Siapa Saja nan Harus Belajar Shalat Jenazah

Siapa Saja nan Harus Belajar Shalat Jenazah

Tata cara salat jenazah bukanlah suatu hal nan harus wajib dipelajari. Mungkin demikian pendapat sebagian orang. Apalagi penyelenggaraan salat jenazah hukumnya fardu kifayah sebuah kewajiban nan harus dilakukan oleh orang muslim namun bila telah dilakukan oleh muslim lainnya maka kewajiban ini akan gugur.

Namun bila tidak seorang pun nan melakukannya maka semua orang nan terlibat akan menanggung dosa. Maka karena itu perlulah kita tahu hukum dan tata cara shalat jenazah, sebagai bekal jika suatu ketika kita dihadapkan pada keadaan nan mengharuskan.

Belum lagi sebagai muslim memang harus tahu tentang segala tentang ilmu pengetahuan islam. Termasuk shalat jenazah.

Sebagaimana aku katakan, sebab mungkin saja Anda dapat jadi ada kalanya terlibat pada suatu situasi atau keadaan nan membuat Anda harus melakukan salat jenazah.

Misalnya Anda sedang berada di tengah hutan dan nan ada di sana hanyalah Anda bersama seorang teman seperjalanan nan telah wafat. Atau Anda terperangkap di suatu pulau nan terpencil diakibatkan oleh suatu dan lain hal sehingga akhirnya Anda harus melakukan salat jenazah sebab satu-satunya manusia nan ada hanyalah Anda.

Atau dapat saja sebab mendadak salah satu anggota keluarga atau orang nan Anda cintai meninggal global sehingga Anda memiliki keinginan buat menyalatkan jenazahnya.



Siapa Saja nan Harus Belajar Shalat Jenazah

Semua orang islam boleh belajar shalat jenazah. Tak ada runginya meskipun hukumnya fardhu kifayah. Tentu saja bagi nan sudah memenuhi syarat sha dan rukun shalat. Karena mereka nan ikut menyalatkan jenazah akan mendapat pahala nan besar dari Allah SWT. Besar pahalanya ialah sebesar gunung nan besar. Subhanallah.

Penjelasan tentang pahala bagi orang nan melaksanakan shalat jenazah sebagaimana Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa mengurus jenazah sampai menyolatkannya maka baginya satu qirath dan barangsiapa mengurus jenazah sampai dimakamkan maka baginya dua qirath.

" Seorang bertanya: Apa itu dua qirath? Beliau bersabda: "Dua gunung besar." Muttafaq Alaihi. Dan menurut riwayat Muslim: "Sampai diletakkan dalam liang lahat."

Jadi sekarang kita tahu bahwa siapapun orangnya selagi dia seorang muslim, sebaiknya dia tahu bagaimana tata cara salat jenazah .

Karena jika ada orang muslim nan telah meninggal dunia, maka harus segera diselenggarakan pengurusan jenazahnya dan tak boleh dibiarkan berlama-lama.

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Bersegera dalam mengurus jenazah, sebab jika ia baik maka engkau telah memajukan suatu kebaikan untuknya, dan jika tak maka engkau menurunkan suatu kejelekan dari lehermu." Muttafaq Alaihi.

Setelah dimandikan dan dikafani, tibalah saatnya buat menyalatkan jenazah. Berikut ialah tata cara aplikasi shalat jenazah dengan empat takbir:

  1. Imam berdiri tepat pada bagian kepala mayat jika nan meninggal ialah laki-laki. Sementara jika nan meninggal ialah perempuan, maka imam akan berdiri tepat di bagian perut atau bagian tengah tubuh si mayat.
  1. Para makmum kemudian berdiri di belakang imam sebagaimana dalam shalat nan lain.
  1. Bertakbir sebanyak 4 kali.
  1. Pada takbir pertama ; tabiratul ihram tanpa membaca doa iftitah, kemudian mengucapkan ta’awudz dan basmalah lalu disambung dengan membaca Surah al- Fatihah.
  1. Takbir nan kedua diikuti dengan membaca shalawat atas nabi Muhammad saw. seperti ketika membaca tahiyat, sbb:

اَللَّهُمُّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبَرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

“Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

Dan berikanlah berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”

  1. Takbir ketiga diikuti dengan membaca doa buat jenazah dengan lafaz nan dicontohkan oleh rasulullah saw

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Alloohummaghfir lahu Warhamhu Wa ‘Aafihi Wa’fu ‘ahu, Wa Akrim Nuzulahu, Wa Wassi’ Madkholahu, Waghsilhu Bil Maa’i WatsTsalji Wal Barodi, Wa Naqqihi Minal Khothooyaa Kamaa Naqqaitats Tsaubal Abyadho Minad Danasi, Wa Abdilhu Daaron Khoiron Min Daarihi, Wa Ahlan Khoiron Min Ahlihi, Wa Zaujan Khoiron Min Zaijihi, Wa Adkhilhul Jannata, Wa A’idhu Min ‘Adzaabil Qabri

"Ya Allah, Ampunilah dia (dari beberapa hal nan tak disukai), maafkanlah dia dan tempat-kanlah di loka nan mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan.

Sebagaimana Engkau membersihkan pakaian nan putih dari kotoran, berilah rumah nan lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) nan lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) nan lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.” (HR. Muslim 2/663)

Catatan:

  1. boleh juga menggunakan doa lain al: atau dapat secara ringkas :

"Allahummagh firlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu anhu.."
maknanya:
"Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat, sejahtera dan maafkanlah dia"

  1. untuk mayat lelaki dan mayat perempuan ada disparitas akhiran bacaan doa. Contoh doa diatas ialah doa buat satu orang saja mayat lelaki. Kalau mayatnya lebih dari satu atau ada dua orang maka lafalnya diganti menjadi: huma.
  1. kalau mayatnya perempuan satu orang, maka dibaca: ha.
  1. kalau mayat lelaki nan didoakan banyak maka bacanya: hum.
  1. kalau mayat wanitanya banyak maka bacaannya : hunna.
  1. kalau bergabung mayat lelaki dan wanita nan banyak maka bacanya : hum. Contoh bacaannya ialah : Allahummaghfir lahum warhamhum, wa’aafihi wa’fu ‘anhum.
  1. Takbir nan keempat, diam sejenak kemudian membaca doa sbb: Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu.
  1. Membaca salam.

Assalamualaikum Warahmatullah

Catatan:

Ada pendapat sebagian ulama nan menyatakan bahwa sebaiknya diam tanpa membaca apapun setelah takbir ke empat. Sedangkan sebagian ulama lain mengisinya dengan bacaan. Ulama nan berpendapat buat diam berdasarkan kepada hadits nan diriwayatkan oleh Abu Umamah Sahl bin Hunaif radhiallahu anhu. Di mana beliau berkata:

السنة في الصلاة على الجنازة أن يكبر ثم يقرأ بأم القرآن ثم يصلي على النبي صلى الله عليه وسلم ثم يخلص الدعاء للميت ولا يقرأ إلا في الأولى

“Yang menjadi sunnah dalam shalat jenazah ialah bertakbir (yang pertama) lalu membaca Al-Fatihah, kemudian (pada takbir kedua) bershalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, kemudian (pada takbir ketiga) mendoakan jenazah. Tidak boleh membaca Al-Qur`an kecuali pada takbir nan pertama.”(HR. Al-Hakim: 1/360, Al-Baihaqi: 4/39, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ahkam Al-Jana`iz hal. 121)

Saran saya, setelah membaca artikel ini baiknya bertanya kepada ustadz atau ulama nan berada di daerah sekitar Anda. Sebab aku meyakini, bahwa belajar agama tak dapat semata dari internet , sine qua non nan membimbing agar tak salah kaprah dan laku.

Demikianlah bahasan mengenai tata cara salat jenazah. Semoga dapat membantu dan aku mengucapkan permohonan maaf jika ada kesalahan di dalam penulisan artikel ini mohon koreksi dari pembaca nan mungkin lebih memahami masalah ini daripada saya. Mari saling mengingatkan dalam hal kebaikan. Salam.