Sejarah Inovasi Petis
Petis sebenarnya bukan merupakan makanan utama, tapi sebagai tambahan saja. Jadi fungsinya hampir sama dengan sambal, kecap atau saus. Namun sebab rasanya sangat enak dan lezat, maka banyak orang nan menyukainya. Sehingga sampai sekarang banyak orang nan mencoba buat mengembangkan resep petis ini dalam variasi bahan dan rasa.
Contohnya di Boyolali Jawa Tengah. Daerah ini terkenal dengan produk unggulannya, yaitu susu sapi. Namun selain itu, ada beberapa kelompok nan ingin membuat produk sampingan berupa petis sapi. Meskipun belum begitu terkenal dibanding dengan petis lain nan terbuat dari udang, namun banyak nan konfiden jika suatu saat nanti petis nan satu ini juga banyak nan suka.
Perbedaan Petis dan Terasi
Selain petis, sebenarnya masih terdapat produk olahan lain nan bahan dasarnya dari udang yaitu terasi. Antara resep petis dan terasi hampir sama, sistem pembuatannya juga nyaris sama, yaitu dengan cara melembutkan daging udang lebih dulu.
Perbedaannya ialah terasi bentuknya padat dan kotak, namun petis berupa bubur atau jeli. Jika terasi warnanya kecoklatan namun petis punya rona nan lain. Pada umumnya rona petis ialah hitam. Disparitas lainnya, petis hanya diproduksi di Indonesia saja dan tak ada negara lain nan dapat membuatnya.
Sedangkan terasi, selain Indonesia masih ada beberapa negara lain nan membuat bahkan mengekspornya ke negara lain. Negara produsen terasi nan besar antara lain Philipina, Thailand, Malaysia dan Vietnam.
Kandungan Gizi Dalam Petis
Menurut hasil penelitian, tiap seratus gram petis mengandung energi nan besarnya ialah 345 kilokalori. Selain itu juga ada protesin sebesar 23,8 gram, lalu lemak sebanyak 1,4 gram dan protein nan banyaknya 23,8 gram serta karbohidrat yaitu 59,3 gram.
Lalu buat vitaminnya, dalam jumlah nan sama tiap seratus gram petis mengandung vitamin A sebesar 6 IU dan vitamin B1 sebanyak 1,02 miligram. Selain itu petis juga punya kandungan gizi nan lain, seperti kalsium seberat 221 miligram, zat besi sebesar 3,8 miligram serta fosfor nan besarnya ialah 397 miligram.
Namun sayang sekali meskipun punya kandungan gizi nan sangat lengkap tapi hingga saat ini belum ada penelitian lain nan bertujuan buat mengetahui khasiat dan kegunaan petis bagi kesehatan tubuh . Masalah ini pernah dikemukakan sendiri oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan beberapa sumber nan lain.
Perlu diketahui, jika ada orang atau pihak nan melakukan penelitian lain tentang gizi atau kandungan vitamin nan ada di dalam petis, belum tentu hasilnya akan selalu sama. Sebab hal ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya kualitas bahan atau udang nan dipakai buat membuat petis, sistem pengolahan, suhu udara dan cuaca di daerah loka petis itu dibuat dan sebagainya. Tapi kandungan nan telah diuraikan di atas tetap dapat dijadikan sebagai bahan referensi.
Sejarah Inovasi Petis
Meski rasanya sangat lezat dan terkenal serta banyak disukai orang, tapi sampai detik ini belum ada nan mengetahui secara niscaya sejarah tentang inovasi petis. Sehingga tak mengherankan jika banyak nan mengatakan jika perjalanan dan kisah inovasi petis sama gelapnya dengan rona petis itu sendiri yaitu hitam.
Namun ada beberapa orang nan menyatakan jika petis mulai dibuat pertama kali sekitar abad ke VII. Pembuatnya ialah para nelayan atau warga lain nan kebanyakan tinggal di daerah pantai atau pesisir pulau Jawa di bagian utara.
Penemuan resep petis ini sendiri merupakan sebuah hal nan tak disengaja.
Awalnya para nelayan sukses mendapat tangkapan ikan dalam jumlah nan banyak. Ikan nan memenuhi bahtera tersebut terdiri dari berbagai macam jenis binatang bahari termasuk udang. Meski para nelayan tersebut merasa bahagia namun beberapa saat kemudian mereka jadi bingung.
Sebab pada saat itu belum ditemukan sistem nan baik buat mengawetkan ikan hasil tangkapan. Dari sinilah muncul beberapa ide buat mengawetkan udang dengan cara nan berbeda. Sebab jika ikan dapat diawetkan dengan garam, tapi buat udang tak dapat berlaku seperti itu. Selanjutnya mereka mencoba buat membuat olahan lain dengan cara mencampur udang dan beberapa bahan lainnya. Dari sinilah kemudian ditemukan resep petis nan sangat lezat itu.
Aneka Resep Petis
Pada umumnya petis sering digunakan sebagai teman buat menikmati tahu goreng atau camilan nan lain. Tapi di loka ini ada beberapa contoh resep petis buat membuat kuliner lain nan sudah dikembangkan.
Telur puyuh dengan bumbu petis
Untuk membuatnya pertama siapkan bahannya nan terdiri dari air sebanyak 150 ml, daun jeruk nan dihilangkan tulangnya 8 lembar, daun salam 2 lembar, minyak goreng 1 sendok makan, petis satu sendok makan, telur burung puyuh 25 butir dan kecap 2 sendok makan. Untuk bumbunya terdiri dari bawang putih dan merah masing-masing 6 dan 2 siung diiris tipis-tipis dan teh garam sebanyak ¼ sendok.
Jika semua bahan sudah tersedia, langkah berikutnya ialah bawang merah dan putih serta daun salam dan jeruk dimasukan dalam penggorengan, lalu ditumis dengan minyak hingga baunya menjadi harum. Setelah itu bumbu petis juga dimasukan terus diaduk sampai rata dan menyatu.
Berikutnya telur dimasukan dan diaduk lagi, kemudian kecap ikut dimasukan. Jika ingin rasa nan lebih asin dapat ditambah dengan garam secukupnya. Setelah itu semua bahan ini diberi air dan diaduk sekali lagi pelan-pelan, dan apinya tak boleh terlalu besar. Apabila air sudah mengental, makanan nan sudah matang ini dapat segera disajikan dan dinikmati.
Seafood panggang
Untuk membuat kuliner ini bahan nan dibutuhkan yaitu udang sebanyak 500 gram nan sudah dibuang kepala dan ekornya serta dikupas kulitnya. Kemudian ditambah dengan ikan tuna sebanyak 250 gram nan dipotong kotak-kotak 2 cm dan cumi-cumi 250 gram dipotong menjadi tiga bagian. Selain itu masih ada lagi petis udang 2 sendok makan, kecap rasa manis 75 ml, jeruk nipis 1 sendok dan tusuk sate.
Kemudian buat membuat bumbunya, bahan nan harus tersedia yaitu bawang merah dan putih masing-masing 4 dan 5 siung, cabai keriting 4 buah dan garam satu ½ sendok.
Bila semua sudah ada, siapkan pula sambal petis nan bumbunya terdiri dari minyak goreng 2 sendok makan, cabe merah lima buah dihaluskan, cabai rawit 10 buah juga dihaluskan dan bawang merah serta putih masing-masing dua suing dihaluskan dan kecap rasa manis 75 ml serta nan terakhir petis matang 2 sendok makan.
Langkah pertama buat memasaknya yaitu membuat sambal petis lebih dulu. Caranya semua bumbu sambal dimasukan dalam penggorengan kemudian ditumis dengan minyak. Apabila sudah harum bisa diangkat. Lalu campur hasil tumisan ini dengan petis matang dan kecap rasa manis dan diaduk hingga menyatu.
Selanjutnya potongan udang, cumi-cumi dan ikan tuna ditusuk dengan tusuk sate. Kemudian masukan sate ini dengan semua bumbu nan sebelumnya sudah dihaluskan hingga meresap selama kurang lebih setengah jam. Berikutnya sate dapat dipanggang sebagaimana biasanya sambil sekali-sekali diolesi dengan bumbu lagi.
Jika sudah matang dapat disajikan dan dicampur dengan bumbu petis nan sudah ditumis tadi. Makanan ini lebih nikmat jika disantap saat kondisinya masih hangat.
Petis punya fungsi hampir sama dengan kecap, saos, atau sambal. Meski demikian banyak orang nan menyukainya. Dibandingkan dengan terasi, petis punya beberapa perbedaan. Selain itu petis punya kandungan gizi nan lengkap. Tapi sayang makanan ini tak diketahui secara niscaya sejarah penemuannya. Tapi nan menarik, saat ini banyak orang nan sudah mengembangkan resep petis buat diolah menjadi beberapa jenis makanan nan lain. Selamat mencoba!