Penulisan Daftar Pustaka Karya Tulis

Penulisan Daftar Pustaka Karya Tulis

Karya tulis ilmiah harus dilengkapi sumber acum nan bisa dipertanggungjawabkan. Sumber acum berupa buku ditulis dalam bentuk daftar pustaka. Untuk menulis daftar pustaka karya tulis , ada beberapa ketentuan nan harus diperhatikan. Berikut klarifikasi secara terperinci mengenai cara penulisan daftar pustaka. Tapi, sebelumnya kita bahas dulu, apa itu karya tulis.



Karya Tulis

Karya tulis ini disusun dengan tujuan buat menyalurkan gagasan penulis dan gagasan tersebut bisa dipelajari, nan kemudian akan didukung atau ditolak oleh pembaca.

Penulisan karya tulis ini mempunyai tujuan, yaitu sebagai wahana buat mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Hal tersbut sinkron dengan hakikat sebuah karya tulis, yaitu mengemukakan pendapatnya dan kebenarannya melalui metodenya nan sistematis, metodologis, dan konsisten.

Dari klarifikasi terebut, maka sebuah karya tulis itu mempunyai tiga tujuan. Pertama, bahwa karya tulis itu bisa menjelaskan sesuatu hal nan sebelumnya tak jelas, tak pasti, dan tak diketahui, kemudian suatu hal tersebut menjadi jelas dan diketahui.

Kedua, bahwa karya tulis itu bertujuan buat membantu mengantisipasi atau mencegah suatu kemungkinan nan akan terjadi di waktu nan akan datang. Kemudian, nan terajhir ialah bahwa karya tulis itu bisa berfungsi sebagai pengontrol, pengawas, atau pengoreksi sahih tidaknya suatu pernyataan.

Dalam menulis sebuah contoh pendahuluan karya tulis, maka diperlukan beberapa syarat nan harus dilakukan agar karya tersebut mendapatkan hasil nan baik. Syarat-syarat tersebut ialah motivasi dan disiplin nan tinggi, kemampuan mengolah data, kemampuan berpikir logis dan terpadu, dan kemampuan dalam berbahasa.

Karya tulis ilmiah berbeda dengan karya tulisan fiksi, seperti novel, puisi, atau cerpen. Karya tulis ilmiah bersifat formal, sehingga harus memenuhi beberapa syarat.

Sebuah karya tulis itu harus lugas dan tak emosional, seperti tak memakai kata-kata kiasan. Karya tulis juga harus logis, efektif, efisien, dan ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia nan baku.

Sebuah karya tulis ilmiah mempunyai berbagai macam bentuk. Di antaranya ialah makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi. Karya tulis tersebut ditulis dengan syarat-syarat nan sudah diterangkan di atas.

Penyusunan karya tulis mempunyai kegunaan nan besar bagi penulis maupun pembacanya. Manfaat tersebut di antaranya ialah seorang penulis bisa mengasah dan mengembangkan keterampilan membaca nan efektif melalui studi kepustakaan.

Selain itu, dengan karya tulis ilmiah ini, penulis bisa menambah wawasan mengenai ilmu pengetahuan nan dikajinya dan bisa menambah wawasan juga kepada para pembacanya.

Di dalam menyusun sebuah karya tulis, ada beberapa tahapan nan harus dilakukan, yaitu persiapan, pengumpulan data, pengorganisasian dan pengonsepan, inspeksi atau penyuntingan konsep, dan penyajian atau pengetikan.

Tahap persiapan, yaitu pemilihan topik masalah, penentuan judul, dan pembuatan kerangka tulisan. Dalam termin pengumpulan data, penulis mencari keterangan dari studi pustaka, kemudian dikumpulkan data tersebut, mengamati objek penelitian, dan pengujian di lapangan.

Selanjutnya dalam termin pengorganisasian dan pengonsepa, penulis melakukan pengelompokan bahan dan pengonsepan. Sedangkan pada termin selanjutnya, yaitu termin inspeksi atau penyuntingan konsep dengan cara membaca dan mengecek kembali masalah. Terakhir, termin penyajian dengan mengetik semua hasil dari penelitian tersebut.

Dalam penyajian, biasanya dilakukan berulang-ulang sebab selalu ada pemakaian bahasa nan kurang efektif, penyusunan kalimat atau paragraf nan kurang pas, atau penerapan kaidah ejaan nan tak sesuai.

Sistematika penulisan karya ilmiah ialah urutan letak bagian-bagian karya ilmiah, bagian mana nan harus didahulukan dan bagian mana setelah itu. Umumnya sistematika karya tulis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Berikut ini beberapa klarifikasi mengenai bagian-bagian karya tulis ilmiah.



1. Halaman Daftar Isi

Sekarang kita bahas satu-persatu secara ringkas. Pada halaman daftar isi nan pertama ada abstrak, nan isinya memaparkan hasil sebuah penelitian secara ringkas dan detail mulai dari tujuan karya ilmiah, metodologi, sampel atau obyek karya ilmiah dan hasil dari karya tulis tersebut.

Di dalam hasil ini dapat diungkapkan secara statistik nan berupa angka, prosentase atau skala. Abstrak dibuat satu halaman saja. Setelah abstrak ada kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (jika ada), daftar gambar (jika ada) daftar lampiran (jika ada). Pencantuman halaman pekailah huruf romawi kecil mulai dari romawi I, ii, iii, iv dan seterusnya.



2. Bab I

Daftar isi selanjutnya ialah Bab I nan merupakan Pendahuluan. Di dalam Bab I Pendahulan ini berisi tentang latar belakang karya ilmiah, identifikasi, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan karya ilmiah, dan mafaat karya ilmiah ini.



3. Bab II dan Bab III

Daftar isi berikutnya ialah Bab II nan berisi Kajian Teori atau Pembahasan. Di dalam Kajian teori ini berisi Pengertian dari topik bahasan karya ilmiah tersebut. Misalnya mengenai pengertian Valuta Asing, kemudian maksud dan tujuan valuta asing tersebut, fungsi, faedah dan laba valuta asing, prinsip-prinsip perdagangan valuta asing.

Daftar isi nan selanjutnya, yaitu Bab III Metodologi karya ilmiah. Isi dari bab III ini meliputi metode penelitian, loka dan waktu penelitian, populasi dan sampel atau obyek penelitian, teknik pengambilan data, alat atau instrument penelitian, uji coba instrument terklait validitas dan reliabilitas instrument.



4. Bab IV

Bab IV nan berisi Hasil Penelitian. Di dalamnya berisikan Diskripsi data, misalnya terkait dengan hasil pengumpulan dan pengujian data minat, persepsi dan uji hipotesis Semua faktor nan mempengaruhi penelitian tersebut dipaparkan hasilnya.

Selanjutnya dilakukan pembahasan. Pembahansan ini dapat membandingkan antara teori dan data nan didapat dilapangan selama proses penelitian. Didalam pembahasan harus jujur apa adanya tanpa ada faktor emosi dan kepentingan.



5. Konklusi dan Saran

Daftar isi berikutnya ialah Konklusi dan saran. Di dalam konklusi ini disampaikan secara ringkas mengenai hasil penelitian tersebut. Hasil penelitian dapat disampaikan dalam bentuk kualitatif atau kuantitatif, tergantung metodologi nan diambil.

Misalnya ada 30% karyawan PT. Maplas Indokemas Abadi nan selalu membeli valuta asing di setiap bulannya. Atau ada interaksi nan kuat antara gaji dan taraf kebutuhan valuta asing pada karyawan PT. Maplas.



6. Surat keterangan (Daftar Pustaka) dan Lampiran

Urutan nan terakhir ialah daftar pustaka nan menjadi surat keterangan penulisan karya ilmiah ini. Jika ada lampiran dalam penelitian tersebut, maka dicantumkan setelah daftar pustaka.

Penulisan daftar isi pada karya tulis tersebut bisa digunakan di dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah, seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Hal tersebut perlu dipelajari oleh para mahasiswa nan akan menyusun karya tulis ilmiah. Berikut ini klarifikasi mengenai cara penulisan daftar pustaka karya tulis .



Penulisan Daftar Pustaka Karya Tulis

1. Satu Nama Penulis

Nama penulis dalam daftar pustaka dituliskan secara terbalik. Artinya, nama belakang disimpan di awal, baru diikuti nama depannya. Cara penulisan ini berlaku secara internasional tanpa mengenal tradisi dan kebangsaan. Contohnya ialah sebagai berikut.

Martin Handoko ditulis Handoko, Martin
Agung Hartono ditulis Hartono, Agung



2. Dua Nama Penulis

Jika sumber buku tersebut ditulis oleh dua orang, maka nama pengarang dituliskan semuanya, tetapi nama nan penulisannya dibalikkan hanya nama penulis nan pertama. Contohnya ialah sebagai berikut.

Hartono, Agung dan H. Sunarto. 1994. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Depdikbud.



3. Lebih dari Dua Nama Penulis

Jika sumber buku tersebut ditulis oleh lebih dari dua orang, maka nan ditulis hanya nama penulis pertama dan diikuti dengan penyingkatan dan kawan-kawan ( dkk .). Contohnya sebagai berikut.

Elias, Maurice J. (dkk.) 2002. Cara-Cara Efektif Mengasah EQ Remaja. Bandung: Kaifa.



4. Penulisan judul buku digarisbawahi atau dicetak miring.

5. Urutan Penulisan

Urutan penulisan daftar pustaka disusun berdasarkan abjad penulis setelah nama penulis dibalik. Dalam daftar pustaka tak perlu menggunakan nomor urut.



6. Bentuk Penulisan Daftar Pustaka

Baris pertama diketik mulai pukulan pertama dari batas tepi margin dan baris berikutnya diketik mulai pukulan kelima atau satu tab dalam komputer.



7. Spasi Penulisan Dafar Pustaka

Jarak antara baris pertama dengan baris berikutnya nan merupakan kelanjutannya ialah satu spasi. Sedangkan, jeda antara sumber satu dan sumber lainnya ialah dua spasi. Contohnya ialah sebagai berikut.

Handoko, Martin. 1998. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta: Kanisius.

Makmun, Abin Syamsudin. 1981. Psikologi Pendidikan. Bandung: IKIP Press.

Selain dari sumber buku, dalam penyusunan makalah kita pun bisa memperoleh data-data dari sumber lain. Semua sumber tersebut tetap harus kita tuliskan dalam daftar pustaka. Berikut beberapa sumber nan mungkin dijadikan acum dalam karya tulis.



1. Sumber berupa surat kabar

Cara penulisannya:

Anshory, Irfan. 2004.