Alasan Menjual
Pada era digital sekarang ini, keberadaan laptop maupun notebook bukan lagi merupakan sesuatu nan mahal atau bergengsi. Komputer jinjing itu kini telah menjadi kebutuhan, terutama bagi pengguna nan taraf mobilitasnya tinggi. Namun tidak sporadis laptop nan belum lama dibeli atau digunakan, sudah rusak atau sering bermasalah. Sehingga kita pun ingin jual laptop murah , atau nan krusial laku.
Sebagai sebuah perangkat teknologi, laptop bukanlah produk nan sempurna. Apalagi kini produsen maupun jenis laptop nan dijual di pasaran juga begitu banyak. Dari nan harganya puluhan juta rupiah hingga nan dibawah lima jutaan. Belum lagi munculnya notebook, netbook, hingga komputer kapsul nan makin canggih namun ringkas buat digunakan dan dibawa buat berbagai keperluan.
Harga Jatuh
Seperti halnya produk digital lainnya, harga jual laptop murah pun menjadi keniscayaan. Apalagi buat laptop nan sudah pernah digunakan atau dalam kondisi second alias bekas. Bahkan meskipun laptop baru digunakan beberapa hari, dan masih ada garansi dari pabrik, namun harganya akan jauh dari harga barunya. Konsumen pun tentunya akan lebih memilih membeli laptop baru kalau harga laptop bekas masih terlalu tinggi.
Selain itu, perkembangan teknologi laptop pun demikian pesat. Dalam setiap bulan selalu muncul tipe dan jenis laptop baru. Begitu juga harga laptop baru akan cepat turun seiring dengan munculnya teknologi baru. Karena itu tidak heran bila harga laptop bekas biasanya tidak lebih dari separo dari harga barunya. Apalagi bila laptop itu sudah digunakan lebih dari setahun atau ketika masa garansinya telah habis.
Sudah sangat wajar sekali jika barang elektronik nan bernama laptop ini memiliki nilai jual nan rendah bahkan mengejutkan sekali. Terutama bagi orang nan terkenal sangat kikir. Bayangkan saja buat laptop nan dibeli baru dengan harga 3 juta, meskipun hanya digunakan dalam waktu seminggu saja dapat turun 500 ribu rupiah.
Hal tersebut dapat jadi disebabkan oleh beberapa hal. Adapun beberapa hal tersebut ialah sebagai berikut.
1. Konduite Pasar
Sudah menjadi konduite pasar bahwa barang elektronik walaupun masih ada garansi tetap akan mengalami penurunan harga nan sangat tajam. Bahkan ada orang nan tak tega merelakan barang elektroniknya buat dijual lagi dengan alasan sayang sebab belinya mahal sedangkan buat dijual lagi terlalu murah.
Perilaku pasar tersebut didominasi oleh citra bahwa barang second atau bekas niscaya telah mengalami banyak sekali penurunan perfomancenya. Walaupun pada kenyataannya tak seperti itu.
Namun itu ialah nan terjadi di tengah-tengah masyarakat nan ada bahwa barang dengan label bekas niscaya telah mengalami banyak sekali penurunan dibandingkan dengan barang baru. Hal nan seperti ini nan membuat barang bekas sangat turun harganya jika dijual lagi.
2. Konduite Nakal Pedagang
Pedagang memang selalu menginginkan untung nan besar dengan hanya kapital nan kecil. Laba nan diperolehpun tak tanggung-tanggun bahkan dapat mencapai separuh dari harga produksi dari barang nan dijual. Itu sudah menjadi sifat alamiah dari seorang penjual nan juga manusia nan masih membutuhkan uang buat dapat terus hidup.
Pedagang biasanya juga menerima kembali laptop bekas nan berasal dari konsumen buat dijual kembali kepada konsumen lain. Tentunya dari transaksi tersebut ada selisih harga nan diinginkan agar pedagang mendapatkan laba sendiri.
Selisih nan diinginkan tersebutlah nan membuat harga barang bekas nan dijuas seperti laptop mengalami penurunan nan lumayan jauh. Akibatnya kerugian nan didapatkan oleh konsumen nan mencoba menjual tersebut ke pedagang. Dan kerugian lagi bagi konsumen nan membeli barang konsumen tersebut sebab mendapatkan harga nan mahal.
Namun sekarang banyak orang nan memilih jalan nan pintar agar tak terlalu rugi buat menjual barang bekasnya. Barang bekas tersebut tak langsung dijual ke pedagang nan ada di toko, melainkan dijual langsung secara online.
Tentunya harga nan diinginkan akan sinkron dengan apa nan diinginkan oleh penjual dan bukan oleh taksiran nan diberikan oleh pedagang nakal nan ada di toko komputer. Dengan demikian harga dari purna jual laptop tersebut lebih tinggi dibandingkan jika dijualnya di toko.
Cara menjualnya yakni dilakukan secara langsung melalui situs jual beli online. Tidak seperti dulu dimana penjual dan pembeli kesulitan buat mencari barang nan sinkron dengan kantongnya, sehingga sangat wajar jika pilihan jatuh kepada pedagang toko sebagai loka buat mencari barang nan dibutuhkannya tersebut.
3. Kondisi Barang
Seperti nan telah ada bahwa konduite pasar nan memandang rendah barang bekas telah menyebabkan nilai jualnya juga semakin rendah. Orang lebih suka membeli barang baru dengan alasan harga diri. Alasan ini juga semakin memperparah harga barang dari barang bekas.
Selain itu juga ada hal lain nan menyebabkan dari harga barang bekas mengalami penurunan nan sangat tajam. Penurunan itu disebabkan oleh kondisi fisik dari barang tersebut. Jika kondisi laptop atau barang bekas nan dijualnya masih sangat mulus maka kemungkinan besar masih memiliki harga nan tinggi buat dijual kembali.
Namun jika kondisi fisik dari laptop nan akan dijual tersebut sangatlah jelek atau biasa-biasanya saja kemungkinan harganya juga rendah. Kondisi barang dinilai oleh konsumen sebagai cerminan dari pemakainya.
Apa saja perlakuan nan telah diberikan oleh pemakai sebelumnya akan terlihat pada kondisi fisik nan ada pada barang bekas tersebut. Ini ialah hal standart nan biasa dilakukan oleh seseorang ketika membeli barang dengan kategori bekas.
Semakin buruk kondisi barang walaupun beli baru berumur 1 bulan maka dapat dipastikan bahwa harganya akan mengalami penurunan nan sangat amat tajam. Namun jika barang bekas nan dijual memiliki kondisi fisik nan bagus walaupun sudah lama digunakan akan tetap memiliki harga jual nan tinggi dibandingkan dengan barang bekas nan pertama.
Alasan Menjual
Kerusakan ataupun ketidakmampuan laptop nan sering terjadi setelah dibeli dan digunakan memang cukup beragam. Masalah atau problem ini dapat berasal dari pabriknya nan kurang berkualitas dalam membuat perangkat komputer jinjing tersebut. Beberapa masalah nan sering muncul diantaranya menyangkut batere nan tak tahan lama dan cepat panas, ataupun adanya perubahan rona pada monitornya.
Masalah penggunaan oleh konsumen tentunya juga sangat berpengaruh terhadap daya tahan dan keawetan produk teknologi nan digunakannya. Tak sedikit pengguna laptop nan tak memperhatikan, atau memang tak mengetahui, agar batere laptop tahan lama. Seperti pemakaian laptop nan diperlakukan layaknya desktop dengan menyalakannya selama seharian. Hal ini tentu saja akan cepat membuat batere laptop cepat rusak.
Selain itu, pengguna nan ingin menjual laptopnya biasanya juga didorong keinginan buat menambah kapasitas laptopnya, seperti hardisk atau memorinya. Masalah di atas memang cukup banyak nan melatarbelakangi konsumen buat menjual kembali laptopnya.
Apalagi ketika pekerjaan kantor demikian mendesak sehingga memerlukan perangkat nan lebih bagus dengan kemampuan nan lebih sempurna. Karena itu konsumen pun rela jual laptop murah atau asal laku, agar segera mendapatkan gantinya.
Jika ditulis secara lebih sistematis maka ada beberapa alasan orang menjual lagi laptopnya. Diantara alasan tersebut ialah sebagai berikut.
1. Butuh Uang
Alasan nan satu ini tentu pernah dihadapi oleh semua orang dan merupakan alasan nan sangat klasik sekali. Siapapun tak akan pernah tahu kapan sangat membutuhkan uang dan kapan tak membutuhkan uang.
Di saat uang tersebut dibutuhkan sedangkan kita tak memiliki uang maka target nan paling mungkin ialah menjual apa nan ada. Salah satu barang nan masih memiliki nilai jual ialah laptop. Oleh sebab itu, ini dapat menjadi bagi seseorang buat menjual laptopnya walaupun baru saja dibeli dari toko.
2. Bosan
Tentunya kategori nan satu ini ialah termasuk ke dalam kategori nan tak begitu membutuhkan uang. Alasan menjual laptop nan dimilikinya lebih mengarah pada bosan buat memakai barang nan telah digunakan.
3. Ingin nan Lebih Baik
Setiap orang niscaya menginginkan nan lebih baik dari apa nan telah dimilikinya. Termasuk juga dengan barang berupa laptop nan telah dimilikinya. Namun perasaan tak puas dan melihat rumput tetangga masih lebih hijau dari rumput sendiri menyebabkan seseorang masih menginginkan lebih baik dari apa nan telah dimilikinya.
Maka tak sporadis orang menjual kembali laptop nan dimilikinya buat mendapatkan laptop baru lagi nan lebih baik atau lebih canggih dari laptop nan sebelumnya.