Penutup ialah bagian akhir dari naskah pidato. Pada bagian ini memuat tentang kesimpulan, asa kesan dan pesan, serta hal-hal lain nan dianggap perlu buat melengkapi ssebuah pidato. Pada pidato perpisahan, umumnya bagi akhir ini dihiasi dengan beber
Pantun perpisahan – Anda pernah menyusun naskah pidato? Naskah pidato buat lomba, peringatan hari besar atau pidato perpisahan misalnya. Menyusun naskah pidato tak ubahnya menulis sebuah artikel. Sine qua non pembukaan, isi, dan penutup.
Hanya saja dalam naskah pidato kita harus memperhatikan bahwa naskah ini di sampaikan dalam bahasa verbal nantinya sehingga membutuhkan bahasa nan lebih komunikatif, mudah dimengerti, dan disesuaikan dengan kondisi hadirin nan akan mendengarkannya.
Pengertian Pidato
Apa nan dimaksud dengan pidato? Pidato ialah sebuah kegiatan menyampaikan pendapat, gagasan, ide atau pemikiran di depan generik buat memberikan citra tentang sesuatu secara verbal atau melalui ucapan. Pidato identik juga dengan berorasi atau menyampaikan pendapat secara lantang, seperti pidato kenegaraan, pidato peringatan, pidato perpisahan, pidato penyambutan dan lain sebagainya.
Pidato terkadang disampaikan secara formal dan dengan bahasa nan datar. Namun, tak sporadis juga disampaikan dengan bahasa ringan dan sederhana. Terkadang diselipi dengan quote, puisi bahkan pantun perpisahan dalam pidato perpisahan agar terkesan lebih menarik dan membumi.
Fungsi Pidato
Ada beberapa fungsi pidato nan perlu Anda ketahui, antara lain sebagai berikut.
- Menyampaikan sebuah informasi kepada orang lain atau informasi dari atasan kepada bawahan secara langsung dan massal.
- Memberikan suatu pemahaman, penjelasan, dan kesadaran kepada orang lain tentang sebuah permasalahan.
- Memengaruhi orang lain agar mengikuti apa nan kita sampaikan dengan sukarela.
- Menghibur orang lain dengan pidato nan disampaikan sehingga mereka merasa bahagia dan puas dengan apa nan kita sampaikan.
Untuk tujuan ini, sebuah pidato sebaiknya tak menoton dan hanya melulu berisi informasi. Pidato dapat disisipi dengan pantun, puisi, humor dan sejenisnya. Misalnya, buat pidato perpisahan, dapat disisipi dengan pantun perpisahan. Untuk pidato penyambutan dapat disisipi dengan pantun pertemuan, humor, dan sebagainya.
Persiapan Menyusun Naskah Pidato
Dalam menyusun naskah pidato, kita tak dapat asal-asalan. Kita harus memiliki wawasan nan memadai terkait dengan pkok bahasan dalam naskah pidato nan akan disusun. Jangan sampai salah menyusun rangkaian kata dalam naskah pidato. Ada beberapa persiapan nan harus dilakukan sebelum menyusun naskah pidato, antara lain sebagai berikut.
- Kenali siapa calon pendengar pidato kita? Ketahui sejauh mana wawasan calon pendengar pidato. Dengan mengenal wawasan calon pendengar maka kita dapat menyusun sebuah naskah pidato nan sinkron dengan pendengar kita. Baik dari sisi pembahasannya maupun dari sisi bahasa nan digunakan.
- Ketahui juga durasi waktu nan disediakan buat berpidato. Dengan mengetahui durasi waktu kita dapat memprediksikan panjang pendeknya naskah pidato nan akan disusun.
- Siapkan naskah pidato nan menggugah dan mudah dipahami. Gunakan bahasa nan sederhana dan mudah dipahami oleh semua hadirin.
- Perhatikan juga tema dan jenis acara. Apakah acara formal, semi formal atau santai. Naskah pidato hendaknya menyesuaikan dengan hal ini.
- Siapkan segala sesuatu nan dibutuhkan buat menyusun naskah pidato, seperti data-data, informasi dan bahan-bahan tambahan jika diperlukan. Misalnya, ketika menyusun naskah pidato buat perpisahan, kita dapat mempersiapkan beberapa pantun perpisahan sebagai epilog pidato sehingga naskah pidato nan kita susun menjadi lebih menggugah.
Pantun Perpisahan-Unsur-unsur dalam Pidato
Untuk menyusun naskah pidato nan menggugah, kita perlu mengetahui apa saja unsur-unsur dalam pidato tersebut. Ada beberapa unsur-unsur nan harus diperhatikan dlaam menyusun nan sine qua non dalam naskah pidato, antara lain sebagai berikut.
a. Pembukaan
Bagian ini berisi salam pembuka dan salam penghormatan kepada seluruh hadirin. Selain itu, terkadang pada bagian ini juga dilengkapi dengan ucapan syukur dan salawat.
Contoh:
Selamat pagi, salam sejahtera buat kita semua
Yang aku hormati Bapak Kepala Sekolah beserta wakil
Yang aku hormati Bapak dan Ibu Guru
Teman-teman nan aku cintai
Puji Syukur pada Tuhan Yang Maha Esa nan telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga acara perpisahan ini dapat terlaksana sinkron dengan rencana.
b. Sekilas Pengantar atau Pendahuluan
Pada bagian ini berisi pengantar awal pidato nan menggambarkan isi naskah pidato secara keseluruhan. Isi pada bagian ini tak harus panjang, tetapi sangat penting. Mengapa demikian? Keberhasilan memikat pendengar pada bagian ini, merupakan awal dari kesuksesan menarik perhatian pendengar pada bagian selanjutnya dari pidato kita.
Contoh:
Tiga tahun kami di sini, menerima afeksi dan bimbingan dari Bapak dan Ibu guru. Menyerap semua ilmu nan diberi, mendengarkan setiap patah nasihat nan dibunyi, sebagai pegangan dan bekal kami buat melangkah ke depan.
c. Isi
Bagian isi sering juga disebut dengan materi pidato. Pada bagian ini, inti dari naskah pidato sesungguhnya. Semua data, informasi dan hal-hal lain nan ingin disampaikan dirangkum pada bagian ini. Isi pidato disampaikan pda bagian ini secara runtut dan sistematis. Urutan nan generik digunakan dalam penyusunan materi pidato, antara lain sebagai berikut.
- Maksud
- Tujuan
- Sasaran
- Rencana
- Langkah-langkah
- Penjabaran Informasi
d. Penutup
Penutup ialah bagian akhir dari naskah pidato. Pada bagian ini memuat tentang kesimpulan, asa kesan dan pesan, serta hal-hal lain nan dianggap perlu buat melengkapi ssebuah pidato. Pada pidato perpisahan, umumnya bagi akhir ini dihiasi dengan beberapa pantun penutup. Misalnya, pantun perpisahan.
Pantun Perpisahan -Tips Menyusun Naskah Pidato nan Menggugah
Pidato sangat identik dengan uraian panjang nan membosankan dalam sebuah acara sehingga tak sporadis pidato hanya sebagai ceremoni nan sine qua non dalam sebuah rangkaian acara. Apa nan disampaikan dalam pidato tersebut seringkali hanya dianggap sebagai angin lalu penyemarak acara.
Mengapa demikian? Salah satunya ialah sebab materi pidato terkesan formal, membosankan, terlalu panjang atau bahkan terlalu bertele-tele.
Agar sebuah pidato tak terkesan menoton dan membosankan, kita harus mempersiapkan sebuah naskah pidato nan menggugah.Singkat, padat, santai, tetapi pesan atau informasi nan ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar.
Agar pidato tak terlalu membosankan, kita dapat menyisipkan beberapa selingan ringan pada naskah pidato , seperti pantun perpisahan. Ada beberapa tips ringan bagaimana menyusun naskah pidato nan menggugah, antara lain sebagai berikut.
- Ikuti langkah-langkah persiapan menyusun naskah pidato seperti nan sudah disampaikan di atas. Sedapat mungkin jangan lewatkan satu poin persiapan pun agar naskah pidato nan disusun benar-benar sinkron dengan suasana, tempat, dan audien nan dibidik. Dan nan terpenting ialah mempersiapkan semua bahan nan akan disampaikan dengan baik secara matang.
- Mulailah dengan niat nan tulus buat menyampaikan sebuah pesan kebaikan pada audiens, pada bawahan atau pada siapa saja nan mendengarkan pidato kita.
- Gunakan bahasa nan ringan, santun, mudah dipahami dan sinkron dengan suasana acara nan diadakan.
- Pahami betul jenis naskah pidato nan ditulis, apakah pidato resmi kenegaraan, pidato penyambutan, pidato perpisahan, pidato peringatan atau nan lain. Setiap jenis pidato memiliki audienyang berbeda dan suasana acara nan berbeda sehingga gaya bahasa nan digunakan, durasi waktu, dan cara penyampaian juga akan berbeda.
- Selain data dan informasi dalam pidato kita juga dapat menyelipkan pantun, puisi dan seni sastra lain. Selingan ini sangat membantu membuat naskah pidato kita menjadi lebih menggugah.
Adapun kegunaan dari selingan, antara lain sebagai berikut.
- Memperkuat pesan nan ingin disampaikan. Misalnya menyisipkan pantun perpisahan dalam naskah pidato perpisahan, berfungsi menyampaikan pesan tentang makna perpisahan nan seharusnya semakin mengeratkan ikatan persaudaraan dan buat kembali saling bersilaturahmi di kesempatan nan berbeda.
- Menyegarkan suasana agar suasana penyampaian pidato tak membosankan dengan informasi-informasi nan menoton pada isi pidato.
- Sebagai salam penutup. Biasanya banyak diisi dengan pantun perpisahan, dan ungkapan terima kasih atas perhatian hadirin (audien).
Contoh:
Jika ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Jika ada umur nan panjang
Bolehlah kita bertemu lagi
Ikan basah ikan gurami
Kita berpisah buat bertemu lagi
Burung irian burung cendrawasih
Cukup sekian dan terimakasih