Metode Analisis Kuantitatif dalam Kimia Analitik

Metode Analisis Kuantitatif dalam Kimia Analitik

Kimia analitik merupakan cabang ilmu kimia nan mempelajari cara menganalisis buat menetapkan atau menguji adanya suatu zat di dalam suatu bahan. Pada umumnya, analisis nan dilakukan terbagi menjadi dua jenis yaitu analisis kimia kuantitatif dan analisis kimia kualitatif.

Kedua metode analisis ini memiliki tujuan penggunaan nan berbeda. Analisis kualitatif dilakukan buat mengidentifikasi kandungan suatu sampel sedangkan analisis kuantitatif dilakukan buat menetapkan jumlah zat nan terdapat dalam suatu sampel.



Tahapan Analisis dalam Pelaksanaan Kimia Analitik

Ketika akan melakukan analisis kimia terhadap suatu sampel, maka harus dilakukan beberapa tahapan analisis agar diperoleh hasil nan seksama dan teliti. Dalam ilmu kimia analitik terdapat lima tahapan nan bisa dilakukan, di antaranya sebagai berikut.



1. Termin Perencanaan Analisis

Tahapan awal ini harus selalu dilakukan agar setiap proses analisis nan dilakukan menjadi terarah. Termin perencanaan ini disebut juga sebagai tahapan pedoman buat melakukan kegiatan analisis. Untuk mendapatkan hasil analisis nan akurat, maka harus diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu:

  1. Data dan informasi sampel nan akan dianalisis.
  2. Metode analisis nan akan digunakan.


2. Termin Pengambilan Sampel

Kegiatan pengambilan sampel dalam kajian ilmu kimia analitik disebut juga sebagai sampling. Tahapan ini sangat krusial dilakukan terutama sekali jika akan melakukan analisis dengan metode kuantitatif.

Sampel nan diambil dalam tahapan ini harus mewakili holistik materi nan nantinya akan dianalisis. Beberapa hal nan harus diperhatikan dalam pengambilan sampel ialah titik pengambilan sampel, jeda antara titik pengambilan sampel, dan penghomogenan terhadap sampel hasil sampling.



3. Termin Persiapan Sampel buat Dianalisis

Sampel nan diambil di alam banyak nan bentuknya masih berupa padatan. Oleh sebab bentuk ini sukar buat dianalisis, maka sampel berupa padatan harus diubah dulu menjadi bentuk nan mudah dianalisis. Terdapat beberapa metode nan bisa dilakukan buat mempersiapkan sampel sehingga mudah dianalisis. Di antaranya sebagai berikut.

  1. Metode Pengeringan Sampel

    Metode pengeringan ini dilakukan buat menghilangkan kadar air nan terdapat dalam suatu sampel. Pengeringan ini biasanya dilakukan dengan memanaskan sampel padatan pada suhu 100-110°C sampai diperoleh berat nan konstan.

  2. Metode Pengukuran Berat (volume) Sampel

    Untuk mengetahui berat dan volume sampel bisa dilakukan menggunakan metode penimbangan. Metode ini krusial sekali dilakukan ketikan akan mengidentifikasi sampel secara kuantitatif.

  3. Metode Pelarutan Sampel

    Metode pelarutan ini dilakukan agar proses analisis mudah dilakukan apalagi jika sampelnya masih dalam bentuk padatan. Pelarut nan digunakan buat melarutkan sampel harus sinkron agar sampel bisa melarut secara sempurna.



4. Termin Pengukuran Sampel

Tahapan pengukuran merupakan tahapan nan paling krusial dalam melakukan analisis kimia. Konsep dasar nan harus dipahami dalam melakukan pengukuran ialah sifat dari suatu zat nan akan dianalisis itu sendiri. Baik itu sifat kimia maupun sifat fisikanya.

Pengukurannya bisa dilakukan dengan metode analisis volumetri (volum) atau analisis gravimetri (berat). Selai itu bisa juga dilakukan pengukuran dengan menggunakan instrumwn laboratorium nan lebih canggih.



5. Termin Perhitungan dan Pelaporan Data

Tahapan ini dilakukan buat mengetahui kadra analit nan terdapat dalam suatu sampel. Apabila hasil perhiatungan sudah bisa dipertanggungjawabkan, maka harus dilakukan pelaporan data. Biasanya data nan dilaporkan harus dibuat dalam bentuk tertulis dengan mencantumkan hasil analisisnya.



Metode Analisis Kualitatif dalam Kimia Analitik

Metode analisis kualitatif merupakan metode kimia analitik buat mengetahui keberadaan suatu zat atau spesi di dalam suatu sampel. Pada awalnya, metode analisis kualitatif ini dilakukan berdasarkan reaksi nan di dalam larutannya dengan mengamati perubahan pada warna, bau, dan bentuk kristalnya.

Untuk saat ini telah ditemukan beberapa metode modern, salah satu di antaranya yaitu dengan menggunakan instrumen seperti instrumen kromatografi. Metode analisis kualitatif ini bisa dilakukan pada analisis zat organik maupun analisis zat anorganik.

Pada zat anorganik, metode analisis kualitatif ini bisa dilakukan baik terhadap zat nan berupa padatan maupun zat nan berada dalam larutannya. Untuk zat nan masih dalam bentuk padatannya, maka analisis bisa dilakukan dengan menggunakan reaksi kering.

Sedangkan buat zat anorganik nan masih berada dalam bentuk larutannya, maka bisa digunakan reaksi basah buat melakukan analisisnya. Secara umum, analisis zat anorganik ini terbagi dalam tiga tahapan, yaitu inspeksi pendahuluan, tes nyala, dan analisis kation dan anionnya.

Pemeriksaan pendahuluan dalam tahapan analisis kualitatif biasanya dilakukan dengan uji kering. Inspeksi dilakukan terhadap wujud zatnya nan meliputi bentuk, warna, dan baunya. Setelah itu, zat dipanaskan dipanaskan buat mengetahui apakah zat tersebut bisa terurai atau tak pada suhu tinggi.

Tahapan selanjutnya yaitu dengan melakukan tes nyala buat mengetahui kandungan unsur logam di dalamnya. Unsur logam nan berbeda akan menghasilkan pijaran rona nan berbeda pula. Sedangkan analisis kation dan anion dilakukan dengan reaksi basah yaitu mereaksikannya dengan pereaksi tertentu.

Sedangkan buat zat organik, metode analisis kualitatif ini digunakan buat mengidentifikasi senyawa-senyawa nan ditemukan di alam. Tujuan dilakukannya analisis ini yaitu buat mengetahui gugus fungsi nan terdapat dalam suatu senyawa organik.

Gugus fungsi nan bisa diidentifikasi meliputi gugus fungsi alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat, dan ester. Selain itu, metode analisis kualitatif zat organik ini bisa dilakukan buat mengidentifikasi senyawa-senyawa biomolekular seperti karbohidrat, protein, dan lipid.



Metode Analisis Kuantitatif dalam Kimia Analitik

Metode analisis kuantitatif dilakukan buat menentukan jumlah zat nan terkandung di dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif dalam kimia analitik terbagi menjadi analisis mikro, analisis semimikro, dan analisis makro.

Penggolongan ini ditentukan berdasarkan jumlah sampel nan digunakan dalam analisis. Terdapat beberapa metode nan dapat digunakan dalam melakukan analisis secara kuantitatif ini. Di antaranya dengan analisis gravimetri, analisis volumetri, dan analisis menggunakan instrumentasi (spektrokimia).

Metode analisis kuantitatif gravimetri merupakan proses identifikasi terhadap massa (berat) suatu sampel. Tahapan awalnya, sampel akan diendapkan terlebih dahulu menggunakan suatu pereaksi kimia tertentu.

Setelah itu, endapan nan terbentuk dipisahkan buat kemudian dipanaskan sampai kadar airnya habis dan akhirnya dilakukan penimbangan buat mengetahui berat sampel nan sesungguhnya.

Syarat nan harus dipenuhi buat melakukan analisis gravimetri ini yaitu zat nan akan dianalisis harus bisa mengendap secara paripurna sehingga bisa ditimbang secara pasti.

Metode analisis kuantitatif lainnya yaitu metode analisis volumetri nan proses identifikasinya dilakukan berdasarkan pengukuran volume. Metode analisis volumetri ini biasa juga disebut dengan metode titrasi. Keunggulan dari metode ini yaitu pengukurannya bisa dilakukan dengan waktu nan nisbi lebih singkat dibandingkan dengan metode gravimetri.

Analisis nan dilakukan bertujuan buat menetapkan kadar suatu zat nan terkandung di dalam suatu larutan. Pengerjaannya dilakukan dengan mereaksikan larutan sampel (analit) dengan larutan baku nan kadarnya sudah diketahui (titran).

Metode analisis kuantitatif selanjutnya yaitu analisis dengan menggunakan instrumen nan disebut dengan metode spektrokimia. Analisis dengan metode spektrokimia dilakukan berdasarkan perhitungan jumlah radiasi cahaya nan diserap atau dihasilkan oleh suatu atom atau molekul kimia.

Metode analisis spektrokimia ini diklasifikasikan berdasarkan daerah spektrum elektromagnetik yaitu spektrokimia sinar UV-visible dan spektrokimia infra merah. Selain itu terdapat juga metode spektrokimia serapan atom nan pengukurannya berdasarkan penyerapan energi oleh suatu atom tertentu.

Metode-metode analisis kimia baik secara kualitatif maupun kuantitatif memiliki peranan krusial dalam kajian beberapa bidang ilmu dan teknologi di seluruh dunia. Salah satu di antaranya yaitu dalam bidang ilmu kedokteran nan diaplikasikan buat mendiagnosa suatu penyakit.

Selain itu, analisis kimia juga sangat berperan dalam kegiatan-kegiatan penelitian di bidang biologi, geologi, dan pertanian. Contohnya buat penelitian korosi pada logam atau penentuan kadar bahan tambang. Hal inilah nan membuat metode kimia analitik banyak diaplikasikan di berbagai bidang industri di seluruh dunia.