Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Dalam bidang keuangan, Anda tentu mengenal istilah transaksi keuangan. Transaksi keuangan tersebut dilakukan berdasarkan kebutuhan pemasukan dan pengeluaran dana nan dimiliki oleh suatu perusahaan atau instansi, baik partikelir maupun pemerintah.
Jenis transaksi nan dilakukan pun bermacam-macam sehingga sine qua non catatan jelas mengenai transaksi tersebut. Salah satu cara buat mencatat dan memproses suatu transaksi keuangan ke dalam sebuah jurnal dikenal dengan sebutan akuntansi.
Akuntansi nan merupakan sebuah kegiatan mencatat, memproses, dan menghasilkan laporan keuangan menurut sejumlah transaksi nan berlaku di sebuah instansi ini akan dibukukan di dalam sebuah buku besar atau jurnal buat bahan pertimbangan bagi para pemegang kebijakan dalam mengambil keputusan.
Keputusan nan diambil tersebut harus disesuaikan dengan laporan keuangan nan diberikan pada saat pembukuan berlangsung agar sinkron dengan kondisi keuangan suatu perusahaan.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan suatu perkara keuangan, pihak pemegang kebijakan harus memiliki laporan keuangan nan jelas dan seksama terlebih dahulu agar dapat mendapatkan hasil maksimal dari putusan nan sudah diambil nantinya.
Untuk memperlancar proses pencatatan berbagai transaksi serta menghasilkan laporan nan benar, diperlukan adanya sistem informasi akuntansi atau SIA. Sistem informasi tersebut memiliki fungsi, peran, dan kegunaan eksklusif dalam proses akuntansi. Untuk lebih jelasnya lagi, langsung saja kita simak pembahasan mengenai sistem informasi tersebut pada subbab berikut ini.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Seperti nan sudah dijelaskan di atas, dalam pembuatan catatan jurnal transaksi dibutuhkan suatu sistem nan mampu berkoordinasi buat menghasilkan berbagai informasi nan seksama mengenai berbagai jenis transaksi nan sudah dilakukan oleh suatu perusahaan.
Setiap pengeluaran dan pemasukan nan terjadi harus senantiasa dicatat dalam jurnal sebagai bukti nan absah bahwa perusahaan memang melakukan alokasi dana nan tepat guna memenuhi kebutuhan keuangan perusahaan.
Akuntansi sendiri sebetulnya termasuk ke dalam sistem informasi akuntansi sebab menyangkut pencatatan, pemrosesan, dan segala hal nan berkaitan dengan pembukuan transaksi keuangan. Oleh karena itu, semua tindakan nan berhubungan dengan kegiatan akuntansi bisa dikatakan sebagai sistem informasi akuntansi.
Selain itu, semua elemen nan mendukung proses pembukuan disebut sebagai sistem sebab merupakan gabungan dari beberapa hal nan memang wajib disatukan dan dipekerjakan secara bersama-sama demi mendapatkan laporan keuangan nan tepat dan akurat.
Oleh karena itu, sebuah sistem haruslah mengikuti mekanisme nan ada agar tak menimbulkan kesalahan interpretasi saat mengolah data keuangan nan masuk dan keluar.
Dengan kata lain, sistem informasi tersebut merupakan bahasa lain nan dibutuhkan buat mengomunikasikan dan menginterpretasikan berbagai jenis transaksi keuangan. Dengan menggunakan sistem tersebut, pihak pemegang kebijakan tak perlu lagi mendapatkan laporan dan klarifikasi secara lisan dari pihak akuntan buat menjelaskan berbagai kegiatan transaksi keuangan nan sudah berlangsung.
Maka dari itu, proses pencatatan transaksi harus dilakukan dengan benar, secara terperinci dan mampu dipahami oleh pihak nan mendapatkan laporan keuangan tersebut agar tak terjadi kesalahpahaman dalam menginterpretasikan transaksi. Hal inilah nan nantinya menjadi titik tolak ukur buat menjadikan sebuah perusahaan mampu berkembang secara keuangan sebab pengelolaan nan baik dan terpercaya.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ialah suatu komponen organisasi buat mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi keuangan dan pengambilan keputusan bagi pihak perusahaan maupun pihak luar perusahaan. Sebenarnya, akuntansi pun termasuk sebuah sistem informasi.
Peranan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi dalam sebuah organisasi memiliki peran penting. Berikut ini peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam sebuah organisasi.
- Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas dan transaksi.
- Mengolah data menjadi informasi nan dapat dipakai dalam proses pengambilan keputusan.
- Melakukan supervisi atau kontrol secara tepat terhadap asset organisasi.
Sistem informasi akuntansi memiliki subsistem nan memproses berbagai transaksi keuangan dan nonkeuangan nan secara langsung mempengaruhi transaksi keuanagan. Berikut ini tiga subsistem dari sistem informasi akuntansi.
- Sistem pemrosesan transaksi. Sistem ini mendukung proses operasi bisnis harian.
- Sistem buku besar atau pelaporan keuangan. Sistem ini buat menghasilkan laporan keuangan, misalnya laporan keuntungan rugi, neraca, arus kas, dan penembalian pajak.
- Sistem pelaporan manajemen. Sistem ini disediakan oleh manajemen internal berbentuk laporan keuangan nan bertujuan spesifik dan informasi nan dibutuhkan buat proses pengambilan keputusan, misalnya anggran, laporan kinerja, dan laporan pertanggungjawaban.
Sistem informasi akuntansi memiliki karakter tersendiri. Berikut ini ciri sistem informasi akuntansi.
- Sistem informasi akuntansi melaksanakan tugas nan diperlukan.
- Berpegangan pada mekanisme nan nisbi standar.
- Menangani data lebih rinci.
- Berfokus historis.
- Menyediakan informasi pemecah minimal.
Berbagai transaksi nonkeuangan nan tak bisa diproses dalam sistem informasi akuntansi, bisa diproses melalui sistem informasi manajemen. Sistem informasi akuntansi berbeda dengan sistem informasi manajeman. Berikut ini disparitas kedua sistem tersebut.
- Sistem Informasi Akuntansi berfungsi buat mengklasifikasi, memproses, menganilisa, dan mengkomunikasikan informasi keuangan.
- Sistem Informasi Manejemen berfungsi buat mengklasifikasi, memproses, menganalisa, dan mengomunikasikan semua tipe informasi.
Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Selain memiliki peranan krusial dalam mengelola data keuangan, sistem informasi dalam bidang akuntansi juga memiliki kegunaan nan berguna dalam berbagai proses pembukuan. Manfaat nan dapat diadapatkan dari penggunaan SIA tersebut ialah sebagai berikut.
- Menyediakan informasi nan seksama dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas primer pada value chain secara efektif dan efisien.
- Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produksi, baik barang maupun jasa nan dihasilkan.
- Menungkatkan efisiensi.
- Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
- Meningkatkan sharing pengetahuan.
- Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.
Sistem informasi akuntansi terdiri atas dua komponen, yaitu spesialis informasi dan akuntan. Contoh sistem informasi akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan ialah sebagai berikut.
- Bagian pemasaran mempertimbangkan buat membuat produk baru dalan produksi perusahaan. Untuk itu, bagain tersebut meminta laporan analisa estimasi profit nan akan diperoleh dari planning pembuatan produk baru tersebut.
- Bagian sistem informasi akuntansi memprediksikan estimasi biaya dan estimasi pendapatan nan akan didapat dari produk baru tersebut. Setelah itu, data nan didapat diproses oleh EDP. Setelah diproses, hasilnya dikembalikan ke bagian Sistem Informasi Akuntansi buat selanjutnya diserahkan ke bagian pemasaran.
Kedua bagian dari perushaan tersebut merundingkan hasil analisa nan kemudian dicari keputusan nan sesuai. Dari contoh tersebut, bisa diambil dua aspek nan berkaitan dengan sistem bisnis modern. Berikut ini dua aspek tersebut.
- Pentingnya berkomunikasi antar departemen nan mengarah pada pencapaian suatu keputusan.
- Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam menghasilkan informasi nan bisa membantu departemen lainnya dalam mengambil keputusan.
Sistem Informasi akuntansi menghasilkan informasi akuntansi. Informasi akuntansi itu dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan (berbentuk laporan keuangan nan ditujukan pada pihak eksternal) dan informasi akuntansi manajemen (berfungsi bagi manajemen buat mengambil keputusan).
Dari gambaran di atas, bisa disimpulkan bahwa segala hal nan berkaitan dengan akuntansi secara tak langsung merupakan sistem informasi akuntansi itu sendiri sebab menyangkut proses pencatatan, pemasukan data, proses transaksi, dan pengeluaran data. Sistem tersebut harus berjalan beriringan agar dapat mendapatkan laporan hasil keuangan nan tepat dan seksama sehingga dapat dipergunakan buat mengambil berbagai keputusan mengenai alokasi dana suatu perusahaan atau forum keuangan oleh pemegang kebijakan terkait.