Tarian Thailand dalam Festival Songkran

Tarian Thailand dalam Festival Songkran

Setiap negara niscaya memiliki keanekaragaman budaya nan khas. Begitupun dengan Thailand. Salah satu bentuk kebudayaan Thailand nan tentu saja khas ialah [kwd]tarian Thailand[/kwd ].

Sama seperti tarian-tarian khas Indonesia, tarian Thailand juga niscaya memiliki filosofi dan sejarahnya sendiri. Tarian Thailand juga umumnya hanya dipertunjukkan ketika acara-acara kebudayaan tengah berlangsung.

Tarian Thailand juga erat kaitannya dengan berbagai prosesi kebudayaan Thailand. Salah satunya ialah festival air Songkran. Air bagi orang Thailand ialah simbol menyucikan dan rezeki. Seremoni menyambut tahun baru khas masyarakat Thailand itu, kental dengan nuasa etniknya. Termasuk majemuk jenis tarian Thailand nan kerap kali memeriahkan pesta rakyat tersebut.

Ketika festival air Songkran berlangsung, ada beberapa tarian Thailand nan dipertontonkan. Tarian tersebut selain bertujuan buat melestarikan kebudayaan Thailand itu sendiri, juga bertujuan buat meramaikan suasana. Bayangkan betapa serunya ketika festival itu terjadi. Air, festival dan tarian.



Tarian Thailand dalam Festival Air Songkran

Festival air Songkran diadakan selama tiga hari pada bulan April (tanggal 13 sampai 15). Pada waktu itu, masyarakat Thailand meliburkan diri agar bisa bermain air, mendatangi kuil, dan berkumpul bersama keluarga. Selama tiga hari pula, mereka berpesta merayakan Songkran, yaitu seremoni tahun baru di Thailand. Tarian Thailand pun taklupa disuguhkan.

Songkran berarti “melewati”. Asal katanya dari bahasa Sansekerta nan menjelaskan konvoi matahari terhadap rasi bintang. Ketika matahari bergerak mengarah ke rasi Aries, maka tibalah waktunya bagi masyarakat Thailand buat merayakan hari Songkran. ITulah saatnya masyarakat Thailand bersuka cita, mengadakan festival dan mempertontonkan majemuk jenis tarian Thailand.

Songkran dapat dibilang sama tenarnya seperti seremoni lebaran di Indonesia. Hanya bedanya, seremoni Songkran identik dengan festival air. Semua lapisan masyarakat merayakannya dengan menyiramkan air ke seluruh tubuh orang lain maupun diri sendiri. Tumpah ruah dan keluar rumah buat bersenang-senang, berbasah-basahan sepanjang hari hingga tengah malam. Dapat dibayangkan betapa menyenangkannya festival itu. Belum lagi dtambah dengan adanya tarian Thailand nan banyak dipertontonkan.

Pada festival air ini, air disemprotkan dengan berbagai cara Ada nan menggunakan pistol air, pipa dilengkapi pompa agar dapat menyemprot lebih jauh, ada juga dengan alat seadanya seperti gayung mandi. Yang krusial bisa menyiram air sebanyak-banyaknya dan kepada siapa saja dengan sebanyak-banyaknya pula. Tarian Thailand tentu saja tak disajikan dalam keadaan basah.

Kebahagiaan masyarakat Thailand seperti lengkap pada saat festival itu diadakan. Semuanya basah, suka cita, berbaur, sembari ikut melestarikan budaya lokal Thailand. Belum lagi ditambah dengan hadirnya tarian Thailand nan niscaya eksotis.



Tarian Thailand - Air dan Bedak Putih

Tidak hanya menyiramkan air, bedak putih nan dingin juga menemani seremoni ini. Caranya, tidak hanya disemprot dengan air, setiap orang juga boleh membedaki orang lain. Saling berbasah-basahan dan berbedak putih menjadi pemandangan mengasyikkan. Festival ini memang sangat menyenangkan.

Jalan-jalan primer dan kawasan pemukiman penduduk pun seolah berubah menjadi lautan manusia. Semuanya bersenang-senang dengan berbasah-basahan dan berlepotan bedak dingin berwarna putih. Tak hanya orang, mobil-mobil atau kendaraan nan lewat pun, mendapat “nasib” nan sama. Mendapat siraman air dan bodi kendaraan tertutup bedak putih tebal. Saat festival air itu terjadi, Thailand berubah menjadi putih dan basah sepertinya. Dan tarian Thailand pun takluput dipidangkan.

Selain pesta rakyat nan berlangsung di jalan-jalan dan pemukiman penduduk, festival Songkran juga dimeriahkan dengan mengunjungi patung Buddha di kuil-kuil. Patung-patung tersebut oleh masyarakat Thailand dibasuh air kembang sebagai simbol penghormatan. Setelah itu, dilanjutkan dengan berdoa meminta berkah dan rezeki sepanjang tahun.

Kenyataannya, festival air nan nantinya juga menampilkan majemuk tarian Thailand tak hanya diisi dengan suka cita dan kegembiraan. Masyarakat Thailand juga mengisinya dengan berdoa, bersyukur atas kegembiraan nan sedang terjadi. Sebuah citra masyarakat nan ideal.

Di kuil-kuil ini, biasanya diadakan bazar lokal nan menjual makanan dan kue khas Thai. Termasuk menghadirkan penari-penari tradisional nan menarikan majemuk jenis tarian Thailand. Menyedot banyak turis lokal maupun mancanegara buat menyaksikannya.

Festival air nan hanya dimiliki oleh Thailand ini memang unik. Takheran jika pada akhirnya festival ini menjadi daya tarik bagi negara gaja putih tersebut. Dengan mengunjungi festival ini, wisatawan asing juga akan disuguhkan majemuk tarian Thailand nan indah. Sebuah pemandangan nan pastinya akan menarik hati para wisatawan. Sadar atau tak festival air ini berperan besar dalam kemajuan pariwisata Thailand.



Tarian Thailand dalam Festival Songkran

Tak hanya asyik berbasah-basahan, mengunjungi kuil pada seremoni Songkran juga berarti bisa melihat secara langsung majemuk jenis tarian khas Thailand. Tak perlu jauh-jauh ke Wat Arun (kuil paling terkenal di Thailand) buat bisa menyaksikan tarian.

Tarian Thailand seperti tari Sri-Chaiya-Sing, tari Khon 'The Grand Battle", tari Fon Poothai, tari Pong-Laang, tari Serng-Tang-Wai dan tari Drum/Genderang nan sangat populer di kalangan masyarakat Thailand niscaya akan mudah disaksikan ketika festival ini dirayakan.

Tarian memang merupakan salah satu bentuk kebudayaan nan dapat jadi merupakan paling menarik. Begitupun dengan tarian Thailand. Lenggak lenggok penari, rona kostum serta riasan menjadi hal nan sangat menarik mata.

Menyaksikan ragam tarian Thailand dalam festival air ini dijamin betul-betul akan memanjakan mata Anda. Para penarinya majemuk dengan busana nan ciamik dilihat. Ada tarian nan dimainkan oleh Phon (perempuan) dan ada pula oleh Chin (laki-laki), atau gabungan keduanya.

Yang jelas, majemuk tarian Thailand itu benar-benar merefleksikan estetika dan keanekaragaman nan dimiliki oleh Thailand. Bahwa setiap gerak-geriknya niscaya mengandung filosofi nan mendasar.

Contohnya terdapat pada salah satu tarian Thailand bernama tari Sri-Chaiya-Sing. Tari Sri-Chaiya-Sing ini dibawakan oleh 5 orang penari perempuan dengan baju tradisional berwarna kuning keemasan. Gemulai mobilitas para penarinya terinspirasi dari relief pada dinding-dinding candi Khmer nan didirikan pada masa Bayern. Selama 6 menit, tari Sri-Chaiya-Sing diiringi hentakan musik 'Khom Chom Chun' dan 'Kmer Rew'.

Tarian Thailand lainnya ialah tarian topeng Thailand atau nan disebut Khon The Grand Battle . Tarian ini juga dilakukan oleh penari perempuan. Berdurasi 15 menit dengan 5 penari nan menggambarkan kancah peperangan akbar selama pemerintahan dinasti Ramakien. Perang antara kekuatan kebaikan dan kejahatan. Filosofi dari tarian Thailand jelas bahwa peperangan atau perlawanan itu akan selalu menjadi hal nan dibutuhkan ketika menghadapi kejahatan.

Untuk tarian Thailand nan dilakukan oleh laki-laki dan perempuan, bisa dilhat pada tari tari Pong-Laang nan berasal dari wilayah Timur Bahari Thailand. Dibawakan oleh 2 penari laki-laki dan 2 penari perempuan. Selama 5 menit para penonton akan dibawa menikmati irama tarian nan terkenal sangat dinamis. Tarian Thailand nan satu ini juga niscaya memiliki filosofinya sendiri.

Masih banyak lagi tarian Thailand nan bisa disaksikan. Tarian-tarian nan telah disebutkan di atas tadi merupakan sebagian kecil dari tarian nan dimiliki oleh Thailand. Majemuk tarian populer khas masyarakat Thailand nan dipadu dengan alat musik tradisional ini, semakin memeriahkan seremoni Songkran. Seremoni tahunan paling populer di Thailand.