Hakikat nan Sesungguhnya
Apakah Hakikat Puasa Itu?
Hakikat Puasa nan sesungguhnya, menurut Baginda Nabi yakni taat dan patuh buat melaksanakan segala nan diperintahkan Allah, dan meninggalkan kehendak dirinya nan selalu dipenuhi dengan nafsu syaithoni. Sesungguhnya tidak dipungkiri bagi orang-orang nan berpuasa, maka akan mendapatkan dua kebahagaiaan sekaligus, yaitu: kebahagiaan ketika ia berbuka puasa, dan nan terpenting kebahagiaan ketika ia bejumpa dengan Tuhannya. (Bukhari dan Muslim).
Rasulullah Saw bersabda: semua amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya. Berbagai kebaikan dilipatgandakan sepuluh sampai seratus kali pahalanya. Kecuali puasa, kata Allah, puasa buat Aku dan Aku nan akan memberikan pahalanya. Orang nan berpuasa meninggalkan segala keinginannya dan makanannya hanya sebab Aku.
Aspek Pengendalian Jiwa
Orang-orang nan berpuasa cenderung mempunyai daya pengendalian diri nan sangat matang. Nafsu-nafsu angkara murka nan persis seperti sifat dan watak hewani akan dijinakkan dan ditaklukkan melalu pengendalian secara sistematis nan bersandar pada kehendak Ilahi.
Berpuasa tidak hanya menahan diri dari haus, lapar dan seksualitas, tapi lebih dari itu menahan dari gejolak amarah nan sudah menjadi kodrat manusia sebagai makhluk nan diciptakan secara tidak sempurna.
Hakikat pengandalian diri ini akan berimplikasi pada penyadaran bahwa ia berada di global nan fana ini bukan buat merusak, melainkan menjalankan kehidupan harmoni dengan alam dan sekitarnya. Ia secara serentak akan menyadari bahwa alam nan diciptakan Tuhan buat segala kelengkapan kehidupan makhluknya bukanlah hak milik manusia, melainkan hanya titipan nan patut buat dijaga.
Orang berpuasa ibarat tengah memakai perisai kesucian buat menghalau berbagai tindak dan laku verbal nan menjurus pada nafsu syetan nan sengaja senantiasa menyodorkan kesenangan duniawi.
Ketika berpuasa, sesungguhnya merupakan manifestasi bahwa ia telah memilih Tuhan dengan menjalankan kehendakNya diatas kehendak pribadinya. Demikianlah, mengapa Baginda Muhammad sangat mencintai puasa, sebab sebagaimana dijelaskan dalam sabdanya bahwa: kefakiran rohaniah ialah kemuliaanku.
Berkurangnya hawa nafsu sebab pembersihan jhiwa manusia dilakukan ketika berpuasa. Ketika berpuasa, seluruh umat Islam nan menjalankan puasanya secara khusyu’ merupakan bentuk renovasi jiwa nan beraspek moral-spiritual. Menjalankan puasa secara tuntas dan sempurna dapat berarti jiwanya mengalami pembaruan dan peremajaan buat menyongsong kehidupan berikutnya nan lebih mencerahkan.
Hakikat nan Sesungguhnya
Hakikat puasa sesungguhnya bisa memberikan “gizi” ruhani nan menjadi sumber kekuatan manusia dalam menghadapi berbagai gelombang kehidupan maha dahsyat. Secara metafisik, ketika seseorang berpuasa maka diyakini ia tengah menyerap berbagai energi positif nan tidak tehingga. Tak dipungkiri lagi, puasa menjadi sumber kekuatan dan energi nan mampu membersihkan jiwa dan raga.
Hakikat puasa juga dapat berarti menenggelamkan diri pada zat nan Mahaperkasa, Mahakuasa, dan Mahabijaksana. Pengendalian semua instrumen inderanya nan terdiri dari mulut, hidung, telinga, bibir, dan mata dari berbagai hal nan penuh maksiat dan mudharat merupakan bentuk riil dari aplikasi hakikat puasa tersebut.
Dalam tataran syariat, banyak pakar fikih nan menerangkan bahwa puasa harus didahului dengan niat buat memperoleh keridhoan dari Allah Swt. Niat menjadi penanda mendasar dan sakral sebuah ibadah, termasuk puasa, buat diterima atau tidak. Hadis Nabi riwayat Bukhari: bahwa sesungguhnya setiap amalan itu sangat bergantung kepada niatnya.
Puasa dan Syariat Islam
Puasa merupakan salah satu rukun islam nan harus dipenuhi agar iman Islam seorang muslim dapat menjadi sempurna, seperti halnya apa nan dilakukan oleh nabi Muhammad SAW. syariat Islam tersebut harus dipenuhi dalam upaya memberikan pemahaman kepada muslim bahwa puasa akan lebih memberikan ketentraman jiwa dibandingkan dengan orang-orang nan tak berpuasa.
Bahkan Al Quran diturunkan pun pada saat bulan puasa dijalankan oleh umat Islam sedluruh dunia. Dalam syariat Islam, puasa dikatakan bukan hanya sebagai cara nan tepat buat menahan lapar dan haus, tapi juga cara nan tepat buat dapat menjadikan diri manusia keluar dari hawa nafsu nan dapat membuatnya tercela.
Berbagai perbuatan seperti berzinah, mencuri, dan hal lain nan dilandasi dengan hawa nafsu merupakan hal-hal nan seyogyanya bisa dihilangkan melalui proses berpuasa tersebut. dengan kata lain, puasa bukan hanya memberikan pelajaran mengenai menahan hawa nafsu, tapi juga mengembalikan diri pada fitrah manusia nan bermartabat tinggi di hadapan Allah.
Hal-hal nan Baik Dilakukan Saat Berpuasa
Banyak orang nan pada saat berpuasa memilih buat tidur selama berjam-jam sehingga waktu berbuka akan lebih cepat datangnya. Namun, hal tersebut sangatlah tak dianjurkan oleh agama Islam pada saat melakukan puasa.
Jika hal tersebut masih dilakukan, berarti puasa nan dilakukan tak akan mendapatkan berkah sebab Anda hanya berbuat buat menunda rasa lapar dan haus nan Anda alami.
Beberapa hal nan baik dapat dilakukan agar puasa nan Anda jalani lebih banyak berkahnya, serta lebih mendatangkan kenikmatan nan luar biasa jika dibandingkan hanya tidur dan menunggu waktu berbuka.
Hal pertama nan baik dilakukan saat berpuasa ialah menjalankan pekerjaan sehari-hari nan biasa dilakukan saat Anda tak berpuasa. Jika biasanya Anda bekerja di kantor, maka lakukanlah hal tersebut selama Anda berpuasa. Jika Anda bekerja di rumah sebagai ibu rumah tangga, maka lakukan saja berbagai pekerjaan rumah tangga nan biasa dilakukan.
Pekerjaan tersebut justru akan lebih membawa berkah dan terasa lebih cepat buat menunggu datangnya waktu berbuka dibandingkan hanya dengan tidur atau menonton tayangan nan tak bermanfaat bagi Anda.
Hal kedua nan dapat dilakukan buat mengisi hari-hari berpuasa Anda ialah dengan shalat dan mengaji. Jadikan kedua hal tersebut bukan sebagai kewajiban Anda sebagai seorang muslim, melainkan sebagai sebuah kebutuhan nan dapat mendekatkan diri dengan sang Maha Pencipta. Shalat dan mengaji di waktu sore ialah hal nan baik buat dilakukan saat Anda berpuasa.
Hal ketiga nan dapat dilakukan ialah membaca buku-buku nan bermanfaat bagi pengetahuan dan wawasan Anda tentang kehidupan umat Islam. Anda dapat membaca buku-buku Islam atau buku-buku lain nan memang baik buat pikiran dan hati Anda saat membacanya.
Hal keempat nan dapat dilakukan ialah membuat atau mempersiapkan hidangan buat berbuka. Apalagi jika Anda ialah seorang perempuan nan tak sedang melakukan puasa sebab terkena halangan, maka mempersiapkan hidangan buat berbuka sama berkahnya dengan jika Anda melakukan puasa.
Untuk mengisi kekosongan di waktu puasa, Anda juga dapat memberikan ilmu Anda kepada nan lainnya, seperti halnya mengajar mengaji, mengajar membaca, membacakan dongen-dongeng Islam kepada anak-anak buat memberikan sedikit-sedikit pemahaman mengenai hukum Islam, serta memberikan wawasan dan pengetahuan Anda nan lain kepada orang sekitar Anda.
Anda juga dapat memberikan pedagogi di bidang lain nan Anda kuasai, mislanya saja, Anda dapat memberikan pedagogi mengenai matematika, bahsa Inggris, dan pelajaran sekolah lainnya di salah satu rumah singgah atau panti asuhan nan ada di dekat rumah Anda.
Bahkan jika perlu, Anda juga dapat mengajak teman-teman Anda buat ikut bersosialisasi dalam menyemarakkan bulan puasa dengan berbagai kegiatan nan positif.
Dengan melakukan kegiatan-kegiatan nan disebutkan di atas, insyaallah Anda tak akan merasa lapar dan haus serta tak akan menunggu-nunggu waktu berbuka dengan cepat. Anda juga akan banyak merasakan berkah dan khasiatnya jika dibandingkan hanya menonton dan tidur seharian tanpa melakukan apa pun.