berikut beberapa tanaman-tanaman nan berstatus langka tersebut.
Tumbuhan Langka Raflesia Arnoldi
Di Indonesia, tanaman Raflesia Arnoldi dikenal dengan nama Latinnya, yaitu Raflesia Arnoldii . Padahal, Raflesia Arnoldi memiliki nama berdasarkan bahasa Indonesia yaitu Padma Raksasa. Nama Raflesia Arnoldi berasal dari nama penemunya.
Penemu tanaman langka tersebut ialah Dr. Joseph Arnold. Dia sedang mengkuti sebuah ekspedisi nan dipimpin Thomas Stanford Raffles. Jadi, nama tumbuhan itu merupakan gabungan dari nama kedua orang tersebut.
Tanaman langka Raflesia Arnoldi ditemukan di Bengkulu pada tahun 1818. Kemudian, Bengkulu dikenal dengan Bumi Raflesia. Loka endemik tanaman ini ialah pulau Sumatra dan daerah perlindungan tanaman tersebut ada di Taman Nasional Kerinci.
Jenis tumbuhan Raflesia terancam punah sebab banyak terjadi penggundulan hutan illegal nan tak bertanggung jawab. Selain Sumatra, pulau Jawa juga memiliki jenis tanaman Raflesia, yaitu Raflesia Padma.
Di Indonesia, tanaman Raflesia Padma dijuluki sebagai Puspa Langka. Sulit buat mengembangkan tanaman ini di luar daerah endemiknya. Keadaan tersebut juga nan menyebabkan tanaman ini menjadi langka, apalagi masa hayati kembang tersebut hanya memiliki waktu nan sangat singkat.
Tanaman Raflesia Arnoldi ini merupakan tanaman jenis parasit. Tanaman ini tak memiliki daun sehingga tak bisa melakukan proses fotosintesis buat menghasilkan makanan. Makanan diperoleh dari tanaman inangnya. Walaupun sama-sama berbau busuk, tanaman langka ini bukanlah kembang bangkai.
Bunga bankai berbeda dengan Raflesia Arnoldi, nama Latin kembang bangkai ialah Amorphpophallus Titanium . Jika kembang bangkai bentuknya tinggi maka kembang Padma Raksasa ini berbentuk melebar dan pendek. Bunga bankai bentuknya lebih menyerupai kembang terompet dan jauh berbeda dengan kembang Padma Raksasa.
Bunga Padma Raksasa memiliki ukuran nan besar. Jika kembang tersebut mekar, maka diameternya bisa mencapai 1 meter. Pertumbuhan bunganya membutuhkan waktu 9 bulan. Tanaman parasit ini akan menghisap zat-zat organik maupun anorganik dari tanaman inangnya.
Bunga Padma Raksasa juga mengeluarkan bau busuk, sehingga kadang banyak lalat nan menghampiri. Lalat bisa membantu tanaman tersebut melakukan penyerbukan. Pembuahan nan terjadi pada tanaman ini sangat sporadis sebab kembang Padma Raksasa hanya hayati sebentar, yaitu sekitar 5—7 hari. Setelah itu, kembang Padma Raksasa ini akan layu dan kemudian mati.
Ciri-ciri dari tumbuhan langka Raflesia Arnoldi, yaitu sebagai berikut.
a. Tumbuh di tanaman merambat atau batang liana.
b. Daun bunganya berjumlah 5 (lima).
c. Tidak memiliki akar, daun, dan batang.
d. Diameter bunganya 70-110 cm.
e. Tinggi tanaman sampai 50 cm.
f. Berat bunganya mencapai 11 kg.
Tanaman Langka Bunga Bangkai
Selain tumbuhan langka Raflesia Arnoldi , ada juga tanaman langka lain nan sering disamakan dengan kembang Raflesia, tanaman tersebut ialah kembang bangkai. Banyak orang nan salah menafsirkan bau tanaman dengan kembang bangkai. Padahal, kedua jenis kembang tersebut berbeda bentuk dan tampilannya.
Bunga bangkai memiliki nama binomial Amorphopallus Titanium . Sama seperti kembang Padma Raksasa, status perlindungan dari kembang ini ialah terancam atau bisa dikatakan sudah langka. Di Indonesia, ada nama lain dari kembang bangkai yaitu Suweg Raksasa. Tanaman tersebut termasuk dalam tanaman talas-talasan. Tanaman kembang bangkai ini juga memiliki endemik di Sumatra .
Bunga bangkai dikenal sebagai tanaman nan memiliki kembang terbesar di dunia. Bunga dari kembang bangkai ini bisa mencapai 4-5 meter. Baunya sama seperti namanya dan biasanya memang mengeluarkan bau nan tak sedap atau busuk.
Bau busuk nan keluar dari tanaman kembang bangkai bertujuan buat menarik perhatian serangga seperti kumbang dan lalat. Serangga tersebut nantinya akan membantu proses penyerbukan bagi tanaman ini.
Anda bisa membedakan tanaman bangkai dengan kembang Raflesia Arnoldi dengan melihat beberapa karakteristik kedua tanaman tersebut. Ciri-ciri kembang bangkai, yaitu sebagai berikut.
a. Bunga bangkai hayati di daerah dataran rendah nan beriklim tropis atau subtropis.
b. Merupakan tanaman dengan kembang terbesar dan juga tertinggi.
c. Bunga ini akan mengeluarkan bau busuk saat bunganya mekar.
d. Bentuknya mirip dengan kembang terompet.
e. Rona bunganya krem di luar dan mahkotanya berwarna ungu.
Tumbuhan kembang bangkai merupakan tumbuhan talas-talasan sehingga memiliki umbi sebagai cadangan makanan. Bunga bangkai baru akan tumbuh jika umbinya mencapai berat 4 kg. Masa mengembang kembang ini ialah satu minggu atau sekita tujuh hari. Tanaman kembang bangkai juga menghasilkan buah berwarna merah nan muncul saat terjadi pembuahan.
Tanaman Langka Kantong Semar
Kantong semar juga merupakan salah satu tanaman langka nan ada di Indonesia. Tanaman ini unik sebab merupakan tanaman hewan pemakan daging atau pemakan daging. Nama lain dari kantong semar ialah Nepenthes Sp .
Selain di Indonesia, tanaman ini juga tumbuh di negara-negara Asia Tenggara, Australia, dan Cina. Di beberapa negara lain, kantong semar dikenal dengan nama nan lain. Misalnya, kantong semar dikenal di daerah Riau dengan nama periuk monyet, sedangkan di daerah Jawa Barat disebut sorok raja mantri.
Mengapa disebut dengan kantong semar? Nama tersebut berasal dari karakteristik bentuknya nan mirip kantong. Berikut ciri-ciri dari tanaman kantong semar.
a. Memiliki sulur atau kantong buat menangkap mangsa.
b. Perkembangbiakannya dengan perkawinan silang dan vegetatif.
c. Loka tumbuhnya biasanya kurang mengandung unsur hara.
d. Kantong pemangsanya akan membuka saat dewasa dan menutup ketika masih muda.
e. Bibir kantongnya bearoma manis buat menarik mangsa.
f. Mangsa dari tanaman ini, antara lain semut dan rayap.
Tidak semua spesies kantong semar bersifat karnivora, ada pula nan bersifat herbivora. Kantong semar nan tak suka memakan serangga akan memakan daun-daunan nan berguguran dan masuk ke kantongnya. Kantong semar memiliki enzim nan bisa menghancurkan mangsanya. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman nan sangat langka di Indonesia.
Tanaman-tanaman langka tersebut menjadi tanaman nan sulit ditemukan dan berkembang biak sebab ulah manusia. Manusia sudah sulit menjaga lingkungan agar selalu lestari dan asri. Manusia hanya memikirkan isi perut dan tak memperdulikan lingkungan loka tinggalnya.
Manusia (termasuk kita) melakukan pengrusakan lingkungan baik secara langsung maupun tidak. Kerusakan lingkungan bisa dimulai dengan penebangan pohon dan membakar lahan. Bahkan, manusia memperjualbelikan tanaman langka seperti kembang bangkai, kantong semar, dan raflesia. Tindakan tersebut merupakan tindakan nan seharusnya tak dilakukan dan melanggar hukum.
Mari kita menjaga kelestarian lingkungan dan alam, sebab alam sangat menentukan masa depan kita. Alam nan sehat akan menjauhkan manusia dari bencana. Oleh sebab itu, manfaatkan alam dengan baik dan cintai bumi dengan tak merusak keadaan alam.