Mineral Krusial dalam Tubuh Kita
Kalium atau nan dikenal pula dengan nama potassium ialah unsur kimia berlambang K dan tergolong alkali tanah. Kalium ditemukan pada hampir seluruh bagian tubuh kita dalam bentuk elektrolit, dan nan terbanyak ditemukan pada saluran pencernaan.
Ciri-ciri kalium sebagai berikut:
- berbentuk logam nan lunak
- warnanya putih keperakan
- sangat reaktif dalam air
- mudah teroksidasi dengan udara
- sifat kimiawinya mirip dengan natrium
Di dalam tubuh kita, kalium bekerja sama dengan natrium atau sodium buat menjaga ekuilibrium muatan elektrolit pada cairan tubuh, yakni dengan menjaga ekuilibrium antara jumlah asupan nan diperoleh dari makanan dengan jumlah nan dibuang. Hampir sebagian besar kalium dikeluarkan tubuh melalui urin dan kadang-kadang bersama tinja.
Peranan Cairan Tubuh dan Elektrolit
Hampir 60% dari total berat badan kita berupa air. Konsentrasi air nan paling tinggi terdapat pada sel-sel otot maupun organ pada rongga badan semisal jantung dan paru-paru. Sedangkan konsentrasi air terendah ditemukan pada sel jaringan seperti gigi dan tulang.Agar tak kekurangan cairan tubuh, maka kita dianjurkan mengkonsumsi air sebanyak 1 ml setiap konsumsi energi tubuh menghabiskan 1 kkal.
Dengan menghitung total kuantitas air nan keluar dari dalam tubuh kita, maka kita dapat menentukan besarnya cairan tubuh nan harus kita penuhi sehari-hari. Rata-rata tubuh kita akan kehilangan cairan sekitar 2,5 liter per hari.
Sebanyak 1,5 liter cairan tubuh keluar dalam bentuk urin, 500 ml dalam bentuk keringat, 400 ml berbentuk uap air melalui proses pernapasan, dan sisanya 100 ml dalam bentuk tinja. Jadi jika ditotal, kebutuhan cairan tubuh kita per hari setara dengan 2,5 liter atau sekitar 8 hingga 10 gelas.
Sebagai komponen terbanyak dalam tubuh, air memiliki tugas nan sangat penting. Fungsi air dalam tubuh kita antara lain sebagai berikut:
- pembawa sejumlah zat krusial bagi tubuh seperti karbohidrat, vitamin, serta mineral
- pembawa oksigen ke seluruh sel tubuh
- mengeluarkan hasil residu metabolisme seperti senyawa nitrat dan karbondioksida
- pelembab jaringan tubuh seperti hidung, mulut, dan mata
- pelumas cairan sendi
- katalisator pada reaksi biologi dalam sel
- pelindung organ serta jaringan tubuh
- menjaga konsentrasi zat terlarut dan tekanan darah
- menjaga suhu tubuh tetap ideal (± 37 ⁰C)
Di dalam tubuh kita, cairan tubuh akan terdistribusi melalui cairan intraselular dan cairan ekstraselular. Cairan intraselular merupakan cairan nan ditemukan pada sel. Sedangkan cairan ekstraselular merupakan cairan nan berada di luar sel. Kedua cairan ini dipisahkan oleh sebuah sel membran. Hampir 67% cairan dalam tubuh kita merupakan cairan intraselular. Dan sisanya sekitar 33% merupakan cairan ekstraselular.
Pendistribusian dari kedua jenis cairan ini tergantung pada makromolekul dan jumlah elektrolit nan terdapat pada kedua jenis cairan tersebut.Elektrolit nan terdapat pada tubuh kita dikelompokkan menjadi dua.
Pertama, kation. Kation merupakan elektrolit bermuatan positif. Contohnya natrium (Na+), kalium (K+). Kedua, anion. Anion ialah elektrolit bermuatan negatif. Misalnya klorida (Cl-). Jumlah elektrolit nan terbesar dalam tubuh kita antara lain berupa kalium (K+), natrium (Na+), magnesium (Mg+), klorida (Cl -), kalsium (Ca2+), sulfat (SO42-), fosfat (HPO42-), dan bikarbonat (HCO3-).
Elektrolit memiliki sejumlah fungsi krusial seperti:
- menjaga tekanan osmotik tubuh
- mengatur pendistribusian cairan
- menjaga pH tubuh
- melancarkan proses metabolisme
- berperan dalam reaksi oksidasi serta reduksi
Di dalam tubuh kita, kadar air dan elektrolit harus selalu dijaga keseimbangannya agar fungsi sel dan organ tubuh dapat berjalan dengan optimal.
Mineral Krusial dalam Tubuh Kita
Selain air, komponen krusial penyusun tubuh kita ialah mineral. Mineral nan terdapat dalam tubuh kita terbagi menjadi dua kelompok, mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro menyusun sekitar 1% dari total berat badan kita. Tubuh kita membutuhkan mineral makro sebanyak 1000 mg per hari. Yang termasuk dalam kelompok mineral makro antara lain kalium (K), natrium (Na), magnesium (Mg), kalsium (Ca), klorida (Cl), sulfur (S), dan fosfor (P).
Adapun mineral mikro hanya menyusun sekitar 0,01% dari total berat badan kita. Dan kebutuhan tubuh akan mineral makro kurang lebih sebesar 100 mg per hari. Mineral mikro berupa seng (Zn), silisium (Si), mangan (Mn), besi (Fe), yodium (I), fluoride (F), tembaga (Cu), dan kromium (Cr).
Dari sejumlah mineral tersebut, konsentrasi mineral terbesar nan keluar dari tubuh melalui keringat ialah kalium , natrium, dan klorida. Jadi semakin banyak jumlah keringat nan keluar, maka tubuh kita juga semakin banyak kehilangan ketiga mineral tersebut.
1. Kalium
90% dari total kalium tubuh berada di cairan intraselular dengan konsentrasi total sekitar 2 gram per kilogram berat badan. Kebutuhan tubuh akan mineral ini minimal sebesar 782 mg per hari. Dan jika terjadi kelebihan, maka tubuh kita akan mengeluarkannya bersama urin dan keringat.
Di dalam tubuh, kalium memiliki fungsi krusial berikut ini:
- menjaga ekuilibrium cairan elektrolit
- menjaga ekuilibrium kadar asam basa dalam tubuh
- berperan dalam transmisi syaraf
- mengatur enzim
- berperan dalam kontraksi otot
2. Natrium
Natrium di dalam tubuh kita tersimpan di dalam cairan tubuh dan jaringan lunak tubuh. Natrium memiliki sejumlah fungsi utama, seperti:
- menjaga ekuilibrium cairan tubuh
- menjaga aktivitas syaraf
- berperan dalam proses absorbsi glukosa
- berperan dalam kontraksi otot
3. Klorida
Fungsi klorida dalam tubuh kita antara lain sebagai berikut:
- menjaga ekuilibrium cairan elektrolit
- mengatur taraf keasaman lambung
- menjaga ekuilibrium kadar asam basa dalam tubuh
Kelebihan klorida di dalam tubuh juga akan dikeluarkan melalui keringat.
Bahaya Hipokalemia
Kalium merupakan salah satu mineral nan diperlukan dalam pembentukan tulang dan gigi, berperan dalam menjaga vitalitas otot serta membantu kontraksi otot. Kekurangan mineral ini akan menyebabkan hipokalemia, salah satu penyakit nan sangat berbahaya bagi kesehatan kita.
Penyebab primer hipokalemia antara lain gangguan ginjal. Selain itu, kalemia juga diakibatkan oleh terlalu banyaknya kadar kalium nan terbuang melalui saluran pencernaan sebab muntah, diare, atau penggunaan obat pencahar, maupun nan terbuang melalui saluran kemih sebab penggunaan obat diuretik.
Dalam kondisi ringan, hipokalemia tak menunjukkan gejala apapun. Namun jika sudah terjadi hipokalemia berat (< 3 mEq/l darah), penderitanya dapat mengalami kelemahan dan kejang otot, bahkan hingga mengalami kelumpuhan.
Kelemahan otot pada umumnya terjadi pada otot tangan dan kaki. Kadang juga terjadi pada otot buat menelan, otot pernapasan, dan otot mata. Pada penderita penyakit jantung, hipokalemia dapat menyebabkan detak jantung tak normal. Bahkan hipokalemia nan parah akan menyebabkan berhentinya detak jantung.
Hipokalemia merupakan faktor pemicu hipertensi. Jika sudah terkena hipertensi, maka penyakit stroke dan jantung semakin mudah menyerang. Untuk mengatasi penderita hipokalemia, dokter biasanya memberikan pengobatan berkaitan dengan mulut dalam takaran kecil. Bila diberikan dalam takaran tinggi, obat berkaitan dengan mulut tersebut akan menimbulkan iritasi saluran pencernaan.
Makanan Pencegah Hipokalemia
Pantangan bagi penderita hipokalemia antara lain penggunaan obat diuretik, insulin, maupun obat asma seperti teofilin, terbutalin, atau albuterol. Pencegahan hipokalemia dapat dilakukan dengan mengkonsumsi buah-buahan seperti tomat, pisang, alpukat, jeruk, susu, daging, kelapa hijau, bayam, dan kacang-kacangan.
Kebalikan dari hipokalemia ialah hiperkalemia. Hiperkalemia juga tak baik buat kondisi tubuh. Oleh sebab itu kita harus menjaga ekuilibrium kalium dalam tubuh agar fungsi tubuh dapat berjalan normal.