Pahlawan Epic
Mengumpulkan kembali kliping pahlawan nasional , sebab terkadang kita begitu melupakan , seseorang diberi gelar pahlawan bukan sebab memberinya, dan bukan sebab ada satu zaman nan mengakuinya. Tapi ada pelajaran dibaliknya nan krusial bagi kita buat memahami mengapa ada nan disebut dengan pahlawan.
Apa nan menjadikan orang pahlawan? Jika mengacu pada ucapan dalam film Spiderman itu,-“dengan kekuatan besar datang tanggung jawab besar”. Maka dapat bermakna bahwa sosok pahlawan tak hanya seseorang nan bertindak memerangi sesuatu nan dia yakini. Tidak. Dia ialah seseorang nan berdiri tegar dan mau bertahan, entah punya kekuatan atau tidak, nan jelas dia punya keberanian, daya tahan dan kerendahan hatian. Semua itu ditunjukan oleh para pahlawan nasional kita.
Siapakah nan dimaksud oleh pahlawan nasional? Pahlawan nasional ialah mereka nan berjuang di banyak daerah di Indonesia, dan kita mengenali kepahlawanannya menjadi tonggak nan inspiratif bagi keberlangsungan NKRI tercinta. Para pahlawan itu hadir dizaman sebelum NKRI bahkan terbayangkan. Mereka ialah pahlawan lokal, para pemberani di antara kaumnya, nan mau berdiri menahan dan menggempur siapapun nan akan menyelakai leluhur kita dahulu di Nusantara.
Di antara mereka kita mengenal Untung Surapati, juga mengenal Pangeran Antasari, Sisingamaraja IX, Sultan Ageng Tirtayasa, Dipati Ukur, Kraeng Galesung, Pattimura, Sultan Hassanudin, Panglima Polim, Martha Christina Tiahahu, Diponegoro, Cut Nyak Dien, I Gusti Ketut Djelantik, Maria Walanda Maramis, Sultan Nuku, Silas Papare, Frans Kaisiepo, Radin Inten, Cilik Riwut, dan banyak lagi lainnya.
Apa nan Menjadikan Seseorang Pahlawan?
Seorang pahlawan sejati ialah seseorang nan memiliki kualitas nan bertentangan dengan atribut fisik dan sisi lainnya, ini beda dengan pengambaran pahlawan itu ialah semata berfisik kuat. Karena pahlawan dapat saja orang betubuh kecil, pria kulit hitam gemuk. Dia dapat menjadi orang nan mendapat kanker, atau seorang nan tak pernah menikah, orang nan tak punya gengsi, orang nan tersingkir dari pusat perhatian. Namun, ada nan menjadikan mereka pahlawan, antara lain :
1. Mementingkan Diri Sendiri
Seorang pahlawan selalu menempatkan orang lain sebelum dirinya sendiri. Dia tak peduli tentang kerja keras pribadinya nan mungkin ia harus lalui dan membuat dirinya selau saat dibutuhkan. Mementingkan diri ialah salah satu kualitas primer nan membedakan dia dari sebayanya. Dan kualitas itu nan sering dia tunjukkan sedari bangun tidur hingga tidur kembali secara konsisten. Di dalam hidupnya. Hayati itu ialah darma pada orang lain.
2. Hati nurani
Seorang pahlawan tahu apa nan sahih dan apa nan salah, dari lubuk hatinya nan paling dalam. Dia mampu membedakan antara apa nan sahih dan apa nan salah dalam moral judgement nan baik – dan itu sesuatu nan membutuhkan hati nurani nan kuat, tegas dan adil. Seringkali hal-hal mengenai kebenaran moral berwujud dalam hitam atau putih namun lebih sering lagi moralitas itu bermain dalam wilayah nan sangat abu-abu. Dalam situasi seperti itu, pahlawan tahu kepada siapa harus berpihak dan apa saja hal nan sahih buat dilakukan.
3. Keberanian
Mati satu kali, tapi percobaan wafat dapat jutaan kali. Mengambil dari titik itu tentang hati baja para pahlawan, dalam menegakkan pilihan moral sahih dia wajib punya dan membutuhkan keberanian, bagaikan dia bernafas keberanian itu buat hidup. Contoh keberanian ialah apa nan diucapkan oleh KH. Abdurahman Wahid pada saat orde baru. “Boleh saja ribuan senapan mengarah kepada saya, tapi apabila Tuhan tak menakdirkan aku buat mati, maka aku tak akan mati. Namun bila Tuhan menakdirkan aku mati, kejedot pintu pun aku niscaya mati.” Nah itulah pahlawan nan melompat dari zona nyaman, buat menegakkan apa nan sahih dan di sini ia tak harus akan goyah. Dan buat tak goyah, ia membutuhkan keberanian dan kekuatan hati baja.
4. Kecerdasan
Satu hal nan tak dimiliki Prof Soepomo ialah kekuatan tubuh atletis buat berjuang dan menembakan peluru di medan laga. Tapi perjuangan prof Soepomo bukan di situ. Melainkan melalui jalan pena, melalui kecerdasannya, dan dia menjadi pahlawan sebab daya fikirnya memberi sumbangsih pada bangsa.
5. Prakarsa
Jadi sementara beberapa dari kita mungkin punya sesuatu nan dapat diunggulkan, atau kepemilikan karakter nan mengagumkan, kita charming, kita cedas, kita hebat, kita digjaya.. tapi kita tak punya kemauan dan inisiatif buat maju... buat apa kemampuan itu, bila sekedar maju saja gengsi. Takut kalah, takut dipermalukan. Nah sifat pahlawan tak mengenal nan macam itu. Bila sesuatu membuatnya kalah, bukan berarti sesuatu nan tak memberikan dia arti.
Sangat sedikit dari kita akan maju buat menampilkan kemampuan sendiri. Padahal inisiatif berjalan dalam beberapa cara sendiri dalam membuat pahlawan. Walau, seseorang memiliki keberanian, kecerdasan, hati nurani dan tak mementingkan diri sendiri, bisanya hanya duduk di sofa, dan jadi juru kritik apakah dia seorang dia pahlawan?
Tidak cukup. Seorang pahlawan akan memastikan bahwa ia membuat nan terbaik dari karunia-Nya dan dengan keterampilan kepemimpinannya mencoba buat membantu orang dengan mereka dan itu dilakukan baku sebagai bagian dari kerja dan professionalitas. Karena seseorang nan maju ke depan justru di saat semua dalam kesulitan ialah pahlawan sejati, sebab bertentangan dengan seseorang nan hanya melompat bengong dan menunggu orang lain memberikan nasib pada dirinya.
Itulah nan menjadi bahasan dari beberapa kualitas. Seorang mengapa harus menjadi pahlawan nan berdiri buat apa nan sahih dan berjuang mati-matian buat mencapainya. Seorang pahlawan tak berbaring dalam menghadapi ketidakadilan. Dia berdiri dan mencapai kebaikan nan lebih besar, terlepas dari kemalangan hidup.
Pahlawan Epic
Di suatu loka dalam film pahlawan epik juga memebrikan citra kepahlawanan dalam kehidupan nyata. Mari kita lihat beberapa ciri seorang pahlawan epik nan dapat di gambarkan dan mendampingi para pahlawan nasional.
• Dia kebanyakan digambarkan sebagai seorang prajurit nan berjuang buat negaranya namun memiliki hayati sederhana.
• Dia harus melakukan perjalanan panjang nan penuh dengan tantangan dengan caranya dan harus melawan berbagai pertempuran buat mencapai tujuannya.
• Dia selalu mengambil tugas-tugas khas nan tak ada orang lain nan pernah berani.
• Dia mungkin menemukan bahaya mengintai setiap saat dan ia berkelahi dengan daya tahan tubuhnya dan keberanian dan akhirnya mencapai takdirnya dengan hati nan percaya diri.
• Dia memiliki kualitas seperti keberanian, kejujuran dan kemauan buat berkorban.
• Dia berdiri buat segala sesuatu nan kita suka lihat diri kita ingin menjadi, namun kita hanya berakhir sebagai penonton.
• Beberapa pahlawan epik terkenal ialah Sentot Alibasya, Kyai Maja, Joko Tingkir, Tan Malaka, dan banyak lainnya.
Ini ialah beberapa ciri pahlawan, nan dapat Anda telusuri dalam banyak kliping pahlawan nasional . Apakah itu sahih pahlawan nasional atau pahlawan epik, mereka ialah tokoh-tokoh teladan nan menginspirasi orang-orang biasa. Keberanian luar biasa mereka, sisi ksatria dan kekuatan membuat Indonesia merasa berhutang banyak, dan akhirnya hanya dapat membalas dengan melihat ke arah mereka dan menapak di jalan nan mereka telah tetapkan.