Aliran Lukisan Fauvisme
Frasa "aliran lukisan" memiliki dua pengertian. Pertama, genre mengacu pada elemen-elemen visual, teknik, dan metode spesifik nan mencirikan karya individual seorang seniman. Genre bisa juga mengacu pada gerakan atau mazhab nan dihubungkan dengan seorang seniman. Nama genre bisa berasal dari kelompok nan diikuti secara sadar oleh sang artis atau sebuah kategori nan disematkan oleh ahli sejarah seni kepada sang pelukis.
Kata genre (style dalam bahasa Inggris) dalam pengertian kedua menjadi bahan diskusi akademis nan hangat mengenai lukisan kontemporer, meskipun masih digunakan dalam konteks populer. Genre lukisan meliputi gerakan atau klasifikasi berikut.
Melukis merupakan salah satu penyaluran kreativitas nan dimiliki oleh manusia. Sapuan cat pada kanvas, atau goresan pensil pada kertas dapat melambangkan sejauh mana kreativitas nan dimiliki seseorang. Dalam perkembangannya, seni kreatif tersebut melahirkan banyak sekali aliran. Beberapa genre lukisan nan cukup terkenal mengantarkan para penganutnya pada puncak kejayaan.
Aliran lukisan diciptakan oleh mereka nan memang memiliki daya khayalan tinggi. Antara genre lukisan satu dengan nan lain pada dasarnya memiliki keterikatan. Genre lukisan tersebut saling menginspirasi dan melengkapi. Hal ini merupakan kewajaran dalam proses kreativitas.
Semua itu berkembang, begitupun dengan genre lukisan. Sesuatu nan sudah ada sebelumnya memiliki andil cukup besar buat membentuk sebuah genre lukisan nan baru. Mau tak mau hal tersebut seperti sudah merupakan sebuah rumusan.
Satu sama lain tanpa disadari saling memengaruhi, saling meng- influence . Dengan penambahan nan disesuaikan dengan daya khayal masing-masing pelukis, berbagai genre lukisan pun terlahir. Dalam hal ini, waktu juga memiliki andil. Ia bergerak mengawal semua perubahan nan terjadi.
Dari semua disparitas nan dimiliki oleh berbagai genre lukisan tersebut, ada satu hal nan sama-sama harus diamini. Bahwa semua itu terlahir dari sebuah proses pemikiran. Sebuah proses alamiah nan lahir dari manusia. Dan sebuah proses nan bertujuan hanya satu, menampilkan estetika di setiap goresan kuas di atas kanvas.
Terinspirasi, termotivasi, dan ingin menciptakan sesuatu nan berbeda rasanya menjadi alasan fundamental mengapa di global ini banyak sekali genre lukisan nan dikembangkan. Genre lukisan itu menunjukkan eksistensinya berkat para pelukis nan "berjalan" di atas anggaran genre lukisan itu sendiri. Berikut ini ialah beberapa alira lukisan nan cukup terkenal:
Aliran Lukisan Realisme
Sekitar pertengahan abad ke-19, pelukis Prancis Gustave Courbet memproklamasikan sebuah gerakan atau genre baru dalam global lukis, ia menyebutnya sebagai genre Realisme. Ia tak tertarik pada lukisan sejarah, potret kepala negara, atau subjek eksotis, sebab ia meyakini artis harus realistis dan melukis kejadian sehari-hari nan melibatkan orang biasa.
Dalam membuat sebuah karya dengan genre lukisan realisme, ia memilih buat membuat suatu hal nan memang nyata. Lingkungan pergaulan nan dipilih Courbet buat dituangkan ke kanvas ialah Oman, desa asalnya di bagian timur Prancis. Di sana, dia memotret para buruh nan sedang membangun jalan, orang-orang kota menghadiri pemakaman, atau para pria duduk mengitari meja mendengarkan radio dan merokok.
Aliran Lukisan Impresionisme
Impresionisme ialah gerakan seni nan berkembang pada akhir abad ke-19 di Prancis. Genre lukisan ini merupakan reaksi terhadap formalisme dan sentimentalitas nan menjadi karakteristik seni akademis saat itu. Impresionisme lebih mengutamakan pemberian kesan atau pengaruh kepada perasaan daripada realita atau keadaan nan sebenarnya.
Nama genre lukisan Impresionisme ini sendiri berasal dari judul lukisan karya Claude Monet, Impression, Sunrise (Impression, soleil levant). Adapun para pelukis beraliran Impresionisme, antara lain Camille Pissarro, Pierre Auguste Renoir, dan Paul Cézanne.
Aliran Lukisan Fauvisme
Pada peralihan abad ke-19 ke abad ke-20, para artis di Prancis maupun Jerman tertarik pada seni masyarakat non-Barat. Setelah menelusuri tradisi artistik primitif di Brittany (wilayah budaya dan administratif di bagian barat daya Prancis), seorang pelukis Post-Impresionisme, Paul Gauguin, melanjutkan pencariannya ke Bahari Selatan. Cerita pencarian ini merupakan sejarah awal terbentuknya aliran lukisan fauvisme.
Aliran lukisan ini memiliki kekhasannya tersendiri. Pola rona dekoratif dan teori Gauguin mempengaruhi sekelompok pelukis nan kemudian dikenal sebagai Fauves ("binatang liar"), nan dipimpin oleh Henri Matisse. Anggota Fauves nan lain ialah André Derain, Georges Braque, dan Maurice de Vlaminck, nan disebut-sebut sebagai seniman Eropa pertama nan menemukan seni pahat Afrika.
Aliran Lukisan Ekspresionisme
Aliran lukisan ekspresionisme ialah genre seni nan bermaksud melukiskan perasaan dan pengindriaan batin nan timbul dari pengalaman-pengalaman di luar dan nan diterima tak saja oleh pancaindra, tetapi juga oleh jiwa seseorang.
Di Jerman, genre lukisan ekspresionisme mencakup dua kelompok. Antara 1905 sampai dengan 1913, beberapa artis muda membentuk kelompok Die Brücke (Jembatan). Mereka terinspirasi seni Afrika dan mengusung keberanian serta kekuatan seni tersebut ke dalam karya mereka sendiri.
Anggota kelompok dari genre lukisan ini antara lain Ernst Ludwig Kirchner, Karl Schmidt-Rottluff, Erich Heckel, dan Emil Nolde. Pada 1911, Franz Marc dan pelukis kelahiran Rusia Wassily Kandinsky memimpin fase lain Ekspresionisme Jerman melalui kelompok, Der Blaue Reiter (Penunggang Biru), di Munich. Mereka terinspirasi seni primitif, Fauvisme, dan seni rakyat. Artis nan menjadi anggota Blaue Reiter ialah August Macke, Gabriele Münter, Paul Klee, dan Alexey von Jawlensky.
Aliran Lukisan Kubisme
Aliran lukisan kubisme ialah genre dalam seni lukis nan merupakan permulaan seni abstrak nan objek-objek atau lukisan-lukisannya dinyatakan dalam bentuk bidang bersiku-siku serta bidang-bidang nan tersusun berimpitan.
Aliran lukisan kubisme dikembangkan oleh Georges Braque dan Pablo Picasso, nan bekerjasama dari 1907 hingga Perang Global I pecah. Selain Braque dan Picasso, pelukis Kubisme nan lain ialah Albert Gleizes, Robert Delaunay, Fernand Léger, Francis Picabia, Marcel Duchamp, Roger de La Fresnaye, dan Juan Gris.
Aliran Lukisan Abstrak
Aliran lukisan abstrak menggunakan bahasa visual berupa bentuk, warna, dan garis buat menciptakan komposisi nan bebas dari surat keterangan visual nan ada di dunia. Seni abstrak mulai berkembang di Jerman, Amerika Serikat, Rusia, dan Belanda pada dasawarsa kedua abad ke-20.
Kasimir Malevich menyebut pendekatannya pada abstraksi Suprematisme, sedangkan pelukis Rusia lainnya-seperti Alexander Rodchenko dan El Lissitzky-dikenal sebagai Konstruktivis. Sementara itu, Piet Mondrian mengembangkan bentuk abstraksi nan dikenal sebagai Neo-Plastisisme. Mereka ialah tokoh-tokoh pengembang dari genre lukisan abstrak ini.
Aliran Lukisan Dadaisme
Sekitar 1913, di Zurich, Swiss muncul genre lukisan nan menolak segala genre seni yg telah ada serta menanggalkan nilai-nilai tradisional dan memperjuangkan dikembalikannya seni kepada bentuknya nan paling primitif.
Pelukis Dada nan terkenal ialah Marcel Duchamp dari Prancis. Salah satu ungkapan ketidaksetujuannya pada "seni nan menyenangkan dan menarik" ialah reproduksi karya Leonardo da Vinci, Mona Lisa. Pada reproduksi mahakarya tersebut ia menambahkan kumis dan janggut. Para pengusung genre lukisan Dadaisme nan lain ialah Francis Picabia, George Grosz, dan Max Ernst.
Aliran Lukisan Surealisme
Pada 1924, Andre Breton memperkenalkan aliran lukisan surealisme nan menekankan superioritas ketidaksadaran dan peran mimpi dalam karya seni. Para pelukis surealis terkemuka antara lain Ernst, Salvador Dalí and Joan Miró, René Magritte, Jean Arp, dan André Masson.