Beberapa Maskapai Penerbangan Perancis nan Sudah Tidak Beroperasi

Beberapa Maskapai Penerbangan Perancis nan Sudah Tidak Beroperasi

Setiap negara mempunyai maskapai penerbangan nan berfungsi sebagai salah satu wahana transportasi bagi orang-orang nan hendak bepergian ke luar negeri atau ke luar kota. Maskapai-maskapai penerbangan tersebut berlomba-lomba buat memberikan fasilitas atau pelayanan terbaik demi kenyamanan para penumpangnya. Maka tak heran, beberapa dari maskapai penerbangan tersebut mengeluarkan biaya nan besar guna memenuhi kenyamanan para penumpangnya.

Seiring perkembangan zaman, persaingan antarmaskapai penerbangan semakin ketat. Pihak maskapai pun harus merogoh kocek lebih dalam buat tetap bertahan di tengah persaingan nan semakin ketat itu. Namun sayang, ada beberapa maskapai nan mengalami kebangkrutan sehingga tak lagi beroperasi atau kepemilikannya diambil alih oleh maskapai penerbangan lain.

Sementara itu, maskapai-maskapai penerbangan nan mampu bertahan semakin mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya guna memuaskan para penumpangnya. Peristiwa seperti ini banyak dialami oleh maskapai-maskapai penerbangan di dunia, termasuk maskapai penerbangan Perancis.



Beberapa Maskapai Penerbangan Perancis nan Masih Beroperasi

1. Air France

Awalnya, Air France bernama Société Air France. Maskapai penerbangan nan berpusat di Paris, Perancis ini didirikan pada 7 Oktober 1933 dan mendapat subsidi dari KLM Royal Dutch Airlines, Belanda. Air France dibentuk dari penggabungan Air Orient, Air Union, Compagnie Générale Aéropostale, Compagnie Internationale de Navigation Aérienne (CIDNA), dan Société Générale de Tranport Aérien (SGTA).

Pada 30 September 2003, Air France dan KLM Royal Dutch Airlines, Belanda, mengumumkan penggabungan kedua maskapai nan dinamai Air France-KLM. Air France memiliki tiga kelas primer penerbangan internasional, yaitu kelas L’Espace Première (kelas pertama), kelas L’Espace Affaires (kelas bisnis), dan kelas Tempo (kelas ekonomi).

Maskapai Air France juga menambahkan kelas Alizé (kelas ekonomi premium) buat penerbangan ke Karibia dan Samudra Hindia. Kelas L’Espace Première tersedia di pesawat Boeing 777-300ER dan Boeing 777-200ER. Kabinnya memiliki empat hingga delapan kursi kayu dan kain nan bisa membentuk loka tidur. Setiap kursi memiliki TV layar sentuh 10,4” dengan permainan dan AVOD, divider pribadi, mesin pijat otomastis, lampu baca, laci, headphone, telepon pribadi, dan kabel laptop.

Penumpang akan mendapatkan layanan makanan À la carte . Kelas L’Espace Affaires tersedia di pesawat Airbus A330, Airbus A340, Boeing 747-400, Boeing 777-200ER, dan Boeing 777-300ER. Kabinnya memiliki kursi nan bisa direntangkan. Setiap kursi memiliki TV layar sentuh 10,4” dengan permainan dan AVOD, lampu baca, laci, headphone, telepon pribadi, dan kabel laptop. Penumpang akan mendapatkan layanan makanan nan terdiri atas tiga pilihan dan keju atau menu ekspres nan diberikan setelah lepas landas.

Kelas Tempo tersedia di pesawat Boeing 777-300ER buat jeda jauh dan Airbus A320 buat jeda dekat. Kelas Alizé terletak di depan kelas Tempo pada pesawat Boeing 777-300ER. Penumpang akan mendapatkan pelayanan makanan, minuman, bantal, dan selimut. Badan pesawat Air France berwarna putih dengan merek Air France biru, garis paralel merah dan biru nan mengikuti arah ekor pesawat, serta bendera Eropa kecil di atasnya.

Untuk membedakan posisi awak pesawatnya, penumpang bisa melihat lengan pakaian mereka. Dua garis perak menandakan kepala pramugari atau kepala pramugara, satu garis perak menandakan pramugari atau pramugara, dan tak ada garis perak menandakan awak kabin.



2. Air Tahiti Nui

Maskapai penerbangan nasional Polinesia Perancis ini didirikan pada 31 Oktober 1996 dan bertempat di Bandara Internasional Faa’a, Papeete, Tahiti. Saham terbesar dimiliki oleh Pemerintah Polinesia Perancis. Pada Juli 2011, maskapai penerbangan ini melayani rute penerbangan Auckland, Los Angeles, Papeete (Tahiti), Paris, Sydney, dan Tokyo.

Maskapai penerbangan ini memiliki perjanjian codeshare (sebuah perjanjian bisnis penerbangan antara dua maskapai nan berbagi penerbangan nan sama) dengan Air France di Paris, Air New Zealand di Auckland, American Airlines di Los Angeles, Delta Air Lines di Los Angeles dan Tokyo, Japan Airlines di Tokyo, Qantas di Auckland dan Los Angeles, serta Vietnam Airlines di Tokyo.



3. Axis Airways

Awalnya, maskapai penerbangan ini bernama Sinair dan bertempat di Grenoble. Pada Februari 2001, masakpai penerbangan ini mengganti namanya menjadi Axis Airways dan bertempat di Bandara Marseille Provence serta Bandara Internasional Toulouse Blagnac.

Maskapai penerbangan ini pernah mengalami kebangkrutan pada Oktober 2006, tetapi sukses bangkit kembali atas biaya dari sebuah grup investor. Maskapai penerbangan ini memiliki rute penerbangan Area Mediterania, Bamako, Dakar, Eilat, Hurghada, Kairo, Luxor, Mayotte, Moroni, Ouagadougou, dan Tel Aviv.



4. Corsairfly

Maskapai penerbangan ini didirikan pada 1981 dengan nama Corse Air International. Pada 1990, maskapai penerbangan ini diambil alih oleh Nouvelles Frontieres, sebuah operator tur di Perancis, dan berubah nama menjadi Corsair.

Maskapai penerbangan nan bertempat di Bandara Orly, Paris, ini mengoperasikan penerbangan menuju kota domestik (Bordeaux, Brest, Lyon, Marseille, Nantes, Paris, dan Toulouse), kota internasional (Agadir, Antananarivo, Fes, Fort-de-France, Marrakech, Mauritius, Mombasa, Moncton, Montréal, Nairobi, Oran, Palma de Mallorca, Pointe-à-Pitre, St. Denis, dan St. Maarten), serta area resor (Abijan, Ankara, Athena, Cancún, Cayenne, Cayo Coco, Cork, Djibouti, Dublin, Edinburgh, Havana, Istanbul, Izmir, Kairo, Lisbon, Lome, London, Nouméa, Roma, Tel Aviv, Tunisia, Varadero, dan Venisia). Resor memiliki pengertian loka buat rekreasi, relaksasi, atau berlibur.



5. XL Airways France

Awalnya, maskapai penerbangan nan didirikan pada 1999 ini bernama Star Airlaines. Akan tetapi, berubah nama menjadi XL Airways France setelah diambil alih oleh XL Leisure Group.

Maskapai penerbangan nan bertempat di Bandara Internasional Charles de Gaulle ini mengoperasikan penerbangan ke Afrika (Bandara Cap Skirring, Dakar, Djerba, Hurhgada, Kairo, Luxor, Marrakech, Monastir, Sharm El Sheik, Tetouan, dan Tunisia), Asia (Beirut dan Tel Aviv), Brazil (Salvador), Eropa (Ajaccio, Alicante, Antalya, Araxos, Athena, Catania, Corfou, Faro, Larnaca, Heraklion, Ibiza, Izmir, Kos, Majorca, Málaga, Olbia, Palermo, Porto, Rhodes, Split, Tenerife, Venesia, dan Xeres), Karibia (Cancún, La Romana, Punta Cana, Puerto Plata, San Salvador, Santiago, dan Varadero), serta Kepulauan Samudra Hindia (Kolombo, Maladewa, dan Seychelles).



Beberapa Maskapai Penerbangan Perancis nan Sudah Tidak Beroperasi

1. Aria

Maskapai penerbangan ini didirikan pada Maret 2004 dan terletak di Bandara Le Bourget, Paris. Maskapai penerbangan ini melayani penerbangan kargo dan penerbangan penumpang. Maskapai penerbangan ini mengalami kebangkrutan pada 25 Januari 2005 sebab pembatalan rute penerbangan Basle atau Mulhouse menuju Toulouse.



2. AlsaceExcel

Maskapai penerbangan ini didirikan pada Maret 2004 dan seluruh sahamnya dimiliki oleh ExelAviation Group. Maskapai penerbangan ini bertempat di Strasbourg, Perancis, dengan rute penerbangan Strasbourg menuju kota-kota regional di Eropa. Keadaan maskapai penerbangan ini memburuk sebab penghentian penerbangan pada 31 Januari 2005.



3. Champagne Airlines

Maskapai penerbangan nan didirikan pada 1998 ini bertempat di Bandara Reims (RHE), Perancis. Rute satu-satunya maskapai penerbangan ini ialah Le Havre dan Toulouse. Pada Juli 2005, maskapai ini terlilit utang dan melakukan mutilasi gaji karyawannya secara besar-besaran. Pada Oktober 2005, rute satu-satunya itu ditutup. Pada 29 November 2005, izin penerbangan maskapai penerbangan ini dicabut sebab bangkrut.



4. Point Air

Maskapai penerbangan ini terkenal dengan tarifnya nan rendah dan memulai operasinya pada 1980 dengan rute penerbangan Marseille dan Mulhouse atau Bale menuju Ouagadougou, Burkina Faso. Akan tetapi, maskapai penerbangan ini ditutup pada 1988 sebab mengalami kebangkrutan.



5. Société Générale de Tranport Aérien

Awalnya, maskapai penerbangan nan didirikan pada 8 Februari 1919 ini dikenal dengan nama Lignes Aériennes Farman dan memiliki rute penerbangan Toussus-le-Noble menuju Kenley. Pada 1933, maskapai penerbangan ini menghentikan operasinya sebab seluruh asetnya dimasukkan ke Air France.

Itulah beberapa maskapai penerbangan Perancis, baik nan masih beroperasi di global penerbangan maupun nan sudah tak beroperasi. Semoga klarifikasi singkat di atas bisa memberikan citra tentang maskapai-maskapai penerbangan Perancis.