Relasi Berdagang “Trust”
Indonesia Negara Republik tercinta ini seharusnya berani meniru kehebatan China nan terkenal sebagai “macannya Asia”. Betapa tidak, China telah menancapkan kuku-kuku kedigdayaannya di semua sektor kehidupan. Secara merata dan meluas melingkupi hampir sebagian dunia. Semua mata global mengakui keberhasilan China sebagai Negara kawasan Asia nan patut disegani selain Negara adikuasa Amerika Serikat.
Lihat saja keadaan ekonomi China nan begitu bagus ditunjang sumber daya manusianya nan begitu luar biasa. Celah meningkatnya perekonomian China di lirik lama oleh beberapa Negara lain buat menanamkan kapital atau berinvestasi sesegera mungkin di daratan China. Tidak terkecuali asa Indonesia nan ingin menyeimbangkan kekuatan dengan armada militer andal China. Demi kepentingan political bargain dengan sejumlah negara-negara terutama Negara nan tergabung Asean.
Sejarah Dibalik Kesuksesan China
Ditilik kesuksesan maupun kehebatan China sudah berlangsung sejak masa lampau. Menurut kepercayaan rakyat China masa antik nan telah mampu menemukan berbagai peralatan krusial nan menunjang kehidupan contohnya pemakaian kertas, penggunaan ponsel, kompas ataupun kode biner sistem komputer.
Sejumlah ahli global modern Barat mengacungi jempol mengenai kehebatan budaya klasik China tetap melegenda dalam sejarah umat manusia. Budaya China tersebut memiliki majemuk rupa dan dimensi keunikan menyimpan semua misteri mencakup motivasi dan kesuksesan semenjak dulu hingga masa kini.
China termasuk negara dengan penduduk terbesar nomor satu di dunia. Dapat dipastikan jika pergi ke segala penjuru, niscaya akan mendapatkan suatu penduduk keturunan China nan memilih tinggal disana. Ciri nan inheren kuat China ialah orang jago berdagang. Selain terkenal pintar berdagang juga memiliki jiwa nan ulet, tak mudah menyerah.
Dulu sebelum orang Eropa dan Amerika berdagang, orang China sudah merintis dulu perdagangan. Sebelum warga global mengenal peradaban kertas, masyarakat China sudah lama memakainya, begitu pula ketika bangsa Eropa dan Amerika berlomba-lomba mempelajari filsafat, penduduk China malah sudah mengajarkan teori filsafat tersebut kepada generasinya turun temurun. Dapat dikatakan filsuf-filsuf China tidak kalah pamor dibanding ilmuwan maupun tokoh filsuf Barat.
Kepercayaan kuat akan budaya China berlangsung terus sepanjang masa. Hal ini dapat dibuktikan secara kasat mata dengan adanya peradaban-peradaban antik lain seperti Mesir, Sumeria, Yunani, Babylonia, dan Romawi seperti hilang ditelan bumi,berbeda dengan budaya China nan tak tergerus oleh perubahan jaman dari waktu ke waktu. Kekuatan peradaban itu diibaratkan sebagai budaya nan memiliki haluan buat bersemi kembali setelah mengalami kemunduran. (Tulisan : Keajaiban Seni Motivasi Bangsa Besar Cina Kuno, 2007).
Dikisahkan pada jaman dahulu kala, ketika para kaisar kerajaan saling menaklukan satu sama lain, mereka cenderung menghancurkan budaya dari pihak nan kalah. Namun diluar dugaan, pada waktu China bertekuk lutut terhadap Negara Manchu dan Mongol, malahan budaya China nan diambil buat dilestarikan dan dikembangkan kemudian hari.
Katakanlah budaya China mampu bertahan hingga kini sebab ditunjang filosofi murni nan kuat dan penuh kearifan. Belum lagi adanya dukungan dan semangat tinggi para leader China nan senantiasa dapat menyelami ruh jiwa manusia. Berbagai peninggalan teks antik terkenal : I Ching dan Tung Shu, serta warisan buku berupa filsafat Sun Tzu dan filsafat Tao nan begitu populer.
Keberadaan teks-teks antik itu menceritakan holistik tentang berbagai aturan,pedoman, wawasan, prinsip perihal kesuksesan,tradisi keluarga, pendirian negara, taktik perang, maupun pengelolaan usaha. Dampaknya sungguh luar biasa sekali, kini terbukti bahwa China ialah orang-orang andal dalam berjuang hidup, beradaptasi sosial, dan sukses gemilang hampir di belahan global manapun bangsa China berada. Kemunculan China bukan saja menjadi penguasa dalam perekonomian baru,namun juga selalu berjaya di bidang ilmu pengetahuan tehnologi maupun olahraga.
Di sisi lain China semakin membukakan mata lebar-lebar terutama negara berkembang, bahwa China benar-benar kokoh berdiri garang bak macan Asia nan disegani oleh tokoh-tokoh lawannya. Bicara mengenai produk China nan terus memborbadir pangsa pasar global termasuk Indonesia sampai saat ini.
Produk-produknya nan penuh inovasi, modern dan memiliki harga murah, begitu memikat konsumen manapun. Tak dapat dipungkiri bahwa hampir holistik produk dihasilkan pabrik China. Mulai produk biasa seperti, jarum peniti hingga kereta barah tercepat dunia, pesawat komersil bahkan roket sekalipun. Serta alat elektronik berupa sempoa, kalkulator, ponsel hingga komputer canggih China mampu menguasai dan menerobos pangsa pasar dunia. Tak ayal, ini menjadikan China seperti negara adidaya Asia nan begitu kaya raya dan mampu membeli apa pun nan dikehendaki.
Mempelajari kehebatan China dengan mencermati budaya China nan sukses memadu padankan pelajaraan motivasi Negara nan bersangkutan dengan suatu seni pada berbagai benda nan latif dan rumit. Dengan kata lain, filosofi motivasi hayati China dapat diartikan ke dalam sesuatu nan memiliki kekuatan akan daya tarik secara mistik dan mistis. Motivasi China juga mengandung unsur kecerdasan nan dipandang memiliki corak majemuk nan begitu latif yang cemerlang.
Di samping itu, para pemimpin China masa lalu terbiasa mencurahkan beberapa simbol dan ungkapan buat mengekspresikan segala sesuatu hal. Simbolisasi ini dipakai sebagai pemberi motivasi. Dalam kepercayaan mereka, simbol ikan mas diartikan sebagai simbol ketekunan.
Arti filosofi mendalamnya “ikhtiar dengan ketekunan,bisa dilakukan siapa saja buat menyingkirkan rintangan nan menghadang”. Tidak hanya simbol ketekunan,masih terdapat banyak simbol lain nan berkaitan dengan makna kehidupan. Semisal simbol kekayaan, peruntungan nasib, jodoh dan sebagainya.
Simbol di atas mewakili keberkahan hayati nan penuh dengan kebahagian, asa cemerlang sekaligus dapat menciptakan pandangan nan optimis tentang menata karir di masa depan. Selalu mengedepankan pola berpikir positif dalam meraih kesuksesan dan menjadi kaya.
Nah, kemampuan beradaptasi dan semangat motivasi tinggi nan kerap dilakukan rakyat China banyak menginspirasi para cendikiawan di Barat buat rajin menerjemahkan teks-teks antik China sejak abad XVIII.
Berkat jasa mereka, masyarakat modern di seluruh penjuru global jadi mengenal ilmu tata letak bangunan atau sering dikenal dengan istilah feng shui, teori Yin nan tentang ekuilibrium hidup, pengobatan tusuk jarum atau akupunktur, ada juga akupresur, majemuk ilmu ramalan, serta refleksiologi (ilmu pengobatan).
Relasi Berdagang “Trust”
Hubungan antar pedagang China ini juga menarik buat disimak para sosiolog. Seringkali istilah nan dipakai “guanxi” berarti hubungan, yaitu menjelaskan interaksi trust dalam Norma berdagang. Guanxi tak menutup sebatas interaksi kekeluargaan, melainkan juga kecenderungan loka asal seperti desa, kecenderungan sekolah/alumni serta persahabatan.
Peribahasa China: "jiali kao fumu, chumen kao pengyou" artinya "orang bersandar pada bapak-ibu di rumah, sedangkan menggantungkan diri pada teman hanyalah diluar rumah” . Menandakan begitu pentingnya arti persahabatan di China.
Seperti inilah keistimewaan nan dimiliki oleh negeri tirai China sehingga muncul pameo: "Gapailah ilmu setinggi mungkin sampai ke negeri cina” . Kenapa pilihan harus China? Semuanya dikarenakan sesuatu kepintaran dan keuletan bakal menjadi agunan jikalau orang berkesempatan belajar di China, siapa tahu juga akan mewarisi talenta alami nan sama halnya dengan mereka. Harus diakui bahwasanya China memang memiliki potensi keunggulan nan tak dimiliki dengan bangsa lain.
Kehebatan China sudah terasa jiwanya dalam cerita sejarah budaya hayati bangsa itu sendiri. Saatnya kita belajar seperti pepatah diatas, buat pantang mundur dalam menggapai ilmu setinggi langit, menggapai ilmu sampai ke daratan China. Dengan berani meniru kehebatan China, yakni pandangan hidup kerja bangsa China nan sangat luar biasa.