Pembungaan dan Panen Buah Pohon Duren
Buah ini tidak seperti bentuk luarnya nan terlihat menyeramkan. Jika dicicipi buahnya sangat manis dan baunya sangat harum. Pohon durian atau sering disebut pohon duren sangatlah tinggi, dapat mencapai 25 meter, daunnya kecil-kecil dan bercabang banyak. Buahnya berbentuk bulat lonjong dengan kulit nan dipenuhi duri-duri. Bijinya dilapisi daging nan berwarna putih kekuningan.
Durian memiliki jenis nan bermacam-macam, dan masa berbuahnya sangat lama sekali. Buah duren dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti dodol, bahan minuman, campuran es dan sebagainya. Bahkan duren dapat dimasak dan dipakai sebagai lauk pauk, yaitu tempoyak (sejenis sambal duren).
Kebanyakan pohon duren ditanam di daerah dataran rendah sampai ke daerah nan tingginya 800 meter di atas permukaan laut. Namun, tak menutup kemungkinan pula pohon duren di tanam di pekarangan. Jika ingin menanamnya pilihlah jenis duren unggul nan cepat menghasilkan buah dan pohonnya tak begitu besar.
Membudidayakan duren juga dapat menjadi pilihan agribisnis nan menggiurkan. Banyak pecinta duren di negeri ini maupun di mancanegara; terutama di Asia Tenggara. Hal ini merupakan prospek pasar nan baik, terutama jika duren Anda berkualitas.
Mempersiapkan Huma dan Menanam Bibit Pohon Duren
Hal pertama nan harus dilakukan dalam membudidaya pohon duren ialah mempersiapkan lahan. Pohon duren paling baik tumbuh di ketinggian 50 - 600 meter di bawah permukaan laut, dengan suhu udara sekitar 22°C - 30°C.
Lahan nan ideal mendapatkan cahaya matahari dengan intensitas cahaya 40 - 50% dan curah hujan 1.500 - 2.500 mm per tahun. Jenis tanah nan cocok ialah tanah lempung berpasir fertile nan kaya akan kandungan bahan organik. Taraf keasaman (pH) tanah sebaiknya 6 - 7.
Lahan budidaya pohon duren sebaiknya dibuka di musim kemarau. Pastikan huma higienis dari alang-alang, gulma, dan tanaman lain nan menghalangi masuknya cahaya matahari. Jika huma tersebut berkontur miring, untuk terasering. Jangan lupa untuk saluran-saluran buat pembuangan air.
Setelah huma siap, pilih bibit pohon duren nan unggul; maksudnya bibit nan segar, sehat, subur, banyak daunnya, kokoh batangnya, bebas hama penyakit, memiliki percabangan 2 - 4 arah, dan memiliki tunas baru. Tanam bibit pohon tersebut pada jeda tanam 8 x 12 m atau 10 x 10 m.
Lubang tanam idealnya berukuran 50 cm2. Pisahkan tanah di bagian atas dan tanah di bagian bawah, diamkan selama kurang lebih 2 minggu. Kemudian campur tanah bagian atas dengan 20 kg pupuk kandang matang, 5 gram Natural GLIO, dan 10 kg Dolomit sampai benar-benar rata sebagai media tanam. Masukkan campuran itu ke dalam lubang tanam dan biarkan selama seminggu sebelum ditanami bibit.
Idealnya, bibit pohon ditanam di awal musim hujan. Galilah lubang tanam nan berisi campuran di atas sinkron ukuran bibit Anda. Buka plastik pembungkus tanah dan akar bibit dengan hati-hati lalu pindahkan bibit ke media tanam.
Tanam bibit tersebut sebatas leher akar. Jangan sampai batangnya ikut tertanam. Siram air secukupnya sesaat setelah bibit ditanam. Berikan pupuk organik sinkron takaran nan tertera di bungkus pupuk tersebut.
Pemeliharaan Pohon Duren
Pohon duren harus terus disirami setiap hari sejak pertama kali ditanam sampai tanaman menghasilkan buah. Pohon ini harus disiram pada pagi hari. Kurangi kegiatan penyiraman saat pohon mulai berbunga.
Jika ada cabang atau ranting nan wafat atau tak terkena sinar matahari, sebaiknya dipangkas saja. Tunas-tunas air nan wafat pun sebaiknya dipangkas. Apalagi jika ada bagian pohon nan terserang hama penyakit, itu wajib dipangkas. Saat pohon sudah memiliki ketinggian 4 - 5 meter, pucuk tanaman sebaiknya dipangkas secara teratur.
Pohon ini sebaiknya dipupuki terus sebanyak 1 - 4 kali per tahun sejak awal tumbuh sampai usia 3 tahun. Takaran dan jenis pupuk tergantung pada taraf kegemburan tanah. Tanah nan gembur tak memerlukan pupuk dalam jumlah banyak.
Salah satu pupuk organik nan dapat digunakan ialah pupuk kandang. Berikan pupuk kandang 1 kali dalam setahun saat akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Pemberian pupuk-pupuk lainnya (terutama pupuk non-organik) harus sinkron dengan takaran nan tertera. Tanyakan kepada pedagang pupuk jika Anda kurang memahami.
Pembungaan dan Panen Buah Pohon Duren
Dengan majunya bidang teknologi pertanian, Anda dapat memanipulasi kapan Anda ingin pohon duren Anda berbunga dan berbuah. Manfaatkan majemuk jenis pupuk buat mempercepat tumbuhnya bunga. Setelah kembang tumbuh, pohon harus terus diberikan pupuk agar tak kekurangan unsur hara.
Bunga durian mengembang mulai dari sore hari sampai malam hari. Ini kurang menguntungkan sebab tak banyak serangga dan hewan nan bisa membantu proses penyerbukan di malam hari. Ditambah, tak semua kembang muncul bersamaan, padahal agar terjadi penyerbukan kepala putik dan serbuk sari harus matang bersamaan. Kedua hal ini mengakibatkan tak semua kembang dapat menghasilkan buah.
Oleh sebab itu, diperlukan teknik penyerbukan buatan. Caranya mudah, di malam hari saat kembang bermekaran sapukan kuas halus pada bunga-bunga tersebut, agar serbuk sari menyentuh kepala putik.
Sekitar 100 hari setelah penyerbukan, buah duren matang. Buah ini akan matang paripurna pada waktu 4 bulan setelah penyerbukan. Petiklah buah nan sudah matang. Ciri-ciri duren nan matang ialah tangkainya lunak dan mudah bengkok, ujung duri berwarna cokelat tua, terdapat garis-garis signifikan di antara duri, berbau harum semerbak, ruas tangkai buah membesar, dan jika dipukul buah akan mengeluarkan bunyi nan kasar dan menggema.
Cara memanen buah durian nan sahih ialah dengan memetiknya menggunakan pisau. Pangkas tangkai buah dekat pangkal batang. Jangan sampai durian jatuh. Durian nan terjatuh berkurang kualitasnya. Anda dapat memanjat pohon dan langsung memetiknya atau memanennya dari darat dengan menggunakan galah berpisau.
Ragam Hama nan Menyerang Pohon Duren
Salah satu hambatan membudidaya pohon duren nan sehat dan menghasilkan buah nan berkualitas ialah agresi hama. Inilah 4 hama nan biasa ditemukan menyerang pohon duren.
1. Hama penggerek batang
Hama ini memiliki nama latin Batocera sp. Dan Xyleutes sp. Ia merusak pohon dengan melubangi batang, dahan, dan ranting. Gejala penyerangan hama ini ialah tanaman menjadi layu, daun menjadi kering dan rontok, sehingga akhirnya tanaman mati.
Untuk mengendalikan hama ini, perhatikan sanitasi kebun, pangkas dan hancurkan bagian tanaman nan telah terserang, tutup lubang-lubang nan mereka untuk dengan kapas nan telah dicelupkan ke dalam PESTONA dan POC NASA.
2. Hama penggerek buah
Hama ini memiliki nama Latin Tirathaha sp. Dan Dacus dorsalis. Gejala terserang hama ini ialah buah membusuk dan berulat, sampai akhirnya rontok. Untuk mengendalikannya, semprotkan PESTONA atau campuran PETANA dan AERO 810 sejak buah sudah berusia 1 minggu.
3. Hama kutu putih
Hama ini memiliki nama latin Pseudococus sp. Ia menyerang dengan cara mengisap cairan pohon dan menularkan penyakit embun jelaga. Penyebaran hama ini juga kadang dibantu semut. Gejala agresi kutu putih ialah daun pohon duren menjadi keriting, sehingga kembang dan buah menjadi rontok. Cara mengendalikannya ialah menyemprotkan PESTONA.
4. Hama ulat daun
Hama ini memiliki nama latin Papilia sp., Setora sp., dan Lymatria sp. Ulat-ulat daun menyerang pohon dengan memakani daun sampai berlubang dan rusak. Cara mengendalikannya, semprotkan PESTONA.
Itulah informasi seputar budidaya pohon duren. Semoga bermanfaat.