Cerita Haji - Tips Agar Tidak Tersesat

Cerita Haji - Tips Agar Tidak Tersesat

Dari Abu Hurairah ra., beliau mengatakan bahwa beliau mendengar Nabi saw bersabda: "Siapa saja nan menunaikan ibadah haji, lalu tak rafats (melontarkan ucapan-ucapan nan seronok/kotor) dan tak berbuat fasik (melakukan perbuatan-perbuatan dosa), ia telah kembali bebas dari segala dosanya sebagaimana saat ia dilahirkan oleh ibunya." (HR. Bukhari )



Cerita Haji- Indonesia Jamaah Terbesar di Dunia

Saat ini banyak jamaah haji Indonesia nan sudah bersiap berangkat ke tanah suci, bahkan sudah ada pula nan berada di sana. Setiap tahun penyelenggaraannya, jamaah haji Indonesia selalu nan terbesar di seluruh dunia, dengan jumlah tak kurang dari 210.000 orang. Hingga puncaknya nanti, akan berkumpul jamaah sebanyak tiga juta orang dari seluruh dunia.

Jumlah manusia sebanyak itu bila berkumpul dalam waktu hampir bersamaan tentu akan mendatangkan masalah tersendiri. Misalnya, ceriya tersesat saat menunaikan ibadah haji. Cerita haji ihwa tersesat ini lebih sering terjadi saat mereka sedang berada di mesjidil haram.



Cerita Haji - Penyebab Tersesat di Sekitar Mesjidil Haram

Tersesat merupakan kasus terbesar nan dialami para jamaah ketika berhaji. Adapun alasan mereka tersesat ialah sebagai berikut.

• Pintu Berbeda

Jangankan bagi jamaah nan baru pertama kali menunaikan ibadah haji, jamaah nan sudah lebih lima kali saja masih sering tersesat, terutama saat berada di Masjidil Haram. Hal ini dapat dimaklumi sebab memang jumlah pintu Masjidil Haram ada 94 pintu. Kebanyakan mereka nan tersesat sebab berbeda pintu ketika masuk dan saat keluar.

• Usia Jamaah

Meski jamaah nan berusia lanjut tak selalu akan lebih mudah tersesat dibanding dengan jamaah haji nan masih muda usia, namun memang begitu faktanya. Mayoritas jemaah nan tersesat berusia 60 tahun ke atas. Sedangkan rombongan jamaah haji asal Indonesia memang didominasi jamaah berusia lanjut (60 tahun), yaitu sekitar 60%.

Bepergian Seorang Diri

Masih banyak jamaah haji nan bepergian seorang diri sebab suatu urusan, seperti mengambil sandal nan dititipkan di loka penitipan sandal nan terletak jauh di luar. Padahal, buat mengambil sandal tersebut harus antri dengan ratusan jamaah lainnya dengan risiko mengambil jalan nan salah saat kembali.

Terlalu Jauh Meninggalkan Tenda

Biasanya hal ini terjadi saat melempar jumroh di Mina. Kondisi area perkemahan nan sangat luas dengan jalan-jalannya nan rumit serta hamparan ribuan tenda nan hampir sama, sangat memungkinkan membuat jamaah bingung saat ingin kembali tenda. Oleh karenanya, jangan sendirian dan jangan terlalu jauh meninggalkan tenda.



Cerita Haji - Tips Agar Tidak Tersesat

Untuk mencegah agar jamaah tak tersesat, ada baiknya mengikuti tips berikut ini.

• Menguasai Medan

Saat berada di mana pun, pilihlah patokan nan termudah. Misalnya, saat masuk Masjidil Haram, pilihlah satu patokan nan mudah diingat, sehingga saat keluar nanti bisa melalui pintu nan sama.

Kebanyakan orang menjadikan hotel Hilton sebeagai pertanda ketika mereka tersesat di mesjidil haram. Karena di sekitar lokasi hotel tersebut terdapat Mc Donalds. Terlebih lagi, hotel hilton biasanya dijadikan loka tongkrongan mahasiswa Indonesia nan sekolah di timur tengah, seperti Mesir, Sudan, Syria, Libya dan lain-lain.

Mahasiswa Indonesia nan berkumpul di hotel hilton biasanya menunggu jatah kerja mereka mendorong para jamaah haji Indonesia nan tak kuat melaksakan thawaf dan sa'i. Oleh sebab itu, jika tersesat carilah mereka di lokasi hotel hilton minta tolong kepada mereka buat mengantarkan ke maktab atau pemondokan.

Selain dengan menjadikan hotel hilton sebagai tanda, kenalilah seragam nan digunakan petugas haji nan berada di sekitar mesjidil haram. Umumnya, mereka memakia pakaian biru dengan di dadanya terdapat lambang bendera merah putih. Keberadaan mereka di sekitar mesjidil haram memang buat membantu jamaah nan mengalami kesulitan atau tersesat.

Terakhir, perhatikan juga kantor Daerah Kerja (Daker) para petugas haji nan dilalui. Setiap kali melihat ada kantornya disertai dengan bendera merah putih, datangi kantor tersebut. Mintalah mereka buat mengantarkan ke pemondokan.

• Selalu Berkelompok

Jangan sekali-kali pergi meninggalkan kelompok, sebab akan sangat berisiko buat tersesat. Oleh karenanya, mintalah diantarkan oleh petugas bila ada keperluan nan penting.

Keuntungan pergi berkelompok selain agar tak mudah tersesat, juga menjadi penyelamat dari kejahatan orang-orang nan ingin berbuat jahat. Pasalnya, tak semua pedagang nan menjual aksesosir di sekitar mesjidil haram memiliki etika nan baik.

Khusus perempuan buat lebih waspada. Bukan cerita haji nan asing lagi, terkadang saat berbelanja pedang-pedang Arab nan berada di samping mesjidil haram dan mesjid nabawi suka menyentuh pundak wanita Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Oleh sebab itu, dengan berkelompok kita dapat mengantisipasi kejahatan nan dilakukan para pedangang.

Cerita ini tak bohong. Penulis sendiri pernah menyaksikannya, sehingga penulis nan dapat berbicara bahasa Arab memarahi pedang Arab tersebut dan meminta ibu tersebut buat lebih hati-hati. Jangan bangga dipanggil Siti Rahmah. Karena itu panggilan bujukan mereka seakan-akan akrab sehingga dapat berperilaku sesuka hatinya.

• Membuat Janji Bertemu

Buatlah perjanjian loka di mana akan berjumpa kembali saat selesai melakukan aktivitas, terutama di Masjidil Haram. Maka dengan demikian, akan terhindar dari kegiatan saling mencari satu sama lain.

• Mencatat Nomor Telepon Karom atau Teman

Pastikan nomor ponsel teman dan Ketua Rombongan (Karom) sudah Anda simpan, sebab Insya Allah mereka akan mencari bila Anda hubung. Bersikaplah tenang dan jangan panik selama menunggu.

Demikian hal-hal nan perlu diperhatikan agar tak tersesat selama melaksanakan ibadah haji. Sehingga "tersesat", tak menjadi tema cerita haji saat Anda pulang ke tanah air nanti.



Cerita Haji Tak Selamanya Cerita Tersesat

Ketika kita berjumpa dengan para jemaah haji, jangan tanyakan kepada mereka cerita duka nan dialaminya, seperti cerita tersesat. Tapi tanyalah kepada mereka tentang nikmatnya melakukan ibadah di Mesjidil Haram, di Mesji Nabawi dan tempat-tempat ziarah nan mereka kunjungi.

Cerita-cerita seperti inilah nan dapat membangkitkan semangat kita buat dapat mengumpul rezeki agar pergi melaksanakan ibadah haji juga. Cerita-cerita mengesankan para jamaah haji tersebut nan membuat doa kita dapat menggebu-gebu memohon kepada Allah, agar diizinkan berkunjung ke baitullah.

Cerita haji tidak hanya mesti diceritakan, Anda juga dapat menuliskannya, termasuk cerita tersesat nan Anda alami. Anda tinggal menceritakan kronologisnya kenapa dapat tersesat. Cerita tersesat bukan saja lantaran tak ingat pintu masuk ke baitullah. Cerita tersesat juga dapat jadi lantaran ada dosa nan dilakukan sebelumnya.

Ketika menunaikan ibadah haji dilakukan melakukan kezhaliman, di antaranya menyombongkan diri. Persis seperti hadis nan penulis muat di awal tulisan ini. Agama melarang melakukan kata-kata jorok. Sungguh tidak sedikit orang nan merasa arogan dikarenakan sudah selalu pergi umrah. Namun, Allah nan Maha Kuasa dapat saja melupakan dari apa nan diingat.

Selain sombong, jangan biasakan berbohong ketika menunaikan ibadah haji. Konduite ini juga rentan membuat orang tersesat. Allah ingin menunjukkan bahwa di tanah haram ini segala nan diharamkan jangan pernah dilakukan. Jika ingin berbicara, berbicaralah nan baik dan jujur. Jika ingin melakukan sesuatu, lakukanlah dengan baik dan benar.

Cerita haji juga dapat berisi catatan tentang pengalaman nan dialami selama menunaikan ibadah haji. Penulis buku "Andaikan Buku Sepotong Pizza", Hernowo ketika melakukan ibadah haji, ia mencatat seluruh aktivitas nan dijalaninya di Tanah Suci. Cerita hajinya tersebut telah dibukukannya dengan judul "Terapi Hati di Tanah Suci" nan diterbitkan oleh Lingkar Pena Publishing.

Membaca buku nan berisi cerita haji sebelum berangkat haji sangat penting. Karena dapat menjadi pelajaran. Jika ada nan kurang dari apa nan dialami penulis, maka Anda dapat mengantisipasinya dan berusaha menguasai kekurangan tersebut. Jika ada keistimewaan nan ditemukan penulis, maka Anda dapat menirunya.

Membaca buku nan berisi cerita haji sangat berpotensi membawa Anda menjadi haji nan mabrur. Karena sudah belajar sejak dini tentang apa nan baik dilakukan dan nan tak baik dilakukan saat menunaikan ibadah haji.

Dengan buku nan bertemakan warta haji juga dapat menambah perbendaharaan Anda tentang tempat-tempat wisata nan ada di sekitar Mekah dan Madinah. Misalnya saja, Anda ingin tahu lebih dalam ihwal mimbar Rasulullah. Anda tak hanya tahu bahwa mimbar tersebut ialah mimbar nan menangis ketika Rasulullah menggantinya dengan mimbar nan baru.

Dengan membaca buku nan berisi cerita haji , Anda pun jadi tahu bahwa ada jabal magnet di Madinah. Jabal nan dapat menggerakkan mobil tanpa perlu diinjak pedal gasnya. Masih banyak pemanasan sejarah nan mengajak Anda buat mendalami tentang sejarah-sejarah tersebut. Sehingga, ketika pulang dari menunaikan ibadah haji nantinya Anda tak lagi menceritakan pengalaman haji Anda hanya tentang cerita tersesat. Tapi dapat menceritakan loka sejarah nan dikunjungi dan keistimewaan lokasi tersebut.