Budidaya Ikan Gabus
Ikan gabus termasuk ikan air tawar nan berharga mahal sehingga menarik buat dibudidayakan. Ikan gabus nan nama ilmiahnya Channa striata ini di beberapa daerah memiliki nama sendiri-sendiri, seperti misalnya di daerah Betawi ikan gabus lebih dikenal sebagai ikan kocolan , di daerah Pasundan dikenal dengan nama bog o, sementara di daerah Jawa dikenal dengan nama kutuk .
Sementara di kawasan Banjar dan Melayu, ikan gabus dikenal dengan nama haruan , sedangkan di daerah Banyumas lebih dikenal sebagai ikan licingan . Di daerah lain ada juga nan mengatakan ikan gabus dengan ikan boyong . Tapi apa pun namanya, semua merujuk pada ikan nan sama nan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai common snakehead, snakehead murrel, dan chevron snakehead .
Ikan gabus memiliki karakteristik khas nan gampang dikenali misalnya saja kepalanya besar dan gepeng mirip ular. Tidak mengherankan apabila dalam bahasa Inggris, ikan gabus ini dinamai snakehead baik di awal namanya maupun di akhir. Ikan gabus pun gampang dikenali dari kulit nan bersisik, makin ke depan ke arah kepala sisiknya terlihat makin besar.
Bentuk tubuh ikan gabus bulat memanjang mirip peluru kendali, dan ikan ini panjangnya dapat mencapai 1 meter. Rona tubuh ikan gabus cenderung gelap, ada pula nan hitam kecokelatan dan ada nan hitam kehijauan. Ikan gabus memiliki gigi-gigi besar serta tajam dan mulutnya pun besar seperti mulut ular. Ada pendapat rona tubuh ikan gabus cenderung menyesuaikan dengan lingkungannya.
Sebagai jenis ikan air tawar, ikan gabus dapat hayati dan berkembang baik di sungai, saluran air, rawa, sungai dan sawah. Bahan makanan ikan gabus secara alami banyak tersedia di tempat-tempat tadi seperti ikan kecil, serangga, kodok dan berudu. Namun sebab mudah berkembang biak di saluran air dan sungai, ikan gabus gampang sekali terbawa banjir dan masuk ke kolam penduduk.
Apabila ini nan terjadi, kehadiran ikan gabus dapat menjadi predator sebab memangsa ikan-ikan terutama nan masih kecil. Ikan gabus dapat bernapas dan mengambil udara langsung dari alam bebas, sebab memiliki organ labirin. Tidak mengherankan bila ikan gabus nan hayati di rawa atau parit, kemudian tempatnya kekeringan, dapat menemukan ikan gabus berjalan di atas tanah kering mencari loka nan masih berair.
Sebagai ikan air tawar, ikan gabus dapat ditemui di kawasan Nepa, Pakistan, China, Bangladesh, termasuk di kawasan Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Sampai sekarang baik ikan gabus dari genus Parachanna nan berasal dari Afrika, maupun genus Channa nan berasal dari Asia, terdapat tak kurang dari 30 spesies.
Di Indonesia, ada beberapa spesies nan semuanya berasal dari genus Channa. Bagi para penggemar mancing, memancing ikan gabus sungguh sangat menyenangkan sebab dengan umpan kodok saja, tidak akan sulit mendapatkan ikan gabus. Ikan gabus juga menggemari keong.
Jadi, di beberapa loka nan sawahnya terserang keong, biasanya akan menyediakan parit-parit spesifik buat membudidayakan ikan gabus. Cara seperti ini dianggap efektif sebab dapat mengusir keong sekaligus ikan gabusnya sendiri dapat dijadikan sumber makanan.
Untuk dibudidayakan, ikan gabus termasuk bukan ikan nan manja. Ikan gabus dapat cepat besar sekalipun tak diberikan pakan nan mahal. Namun tentu saja buat memulai membudidayakan ikan gabus, harus benar-benar melalui perhitungan nan matang keculai kalau sekedar buat kegemaran semata.
Manfaat Ikan Gabus Untuk Kesehatan
Ikan gabus kaya dengan protein sebab mengandung banyak albumin. Senyawa albumin ini sangat diperlukan terutama ketika tubuh mengalami luka. Dengan demikian, dari zat albumin nan terkandung di dalam ikan gabus ini, sudah mulai ada nan mengekstrasi dan dimanfaatkan buat memberikan atau menambah kadar albumin kepada pasien.
Dari hasil ekstraksi albumi nan terkandung di dalam ikan gabus ini pula dipercaya dapat membantu menyembuhkan beberapa penyakit. Memang belum banyak dilakukan uji klinis tentang khasiat ikan gabus ini, namun secara realitas telah banyak nan mendukung tentang khasiat ikan gabus ini selain buat dikonsumsi sebagai lauk-pauk.
Menurut seorang pengrajin abon nan terbuat dari ikan gabus, menjelaskan produknya sangat digemari masyarakat sebab selain rasanya gurih dan enak, abon dari ikan gabus ini juga ampuh buat mengobati berbagai penyakit, terutama dapat menurunkan kolesterol dan menyembuhkan luka secara cepat.
Budidaya Ikan Gabus
Ikan gabus memiliki nilai jual nan tinggi. Apalagi bila ikan gabus sudah masuk menjadi menu di restoran, harga buat nan satu kilo saja paling murah harganya dapat Rp. 250.000. Ikan gabus termasuk salah satu jenis ikan air tawar nan banyak digemari sebab dagingnya nan empuk dan rasanya gurih. Ikan gabus juga mengandung protein nan tinggi.
Salah satu jenis ikan gabus nan banyak dibudidayakan ialah jenis ikan gabus malas, nan banyak hayati di alam bebas di kawasan Sumatera, Kalimatan, Thailand dan Malaysia. Pada kedalaman air 40 cm saja ikan gabus dapat berkembang biak dengan baik. Salah satu kegemaran ikan gabus ialah hayati pada habitat air nan gelap, berlumpur serta d iantara bebatuan.
Hampir di seluruh daerah di Indonesia, ikan gabus dapat ditemukan dan berkembang dengan baik. Karena itulah seperti disinggung di awal tulisan, ikan gabus di beberapa daerah memiliki nama sendiri-sendiri. Ikan gabus memang terbiasa hayati di alam bebas, namun demikian bukan berarti ikan gabus tak akan hayati dan berkembang biak dengan baik di kolam buatan.
Hanya saja, bagi nan berniat membudidayakan ikan gabus, harus dibekali pengetahuan tentang Norma dan habitan ikan gabus di alam bebas. Ikan gabus menangkap sumber makanan dari jeda dekat. Mulutnya nan besar dengan gigi-gigi nan besar, menjadi kapital primer buat mencari makanan.
Kalau dibudidayakan, ikan gabus sangat menyenangi pakan seperti cacing dan ikan nan masih kecil-kecil, namun semuanya harus dalam keadaan masih hidup. Ikan gabus termasuk hewan pemakan daging nan biasa makan dalam jumlah nan banyak. Ikan gabus melakukan perkawinan pada setiap musim hujan dan menyenangi habitat nan berpasir bersih.
Telur-telurnya sendiri biasa disimpan di pinggiran batu maupun akar kayu nan terlihat bersih. Untuk dikembangbiakkan, jelas harus menyediakan habitat seperti aslinya agar ikan gabus dapat berkembang biak dengan baik.
Untuk membudidayakan ikan gabus, dimulai dari persiapan kolam. Kolam dapat berbentuk persegi namun harus memperhatikan pintu masuk dan pembuangan air nan baik. Debit air harus tersedia minimal 25 liter per menit buat ukuran kolam seluas 200 meter persegi. Bila dapat dikondisikan air kolam nan terus berganti secara terus-menerus, akan berpengaruh pada proses pemijahan.
Untuk kolam nan tak terlalu luas, loka pemijahan dapat dibuat dalam baik semen berukuran minimal 1 meter persegi dengan ke dalam juga 1 meter. Untuk kolam seluas 200 meter, dapat dikembangbiakan sekitar 40 pasang ikan gabus berukuran berat 300 gram.
Bagi Anda nan berminat membudidayakan ikan gabus, harus diperhatikan ciri ikan gabus pada saat akan melakukan pemijahan. Biasanya, ada lima termin pada saat ikan gabus akan melakukan pemijahan, antara lain membuat daerah kekuasaan sendiri, setelah benar-benar kondusif baru membuat sarang buat keperluan pemijahan.
Setelah sarang tersedia dan dirasa aman, barulah ikan gabus akan melakukan kawin, memijahkan telur dengan menyimpannya di dalam sarang. Selama menunggu sampai telur menetas, induk ikan gabus akan terus menjaganya.
Ada beberapa hal krusial apabila akan memilih indung nan baik, antara lain seluruh badannya harus berwarna gela, memiliki bercak hitam nan banyak, alat kelamin nan memanjang dan besar. Induk nan baik ukurannya harus lebih kecil bila dibandingkan dengan ikan gabus jantan buat ukuran nan sama.
Setiap sarang dapat menghasilkan telur sampai dengan 30.000 butir. Menetasnya sendiri tak dalam waktu nan bersamaan, sekalipun telur tersebut dikeluarkan dari induk pada saat nan bersamaan. Proses telur sampai menetas semaunya memerlukan waktu 3 sampai 4 hari. Dari sejumlah telur nan terdapat dalam satu sarang, kemungkinan buat menetas dapat sampai 90 prosen. Coba bayangkan dari sisi ini saja sudah terbayang berapa laba nan dapat diperoleh.