Budaya Etika Kerja Bangsa Jepang
Apabila berbicara tentang Jepang , banyak sekali hal nan dapat kita pelajari dari negara kepulauan di Asia Timur ini. Salah satunya ialah cara hayati masyarakat Jepang. Kita dapat mengubah cara hayati kita agar menjadi lebih baik lagi dengan mempelajari dan menjadikan cara hayati masyarakat Jepang sebagai acuan.
Jepang terletak di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Bahari Jepang, dan bertetangga dengan Korea, Republik Rakyat Cina (RRC) dan Rusia. Beberapa pulau di Jepang bergunung-gunung dan sebagian diantaranya ialah gunung berapi. Di dalam bidang teknologi, negara Jepang merupakan negara maju di bidang telekomunikasi, permesinan dan robotika.
Kalau bicara tentang Jepang, kesuksesan bangsa Jepang di dalam bidang ekonomi teramat mengagumkan. Siapa nan menyangka sehabis menghadapi keruntuhan nan mengerikan dalam Perang Global II, Jepang sanggup bangkit kembali dengan kecakapan nan luar biasa.
Hanya sehabis dua dasa warsa selepas kejadian pengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang berhasil mendudukkan dirinya di lapisan negara nan memiliki pengaruh dalam perekonomian dunia. Dulu Jepang tidak diingat dan dilihat sebagai negara maju. Tapi saat ini, Jepang menjadi anutan dan teladan negara-negara nan memiliki pengaruh di dunia.
Keunikan-Keunikan Bangsa Jepang
Salah satu hal nan dapat kita lihat tentang Jepang ialah keunikan dari negara tersebut. Keunikan Jepang nan berkaitan dengan bangsa Jepang diantaranya yaitu:
1. Malu
Malu merupakan budaya pendahulu juga turun temurun bangsa Jepang. Harakiri nan di mana artinya bunuh diri dengan menohokkan pisau ke perut, menjadi ritual semenjak era samurai yaitu pada saat mereka kalah dalam pertempuran.
Karena malu pula bangsa Jepang lebih suka menetapkan jalan memutar dibandingkan mengganggu pengendara di belakangnya dengan memecah jalur di tengah jalan.
2. Kerja keras
Bukan lagi menjadi suatu misteri bahwa bangsa Jepang ialah pekerja keras. Seorang pekerja Jepang dapat dibilang bisa melakukan suatu pekerjaan nan lazimnya dilakukan oleh 5-6 orang.
Pulang cepat merupakan sesuatu nan dapat dikatakan sedikit memalukan di Jepang, dan merupakan pertanda bahwa pekerja tersebut termasuk nan tidak dibutuhkan oleh perusahaan.3. Loyalitas
Berbeda dengan di Amerika dan Eropa, bangsa Jepang sporadis sekali bergonta-ganti pekerjaan. Mereka umumnya bertahan di satu atau dua perusahaan hingga pensiun. Mungkin ini keterkaitan dari industri di Jepang nan mayoritas cuma mau memperkenankan fresh graduate, nan akhirnya mereka didik dan latih sendiri sinkron dengan bidang perusahaan.
4. Hayati ekonomis
Bangsa Jepang mempunyai semangat hayati ekonomis di dalam kesehariannya. Sikap ini terlihat dalam majemuk bidang kehidupan.
5. Tak bahagia menyerah
Histori nan menunjukkan bahwa bangsa Jepang termasuk bangsa nan pantang menyerah dan tahan banting. Contohnya saja kemiskinan sumber daya alam nan dulu pernah dialami Jepang, tidak membuat Jepang menyerah.
6. Inovasi
Jepang bukan merupakan negara penemu. Namun orang Jepang mempunyai keunggulan di dalam meramu temuan orang, lalu kemudian menawarkannya dalam bentuk nan digemari masyarakat.
7. Budaya membaca
Beberapa penumpang di densha (kereta listrik) baik tua maupun muda, mereka niscaya terlihat sedang membaca buku atau koran. Budaya baca bangsa Jepang juga disokong oleh kecekatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing.
8. Mandiri
Sejak masih kecil bangsa Jepang telah dilatih dan dididik buat dapat hayati secara mandiri. Tak ada alasan tak dapat melakukan hal-hal nan biasa orang Jepang lakukan.
9. Menjaga tradisi dan menghormati orangtua
Berkembangnya teknologi dan ekonomi, tidak menyulut bangsa Jepang kehilangan tradisi serta budayanya. Budaya wanita nan telah menikah buat tidak bekerja masih ada dan hayati hingga saat ini.
10. Menyukai kerja sama kelompok
Jepang tidak terlalu menampung pekerjaan nan sifatnya individualistik. Yang juga termasuk tuntutan hasil pekerjaan, lazimnya ditujukan buat kelompok atau tim tersebut. Kejadian ini tidak hanya di global kerja saja, tapi juga keadaan kampus dan lab eksperimennya.
Budaya Etika Kerja Bangsa Jepang
Seperti nan telah disebutkan di atas, salah satu keunikan Jepang ialah pertumbuhan tidak mengubah sedikit pun cara hayati masyarakatnya. Masyarakat Jepang masih menggenggam teguh tradisi mereka. Hal ini dapat ditilik dari sikap, cara berpikir, berpakaian, bekerja, makanan dan bahasa mereka.
Meski begitu, mereka sadar betul bahwa buat menjadi suatu negara nan maju, mereka pun harus dapat menyesuaikan dengan situasi nan baru. Salah satu keunggulan nan dimiliki oleh bangsa Jepang ialah kemampuan mereka buat menyesuaikan diri dengan segala macam perubahan tanpa menghilangkan bukti diri bangsa itu sendiri.
Bangsa Jepang juga selalu memanfaatkan waktu nan ada. Bagi mereka tidak ada istilah bermalas-malasan atau lamban. Semenjak dulu bangsa Jepang memang tidak pernah membuang-buang waktu. Demi pekerjaannya, bangsa Jepang begitu rajin dan merupakan pekerja keras nan rela mengorbankan apa pun.
Tentang Jepang nan lainnya yaitu mengenai etika. Etika di Jepang berbeda dengan di Barat. Bila Jepang berpandangan bahwa hasil itu diperoleh dari usaha dan juga kerja keras, lain halnya dengan Barat. Barat berpandangan bahwa sesuatu dapat dicapai dengan perdeo atau cuma-cuma.
Di Jepang, perusahaan-perusahaan meminggirkan status antara para pekerja, baik pekerja biasa maupun pekerja eksekutif. Mereka bersama-sama memakan waktu nan sama buat bekerja. Pengorbanan nan mereka keluarkan akan dinilai dengan mengikutsertakan pekerja di dalam mengambil keputusan.
Karakteristik Bangsa Jepang dan Hal-Hal Khas tentang Jepang
Tentang Jepang di bawah ini merupakan karakter dari bangsanya. Banyak ciri dari bangsa Jepang nan bisa kita jadikan suatu pelajaran dan cerminan bagi diri sendiri. Beberapa ciri dari bangsa Jepang yaitu:
- Perkembangan tidak mengubah filosofi serta budaya rakyatnya merupakan salah satu kekhasan Jepang.
- Orang Jepang berupaya buat menjadi nomor satu di semua bidang.
- Kapabilitas menyesuaikan secara gesit dan berani merombak sikap menjadikan bangsa Jepang lebih maju serta lebih cakap bersaing.
- Bangsa Jepang diingat sebagai bangsa nan pintar meniru. Mereka mencontoh dari Barat sebelum mereka dapat melahirkan produk dan barang nan jauh lebih baik dari pada nan dicontohnya.
- Bangsa Jepang selalu melaksanakan riset (penyelidikan) buat menaikkan mutu produksi, hingga produk mereka diakui sebagai nan paling baik di dunia.
- Bangsa Jepang mengaitkan segi emosi dan bisikan hati buat menciptakan penemuan nan sinkron dengan minat pasar.
- Di Jepang, umumnya penemuan diciptakan oleh tim pengelola dan pekerja golongan menengah di dalam organisasi atau perusahaan.
- Jepang melepaskan 45% aturan belanjanya buat mendanai riset dan pengembangan.
- Bangsa Jepang dilihat tinggi dan dipuja sebab ketekunannya.
- Orang Jepang bersedia bekerja lembur, walaupun tidak diberi upah.
Banyak sekali nan bisa kita bicarakan tentang estetika dan keunikan Negara Jepang. Namun selain hal-hal diatas, Negara Jepang juga mempunyai hal-hal nan khas lainya, Berikut beberapa hal nan khas dari Jepang yaitu diantaranya:
1. Orang Jepang amat menghargai waktu.
Orang-orang Jepang tidak pernah menerapkan hayati dengan sebutan jam karet. Mereka ialah orang nan sangat disiplin, tepat waktu dan selalu menepati janji.
2. Kedua tangan, baik kiri maupun kanan ialah sama.
Bagi orang Jepang tangan kiri dan kanan itu sama. Oleh karena itu, seyogianya jangan sakit hati bila ada orang Jepang nan memberi salam atau menerima sesuatu dengan menggunakan tangan kiri.
3. Membungkukkan badan ketika bertemu dengan orang.
Orang Jepang bila berjumpa dengan seseorang, keduanya akan saling membungkukkan badan. Orang nan lebih muda membungkuk lebih dalam dan lama kepada orang nan lebih tua.
Tidak akan ada habisnya jika kita berbicara tentang Jepang. Apabila membandingkan antara Indonesia dan Jepang, perbedaannya jauh sekali. Andai saja bangsa Indonesia mau mengubah cara hidupnya seperti Jepang, mungkin kita dapat menjadi negara maju laksana negara Jepang.
Masih banyak lagi nan dapat kita pelajari dan bicarakan tentang Jepang. Karena banyak sekali hal-hal positif nan sebenarnya dapat kita contoh, ikuti dan jadikan acuan dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal tersebut di atas hanyalah sekelumit kecil dari banyaknya hal tentang Jepang.