Kolektor Perangko Harus Tahu Sejarah Perangko!
Mengoleksi Perangko
Beragam karakter nan dimiliki kolektor perangko dalam menekuni hobinya. Beberapa kolektor bahagia mengoleksi perangko menurut tema dan seri tertentu. Contohnya perangko dengan tema olah raga, musik, alam dan sebagainya. Sedangkan kolektor lainnya lebih menyenangi perangko dikatalogisasi berdasarkan asal negara perangko tersebut dibuat.
Secara generik desain perangko berbentuk persegi atau persegi panjang banyak dijumpai. Namun tak sedikit pula perangko nan dibuat dengan bentuk segitiga dan bulat sehingga menjadi obyek target pemburu perangko.
Kategori perangko lainnya nan juga banyak dicari ialah perangko edisi tua nan bernilai tinggi setelah melewati periode tertentu. Sebagai contoh perangko nan pertama kali dibuat yaitu penny black dihargai mencapai kisaran 7 ribu dolar AS.
Bagi seorang kolektor perangko, filateli ialah aktivitas unik nan memerlukan ketekunan dan kesabaran. Mendapatkan sesuatu nan terabaikan atau nilai krusial nan terlupakan dari sebuah perangko menjadi ‘cita rasa’ tersendiri.
Perangko dengan kesalahan desain dan proses pencetakan nan kurang paripurna menjadi perhatian serius kolektor perangko. Perangko semacam ini memiliki nilai materi nan lebih tinggi dibanding perangko sejenisnya nan dibuat tanpa kesalahan dan stigma produksi.
Instrumen Pengumpul Perangko
Memperlakukan perangko sebagai benda kuno bernilai seni tinggi tak sama dan semudah perangko biasa. Dimulai dari proses pengumpulan hingga penyimpanan memerlukan alat dan teknik nan spesifik buat keperluan ini. Jika salah dalam penanganan maka perangko tersebut bisa mengalami gradasi nilai seninya.
Dari aspek peralatan, seorang kolektor perangko harus mempersiapkan penjepit saat akan memegang perangko nan dijadikan koleksi. Kaca pembesar dan alat ukur harus dimiliki kolekto perangko spesifik buat mencermati disparitas perlubangan atau lubang-lubang kecil nan mengelilingi perangko. Bahkan ada kolektor nan menggunakan sinar infra merah buat mengetahui hal-hal detil dari sebuah perangko agar diperoleh keunikan nan berbeda.
Media penyimpanan berupa buku atau album perangko menjadi perlengkapan nan sangat krusial menjaga dan melindungi kualitas perangko. Album perangko memuat perangko berdasarkan kategori perangko nan ditentukan oleh kolektornya.
Kategori nan generik dipakai ialah berdasarkan asal negara pembuatnya yaitu Amerika, Belanda, Indonesia dan lainnya. Selain itu, juga album perangko berisi koleksi berdasarkan seri perangko nan pernah diterbitkan.
Aspek krusial lainnya nan tak boleh terlupakan oleh kolektor perangko ialah mengikuti kegiatan atau rendezvous rutin antar kolektor. Bergabung kedalam sebuah oraganisasi atau komunitas seperti PFI juga memberi banyak keuntungan. Bertemu dan berdiskusi dengan sesama penggemar perangko sangat bermanfaat menambah wawasan dan bisa saling bertukar koleksi dengan kolektor lainnya.
Kolektor Perangko Harus Tahu Sejarah Perangko!
Sebagai seorang kolektor perangko, Anda tentu ingin tahu bagaimana asal mulanya penerbitan perangko hingga sekarang dapat menjadi ikon bagi kebutuhan kantor pos di seluruh dunia. Istilah perangko sendiri berasal dari bahasa Latin nan bermakna secarik kertas nan memiliki perekat. Perangko digunakan sebagai tanda bukti buat menandakan seseorang telah melakukan pembayaran jasa layanan pos.
Sebelum kita mengenal teknologi modern nan memudahkan manusia buat mengirim data dan surat penting, pembayaran dengan menggunakan perangko merupakan salah satu media nan popular di kalangan masyarakat buat membayar biaya pengiriman dari kantor pos.
Tanda bukti pembayaran ini pertama kali diperkenalkan oleh Rowland Hill pada saat reformasi pos di Britania Raya, yakni tanggal 1 mei 1840. Oleh sebab itulah maka Britania raya mendapatakan perhatian secara spesifik dengan menjadi satu-satunya negara nan tak perlu mencantumkan nama negara di atas perangko nan secara resmi dituliskan sebagai “prangko” oleh Richard Yani Susilo ini.
Perangko sendiri memiliki definisi sebagai secarik kertas bergambar nan diterbitkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran nan pada bagian belakangnya ditambahkan dengan perekat, serta bagian depannya tercantum nilai harga tertentu. Alat ini diletakkan pada kiriman pos.
Biaya pengiriman sepucuk surat atau dokumen krusial lainnya dilunasi dengan pembelian perangko sehingga petugas pos harus menyampaikan surat atau dokumen tersebut kepada alamat nan ditujukan oleh pihak pengirim surat atau dokumen. Perangko ini kemudian dibuat di Indonesia dengan tujuan buat memenuhi kebutuhan wahana dan prasarana para pengirim surat dan dokumen melalui kantor pos dalam jeda nan jauh.
Perangko resmi nan pertama kali diterbitkan memiliki ciri-ciri gambar Ratu Victoria nan dicetak dengan rona hitam. Di atasnya terdapat kata “postage” dan di bawahnya terdapat kata “one penny” sehingga perangko ini juga sering disebut sebagai “the penny black”.
Perangko Sebagai Gagasan Sir Rowland Hill
Pada mulanya, Sir Rowland Hill mendapatkan ide dan gagasan buat mengirimkan perangko saat ia melihat seorang pengantar surat menyerahkan surat kepada seorang gadis. Gadis tersebut mengamati surat tersebut, lalu mengembalikannya sambil menolak biaya pengiriman surat nan harus dibayar.
Setelah itu, Rowland bertanya pada si gadis mengapa ia tak mau membayar biaya pengiriman surat tersebut. Si gadis menjawab bahwa dalam surat tersebut terdapat kode eksklusif nan hanya dapat dibaca oleh ia dan kekasihnya. Oleh karena itu, tanpa melihat isi surat tersebut, keduanya dapat saling mengetahui isi surat sehingga tak perlu membayar ongkos kirim pengiriman surat.
Dengan kejadian tersebut, Rowland berpikir bahwa jika banyak orang nan melakukan hal serupa, maka pihak pos tentu akan dirugikan. Dengan alasan tersebut, Rowland nan bekerja di bidang perpajakan dan ilmu administrasi ini kemudian mencetuskan ide perangko dan mengusulkan ongkos pengiriman surat diturunkan sehingga jumlah surat nan dikirim akan lebih banyak dari sebelumnya.
Setelah itu, tarif pos pun disamakan dengan tanpa memandang jeda tempuh dan biaya pos wajib dibayar di muka. Usulan tersebut diterima pada tahun 1840 dengan kegunaan nan memang dapat sangat diterima oleh pihak pos.
Mengenali Macam-macam Perangko
Selain mengetahui sejarah dan perkembangan perangko dari masa ke masa, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenis perangko nan ada buat lebih menambah koleksi perangko Anda. Berikut ini ialah jenis-jenis perangko nan dikenal di seluruh global :
1. Perangko biasa
Perangko ini dibuat dengan tujuan buat memenuhi kebutuhan pengiriman surat dan dokumen melalui jasa kantor pos sehari-hari. Perangko ini dibuat dengan nilai harga nan berbeda-beda, bergantung keperluan si pengirim dokumen. Perangko ini akan dicetak ulang apabila persediannya sudah mulai menipis. Masa jual perangko ini tak terbatas sehingga Anda dapat membelinya kapan saja Anda memerlukannya, selama persediaan masih ada.
2. Perangko Peringatan
Perangko ini diterbitkan buat memperingati suatu kejadian atau peristiwa krusial sehingga masyarakat tak akan melupakan kejadian tersebut. perangko ini bersifat terbatas, sinkron dengan ketentuan pihak nan menerbitkan perangko.
3. Perangko Istimewa
Sama halnya dengan perangko peringatan, perangko ini juga memiliki masa jual dan masa berlaku nan terbatas. Perangko ini dibuat dengan tujuan buat menarik perhatian masyarakat terhadap suatu hal nan dianggap istimewa.
4. Perangko Amal
Perangko ini diterbitkan dengan tujuan buat melakukan kegiatan amal. Hasil penjualan dari perangko ini akan disumbangkan ke badan amal atau suatu yayasan nan dikhususkan buat kegiatan amal.
5. Perangko Prisma
Perangko nan diperkenalkan oleh Australia Post pada kesempatan “Australia 99” sebagai pameran filateli sedunia dan menjadikan Indonesia sebagai negara kedua nan memperkenalkan perangko ini.
6. Perangko Tujuan Khusus
Perangko ini diterbitkan dengan tujuan spesifik buat mempermudah dan mempercepat pengiriman surat atau dokumen lewat berbagai jalur tempuh.