Demensia
Jurnal kesehatan ialah laporan nan berdasarkan dengan observasi, pengamatan, penelitian ilmiah nan berdasarkan dengan kesehatan. Jurnal ini dibuat dalam rangka buat memperkaya pengetahuan sehingga harus dilakukan berbagai penelitian pada bidang khususnya kesehatan. Jurnal kesehatan ini biasanya berisikan tentang berbagai masalah mengenai penyakit. Mulai dari ciri-ciri, gejala, sampai dengan cara buat penyembuhannya.
Demensia
Salah satu penyakit nan akan kita bahas pada jurnal kesehatan ini ialah penyakit nan bernama demensia.
Demensia bila kita lihat dalam kamus dalam bahasa inggris : dementia,senility) ialah istilah nan terkait buat penurunan fungsional nan disebabkan oleh kelainan nan terjadi pada otak. Tapi perlu Anda ketahui bahwa Demensia bukan berupa penyakit dan bukanlah juga sebuah macam sindrom.
Banyak penyakit / sindrom nan malah menyebabkan demensia , seperti penyakit stroke, Alzheimer, penyakit Creutzfeldt-Jakob, Huntingon, parkison, AIDS , dan lain-lain . Demensia juga bisa terjadi oleh defisiensi niasin .
Demensia merupakan salah satu jenis penyakit nan tak dapat dianggap remeh dan patut ditangani secara serius dan intensif. Penyakit ini merupakan sebuah gangguan intelektual atau gangguan terhadap penurunan Anda akan daya ingat nan progresif dan ireversibel. Penyakit demensia ini biasa sering dialami oleh manusia nan rata-rata sudah tua umurnya lebih dari 65 tahun.
Memang penyakit kekurangan daya ingat di negara kita Indonesia ini dianggap hal nan wajar. Padahal sebaiknya kita harus dapat mengendalikan agar penyakit lupa itu dapat terhindar dari diri kita. Faktor usia bukanlah halangan bagi kita dalam hal meminimalisir kekuatan otak kita.
Berikut ini merupakan beberapa faktor penyebab lansia terkena demensia.
- Usia.
- Riwayat keluarga
- Jenis kelamin perempuan.
Penyakit ini tidaklah sama dengan retardasi mental, pseudodemensia . Berbagai gangguan intelektual dan daya ingat nan muncul akan terjadi seiring dengan terus meningkatnya usia ketika fungsi pada mental akan mengurangi ingatan kita, atau bahkan menghilangkan. Hal ini sinkron taraf demensia nan dialami.
Penderita demensia bisa menunjukkan perubahan ciri sebagai berikut.
- Perubahan aktivitas sehari-hari.
- Gangguan kognitif, nan meliputi gangguan daya ingat, gangguan berbahasa, dan gangguan fungsi visuospasial.
- Perubahan konduite serta psikis nan biasa disebut behavior-psycological changes.
Pasti ada saja gangguan baik dalam psikologis maupun dari tingkah laku nan kita temui Behavioral & Psychological Symptoms of Dementia (BPSD). Segala nan terjadi itu sifatnya biopsikososial atau multifaktor nan wajar dapat memunculkan berbagai masalah cenderung bersifat gelisah, bila pergi tanpa tujuan nan jelas, dan ini ialah pengaruh nan sangat bahaya bagi kita
Berbagai masalah nan timbul dalam penyakit demensia ini biasanya sering sekali berhalusinasi.
Untuk lebih memahami akan penyakit demensia ini dalam jurnal juga dijelaskan dgejala y