Perjalanan Cinta - Masa Depan
CINTA. Siapa nan tidak tergetar hatinya mendengar kata tersebut. Terbayang paras si pujaan hati, hari-hari penuh tawa senang menghabiskan waktu bersama dan sejuta janji manis nan terucap sebagai tanda kasih abadi?
Kata-kata di atas mungkin terdengar agak "menjijikan". Terdengar hiperbola bagi nan sedang tak merasakan jatuh cinta. Tapi kalimat tersebut akan berbeda makna bagi mereka nan tengah jatuh cinta, dan bagi mereka nan tengah menikmati perjalanan cinta .
Yang muda nan bercinta. Peribahasa antik tersebut rasa-rasanya tak akan habis ditelan zaman. Kenyataannya, masa muda ialah masa nan paling tepat buat berkasih-kasihan. Perjalanan cinta pun terasa masih sangat panjang. Memilih dan dipilih menjadi semacam kesenangan dalam menjalani kisah cinta.
Perjalanan cinta remaja memang selalu penuh dengan warna-warni. Perjalanan cinta ini juga tidak lepas dari peran lingkungan dan pengaruh zaman. Sekarang ini, pertumbuhan teknologi dan pesatnya perkembangan zaman, justru mulai melunturkan nilai-nilai luhur budaya bangsa nan selama ini dipertahankan.
Hal ini membuat para remaja, mau tak mau, harus pintar dalam menyikapi segala perubahan nan terjadi di sekitarnya. Terutama menyikapi perjalanan cinta nan dialaminya. Menjaga agar jangan sampai perjalanan cinta itu berakhir pada jurang nan terjal.
Remaja ialah satu proses tumbuh bunga anak sebelum menjadi manusia dewasa. Peralihan status dari anak-anak menjadi remaja terkadang dapat disikapi secara positif atau negatif, bergantung dari berbagai macam faktor pendukungnya. Peralihan ini juga diiringi tumbuhnya rasa ketertarikan mereka pada versus jenis.Perjalanan cinta nan menyenangkan akan dimulai pada masa ini.
Rasa buat diakui versus jenis, tuntutan pergaulan, persaingan, bahkan buat mencari bukti diri diri ialah sedikit faktor nan membuat cinta sepasang remaja tumbuh. Namun, terkadang remaja lupa bahkan lepas kendali akan cinta. Sebagai pelaku dalam perjalanan cinta, mereka kadang masih memerlukan "petunjuk". Sebagai orang nan lebih tua, memberikan masukan ialah salah satu hal baik nan dapat kita lakukan.
Ada asumsi bahwa masa remaja ialah masanya "berbuat salah", sebab mereka masih dalam proses pencarian jati diri. Jika mereka salah mengartikan perkataan itu, bisa-bisa masa remaja mereka akan lewat dengan sia-sia. Juga dalam hal cinta. Perjalanan cinta anak muda memang selalu identik dengan pencarian. Belajar lebih dulu mengenai apa itu cinta. Tidak cocok nan satu, kemudian ganti. Begitulah hingga akhirnya sang remaja menemukan apa nan diinginkannya.
Perjalanan Cinta Sang Remaja - Sekolah VS Cinta
Perjalanan cinta memang tak selamanya mulus. Sekalipun orang tersebut ialah seorang "pecinta ulung". Apalagi jika masih remaja. Kendala nan datang biasanya lebih banyak dari luar. Seperti orang tua nan belum memberi izin dan kegiatan sekolah nan membutuhkan tanggung jawab penuh.
Tugas primer remaja ialah sekolah dan menuntut ilmu. Mereka harus dapat mempersiapkan diri mereka sebaik mungkin buat menghadapi segala perkembangan nan ada agar mereka tetap menjadi remaja berprestasi dan punya masa depan cerah. Namun, terkadang memang impian dan fenomena berbeda arah. Perjalanan cinta nan sedang dijalankan bersamaan dengan kegiatan bersekolah kadang dinilai sebagai hambatan. Akibatnya, embargo buat berpacaran pun seringkali dilontarkan para orang tua.
Masa latif remaja, tidak lepas dari hadirnya cinta di hati mereka. Ya, pada masa inilah mereka mulai tertarik pada versus jenisnya. Di sisi lain, dalam menjalani kehidupannya, remaja juga harus menghadapi lingkungan nan baik dan juga lingkungan nan buruk. Perjalanan cinta nan baru saja dimulai dapat jadi langsung menemui banyak masalah. Dan nantinya, hal inilah nan dapat mengganggu prestasi anak di sekolah.
Perlu diingat bahwa cinta juga memiliki dua sisi. Sisi baik dan sisi jelek. Sisi baiknya, tentu dengan hadirnya cinta, hayati remaja akan lebih ceria dan bersemangat. Namun, jika remaja masuk dalam pergaulan nan kurang baik, ia pun dapat terpengaruh akan hal-hal negatif nan bisa merusak konsentrasi sekolah mereka. Pada kenyataannya, perjalanan cinta sang remaja nan belum matang secara emosional memang rentan terhadap hal-hal jelek seperti itu.
Seorang remaja nan tadinya punya sikap santun, baik, penurut, dan berprestasi dapat mendadak berubah sikapnya sebab sudah mengenal cinta. Pelajaran jadi terbengkalai, semua nasihat orangtua diabaikan, kegiatan positif nan selama ini dilakoni perlahan mulai ditinggalkan. Mereka hanya fokus pada perjalanan cinta dan hal-hal menyenangkan lainnya.
Semua itu sebab mereka sedang dimabuk cinta. Bahkan demi cinta, remaja rela berbohong dan berbuat hal negatif lainnya. Seolah perhatian dan hayati mereka hanya demi cinta. Perjalanan cinta mereka pun hanya diisi oleh hal-hal tak baik. Karena cinta pula, remaja terkadang sering bimbang. Apakah remaja seharusnya tak dulu mengenal cinta?
Tidak ada nan salah jika remaja mulai merasa jatuh cinta sebab itu memang masanya. Fenomena nan harus diterima setiap orang tua nan memiliki anak remaja ialah perjalanan cinta manusia memang dimulai pada masa itu. Namun, mereka perlu menyadari bahwa cinta nan mereka rasakan masih terlalu muda dan mentah. Ada kewajiban lain nan harus lebih diperhatikan, yaitu belajar.
Jika cinta mereka dapat mendukung hal itu, maka tidak salah jika harus jatuh cinta. Namun, jika justru menghalangi prestasi belajarnya, maka akan lebih baik jika remaja tak fokus pada perasaannya. Jika sudah demikian nan harus Anda lakukan ialah berikan pengertian secara halus dan baik-baik.
Remaja ialah masa pencarian jati diri. Menimbang semuanya nan masuk ke dalam pikiran tapi masih bimbang ketika harus memutuskan. Takjarang ada beberapa remaja nan salah memilih hingga akhirnya terjerumus ke dalam hal-hal nan tak baik. Sebagai orang tua, memberikan citra baik buruknya sesuatu sepertinya sudah menjadi sebuah kewajiban, termasuk ketika membicarakan tentang perjalanan cinta si anak.
Jadilah sahabat nan baik untuknya. Akan lebih baik jika Anda tak melarang anak buat berpacaran. Biarkan mengalir alami. Berikan pengertian dan kepercayaan. Percayalah, apa nan disampaikan oleh hati niscaya akan sampai ke hati. Jika sudah begitu, perjalanan cinta sang remaja serta prestasi belajarnya di sekolah niscaya tak akan saling memengaruhi.
Perjalanan Cinta - Masa Depan
Yah, itulah salah satu problematika hayati nan dihadapi remaja. Di tengah masa tumbuh bunga mereka, perjalanan cinta nan baru mulai, remaja juga sudah seharusnya belajar buat memahami apa sebenarnya tujuan dan tugas mereka.
Mereka hanya perlu memikirkan bagaimana caranya agar sekolah atau studi mereka berjalan lancar dan menjadi remaja berprestasi. Remaja juga harus tahu bahwa ada saatnya nanti buat mereka mengalami fase menjadi manusia dewasa dan mengenal apa arti cinta sesungguhnya. Menghadapi dan menjalani perjalanan cinta nan lebih serius.
Untuk saat ini idealnya tugas mereka hanyalah belajar, belajar, dan belajar demi masa depan nan lebih baik. Remaja juga harus punya keyakinan bahwa saat menjadi manusia nan berhasil tentu apa nan mereka cita-citakan akan lebih mudah diraih. Remaja tetaplah remaja. Perjalanan cinta nan dimilikinya pun masih cukup panjang.
Mereka belum menjadi manusia dewasa sesungguhnya nan mengerti tentang seluk-beluk kehidupan. Maka dibutuhkan kerjasama nan baik antara remaja, orangtua dan anggota keluarga nan lain buat saling mengingatkan apa nan baik dan tak baik dilakukan. Dan. niscaya, mereka akan mendapatkan bekal nan pas buat "menghadapi" perjalanan cinta nan sesungguhnya.