Pembesaran Anakan Sapi
Budi daya sapi merupakan suatu hal nan patut mendapatkan perhatian. Salah satu indikator keberhasilan pemerintah dalam mengatur pemerintahan di sebuah negara ialah berkurangnya kemiskinan dan berkurangnya pengangguran. Namun demikian, faktor penentu seseorang terbebas dari kemiskinan bukan terletak pada tangan pemerintah semata, melainkan faktor primer pada diri manusia itu sendiri.
Hal tersebut dikuatkan oleh sebuah ayat dalam Al Quran nan menjelaskan bahwa “Tuhan tak akan merubah nasib kaumnya melainkan dirinya sendiri”. Isi ayat tersebut mengandung maksud bahwa setiap diri manusia dituntut buat berusaha menjadi manusia utuh dalam kehidupannya.
Uaaha Budi Daya Sapi
Salah satu bentuk usaha manusia dalam memperbaiki kehidupanya yaitu memantapkan ekonominya. Jika seseorang mau mencari ilmu berkaitan dengan pemugaran ekonomi dalam diri manusia, sebenarnya dalam kitab agama, artikel dalam media online, maupun ditempat lainnya telah dipaparkan bidang-bidang penambah penghasilan guna meningkatkan tingkat hayati seseorang.
Untuk memfokuskan pada pembahasanya maka dalam artikel ini, menitikberatkan taktik penambah penghasilan melalui budi daya sapi. Budi daya sapi saat ini, sebenarnya masih memiliki prospek nan cerah. Mengapa bisa dikatakan demikian? Ada beberapa alasan, diantaranya:
- permintaan daging secara nasional sangat begitu banyak terlebih pada saat hari besar agama Islam (idul firi/idul adha).
- menjamurnya industri kreatif khususnya dibidang masakan baik di hotel maupun di restoran, sehingga berimplikasi terhadap banyaknya permintaan akan daging sapi .
- carut-marutnya impor sapi dari luar negeri nan dilakukan pemerintah. Sehingga, mengakibatkan konsumen cenderung mencari sapi lokal dengan kualitas impor guna mencukupi kebutuhannya.
Kebutuhan konsumen Indonesia akan daging sapi disetiap tahun mengalami peningkatan, akan tetapi produksi sapi dalam negeri mengalami penurunan. Pemerintah melalui departemen pertanian, memaparkan secara nasional produksi daging sapi dalam negeri sebagai berikut:
- tahun 2008 sejumlah 1.930.716 ton.
- tahun 2009 sejumlah 409.310 ton.
- tahun 2010 sejumlah 436.452 ton.
- tahun 2011 sejumlah 485.333 ton.
- tahun 2012 sejumlah 505.477 ton.
Sumber www.deptan.go.id. Data tersebut, memberikan bukti bahwa prospek beternak sapi masih cerah. Persoalan kemudian, bagi seseorang dalam budi daya sapi ialah pemahaman akan budi daya sapi itu sendiri. Maka dari itu, bagi para calon peternak terlebih dahulu memahami 3 permasalahan terbesar dalam budidaya sapi yaitu:
- Pemilihan bibit/anakan sapi
- Pembesaran sapi
- Strategi penjualan
Ketiga permasalahan berkaitan dengan budi daya sapi tersebut, penulis bisa melalui pengamatan disaat menjadi staff pengelola kelompok peternak Desa Sidorejo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah dari tahun 2010-2012.
Pemilihan Bibit Sapi
Agar lebih jelas mengenai permasalahan budi daya sapi, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai permasalahan terbesar nan pertama ialah pemilihan bibit sapi. Sebagai pembudidaya sapi pemula terlebih dahulu membuat konsepnya, karena sebagian besar pembudidaya sapi bisa digolongkan menjadi 3 bentuk usaha (model pembesaran, model pembibitan dan model mutilasi sapi).
Dikatakan model pembesaran yaitu peternak membeli bibit dari peternak lain kemudian pada waktu nan telah ditentukan rata-rata 1-2 tahun hasil pembesarannya kemudian dijual. Model berikutnya, model pembibitan mengandung maksud peternak memelihara indukan sehingga peternak berusaha memelihara sebaik mungkin.
Setelah itu jika telah memasuki masa kawin, peternak bisa meminta donasi dari dinas peternakan buat dilakukannya kawin suntik. Model terakhir yaitu model mutilasi sapi, di Jawa sering disebut rumah pemotongan/penjagalan, maksudnya peternak hanya sebatas menerima/mencari sapi nan telah siap kemudian peternak melakukan mutilasi dan menjualkan daging sapinya.
Berkaitan dengan pemilihan bibit sapi, maka dalam artikel ini diarahkan pada model pembesaran. Kesalahan nan sering terjadi dalam pemilihan bibit ialah 3 hal, yaitu:
- pembelian bibit nan terlalu mahal
- bibit/anakan sapi nan terlalu muda
- kesalahan dalam pemilihan jenis sapi
Kesalahan pertama ialah anakan sapi nan terlalu mahal, maksudnya bahwa peternak harus memiliki citra nan jelas, planning nan jelas dalam proses pembesaran sapi. Misalnya, proses pembesaran membutuhkan waktu 1,5 tahun dan diperkirakan harga jual sapi nantinya 15 juta maka peternak harus mencari harga anakan sapi dibawah 10 juta, alangkah baiknya lebih murah lagi.
Mengapa demikian? Dalam pembesaran sapi akan mengeluarkan banyak pengeluaran diantaranya pakan ternak (jerami, brand, bekatul), perangsang/ penggemuk sapi (garam grosok, tetes tebu), biaya perawatan (vaksinasi), biaya pemelihara (karyawan).
Kesalahan kedua dalam pemilihan bibit/anakan sapi ialah anakan terlalu muda, maksudnya peternak diusahakan memilih bibit/anakan sapi nan cukup umur (lepas dari susu induknya). Orang Jawa menyebutnya “sudah dikeluh”. Selama ini sering ditemukan peternak mengalami kerugian besar ketika memilih anakan nan terlalu muda, karena anakan nan terlalu muda sangat rentan penyakit, tak cepat gemuk bila tak mendapat asupan susu dari induknya.
Kesalahan ketiga dalam pemilihan bibit/anakan sapi ialah pemilihan jenis sapi , terkadang peternak tak mengindahkan jenis sapi nan dibudidayakannya. Padahal, salah menentukan bibit sapi akan berakibat pada berbagai hal.
Diantaranya lama pembesaran, besar sapi nan dihasilkan dan sebagainya. Untuk itu seorang peternak dalam memilih jenis sapi disesuaikan dengan kandang, loka peternakan, ketersedian pakan serta jenis sapi nan paling dibutuhkan oleh konsumen. Maka dari itu, peternak perlu mempelajari jenis sapi beserta karakternya.
Pembesaran Anakan Sapi
Pada termin inilah nan menentukan besar/kecilnya ukuran sapi. Untuk menghasilkan sapi nan istimewa (berbobot dan memiliki kualitas daging nan baik) diperlukan taktik pembesaran berikut:
- buatlah kandang sapi sebaik mungkin, secara dunia dikatakan kandang nan baik harus bersih, luas, serta memiliki loka makan dan minum nan baik, buat lebih lengkapnya bisa menanyakan pada dinas peternakan.
- asupan makanan nan baik, buat makanan diusahakan nan hijau-hijauan (rumput gajah), andaikan tak ada, bisa diganti dengan jerami, fermentasi jerami, selain itu ditambah asupan lain meliputi pemberian dedak, brand, bekatul, tetes tebu serta penyampuran garam kasar ke dalam minuman sapi.
- perawatan dan inspeksi kesehatan, peternak krusial mempelajari berbagai hal tentang penyakit sapi dari kaki lumpuh, gigitan nyamuk, flu, kurang nafsu makan dan sebagainya.
Maka dari itu krusial buat memiliki pemahaman akan penyakit sapi serta peka terhadap telatah sapi. selanjutnya tak kalah pentingnya peternak harus memiliki penjawalan harian dalam perawatan sapi mulai dari pengecekan pagi, siang dan sore.
Strategi Penjualan
Peternak sapi pemula terkadang akan sering mengalami kerugian dalam menjual ternak sapinya. Kerugian tersebut diakibatkan oleh ketidak tahuan peternak dalam menentukan pangsa pasar, ketidak tahuan mengenai waktu nan tepat dalam penjualan, seperti:
menentukan pangsa pasar
Jika sapi itu merupakan sapi pedaging , maka bisa bekerjasama dengan rumah mutilasi serta ikut koperasi peternak sapi, jika tak ada dapat dijual secara langsung ke konsumen, dapat datang ke pasar sapi atau merintis kerjasama dengan restoran/hotel. Namun perlu diketahui apabila menjual sapi ke pasar, terlebih dahulu lakukan survey dan jangan membawa sapi karena hampir di semua pasar ada tengkulan/ di Jawa namanya “blantik” nan terkadang melakukan penipuan.
Ketidak tahuan waktu nan tepat menjual sapi
Apabila Anda memiliki rumah mutilasi sapi, maka hal ini tak menjadi kekhawatiran. Namun, bagi peternak nan tak memiliki pangsa pasar (restoran, loka mutilasi hewan dan kerjasama dengan pemerintah), maka peternak harus faham keadaan di wilayahnya.
Ambil contoh di Jawa: biasanya harga sapi/ternak pada bulan juni-agustus disaat pendaftaran siswa baru, harga ternak nisbi murah, sedangkan jika mendekati hari besar Idul Adha, biasanya harganya mahal. Selain itu, di Jawa jual beli sapi disetiap pasar mengikuti pasaran jawa, jadi tak semua pasar sapi bertransaksi pada setiap harinya.
Menjadi seorang manusia wajib buat berusaha, maka dari itu tak ada salahnya jika usaha bertenak sapi segera dicoba. Perlu diingat ilmu ialah faktor kesuksesan sebuah usaha, maka dari itu peternak pemula perlu mencari ilmu sebanyak-banyak dari hulu sampai hilir dalam beternak sapi.
Penulis dalam hal ini, sebatas memberikan rambu-rambu dalam beternak sapi diharapkan dengan adanya tulisan ini bisa membuat kerangka konsep nan tepat dalam belajar dan praktik beternak sapi. Selamat belajar semoga sukses. Demikianlah pembahasan mengenai budi daya sapi nan bisa disampaikan, semoga bermanfaat.