Materi nan Beragam

Materi nan Beragam

Perpustakaan sekolah dasar ialah salah satu loka nan ada di dalam lingkungan sekolah dasar. Loka ini ialah wahana atau fasilitas pelangkap nan ada di sekolah dasar. Sejatinya, perpustakaan tak hanya ada di lingkungan sekolah dasar saja, namun hampir ada di seluruh taraf jenjang pendidikan, sebut saja ada perpustakaan nan ada di lingkungan sekolah taraf pertama atau pun perpustakaan nan ada di sekolah taraf menengah atas. Atau bahkan juga ada perpustakaan nan ada di perguruan tinggi.

Perpustakaan nan telah disebutkan ialah jenis perpustakaan nan memang ada di lingkungan sekolah. Namuna ada pula perpustakaan nan berada di luar lingkungan sekolah, sebut saja perpustakaan nan ada di dalam sebuah kota, misalnya ialah perpustakaan umum.

Keberadaan perpustakaan ini memang dinilai sebagai sebuah hal nan memang krusial buat ada di beberapa loka ini. sebab memang terdapat banyak kegunaan nan bisa diambil dari adanya perpustakaan ini.



Mengapa Ada Perpustakaan Sekolah Dasar?

Sekolah dasar ada loka dimana anak usia sekitar enam tahun sampai dua belas tahun mendapatkan pendidikan. Di masa ini memang sebagian besar anak masih mengutamakan keinginan buat bermain, walaupun sudah ada sebagian anak nan lainnya nan sudah mengedepankan kepentingan buat belajar. Hal sejatinya ialah hal nan wajar sebab pada usia nan telah disebutkan di atas, anak masih dalam tingkat keinginan buat bermain.

Namun, ketika berada di lingkungans ekolah, anak sekolah dasar tentunya diharapkan buat bisa memberikan kosentrasi lebih dalam hal belajar. Karena memang ketika sudah berada di sekolah, tugas primer nan harusnya mereka jalankan ialah belajar dan bukan bermain lagi.

Untuk itu, kegiatan belajar nan dilakukan haruslah bisa buat memberikan rasa nyaman dan kemudahan bagi anak tersebut. Semua pihak haruslah bisa buat mendukung akan hal ini. buat itu, dibuatlah keadaan atau kondisi nan memungkinkan akan hal ini.

Salah satunya ialah dengan mendirikan perpustakaan sekolah. Perpustakaan ini akan sangat membantu anak dalam memahami semua hal nan dijelaskan oleh guru di dalam kelas. Karena perpustakaan ini berisikan semua buku nan ada kaitannya dengan apa nan diterangkan oleh guru di dalam kelas.

Agar kegiatan belajar mengajar di sekolah berjalan lancar dan mendapatkan hasil nan maksimal, tentu saja membutuhkan wahana dan prasarana nan memadai. Termasuk pengadaan wahana perpustakaan. Tujuan didirikan perpustakaan sekolah tentu saja agar minat baca anak meningkat. Selain itu, perpustakaan juga merupakan sumber pengayaan materi ajar bagi para pendidik dan peserta didik. Karena itu, buku-buku nan dikoleksinya pun haruslah beragam.

Denngan merangsang minat baca anak maka anak akan lebih suka buat melakukan kegiatan membaca ini. kegiatan membaca memang dipercaya bisa meningkatkan cakrawala kemampuan dan pengetahuan seseorang termasuk anak. Dengan keberadaan dari perpustakaan sekolah ini maka akan mendukung buat menjalankan keinginan dan tujuan ini.



Ruangan nan Asyik

Bagaimana agar perpustakaan menjadi wahana nan mampu meningkatkan minat baca anak? Tentu saja isi perpustakaan itu harus menarik. Pertama nan anak lihat ialah penampilan fisik dari perpustakaan itu. Bukan ruangan kumuh di sudut bangunan sekolah, tapi sebuah ruangan nan menjanjikan kesenangan di dalamnya. Rona dinding nan terang, tata ruang nan menarik dan hiasan dinding nan menarik. Karena perpustakaan ini buat anak-anak SD, tentu saja harius diperhatikan karakter dari anak SD itu sendiri.

Mereka nan lincah dan tidak dapat duduk lama, alangkah lebih nyaman dengan menyediakan karpet besar berwarna mencolok dengan bantal-bantal besar buat kenyamanan membaca. Seperti ruang baca mereka di rumah, nan membuat betah para penghuninya.

Tak perlu meja kursi nan tertutup kedap di kanan kirinya, seakan tidak mau diganggu. Rak-rak loka buku juga dibuat rona warni dan tingginya tidak melebihi rata-rata tinggi badan mereka. Ini sangat memudahkan mereka buat mencari dan mengambil buku nan dinginkan.

Perlu juga diadakan hiasan dinding tokoh kartun atau poster buku nan sedang ngetop, atau boleh juga karya anak-anak sendiri. Dan nan tidak kalah krusial ialah ruangan perpustakaan nan cukup besar dengan sirkulasi udara nan cukup, sinar matahari masuk dengan leluasa.

Ini termasuk faktor penting, sebab sekaligus sebagai langkah perawatan buku agar tak mudah rusak sebab udara lembab. Buku memang harus dibuat buat semenarik mungkin agar bisa membuat anak lebih tertarik buat membaca buku tersebut.

Anak usia sekolah dasar memang masih harus diciptakan daya keinginan mereka terhadap buku dengan banyak sekali hal nan menarik. Dalam hal ini, guru memiliki peran nan begitu besar buat bisa mewujudkan akan hal ini.



Materi nan Beragam

Dilihat dari sisi materi, perpustakaan sekolah taraf sekolah dasar akan menjadi lebih baik jika dilengkapi dengan berbagai buku ensiklopedi anak. Di perpustakaan, anak-anak tak hanya melulu membaca dan meminjam buku, tapi juga menyediakan ruang audio visual. Dengan demikian anak-anak dapat mendapatkan sumber belajar degan cara nan lain.

Atau, dapat juga anak-anak diberi kebebasan buat mengakses internet (tentu saja setelah konfiden kondusif dari situs-situs nan tak pada tempatnya). Koran dan majalah anak juga selalu tersedia edisi nan terbaru.

Hal ini akan menambah rasa nyaman anak ketika berada di dalam perpustakaan. Banyak hal nan ternyata bisa mereka lakukan di dalam perpustakaan. Hal inilah nan memang sine qua non di benak dan pikiran mereka.

Tidak hanya bisa buat membaca buku dengan aneka ragam buku, mulai dari nan berkaitan dengan mata pelajaran sampai buku nan hanya dibaca buat kesenangan saja. Sampai mereka bisa melakukan kegiatan nan lainnya seperti browsing di internet nan akan menjadi satu hal lain nan menyenangkan bagi mereka.



Lingkungan nan Ramah

Ada hal nan kadang terlupakan oleh pihak sekolah, yaitu terkait petugas perpustakaan atau pustakawan. Petugas perpustakaan nan ditunjuk kerap orang nan terlalu tegas (kata halus dari judes), tak ramah (sedikit galak) dan sporadis tersenyum. Padahal nan dihadapinya ialah anak-anak SD nan usianya kisaran 6-12 th.

Pustakawan model begini niscaya dibenci anak-anak. Jika sudah dibenci, maka anak-anak akan tak menghargai profesinya, dan pada akhirnya perpustakaan tidak ubahnya seperti gudang buku dengan penjaga nan bermuka masam. Barangkali hanya bergaul dengan tikus dan kecoak saja. Sayang sekali, bukan?

Hal ini harus diperhatikan selanjutnya. Pihak sekolah harus bisa buat memilih petugas perpustakaan nan ramah dan disukai oleh anak. Paling tak nan akan memberikan rasa nyaman di dalam diri anak ketika berada di dalam perpustakaan itu sendiri. Sehingga anak akan muncul di dalam dirinya kesenangan dan kegemaran buat datang ke perpustakaan dan menikmati semua fasilitas nan ada di dalamnya.



Library Fundrasing

Pengadaan materi buat koleksi perpustakaan biasanya menjadi tugas sekolah dan dinas pendidikan buat sekolah negeri, atau yayasan buat sekolah swasta. Namun, jika sekolah berani merangkul pihak partikelir (penerbit, misalnya) atau orang tua murid, hasilnya dapat jadi akan lebih baik dari nan diharapkan. Misalnya dengan mengadakan Library Fundrasing. Anak-anak dan orang tua secara aktif bersama-sama melakukan kegiatan amal mengumpulkan dana buat perpustakaan.



Tempat Favorit

Apapun caranya,]perpustakaan buat anak SD harus menarik buat dikunjungi, bahkan digandrungi anak-anak. Apalagi jika perpustakaan dijadikan sebagai markas mereka berkumpul sesaat sebelum pulang sekolah, sambil menunggu jemputan datang. Kerjasama dengan guru kelas juga sangat dianjurkan, misalnya saat pelajaran sosial anak-anak diharuskan mencari sumber materi pelajaran di perpustakaan. Dengan begitu, anak-anak akan terbiasa melakukan studi literature . Dan asumsi bahwa “buku itu ialah gudang ilmu” akan inheren dalam kesehariannya.

Merekapun akan menemukan banyak hal dari berbagai literatur nan ditemukan di perpustakaan. Ini membiasakan mereka buat berdiskusi atau berdebat dengan teman, namun mereka sudah punya sumber materi nan jelas nan didapat di perpustakaan. Dengan begitu, anak-anak akan merasa terbiasa dan nyaman dengan suasana perpustakaan.

Dilarang berbicara di perpustakaan! ” ialah pengumuman antik nan harus segera diganti dengan : “ Silakan datang ke perpustakaan beramai-ramai! ” dengan melakukan semua hal ini maka akan terwujudlah keinginan dari semua pihak buat menjadikan perpustakaan sekolah dasar sebagai salah satu loka favorit dari pelajar sekolah dasar ini. sehingga mereka pun akan tidak berpikir dua kali lagi buat selalu mengunjungi loka ini.