Struktur Biro Pusat Statistik
BPS kepanjangan dari Badan Pusat Statistik dahulu Biro Pusat Statistik merupakan instansi pemerintah nan bertugas menyimpan, mengolah data statistik dari hasil sensus nan dilakukan buat keperluan pemerintah dalam memutuskan kebijakan nasional. Taraf kemajuan pembangunan Indonesia secara generik dapat dilihat dari konvoi statistik nan dibuat oleh Biro Pusat Statistik.
Biro Pusat Statistik terdapat di seluruh wilayahIndonesia, dari taraf provinsi sampai Biro Pusat Statistik taraf kabupaten. Biro Pusat Statistik memiliki peran banyak dalam mengumpulkan data-data dari masyarakat dan diolah menjadi sebuah fakta statistik. Kemudian, data dari taraf kabupaten dikumpulkan pada taraf Biro Pusat Statistik provinsi buat gabungkan menjadilaporan nan nanti diserahkan kepada presiden.
Biro Pusat Statistik pun menyediakan layanan data nan berisi data-data dari hasil sensus nan dilakukan oleh Biro Pusat Statistik seperti, jumlah penduduk, jumlah produksi pertanian, jumlah PNS, dan lain sebagainya.
Sejarah Biro Pusat Statistik
Biro Pusat Statistik sebenarnya sudah ada sejak zamanBelanda, pada tahun 1920, namanya Centraal Kantoor voor de Statistiek (CKS). Biro ini bertugas menghimpun data-data nan buat kepenting mengukur taraf pencapaian pajak. KetikaJepang berkuasa di Indonesia, Biro statistic bentukan Belanda diganti menjadi Chosasitsu Gunseikanbu , kinerjanya di bawah gubernur militer.
Namun, Chosasitsu Gunseikanbu hanya bertahan tiga tahun saja, setelah Indonesia merdeka, Biro Pusat Statistik dinasionalisasi dan namanya nan semula chosasitsu gunseikanbu diubah menjadi KAPPURI kepanjangan dari Kantor Penyelidikan Perangkaan Generik Republik Indonesia.
Pada 1960, sensus penduduk dimulai pertama kali sejak Indonesia merdeka. Inilah awal tonggak sejarah pencacahan penduduk Indonesia dimulai guna mendapatkan angka nan niscaya dari jumlah penduduk Indonesia.
Indonesia memasuk era modern, kedudukan Biro Pusat Statistik / BPS ialah institusi miliki pemerintah nan bukan depertemen, tapi tanggung jawabnya langsung kepada Presiden. Ketetapannya berdasarkan surat UU No. 6 / 1960 mengenai sensus dan UU No. 16 / 1997 mengenai statistik.
Tugas Biro Pusat Statistik
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia / Keppres RI No. 103/2001. Biro Pusat Statistik diberi kewenangan dan tugas nan berkaitan dengan kegiatan pencacahan / sensus dan statistik sinkron dengan jalur job diskripsi dan kebutuhan akan pemutakhiran data-data nan dibutuhkan oleh pemerintah.
Struktur Biro Pusat Statistik
BPS merupakan institusi pemerintah nan berdiri sendiri dan milikistruktur managerial sendiri. BPS dipimpin satu ketua, di bawahnya terdiri dari beberapa devisi seperti seketariat generik nan juga terdapat lima biro.
Kemudian, ada Inspektorat, Deputi Bidang Metodologidan Informasi Statistik; Deputi Bidang Statistik Ekonomi; Pusat Pendidikan dan Pelatihan; Deputi Bidang Statistik Sosial; Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik. Masing-masing devisi memiliki tugas dan wewenang nan bhineka dan kinerjanya dipertanggungjawabkan kepada ketua Biro Pusat Statistik .
Misi Biro Pusat Statistik
- Memperkuat landasan konstitusional dan operasional forum statistik buat penyelenggaraan statistik nan efektif dan efisien.
- Menciptakan insan statistik nan kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi terkini buat kemajuan perstatistikan Indonesia.
- Meningkatkan penerapan baku klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik nan bersifatuniversal dalam setiap penyelenggaraan statistik.
- Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.
- Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik nan diselenggarakan pemerintah danswasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) nan efektif dan efisien.
Visi Biro Pusat Statistik
Pelopor data statistik terpercaya buat semua
Tujuan Sensus Biro Pusat Statistik
Salah satu tujuan Biro Pusat Statisti k ialah ikut serta memajukan pembangunan Indonesia, dengan cara menghimpun dari masyarakat nan berisikan data-data valid guna menjadi pertimbangan dalam perencanaan pembangunan skala nasional. Selain itu, Biro Pusat Statistik ikut serta meningkatkan kesejehtaraan masyarakat.
Produk Biro Pusat Statistik
Biro Pusat Statistik ialah merupakan instansi pemerintah nan termasuk melayani masyarakat luas. Dalam hal ini menyediakan produk informasi nan berkaitan dengan berbagai data statistik. Misalnya, update jumlah penduduk Indonesia, kemudian ada juga tentang data pertumbuhan ekonomi, pertembuhan ekonomi pada setiap provinsi.
Produk pertanian, produk peternakan dan masih banyak data lainnya. Format data dapat diberupa buku, data digital nan dapat di- download melalui situs resmi Biro Pusat Statistik.
Masyarakat nan sering mencari data statistik pada Biro Pusat Statistik kebanyakan dari mahasiswa nan sedang mengerjakan tugaskuliah atau skripsi. Di mana mereka harus mencari sumber data nan update , valid guna mendukung isi skripsinya. Kemudian, ada juga dari forum penelitian nan sedang mengadakan riset di Indonesia.
Selain itu, forum swadaya masyarakat pun kerap menggunakan data statistik guna menyusun proposal pengajuan proyek. Setiap tahun Biro Pusat Statistik selalu menerbitkan data-data baru. Karena setiap tahun dinamika politik dan ekonomi di Indonesia selalu berubah dan bergerak. Oleh sebab itu, BPS pun harus mengikuti perubahan dinamika politik dan ekonomi dengan memperbarui/ merevisi data nan ada.
Jenis Sensus Biro Pusat Statistik
Untuk memperoleh data mentah dari lapangan caranya menggunakan sensus. Yang dimaksud dengan sensus ialah tahapan pengambilan data mentah / informasi deskriptif tentang objek nan akan dicari, misalnya jumlah penduduk Indonesia, mata pencaharian, jumlah anak balita dalam satu keluarga.
Jumlah anak sekolah di Indonesia dan lain sebagainya. Instansi nan berhak mengadakan sensus ialah Biro Pusat Statistik nan bekerja sama dengan relasi kerja sebagai penyedia tenagasensus.
Data sensus nan dikumpulkan oleh tenaga lapangan kemudian diolah dengan komputer agar menghasilkan angka nan sebenarnya atau data matang nan mencakup semua wilayah di Indonesia. Berikut ini merupakan jenis-jenis sensus nan dilakukan oleh Biro Pusat Statistik nan biasa dijalankan dari rumah ke rumah oleh petugassensus.
1. Sensus penduduk
Sensus penduduk ialah upaya pemerintah buat menghitung jumlahpenduduk Indonesia nan sebenarnya. Sensus penduduk dilakukan setiap sepuluh tahun sekali. Setiap tahun, jumlah penduduk Indonesia pertumbuhan penduduk kisaran 1, 49% dan menurut sensus terakhir, angka penduduk Indonesia 237,6 juta jiwa. Ketika pertumbuhan jumlah penduduk kian naik, berarti tindakan selanjutnya ialah program keluarga berencana kembali digalakan, agar lajupertumbuhan penduduk dapat ditekan.
Bayangkan saja betapa sulitnya negara mengurus jumlah penduduknya nan jumlahnya 237 juta orang. Padahal, cadangankeuangan Indonesia tidak cukup banyak buat menyejahterakan semua masyarakat. Di khawatirkan kalau jumlah penduduk Indonesia terlalu banyak, akan timbul berbagai masalah sosial dan politik.
2. Sensus pertanian
Sensus pertanian kerap dilakukan guna mencari data valid tentang jumlah luas huma pertanian, total produksi panen pertahun. Jenis-jenis produk pertanian nan digarap oleh petani Indonesia. Yang niscaya jumlah luas huma pertanian di Indonesia setiap tahunnya menyusut banyak, disebabkan oleh pertumbuhan penduduk nan kian banyak sehingga huma pertanian produktif diubah menjadi area pemukiman.
3. Sensus pajak
Salah satu sensus nan secara periodik digelar ialah sensus pajak. Tujuan sensus pajak ialah buat mengetahui jumlah wajib pajak nan ada di Indonesia. Sensus pajak bukan berarti menagih tunggakan pajak. Melainkan hanya mencari angka baru, dan menggolongkan wajib pajak aktif dan wajib pajak pasif.
Data sensus nan dikumpulkan oleh tenaga lapangan kemudian diolah dengan komputer agar menghasilkan angka nan sebenarnya atau data matang nan mencakup semua wilayah di Indonesia. Setelah menghasilkan data matang, maka dilaporkan oleh ketua Biro Pusat Statistik kepada presiden buat dijadikan pertimbangan dalam membuat agenda planning pembangunan.