Tahapan Proses Riset
Melakukan sebuah proses riset atau proses penelitian niscaya ada tahapannya terlebih dahulu. Tahapan proses riset sangatlah panjang. Ada beberapa tahapan nan harus dilakukan oleh seseorang ketika hendak melakukan sebuah riset atau penelitian.
Penelitian nan dilakukan oleh seseorang tentunya memiliki nilai nan lebih dan keunggulan demi kemajuan suatu bangsa. Di bangsa kita ini, riset sangatlah sporadis dilakukan oleh seseorang ahli pendidikan. Padahal sejatinya dengan riset tersebut akan mampu mengembangkan prestasi pendidikan dan kemajuan nan dicapai akan menjadi lebih baik.
Lemahnya keinginan buat melakukan sebuah riset tersebut bukanlah sebab kurangnya sumber daya manusia nan ada. Lemahnya seseorang melakukan sebuah riset lebih ditekankan kepada masalah finansial saja.
Seorang ahli pendidikan nan seharusnya melakukan sebuah riset lebih banyak tersibukkan dengan urusan belajar mengajar saja. Bagaimana tidak? Jika gaji nan mereka terima sungguh sangatlah sedikit sehingga buat memenuhi kebutuhan hidupnya saja masih terbilang kurang.
Untuk menyiasati hal tersebut, biasanya seorang pengajar atau dosen memilih buat mengajar di beberapa loka daripada melakukan sebuah riset. Hal tersebut dilakukan demi terpenuhinya kebutuhan hayati sehari-hari.
Ironis memang jika melihat fenomena nan seperti itu. Jika dibandingkan dengan nan ada di luar negeri terutama di daerah barat maka hal ini sungguh sangat jauh berbeda. Di sana seorang dosen lebih banyak melakukan sebuah penelitian atau riset daripada harus mengejar setoran setiap hari dengan mengajar di berbagai tempat.
Tahapan Proses Riset
Ada beberapa tahapan nan harus dilalui oleh seseorang utuk melakukan sebuah riset atau penelitian. Berikut ialah beberapa tahapan ketika seseorang melakukan sebuah riset.
1. Mengidentifikasi Masalah
Adapun hal nan dimaksud dengan tahapan mengidentifikasi masalah ialah tahapan pertama nan dilakukan oleh seorang peneliti. Pada tahapan ini seorang peneliti haruslah sudah mampu merumuskan setiap masalah pada obyek nan akan di teliti.
Tahap nan pertama ini tak dapat dibilang enteng atau dianggap remeh oleh orang lain sebab di tahapan inilah nan akan menunjukkan ke arah mana peneletian itu menuju. Jadi tahapan ini termasuk sebagai sebuah tahapan nan terpenting.
Dengan adanya perumusan masalah nan sahih dan jelas maka peneliti akan mampu mengarahkan arah penelitiannya dengan sahih pula. Sebaliknya, jika rumusan masalah nan dibuat oleh seorang peneliti bermasalah maka akan bermasalah pula nanti arah penelitiannya.
Penelitian nan dilakukan oleh peneliti tersebut akan menjadi tak jelas mau dibawa ke mana lantaran rumusan masalahnya sendiri masih belum jelas. Jadi di tahapan ini seorang peneliti harus benar-benar memikirkan dengan baik rumusan masalah nan akan dibuatnya tersebut.
2. Membuat Hipotesa
Hipotesa ialah sebuah jawaban awal sementara atas semua permasalahan nan akan dijawab di dalam penelitian nantinya. Jadi hipotesa juga dapat dikatakan sebagai dugaan sementara atas pertanyaan nan ada di dalam masalah nan akan diteliti tersebut.
Di dalam merumuskan sebuah hipotesa biasanya dibagi menjadi beberapa tahapan. Beberapa tahapan proses riset nan dimaksud ialah sebagai berikut.
- Menentukan sebuah hipotesa dari penelitian berdasarkan anggapan dari peneliti terhadap adanya interaksi variable nan sedang diteliti tersebut.
- Menentukan adanya hipotesa operasional nan biasanya terdiri dari H0 dan H1. H0 ialah hipotesa netral sedangkan H1 ialah hipotesa nan memiliki sifat tak netral.
Perlu buat dijadikan sebagai pengetahuan bersama bahwa adanya hipotesa di dalam sebuah penelitian ialah tak wajib. Hal ini dikarena ada sebuah penelitian nan tak memerlukan sebuah hipotesa, contohnya ialah penelitian deskriptif.
3. Studi Literatur
Studi literatur merupakan tahapan dimana seorang peneliti melakukan sebuah kajian pustaka. Kegiatan ini ialah sebuah kegiatan dimana seorang peneliti akan mempelajari semua permasalahan pada penelitiannya melalui buku-buku surat keterangan nan ada di sebuah perpustakaan.
Peneliti juga melakukan sebuah kajian pada buku hasil penelitan orang lain nan memiliki interaksi dengan penelitian nan dilakukan oleh peneliti. Jadi di sini peneliti akan membaca buku surat keterangan sekaligus hasil penelitian dari peneliti sebelumnya nan terkait dengan penelitian nan sedang dilakukan.
Tujuan dari dilakukannya sebuah studi literatur ialah buat mendapatkan sebuah landasan teori terhadap permasalahan nan dihadapi di dalam penilitian tersebut. Dengan adanya teori inilah maka seorang peneliti dapat memehami setiap persoalan nan ada di dalam penelitiannya tersebut dengan baik dan teliti serta mampu berjalan sinkron dengan paradigma nan ilmiah. Jadi tak asal saja dalam menjalankan penelitiannya.
4. Mengidentifikasi dan Menamai Variabel
Melakukan sebuah kegiatan identifikasi dan penamaan terhadap sebuah variabel dalam penelitian termasuk ke dalam salah satu tahapan nan cukup krusial di dalam penelitian. Penamaan dan identifikasi di dalam penelitian tidk dapat dianggap remeh dan enteng begitu saja.
Melalui identifikasi dan penamaan variale maka seorang peneliti mampu memahami adanya interaksi dan makna antar variabel-variabel nan sedang ditelitinya tersebut. Dan hal ini hanya dapat dilakukan melalui sebuah tahapan identifikasi dan penamaan variabel.
5. Membuat DO (Definisi Operasional)
Definisi operasional merupakan sebuah definisi nan mampu menjadikan variable-variabel nan sedang diteliti hingga menjadi bersifat operasional nan berkaitan dengan proses pengukuran variabel-variabel itu. Dengan adanya definisi operasional ini maka akan memungkinkan buat mengubah suatu konsep nan sebelumnya masih bersifat abstrak menjadi hal nan bersifat operasional. Dengan demikian maka akan mampu mempermudah seorang peneliti dalam melakukan sebuah pengukuran.
6. Manipulasi dan Kontrol Variabel
Yang dimaksudkan dalam tahapan manipulasi ialah adanya sebuah perlakukan bebas terhadap variabel nan sedang diteliti. Hal tersebut dimaksudkan buat mengetahui adanya imbas terhadap variabel nan dipengaruhi atau variabel tergantung.
Sementara itu, tahapan kontrol variabel merupakan sebuah upaya pengontrolan terhadap varibel eksklusif nan ada di dalam penelitian. Tujuan dilakukannya hal tersebut ialah buat mencegah variabel tersebut supaya tak mengganggu interaksi nan terjadi antara variabel bebas dan variabel tergantung.
7. Menyusun sebuah desain Penelitian
Desain penelitian memiliki peran nan mampu menentukan sukses atau tidaknya seorang peneliti dalam penelitia nan sedang dilakukannya tersebut. Dengan adanya desain penelitian maka akan mampu menuntun seorang peneliti ke arah nan benar.
Adanya desain penelitian akan mampu menuntun seorang peneliti buat melakukan penentuan sample, penentuan instrumen pengambilan data, koleksi terhadap data, dan analisnya. Dengan adanya desai penelitianyang baik maka hasil dari penelitian nan dilakukan oleh seorang peneliti akan memiliki sebuah validitas nan cukup tinggi.
8. Identifikasi dan menyusun alat observasi dan pengukuran
Dalam tahapan ini seorang peneliti diwajibkan buat melakukan sebuah identifikasi perihal alat apa nan paling sinkron buat digunakan sebagai alat pengambilan data terkait dengan tujuan dari penelitian tersebut. Sebagai contoh ialah pada penelitian kualitatif biasany menggunakan alat berupa kuesioner.
9. Membuat Kuesioner dan Jadwal interview
Dalam sebuah penelitian kuesioner merupakan salahsatu alat nan krusial buat memperoleh data nan valid. Maka tak heran jika seorang peneliti nan baik akan mampu dituntut buat membuat sebuah kuesioner nan baik pula. Selain dengan kuisioner juga dilakukan interview buat mendapatkan data nan dibutuhkan oleh seorang peneliti.
10. Melakukan Analisa Stastitik
Kegiatan analisis statistik biasanya dilakukan pada sebuah penelitian kuantitatif. Analisis stastitik merupakan satu-satunya alat nan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah buat menghitung besarnya interaksi antar variabel, melihat persentase rata-rata terhadap variabel nan diukur, dan melakukan prediksi pada pengaruh variabel bebas dan tergantung.
11. Analisa Data
Kegiatan analisis data biasanya dilakukan dengan menggunakan komputer. Dengan adanya komputer maka kegiatan analisa data bisa dilakukan dengan mudah dan memiliki taraf akurasi nan cukup tinggi.
12. Menulis Laporan Penelitian
Tahapan ini ialah tahapan nan cukup krusial sebab sebuah laporan penelitian merupakan hasil pertanggungjawaban seorang peneliti terhadap hasil penelitiannya tersebut.