Remaja Yang Peduli
Kehidupan remaja masa kini cenderung memilih segala sesuatu secara instan, sehingga tampak kurang suka berjuang. Namun demikian hal ini bukan berarti tak ada remaja nan memilih kehidupan secara produktif dan aktif. Secara generik kenyataan kehidupan remaja masa kini memang mengkhawatirkan. Dan kita sebagai manusia memiliki tanggung jawab baik terhadap dirinya, lingkungan sosial nan ia diami juga kepada Tuhan nan telah menciptakan manusia di muka bumi. Dengan demikian ketika menghadapi kenyataan kehidupan remaja masa kini nan mengkhawatirkan, semestinya semua pihak harus merasa bertanggung jawab. Sekalipun sebagai manusia, seorang remaja juga memilki tanggung jawab terhadap eksistensi dirinya, remaja memiliki peran sosial nan cukup krusial dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, dan juga remaja merupakan manusia sebagai makhluk kreasi Tuhan nan kelak pun akan diminta pertanggung jawabannya di hadapan Tuhan.
Fenomena kehidupan remaja masa kini nan kurang bertanggung jawab sebenarnya lingkungan memiliki peran sangat penting. Tidak tersedianya fasilitas nan memadai bagi remaja buat mengekspresikan diri dan keinginannya, membuat remaja melarikan diri. Pada saat seorang remaja melarikan diri dari lingkungannya, dengan sendirinya akan sulit dikontrol. Lingkungan akan disadarkan ketika remaja tadi telah melakukan hal-hal nan merugikan dirinya dan orang lain. Lingkungan nan dimaksud ialah lingkungan keluarga, lingkungan sekitar, lingkungan sekolah dan lingkungan teman sepergaulan.
Fenomena Kehidupan Remaja Masa Kini
Menyoal peran tanggung jawab remaja tentunya tak terlepas bagaimana kondisi kehidupan remaja masa kini . Masih kah seorang remaja sadar terhadap peran dan tanggung jawab di bahunya selaku generasi muda terhadap sebuah perubahan fundamental soal kebaikan baik terhadap dirinya, bangsa dan juga agama? Ini memang pertanyaan klise, tapi sesungguhnya menjadi dosis tentang kehidupan remaja masa kini, apakah memilih menjawab ya atau tak terhadap pertanyaan klise tersebut.
Hanya saja ketika menyaksikan pola kehidupan remaja masa kini kemudian dibandingkan dengan tanggung jawab nan seharusnya diemban, kita akan menyaksikan pemandangan cukup miris. Tak jauh-jauh mari kita saksikan bagaimana kenyataan kehidupan remaja di tanah air. Kemajuan teknologi nan tak disikapi secara arif terkadang menjadi bagian dari faktor pendorong terjadinya kenakalan remaja di tengah masyarakat. Tentu saja remaja nan memilih kehidupan secara negatif, akan sangat jauh dari pertanyaan klise nan seharusnya dijadikan patokan buat berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, apakah di lingkungan sekolah, di lingkungan rumah maupun lingkungan dengan sesamanya.
Kurangnya pendidikan moral di lingkungan keluarga, perhatian dan afeksi orang tua, penanaman nilai-nilai moral dan agama minim, menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya berbagai bentuk kondisi negatif pergaulan remaja masa kini. Yang akrab di mata kita saat ini ialah global remaja merupakan global hedonisme dan global suka-suka. Kenyataan kehidupan remaja masa kini nan memilih jalan suka-suka dan kehidupan hura-hura, tak saja terjadi di perkotaan melainkan sudah menjadi pemandangan sehari-hari di desa dan kampung-kampung. Tentu saja bila hal ini terus dibiarkan, pada suatu ketika akan benar-benar kehilangan generasi penerus nan positif dan produktif buat mengisi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Memperhatikan kehidupan remaja masa kini seolah mereka telah lupa bahwa sesungguhnya dalam kehidupannya itu memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap diri, lingkungan dan kepada Tuhannya. Urusan Tuhan seolah menjadi urusan orang tua, urusan negara ialah urusan politisi, urusan masyarakat ialah tanggung jawab aparat masyarakat. Dengan demikian ia sendiri bebas hayati sebebas-bebasnya, menghabiskan waktu buat hedonisme dan suka-suka.
Lalainya para pemuda dan remaja akan tugas dan tanggung jawabnya menyebabkan para remaja tergelincir pada kehidupan suka-suka, nan tak hanya kurang bermanfaat namun juga menjerumuskan para remaja kepada global kenakalan remaja. Inilah bagian dari kenyataan kehidupan remaja masa kini. Sebuah kenyataan nan membuat siapapun miris. Maka ketika ada sekelompok orang nan peduli pada kehidupan remaja, mengangkat remaja nan berprestasi, mempublikasikan prestasi-prestasi mereka nan membanggakan, seolah menjadi oasis tak saja bagi kehidupan remaja itu sendiri, melainkan buat orang tua, lingkungan, bangsa dan tentu saja negara.
Remaja Yang Peduli
Meskipun jika kita saksikan saat ini sebagian besar kehidupan remaja masa kini lebih dekat dengan pola kehidupan negatif, namun di lain pihak ternyata kita juga masih menyaksikan ramainya para pemuda dan remaja nan peduli akan tanggung jawab dirinya, masyarakat dan negara juga agamanya. Ingatlah bagaimana reformasi di Indonesia pada tahun 1998 merupakan bentuk perjuangan pemuda nan cukup besar akan sebuah revolusi pemugaran sistem kehidupan sosial di tanah air. Dan semestinya warta positif ini terus disebar luaskan agar benar-benar menjadi pendorong dan perangsang bagi remaja nan sedang lalai. Bahwa seorang remaja seusianya ada nan berprestasi, ada nan telah melakukan sesuatu nan berarti buat diri dan lingkungannya.
Dan sejarah bangsa Indonesia sebenarnya memiliki catatan membanggakan tentang peran serta remaja dan pemudanya. Bagaimana misalnya mahasiswa selaku kaum muda menggulirkan reformasi sebagai awal sistem kehidupan bernegara nan lebih demokratis dan transparan. Peran pemuda memang tidak dapat dinafikan, pemuda ibarat ruh baru nan mampu membangkitkan semangat dan memberi energi baru terhadap sebuah sistem kehidupan. Demikian pula peran pemuda pada jaman sebelum kemerdekaan, nan bahu-membahu buat membangun dan mengembangkan pencerahan tentang pentingnya kemerdekaan dan membebaskan diri dari belenggu penjajahan.
Saat ini juga masih kita saksikan para remaja nan mendulang berbagai bentuk prestasi nan mengharumkan bangsa. Mereka menyabet berbagai penghargaan internasional dalam berbagai disiplin ilmu nan mereka geluti. Bahkan para pemain lapangan hijau nan usia mereka nisbi masih muda dan remaja, mereka telah mampu menunjukkan prestasi sebagai wujud andil mereka terhadap tugas dan tanggung jawab kehidupan bernegara. Namun dibanding dengan mayoritas remaja masa kini nan abai dan lalai, tentu saja jumlahnya belum sebanding. Menjadi tanggung jawab kita bersama bagaimana caranya agar kehidupan remaja nan berprestasi namun jumlah sedikit, dapat mewarnai dan menjadi agen perubahan buat kehidupan remaja seusianya, memberi inspirasi kepada adik-adiknya dan menjadi bahan penilaian buat para orang tua.
Demikian pula kita lihat para pemuda nan bersuasah payah mengamalkan agamanya, di tengah kebobrokan moral para remaja hari ini, ternyata di sudut-sudut masjid kita juga masih dapat menemukan para remaja nan konsisten mengamalkan agamanya. Inilah bagian dari rona warni pola kehidupan remaja masa kini.
Seperti telah disebutkan di awal tadi, bahwa peran lingkungan baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan bermain, memberi aset krusial terhadap pola pikir dan konduite remaja. Kehidupan remaja masa kini nan mayoritas memilih jalan pintas dalam menyelesaikan berbagai persoalan nan dihadapinya, seperti mencontek saat ulangan, sebenarnya cermin dari para orang tua nan secara tak langsung memberi contoh bagaimana cara menyelesaikan permasalahan nan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula remaja nan lebih bahagia memilih bersuka-suka daripada hayati prihatin, tidak lepas dari figur para orang tua nan sering dipertontonkan.