Menurut Juhn Dewey
Sejak lahir, tanpa disadari, kita sudah menerima pendidikan dari orangtua tentang banyak hal. Orangtua merupakan guru pertama kali bagi kita buat bertanya hal-hal kecil hingga nan besar. Dari pengalaman itu, kita mungkin saja memberikan definisi pendidikan sebagai suatu bimbingan nan diberikan dan diarahkan oleh orangtua.
Pemahaman Definisi Pendidikan
Seiring berjalannya waktu, definisi pendidikan pun meluas. Kita tak hanya mengenal pendidikan dalam lingkungan keluarga, namun mencapai lingkungan masyarakat. Bahkan, lingkungan negara. Lalu pengetahuan nan semakin luas itu menggiring pikiran mengarah kepada sesuatu nan sangat luas cakupannya sehingga tak hanya memandang pendidikan sebagai salah satu kewajiban semata nan dapat dijalankan dengan seadanya.
Pendidikan nan dilakukan hanya semata sebagai satu kewajiban nan diembankan oleh Sang Pencipta kepada orangtua. Perasaan dan pemikiran seperti ini terkadang membuat orangtua tak merasa harus meningkatkan kemampuan dna pengetahuan mereka tentang defini pendidikan atau apa pun nan berhubungan dengan pendidikan secara luas. Orangtua nan tak mengembangkan pengetahuan tentang pendidikan, tentu saja akan menjadi orangtua nan pasrah dan rela keadaan dirinya tetap sama hingga akhir hayatnya. Hal ini tentunya bukan satu contoh nan baik bagi anak-anak nan menyaksikannya.
Pendidikan merupakan hal nan tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan memegang unsur krusial buat membentuk pola pikir, akhlak, dan konduite manusia agar sinkron dengan norma-norma nan ada, seperti kebiasaan agama, adat, budaya, dan lain-lain. Pendidikan harus dipandang sebagai sesuatu nan bergerak maju nan harus disiapkan dengan matang sinkron dengan tuntutan zaman. Tanpa tahu bagaimana masa depan nan akan datang, maka pendidikan nan diberikan kepada anak mungkin tak akan mampu mempersiapkan mereka menghadapi kerasnya persaingan dan tuntutan hayati di masa mereka nantinya.
Memang ada benarnya bahwa orangtua sibuk mencari nafkah sehingga tak mempunyai kesempatan buat memperdalam pengetahuan mereka mengenai sesuatu nan dianggap dapat diberikan atau diserahkan saja kepada orang lain seperti beban mendidik anak dengan baik. Orangtua lebih bahagia mencari sekolah nan dianggapnya baik walaupun mahal, lalu menyerahkan segalanya kepada pihak sekolah. Yang lucu ialah bahwa orangtua mengamuk kepada pihak sekolah ketika anaknya tak menjadi anak seperti nan diharapkannya. Padahal seharusnya orangtua sadar bahwa tugas mendidik nan primer itu ialah orangtua dan bukan pihak sekolah.
Hal inilah nan mendasarkan satu definisi pendidikan nan menyeluruh agar semua orang nan terkena akibat dan efek kewajiban melakukannya menaydari dan mau menjalaninya sinkron dengan definisi pendidikan tersebut.
Definisi Pendidikan Menurut Frederick J.Mc Donald dan M.J. Langeveld
Menurut Frederick J.Mc Donald dan M.J. Langeveld, pendidikan ialah suatu proses atau kegiatan nan diarahkan buat mengubah Norma ( behavior ) manusia. Manusia terlahir tanpa membawa Norma apa pun. Orang-orang disekitar anak itulah nan harus menyadari dan menanamkan Norma nan baik kepada sang anak.
Misalnya, Norma membersihkan loka tidur atau paling tak mengibaskan kain beberapa kali di atas loka tidur sebelum menidurinya. Kebiasaan nan memang diperintahkan dalam satu hadist ini, akan menjadi satu Norma nan begitu membekas di ahti anak hingga ia akan melakukannya sampai dewasa. Bahkan ia pun akan menurunkan Norma ini kepada istri dan anak-anaknya. Bila Norma ini tidak dilakukan sejak kecil, otomatis anak akan lupa dan sering kali lupa bahkan tidak akan pernah lagi melakukan hal nan baik seperti ini.
Berdoa terlebih dahulu sebelum makan, minum, tidur, dan melakukan hal-hal lainnya akan menajdi satu Norma bila memang telah terbiasa sejak kecil. Hanya anak-anak nan diberi pelajaran nan baik nan akan tumbuh baik dan nan akan menyebarkan kebaikan itu kepada orang lain. Inilah salah satu hal nan sangat krusial dalam pendidikan. Pendidikan itu memang harus memanusiakan manusia dengan memberikan pembiasaan nan baik.
Definisi Pendidikan Menurut Juhn Dewey
Menurut Juhn Dewey, pendidikan merupakan salah satu proses pembaruan makna pengalaman. Hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda. Bahkan, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan buat menghasilkan transedental sosial. Proses ini melibatkan supervisi dan perkembangan dari orang nan belum dewasa dan kelompok loka dia hidup.
Pembaruan pengalaman ini ialah satu hal nan harus menjadi pijakan agar peserat didik menjadi anak nan cekatan dan cerdas dalam mengambil segal tindakan. Pengalaman akan memberikan pelajaran nan sangat berharga bagi semua orang. Pelatihan nan diselenggarakan oleh satu perusahaan akan membuat para pekerjanya menjadi lebih profesional di bidangnya sebab mereka akan mendapatkan ilmu baru. Pengalaman juga akan membuat pemikiran atas segala sesuatunya akan berubah. Persepsi nan beda itu akan membuat kehidupan para pekerja selanjutnya juga akan berubah.
Satu forum pendidikan akan dianggap berhasil bila mampu memberikan pengalaman dan perubahan tingkah lakuk nan mengarah kepada tingkah laku nan lebih baik dan terukur kadar apakah tingkah laku itu memang baik atau tidak.
Definisi Pendidikan Menurut H. Horne dan Edgar Delle
Menurut H. Horne, pendidikan merupakan proses nan terjadi secara terus-menurus (abadi) dari penyesuaian nan lebih tinggi bagi makhluk manusia nan telah berkembang secara fisik dan mental, nan bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar, intelektual, emosianal, dan humanisme dari manusia.
Dalam Islam pun, setiap muslim itu wajib menempuh pendidikan dan terus mendididk dirinya agar terus menjadi orang lebih baik hingga akhir hayatnya. Setiap muslim itu harus dapat membaca semua pertanda alam dan pertanda kehidupan. Hal ini sebab semua pertanda itu ialah cara Allah Swt memberikan pelajaran kepada umatNya. Setiap perbuatan nan jelek tak boleh dicontoh. Kalau dicontoh, maka akibatnya mungkin akan terasa lebih pedih. Itulah juga mengapa Al-Qur’an berisi tentang kisah orang-orang terdahulu. Contoh orang-orang baik dan contoh orang-orang nan membangkang perintah Tuhan.
Menurut Edgar Delle pendidikan merupakan usaha sadar nan dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan nan berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat buat mempersiapkan peserta didik agar bisa memainkan peran dalam berbagai lingkungan hayati secara tetap buat masa nan akan datang.
Semua orang dapat menjadi pengajar. ‘Sampaikanlah walau hanya satu ayat’ ialah satu pemicu semangat dan penyuntik motivasi bahwa memberikan pelajaran dan pendidikan kepda orang lain itu ialah satu kewajiban. Bagaimana Allah Swt memberikan kedudukan nan sangat tinggi kepada orang-orang nan berilmu dan loka nan sangat latif bagi nan bahagia memberikan ilmu kepada orang lain.
Jadi, jangan sungkan mengajarkan sesuatu kepada orang lain walaupun hanya satu orang. Satu ilmu nan diajarkan itu merupakan benih-benih pahala amal jariyah nan akan menjadi teman dalam kubur maupun di alam barzah nantinya.
Kesimpulan dari Definisi Pendidikan
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, bisa disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar nan dilakukan seluruh aspek nan ada di dalam kehidupan kita, baik orang terdekat, masyarakat ataupun lembaga-lembaga nan ada, baik nan terjadi secara formal maupun nonformal dengan tujuan buat mengubah kebiasaan-kebiasaan tak baik menjadi Norma baik nan terjadi selama kita hayati buat memperbaiki kualitas diri menjadi lebih baik dan mampu menjawab tantangan di masa depan.
Catatan krusial dalam sebuah pendidikan yakni harus adanya penyeimbang antara pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Kedua jenis pendidikan ini akan membaut peserta didik mendapatkan berbagai macam pendidikan. Hal inilah nan akan membuat mereka menjadi anak-anak dengan motivasi tinggi tetapi tidak lupa dengan kadar budi pekerti nan selalu harus mereka jaga dan sebarkan kepada orang lain.
Tanpa kita sadari, pendidikan nonformal merupakan pendidikan nan sangat krusial dalam membentuk sikap nan ada pada diri kita. Namun, pendidikan ini sering sekali dinomorduakan dibanding pendidikan formal. Masyarakat sering lupa bahwa sebenarnya pendidikan nonformal ini ialah salah satu pendidikan nan akan membentuk kepribadian seorang anak. Belum pula pengaruh teman-teman dan guru nan ada di forum partikelir itu. Itu artiny apergaulan sang anak semakin luas.
Kalau hanya pendidikan formal, anak akan ketinggalan pengetahuan. Karena merasa ketinggalan, tidaklah mengherankan kalau anak bersikap seolah orangtua dan sekolah tak memahami definisi pendidikan.