Anatomi Hipertensi Yang Lain

Anatomi Hipertensi Yang Lain

Hipertensi ialah suatu penyakit nan bisa menyerang siapa saja. Oleh sebab itu, pentingnya mengetahui anatomi fisiologi hipertensi . Jika kita mengetahui anatomi fisiologi hipertensi maka selain bisa membantu orang nan terkenal hipertensi juga bisa mencegah diri sendiri terkena hipertensi.

Selain itu juga bisa diartikan sebagai suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri sehingga mengakibatkan suplai oksigen serta nutrisi nan dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh nan membutuhkan. Hipertensi dikenal sebagai silent killer sebab kebanyakan korban tak mengetahui gejala-gejala hipertensi.

Sakit ringan semacam pusing, gelisah, mimisan, dan beberapa penyakit homogen tak mengindikasikan sebagai gejala hipertensi. Hipertensi bisa diketahui apabila seseorang rutin mengecek tekanan darahnya.

Tekanan darah sistolik normal pada anak bisa dihitung dengan rumus: 2x usia + 80mmHg, dan diastolik berkisar antara 50-80mmHg. Pada usia dewasa, sistolik 130-90mmhg dan diastolik 90-70mmHg.

Untuk menambah pengetahuan tentang hipertensi , maka di bawah ini disajikan anatomi (letak dan hubungan-hubungan nan terjalin pada organ tubuh manusia) dan fisiologi (fungsi dan kegiatan organ pada tubuh manusia) pada penyakit hipertensi. Karena hipertensi ada kaitannya dengan kerja jantung, maka dalam artikel ini akan disajikan anatomi dan fisiologi jantung.



1. Ukuran dan Bentuk

Jantung sebagai alat buat memompa darah agar bisa menyalurkan ke seluruh bagian tubuh berukuran kecil dibandingkan ginjal ataupun lambung. Ukuran jantung hanya berkisar sebesar kepalan tangan pemiliknya. Organ jantung dengan bentuk kerucut tumpul nan mempunyai empat ruang dan berada di antara kedua paru-paru di tengah rongga toraks.



2. Pelapis

Posisi jantung tertutup oleh paru-paru. Hal ini tentu sangat bermanfaat, sebab paru-paru memiliki rongga nan kuat, maka jantung memiliki posisi nan aman. Pelapis nan ada pada jantung ialah lapisan perikardium (fibrosa dan serosa), yaitu berupa kantong ganda nan secara fleksibel dapat membesar ataupun mengecil. Perikardium ini berfungsi buat membungkus jantung serta pembuluh darah besar.



3. Dinding Jantung

Sebagai organ nan vital, jantung memiliki tiga lapisan. Pertama, epikardium. Lapisan ini terdiri atas lapisan sel-sel mesotelial nan ada di bagian atas jaringan ikat. Kedua, miokardium. Lapisan ini terdiri atas jaringan otot jantung nan melakukan kontraksi buat memompa darah.

Kontraksi miokardium menekan darah keluar ruang menuju ke arteri besar. Ketiga, endokardium, tersusun atas lapisan endotellial nan melapisi bagian pembuluh darah dan memasuki juga meninggalkan jantung .



Anatomi Hipertensi Yang Lain

Hal pertama nan harus kita ketahui ialah jantung. Jantung ialah organ krusial nan harus selalu kita jaga kesehatannya. Jantung terletak di dada masing-masing orang. Besarnya sekitar satu kepalan tangan.

Kedua ialah arteri. Arteri merupakan tabung nan ada dalam tubuh manusia. Tabung tersebut selalu dialiri oleh darah manusia. Darah nan dialirkan ialah darah nan menuju ke jaringan serta organ manusia. Arteri sendiri terdiri dari bermacam-macam lapis.

Lapisan tersebut terdiri dari lapisan nan licin. Selain lapisan nan licin terdapat lapisan tengah nan merupakan jaringan otot nan terdiri dari aorta nan mempunyai cabang-cabang nan besar.

Ketiga ialah Arteriol. Arteriol merupakan pembuluh darah dengan cirri-ciri mempunyai dinding otot polos seta dindin nan tebal. Selain itu, dinding otot ini merupakan dinding otot nan mampu berkontraksi. Kontraksi pada dinding otot tersebut bisa menyebabkan kontriksi diameter pada pembuluh darah.

Keempat ialah pembuluh darah utama. Pembuluh darah ini ialah pembuluh darah nan mempunyai dinding nan sangat tipis. Pembuluh darah ini ialah pembuluh darah nan berjalan dari arteriol sampai ke venul. Selain pembuluh darah primer juga terdapat pembuluh darah kapiler.

Pembuluh darah ini merupakan jaringan pembuluh darah kecil. Pembuluh darah ini ialah membuluh darah nan bisa membuka pembuluh darah utama.

Setelah kita mengetahui anatomi dan juga fisiologi, saatnya kita mengetahui apa nan disebut dengan hipertensi. Sudah dijelaskan di awal tadi, bahwa hipertensi bisa diartikan yakni sebagai tekanan darah per sisten, nan mana tekanan darah sistolik tersebut berada di atas 140 mmHg, serta tekanan darah diastolik nan berada di atas 90 mmHg.

Selain itu, hipertenti juga bisa diartikan peningkatan tekanan darah manusia. Peningkatan tersebut terjadi terus menerus sampai tekanan darah tersebut melebihi batas nan normal ada pada darah manusia. Tekanan darah normal nan seharusnya dalam darah manusia ialah sebesar 120/90 mmHg

Hipertensi sendiri mempunyai dua jenis, yakni hipertensi primer, dan dipertensi sekunder. Hipertensi utama yakni dipertensi nan merupakan peningkatan per sisten pada tekanan arteri. Peningkatan nan dihasilkan tersebut disebabkan oleh prosedur nan tak terkontrol. Bahaya, seringkali hipertensi jenis ini tak tak diketahui dari awal oleh penderita.

Yang kedua ialah hipertensi sekunder. Hipertensi ini merupakan hipertensi nan merupakan per sisten nan diakibatkan oleh kelainan. Kelainan tersebut terjadi pada dasar kedua selain esensial.

Hipertensi ialah penyakit nan berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, sejak awal setiap orang harus mampu mengenali dirinya sendiri, ia terkena hipertensi ataukah tidak.

Berikut ini ialah gejala-gejala hipertensi nan bisa diketahui sendiri. Jika Anda sering merasa sakit kepala nan hilang dan kemudian datang lagi, kemudian Anda mengalami perdarahan pada hidung, serta paras nan seperti kelelahan kekurangan darah serta terlihat sangat lelah.

Bisa jadi Anda terkena hipertensi. Selain itu, jika anda merasa mual, serta ingin muntah dan sesak nafas, dapat jadi menjadi karakteristik jika Anda terkena hipertensi.

Mengetahui anatomi dan fisiomogi hipertensi saja tidaklah cukup, Anda juga harus mengetahui bagaimana menangani orang nan terkena hipertensi. Salah satunya yakni dengan cara diet garam.

1. Yang pertama ialah diet garam nan rendah. Diet garam ini ialah diet nan diberikan kepada orang nan menderita edema atau hipertensi nan berat. Anda pun harus paham, jika hipertensi jenis ini harus diberikan garam dengan kadar nan sangat rendah.

Selain itu, makananya di rumah pun harus terjaga. Antara lain jangan pernah memakan kuliner nan telah diberi garam dapur. Selain itu juga harus selalu menghindari makanan nan mengandung kadar garam nan tinggi. Karena bisa memicu kadar garam menjadi semakin tinggi.

2. Selanjutnya ialah diet garam rendah nan kedua, yakni garam nan berkadar 600-800 mg Na. Diet ini diberikan pada orang nan mengalami hipertensi tak terlalu berat. Orang nan menderita hipertensi tak terlalu berat, boleh makan makanan dengan nan mengandung garam setengah sendok teh garam .

3. Diet nan ketiga ialah diet garam rendah golongan tiga. Diet ini yakni diet garam 1000-1200 mg Na. Garam dengan kadar tersebut diberikan pada orang nan mengalami hipertensi nan ringan. Orang nan menderita hipertensi ringan pun boleh makan makanna nan mengandung kadar galam sebanyal 1 sendok teh garam atau sekitar 4 gram garam.

Anatomi fisiologi hipertensi ialah hal nan tak bisa dipisahkan dari penyakit hipertensi. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika mencari informasi sebanyak mungkin mengenai penyakit ini agar mampu menanggulangi sekaligus merawat. Semoga bermanfaat.