Musik Indonesia - Musik Tradisional
Sejarah musik Indonesia sangat panjang. Hal ini tentu juga berhubungan dengan kebudayaan nan ada dan berkembang sejak zaman dahulu. Di mana musik sendiri tak akan pernah dapat lepas dengan kehidupan manusia. Untuk itulah, musik Indonesia juga tak kalah jika dibandingkan dengan musik luar negeri.
Dalam sejarah musik Indonesia, musik sudah ada sejak zaman nenek moyang, bahkan ketika masyarakat nan menetapi wilayah Indonesia kala itu belum mengenal agama. Mereka hanya mengetahui kepercayaan nenek moyang secara turun temurun, nan biasa disebut animisme dan dinamisme. Mereka mempercayai ritual dan hal-hal nan berbau gaib. Musik Indonesia kala itu berupa musik pemujaan nan digunakan sebagai ritual.
Ketika itu, musik dihasilkan dari anggota tubuh atau dengan menggunakan alat-alat tertentu. Berbagai alat musik itu dipercayai memilliki kekuatan magis. Alat musik nan digunakan biasanya berasal dari alam, seprti bambu, kayu, dedaunan bahkan anggota tubuh binatang. Alat-alat itu juga dipercaya bisa mengandung kekuatan magis.
Masuknya agama Hindu dan Budha ke wilayah nusantara membuat musik Indoensia tak hanya digunakan sebagai kebutuhan ritual keagamaan. Musik Indonesia kala itu juga dignakan dsebagai hiburan buat acara-acara besar ataupun seremoni di Istana. Pada saat itu, salah satu alat musik nan paling berkembang ialah musik gamelan. Untuk memainkan musik ini, kita membutuhkan 5 kelompok, nan terdiri dari kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.
Perkembangan jenis musik Indonesia berkembang sinkron dengan percampuran budaya nan terjadi di masyarakat. hal itu ditunjukkan dengan banyaknya pedagang nan datang dari berbagai negeri ke Indonesia. Mereka tak hanya bertukar barang, tapi juga membawa serta kebudayaannya nan bercampur dengan kebudayaan Indonesia. Hal itu membuat, musik dari negri mereka masuk dan mempengaruhi musik Indonesia. Misalnya saja penggunaan rebana pada musik melayu, dan terpengaruh dari musik Arab. Kemudian, ada alat musik kecapi nan berasal dari Cina.
Agama Islam masuk ke Indonesia, didukung pula oleh musik nan digunakan sebagai wahana dakwah. Dengan adanya seni musik ini, membuat masyarakat lebih tertarik buat mengenal ajaran agama Islam. Itulah sebabnya musik tak dapat lepas dari kehidupan manusia.
Musik Indonesia - Musik Tradisional
Musik Indonesia tercipta sebab adanya kebudayaan dan adat istiadat nan berkembang di Indonesia. Hal ini berpengaruh dengan berbagai alat musik nan digunakan buat menciptakan musik. Untuk itu, di Indonesia kita mengenal banyak sekali alat musik tradisional, nan bisa menciptakan alunan musik tradisional. Berikut ini beberapa alat musik tradisional nan digunakan buat memainkan musik Indonesia.
Angklung
Angklung merupakan alat tradisional nan dimiliki oleh masyarakat Jawa Barat. Alat musik ini menghasilkan musik multitonal atau bernada ganda nan biasa dinyanyikan buat musik Indonesia dengan aliran tradisional. Bahan pembuat alat musik ini ialah bambu nan dipotong dan dirakit dari bagian nan paling panjang hingga paling rendah.
Cara memainkannya ialah dengan menggoyangkannya sehingga benturan tiap pipa bambu akan menghasilkan susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Hebatnya, alat musik ini sejak November 2010 diakui dan terdaftar di Unesco sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia.
Bonang
Di daerah Jawa Tengah terdapat sebuah alat musik tradisonal bernama Bonang. Bonang ini merupakan salah satu bagian dari seperangkat Gamelan, nan terbagi menjadi dua, yaitu Bonang penerus dan Bonang barung.
Bonang barung merupakan bonang nan memiliki ukuran sedang. alat musik ini memiliki oktaf tengah nan sangat tinggi, sama seperti instrumen-instrumen pemuka dalam Ansambel. Biasanya, ketika memainkan alat musik dengan jenis gendhing bonang, maka bonang barung berfungsi sebagai menuntun alur pada lagu gendhing sehingga bonang barung dimainkan sebagai pembuka gendhing. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, fungsi bonang barung bukan sebagai lagu penuntun melainkan pembantuk