Beberapa Penyebab dari Penyakit Anemia
Penyakit anemia merupakan salah satu penyakit nan banyak diderita oleh sebagian penduduk dunia, begitu pula di Indonesia. Meskipun asumsi sejumlah masyarakat nan memandang bahwa kurang darah bukan termasuk penyakit nan berbahaya atau mematikan, Anda perlu mengetahui penyebab dan cara penyembuhan kurang darah dikarenakan kurang darah dapat menyebabkan munculnya penyakit kronis pada seseorang.
Sering kita temui penyakit ini diderita sebagian besar oleh kalangan wanita dan anak-anak. Akan tetapi, sebenarnya penyakit ini bisa diderita oleh siapapun. Oleh sebab itu, kita perlu waspada mengenai gejala-gejala nan ditimbulkan oleh penyakit ini, agar bisa dilakukan tindakan penyembuhan kurang darah sejak dini.
Khususnya bagi Anda nan mempunyai anak kecil di rumah, pastikan makanan dan minuman nan dikonsumsi oleh buah hati Anda mencukupi kebutuhan gizi dan vitamin setiap hari. Hal ini dilakukan agar bisa mencegah berbagai penyakit buat hinggap pada tubuhnya khususnya anemia.
Anemia bisa berakibat sangat berbahaya pada kondisi-kondisi tertentu, misalnya kurang darah nan diderita kebanyakan oleh para wanita. Ini disebabkan sebab kaum hawa mengalami proses menstruasi atau melahirkan.
Perlu diperhatikan apabila seorang wanita hamil menderita penyakit anemia, sebab penyakit ini akan mengganggu kestabilan kondisi tubuh ibu dan terutama pada janin nan dikandungnya. Kurang darah pada saat kehamilan bisa memungkinkan si janin terlahir tak normal (cacat), bahkan bisa menyebabkan kematian. Kondisi ini niscaya tak kita inginkan, apalagi jika menimpa istri atau saudari nan kita sayangi.
Pengertian dan Istilah Penyakit Anemia
Penyakit kurang darah merupakan kondisi medis dengan jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein nan mengangkut oksigen) di dalam sel darah merah kurang dari keadaan normal. Setiap sel darah merah dalam tubuh manusia mengandung hemoglobin, sehingga bisa menjalankan fungsinya buat membawa oksigen berasal dari paru-paru ke bagian-bagin tubuh lainnya.
Penyakit kurang darah dapat menyebabkan fungsi dari darah sebagai pengangkut oksigen tak berjalan dengan optimal atau seperti kondisi normal. Hal ini mengakibatkan organ-organ tubuh nan membutuhkan oksigen nan cukup dalam melaksanakan fungsinya akan terganggu. Sebagai contoh, banyak penderita kurang darah nan merasa mengantuk atau kehilangan keseimbangan. Ini juga disebabkan oleh oksigen nan masuk ke bagian kepala tak mencukupi.
Jumlah hemoglobin normal pada tubuh pria dan wanita berbeda. Untuk kalangan pria, jumlah hemoglobin nan kurang 13,5 gram/100ml masuk dalam kategori penderita anemia. Sedangkan buat kaum hawa, jumlah hemoglobin kurang dari 12gram/100ml masuk di dalam kategori penderita anemia.
Perlu diperhatikan bahwa baku ini bisa bhineka antara laboratorium satu dengan nan lain tergantung dari acum nan digunakan oleh mereka. Kita bisa menanyakan langsung tentang kondisi hemoglobin dalam tubuh kita kepada dokter ketika memeriksa badan kita.
Beberapa Penyebab dari Penyakit Anemia
Pada anak-anak, kebanyakan penyakit anemia diderita disebabkan oleh gizi nan jelek dan konsumsi makanan nan mengandung zat besi kurang dari baku normal. Disamping itu, kurang darah pada anak-anak dapat ditimbulkan oleh proses pendarahan ataupun penyakit nan serius/kronik.
Menurut data nan dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan pada tahun 2000 menyatakan bahwa penyebab kurang darah pada anak-anak ialah malnutrisi pada balita dibagi gizi kurang sejumlah 5,2 juta balita. Selain itu, penderita gizi jelek berjumlah sebanyak 1,7 juta balita, dan balita menderita kurang darah nan disebabkan oleh marasmik kwasiokor berjumlah 170 ribu jiwa.
Selain penyebab kurang darah nan disebutkan di atas, di lapangan kita temui banyak anak-anak khususnya siswa-siswi sekolah dasar nan menderita kurang darah sebab menderita cacingan. Ada baiknya jika kita mengingatkan anak-anak di sekitar kita buat menghindari makanan nan tak bersih atau bermain di loka nan kotor. Selain itu, upayakan membawa anak-anak rutin ke dokter buat inspeksi kesehatan 2 kali dalam setahun.
Sangat disayangkan gizi jelek dan kekurangan zat besi pada anak-anak siswa banyak dikarenakan pola makan nan buruk. Saat ini, anak-anak lebih menyukai makanan-makanan cepat saji atau kemasan nan sebagian besar mengandung sedikit gizi dan vitamin.
Untuk siswa perempuan, sebagian penderita kekurangan hemoglobin disebabkan mereka sedang dalam kondisi diet buat menghindari kegemukan. Ini mengakibatkan sedikitnya gizi dan zat besi nan diasup oleh tubuh.
Bagi kalangan wanita, kurang darah sering disebabkan oleh menstruasi. Selain itu, penyakit ini juga bisa diakibatkan oleh kehamilan, dan menyusui nan tak diimbangi dengan konsumsi makanan nan mengandung gizi dan zat besi nan baik.
Upayakan bagi para perempuan nan sedang hamil dan menyusui buat menjaga pola makan agar pemenuhan gizi berjalan normal terutama bagi buah hati. Konsultasikan kepada bidan atau dokter nan memeriksa kehamilan tentang jenis-jenis makanan nan harus menjadi menu primer setiap hari, agar kita bisa memilih bahan-bahan makanan nan akan dimasak di rumah.
Seseorang nan baru saja mengalami kecelakaan atau mempunyai luka nan serius bisa kehilangan darah nan berlebih. Secara medis, keadaan ini kemungkinan besar juga menyebabkan kurang darah pada korban. Apabila jenis kurang darah ini tak diatasi dengan secepatnya bisa berakibat fatal.
Gejala nan ditimbulkan oleh penyakit ini bermacam-macam, sehingga bisa berbeda antara satu penderita dengan penderita lainnya. Penyakit kurang darah bisa mengakibatkan kelelahan, lesu, kelemahan, letih, kurang tenaga, kepala melayang-layang atau mata berkunang-kunang, keringat dingin, dan detak jantung nan tak teratur.Penderita kurang darah pada kondisi kritis bisa mengakibatkan penyakit serius seperti agresi jantung dan stroke.
Tindakan Pencegahan Terhadap Penyakit Anemia
Mencegah penyakit kurang darah bisa dilakukan dengan mengatur pola makan nan sempurna. Akan tetapi, perlu diingat bahwa ada beberapa jenis dari kurang darah nan tak dapat dicegah. Beberapa macam makanan nan banyak menyimpan gizi, zat besi, serta vitamin buat mencegah kurang darah ialah sebagai berikut.
- Bahan makanan nan banyak terkandung zat besi. Bahan makanan nan paling disarankan buat dikonsumsi dalam pemenuhan zat besi ialah daging sapi, daging ayam dan daging, dari hewan lainnya. Untuk jenis makanan lainnya ialah sayuran bewarna hijau, kacang-kacangan, sereal, dan lentil.
- Bahan makanan nan banyak terkandung folat. Bahan makan nan banyak menyimpan folat ialah buah-buahan seperti jeruk dan pisang, sereal, pasta, dan kacang polong.
- Bahan makanan nan banyak terkandung B12. Vitamin B12 banyak didapatkan dengan mengkonsumsi susu dan daging.
- Bahan makanan nan banyak terkandung Vitamin C. Vitamin C bisa diperoleh di buah-buahan seperti jeruk, kiwi, melon, dan beri.
Memakan makanan nan penuh gizi seperti di atas sangat dibutuhkan bagi seseorang nan memerlukan zat besi dalam jumlah banyak. Sebagai contoh ialah wanita hamil dan menstruasi, anak-anak, dan juga bagi bayi. Ada saatnya dokter menyarankan anda buat mengkonsumsi suplemen multivitamin dan zat besi, akan tetapi jangan menelannya dengan kadar nan hiperbola sebab hal ini bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh Anda.
Upaya Penyembuhan Penderita Penyakit Anemia
Sebelum melakukan pengobatan terhadap penderita penyakit anemia, terlebih dahulu perlu dideteksi jenis kurang darah apa nan diderita oleh si pasien. Untuk beberapa langkah pengobatan tersebut bisa diketahui sebagai berikut.
- Jenis kurang darah kekurangan akan zat besi. Jenis kurang darah ini bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi suplemen nan mengandung zat besi. Untuk itu, biasanya pasien disarankan buat mengkonsumsinya dalam waktu beberapa bulan.
- Jenis kurang darah kekurangan akan vitamin. Pengobatan jenis kurang darah ini dilakukan dengan cara menyuntikkan atau memberikan suplemen vitamin kepada penderita secara rutin.
- Jenis kurang darah terkait penyakit di sumsum tulang. Untuk penyakit kurang darah jenis ini disembuhkan dengan obat-obat nan sederhana sampai pengobatan kemoterapi.
Semoga artikel tentang kurang darah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Mulailah hayati dengan sehat, rajin berolahraga dengan jadwal nan cukup, serta menjaga pola makan nan sehat di keluarga Anda agar bisa menghindari penyakit anemia.