Salah Satu Contoh Hikayat
Contoh hikayat memberikan kesan dan pesan bagi pembacanya. Meski hanya berupa tulisan, tapi karya sastra satu ini menjadi karya bermanfaat dalam memotivasi maupun menghibur pembaca dan pendengarnya. Jika seseorang tertarik buat mencoba berlatih membuatnya, dia bisa mengumpulkan beberapa contoh hikayat hasil karya pengarang hikayat.Selanjutnya, dia bisa membaca serta mengamati berberapa karakteristik dari hikayat tersebut dan berlatih buat membuatnya sendiri.
Beberapa contoh hikayat bisa dibaca dari berbagai media utamanya media online. Media online nan dimaksud berupa internet. Informasi mutakhir maupun sebelumnya bisa diperoleh dengan cepat melalui media tersebut, begitupula beberapa hasil karya sastra lain seperti puisi, pantun dan contoh-contohnya. Karya sastra bukan hanya dibaca ataupun dimanfaatkan oleh orang sastra, tapi karya sastra juga bisa dinikmati khasiatnya oleh semua orang dari berbagai kalangan.
Pentingnya Mempelajari Contoh Hikayat
Beberapa contoh hikayat bisa kita temukan di media online . Selain contohnya, kita juga bisa menemukan serta mengetahui pengertian maupun ciri dari hikayat. Hikayat merupakan salah satu karya sastra di Indonesia, bentuknya berupa sastra prosa, yaitu prosa lama. Biasanya, hikayat berbahasa Melayu, berisi mengenai cerita, dongeng ataupun kisah kepahlawanan/kehebatan seseorang. Umumnya, kisah kepahlawanan/kehebatan seseorang tersebut dilengkapi dengan homogen mukjizat, kesaktian/kekuatan maupun keunikan/keanehan protagonisnya (tokoh primer dalam hikayat tersebut).
Biasanya, orang memiliki kesan maupun mendapatkan pesan, amanat bahkan nilai moral setelah membaca salah satu atau beberapa contoh hikayat. Hikayat juga termasuk cerita pelipur lara dan juga fitnah pengarangnya, wajar jika terkesan sulit diterima akal pembaca maupun pendengarnya.
Kadang cerita hikayat dibacakan buat memotivasi pendengarnya. Selain motivasi, baik pembaca maupun pendengar cerita di dalam kesusastraan prosa lama ini, mereka akan mendapatkan dua hal penting. Hal krusial nan dimaksud, yaitu hikayat sebagai hiburan serta media pedagogi mengenai moral, sopan santun maupun budi pekerti nan turun-menurun dari nenek moyang.
Karya sastra prosa lama ini dibagi dalam empat jenis sinkron asalnya dengan disertai judul contoh hikayatnya. Empat jenis pembagian hikayat ini, di antaranya:
- Hikayat Jawa. Contoh hikayatnya antara lain Hikayat Panji Sumirang, Hikayat Indera Jaya (diambil dari cerita Anglingdarma), Hikayat Cekel Weneng Pati.
- Hikayat Arab. Contoh hikayatnya antara lain Hikayat Amir Hamzah (termasuk pahlawan Islam), Hikayat Seribu Satu Malam, Hikayat Bachtiar.
- Hikayat Melayu asli. Contoh hikayatnya antara lain Hikayat Si Miskin, Hikayat Hang Tuah (bercampur dengan unsur Islam), Hikayat Indera Bangsawan, Hikayat Malim Deman.
- Hikayat India. Contoh hikayatnya antara lain Hikayat Sri Rama (diambil dari cerita Ramayana), Hikayat Sang Bima dan Hikayat Perang Pandhawa (diambil dari cerita Mahabarata), Hikayat Bayan Budiman.
Selain pembagian tersebut, adapula beberapa contoh hikayat nan dikategorikan berdasarkan isi ceritanya, antara lain cerita rakyat, cerita dari Jawa, cerita-cerita Islam, sejarah dan biografi, cerita berbingkat serta epos India. Pembagian tersebut memudahkan pembacanya dalam mengenali dan menambah informasi serta wawasan mengenai karya sastra prosa lama ini.
Pembaca dan pendengar contoh hikayat ini majemuk usianya, mulai dari anak-anak, orang dewasa maupun orangtua. Jika usia pembaca ataupun pendengarnya masih anak-anak, maka cerita hikayatnya dipilih sinkron dengan usia mereka. Begitupula ada syarat bagi orang nan menceritakannya yaitu harus menggunakan bahasa komunikatif (mudah dimengerti dan dipahami oleh anak-anak).
Meskipun pembaca ataupun pendengar karya sastra prosa lama ini majemuk usia, namun ketika membaca dan mempelajarinya pembaca bisa terhibur dengan mengetahui jalan ceritanya. Cerita dalam hikayat bisa memberikan hiburan, baik dari segi bahasa, alur cerita, pesan, amanat nan disampaikan serta karakter para tokohnya (khususnya tokoh utama/protagonis).
Melatih membaca dan mempelajari cerita hikayat ataupun bacaan lainnya sangat baik dimulai sejak dini sebab hal tersebut bisa memberikan pengaruh positif bagi perkembangan otak, bertambahnya ilmu, wawasan serta motivasi krusial dalam menjalani hidup.
Mengetahui Ciri Hikayat dengan Mempelajari Contoh Hikayat
Sering membaca, mendengarkan maupun mempelajari contoh hikayat , bisa melatih mengenali serta mengetahui ciri karya sastra prosa lama ini. Adapun ciri karya sastra prosa lama ini, di antaranya:
- Biasanya pengarang karya sastra ini tak dikenal/disertakan dalam hasil karyanya (Anonim).
- Tokoh-tokoh nan diceritakan biasanya tokoh-tokoh berkaitan dengan kehidupan kerajaan/istana (Istana Sentris).
- Ceritanya bersifat tetap serta tak banyak perubahan (Bersifat statis).
- Memiliki sifat komunal sebab cerita ini dimiliki oleh masyarakat.
- Karya sastra ini menggunakan kosakata di luar kosakata komunikasi sehari-hari. Wajar jika bahasa nan digunakannya merupakan bahasa klise (penggunaan bahasanya diulang-ulang).
- Mempunyai sifat tradisional sebab ceritanya meneruskan budaya/ kebiasaan/tradisi masyarakat nan dianggap baik.
- Mempunyai sifat didaktis, maksudnya memiliki sifat mendidik dari segi moral maupun religius (cerita hikayat banyak nan menceritakan peristiwa berkaitan dengan nilai-nilai Islam sehingga nama-nama tokohnya dipengaruhi nama-nama Arab).
- Biasanya, berisi kisah manusia pada umumnya, yaitu terjadinya kontradiksi antara baik dengan buruk. Kontradiksi tersebut biasanya dimenangkan nan baik.
- Bersifat magis, berarti pengarang berupaya mengajak pembaca ke global imajinasinya (khayalan). Akibatnya, pembaca mengalami kesulitan dalam mengerti dan memahami jalan cerita karya ini serta tak bisa membedakan kejadian konkret ataukah imajinatif.
- Cerita hikayat tak memiliki bagian berupa pembagian judul, sub bab ataupun bab dalam jalan ceritanya.
- Biasanya di dalam ceritanya ditemukan tokoh berkarakter diluar batas kewajaran, maksudnya tokoh dengan karakter di luar Norma manusia pada umumnya.
Salah Satu Contoh Hikayat
Berikut ini cerita contoh hikayat nan telah diterjemahkan sehingga memudahkan pembaca memahami jalan ceritanya. Berikut nama pengarang dan penerjemahnya, yaitu Baidaba (asal India) sebagai pengarangnya dan Abdullah bin Abdulkadir Munsyi dengan Tambi Mutu Virabattar sebagai penerjemah ceritanya.
Judul Hikayat: Hikayat Pancatantra
Ringkasan cerita:
Ada seorang raja di Paduli Parum. Raja tersebut bernama Sugadarma (Agmarasakti) memiliki empat orang putra. Keempat putranya memiliki tabiat bodoh serta malas. Lalu, raja tersebut memanggil seorang brahma bernama Sumasanma (Wisnu Sarma). Brahma tersebut ditugasi buat mendidik putra raja dengan cara bercerita. Adapun cerita nan diajarkannya tentang binatang.Ceritanya berisi pengibaratan serta kiasan tentang kehidupan manusia. Melalui cerita tersebut putra raja menjadi sadar buat menjadi orang berwatak baik, rajin, dan cerdik.
Adapun contoh hikayat tersebut menyampaikan pesan serta motivasi hayati bagi pembacanya, di antaranya tentang berbagai hal mengenai ketatanegaraan, politik, serta pemerintahan (ilmu tersebut harus senantiasa dipelajari oleh semua orang dari berbagai kalangan, baik masyarakat biasa ataupun seorang pakar di bidangnya), adanya persatuan serta keberanian dari pihak lemah sehingga bisa mengalahkan pihak kuat.
Selain itu, pentingnya waspada terhadap orang nan pandai berbohong dalam segala hal dan pentingnya kita melakukan pengecekan terhadap setiap kondisi kehidupan sebelum memutuskan atau melakukan sesuatu. Itulah salah satu contoh hikayat nan bisa dijadikan motivasi dalam menjalani kehidupan ini. Beberapa pesan dan motivasi dari cerita tersebut menunjukkan hikayat dengan karakteristiknya memiliki kelebihan sebagai karya sastra prosa lama.
Sekarang ini, disadari ataupun tak disadari banyak orang meninggalkan pesan krusial dalam cerita nan sebenarnya bisa dijadikan motivasi hayati menuju perubahan lebih baik. Jadi, setiap orang dalam kehidupannya terkadang mengalami hal menyenangkan maupun menyedihkan. Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan rasa syukur kepada penciptanya dengan tetap berupaya menuju perubahan lebih baik tiada henti (pantang menyerah dan tak putus asa).
Contoh hikayat tersebut tak sebatas contoh sebuah cerita mengenai seorang raja, ke empat putranya serta seorang brahma saja. Tetapi, bisa memberikan makna dalam hayati bagi pembacanya ketika mereka juga melakukan pesan serta motivasi tersebut dalam menjalankan kehidupan mereka. Motivasi dalam menjalani hayati ini harus terus dijaga buat meraih kesuksesan. Jadi, pesan serta motivasi nan dibawa contoh hikayat di atas akan menginspirasi pembacanya melakukan kebaikan dalam hidupnya.
Bentuk motivasi dan nasehat
Hikayat merupakan bentuk kearifan lokal berupa kisah-kisah inspiratif nan mengajarkan kebaikan dan hakekat hayati nan penuh perjuangan. Kisah-kisah ini mengajari teori causalitas dengan pendekatan lokalitas. Misalnya kisah Malin Kundang dari Tanah Minang, Bawang Putih dan Bawang Merah dari Jawa. Dan masih banyak lagi.
Cerita hikayat ini sangat cocok didongengkan kepada anak-anak. Selain mengandung hiburan juga memiliki pesan moral. Biasakan orang tua mendongeng hikayat kepada buah hatinya, sebelum tidur. Tugas orang tua ialah memperbanyak kasanah cerita hikayat rakyat agar Norma mendongeng menjadi lebih menarik. Demikianlah sekilas tentang contoh hikayat dari berbagai negara.