Hindari Kata-Kata Negatif

Hindari Kata-Kata Negatif

Anda sudah menikah? Bagaimana perasaan Anda saat itu? Tentunya senang dong. Menikah itu hukumnya wajib bagi nan sudah mampu melaksanakan dan tentu saja mempunyai pasangan nan sesuai. Sinkron ini dalam arti nan luas. Ditinjau dari sisi moral, agama, etika, dan berbagai sisi kebiasaan nan ada. Saat Anda menikah, tentunya kesan kebahagiaan masih tersimpan hingga saat ini. Apalagi jika menerima ucapan wedding dari teman, sahabat, bos, atau orang-orang nan Anda kenal.

Dunia seakan milik Anda berdua. Bahagia rasanya. Nah, bagi nan belum menikah, buruan ya, segera laksanakan hal ini. Menikah ini ialah ibadah nan mempunyai banyak manfaat. Hal ini akan memacu hayati kita buat lebih terarah secara keseluruhan. Tertata dari sisi lahir, batin dan spiritual.

Nah, sambil menyiapkan segala macam hal nan sekiranya diperlukan buat acara wedding-pernikahan Anda. Ada baiknya kita mulai berlatih dari sekarang buat memahami prosesi pernikahan, segala macam kegiatan nan dipersiapkan. Dan salah satunya ialah persiapan undangan. Hal nan terkait dalam persiapan undangan ialah ucapan wedding nan mewakili perasaan senang tamu kepada para mempelai. Bagaimana sih membuat ucapan wedding nan mampu meninggalkan kesan mendalam.Ucapan nan membuat kita menjadi tambah senang sekaligus bertambah nilai syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yuk, mari kita belajar bersama.



Ucapan Adalah Doa

Pernahkah kalian mendengar, membaca atau bahkan mengucapkan sendiri istilah ini, “Ucapan ialah doa”, Pernahkah ? jika pernah, aku bersyukur, sebab kita dapat membahas lebih lanjut hal ini secara komplet berdasarkan pengalaman kalian semua. Ucapan ialah doa.Ini ialah sebuah fenomena nan sporadis kita sadari selama ini. Perhatikan kalimat ini : Apa nan Anda pikirkan mempengaruhi hal-hal nan Anda Ucapkan. Apa nan Anda ucapkan mempengaruhi hal-hal tindakan Anda. Apa tindakan nan Anda lakukan mempengaruhi hal-hal nan menjadi Norma Anda. Apa Norma Anda akan mempengaruhi gambaran diri Anda. Dan gambaran diri Anda ditentukan dari Apa nan Anda pikirkan. Nah, muter-muter seperti komidi putar ya.Tapi itulah kenyataannya.

Oleh sebab itu, kita musti berhati-hati dengan ucapan kita. Dari ucapan kita itu akan terbaca tabiat dan karakter kita, sekaligus orang lain akan menangkap hal-hal apa nan tersembunyi di balik kata-kata kita.

Ucapan wedding nan terbaik ialah ucapan nan mengandung doa dan pengharapan. Ucapan nan baik mempunyai unsur hayati dan menghidupi. Saat Anda memberikan ucapan dan memotivasi orang lain, sebenarnya Anda ibarat seorang petani atau perawat tanaman nan menyiramkan air kesejukan bagi orang lain. Model ucapan seperti inilah nan baik. Inilah bentuk ucapan nan mampu hayati dan menghidupi jiwa orang lain. Kata-kata nan meluncur dari ucapan kita mampu menjadi penyejuk jiwa sekaligus cambuk penyemangat bagi orang nan membutuhkan semangat.

Ucapan nan mengandung unsur menjatuhkan, menghina orang lain dan segala macam bentuk ucapan keras caci maki, rekaan ialah ucapan jelek nan membawa kerugian. Kerugian sebenarnya tak hanya bagi orang nan di caci maki. Kerugian terbesar justru ada pada orang nan mencaci maki. Kenapa dapat demikian? Pada saat caci maki muncul, kita sama saja melakukan proses penciptaan negatif terhadap hayati orang lain. Dan sebenarnya itu berlaku tak hanya buat orang itu, tapi justru bagi diri sendiri. Saat Anda mencaci maki orang lain, pada hakekatnya Anda mencaci maki diri Anda sendiri. Siapa diri Anda ialah sinkron dengan apa isi caci maki Anda tersebut. Kualitas dan nilai diri Anda terpampang dari apa nan Anda ucapkan. Itu kenapa sangat krusial bagi kita buat dapat berkata-kata nan baik.

Ucapan ialah doa, itu perlu kita wujudkan menjadi sebuah kebiasaan. Ibaratnya adalah, jika kita sering memberikan ucapan baik seperti saat berdoa, hal itu sama dengan saat kita rajin menyirami tanaman dan memberikan pupuk.Tanaman akan segar dan memberikan kesegarannya buat kita. Jika tanaman itu ialah tanaman buah-buahan, maka kita pun dapat memanen hasil dari buahnya nan masak.

Oleh sebab itu, mulai saat ini dimanapun dan kapanpun mari kita biasakan memberikan ucapan nan baik pada orang lain. Kebiasaan ini akan dengan mudah teraplikasikan saat Anda berusaha membuat ucapan wedding pada sahabat Anda. Secara otomatis, kalimat nan muncul ialah kalimat nan penuh pengharapan doa, mampu memberikan motivasi, doa dan asa nan latif mendamaikan hati.



Hindari Kata-Kata Negatif

Alam bawah sadar kita merespon apapun kalimat/suara nan ditangkap olehnya menjadi satu citra dalam alam pikiran kita. Ini lazim disebut afirmasi dan visualisasi. Jika Anda pernah melamun, tentu Anda membayangkan segala hal nan menurut Anda nikmat. Melamun itu nikmat, pikiran kita seakan memasuki global tersendiri nan membuat kita enjoy berada disitu. Hal nan menjadi permasalahan adalah, jika kita melamunkan hal-hal nan negatif, itu dapat menjadi fenomena nan benar-benar terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Oleh sebab itu, orang tua kita, kakek atau nenek kadang melarang kita melamun dengan alasan nanti dapat kesambet atau kesurupan. Pemahaman ala tradisi ini ternyata kajiannya dapat di bawa kearah nan logis dengan pemahaman terhadap alam bawah sadar. Kondisi nan terjadi saat seseorang dikatakan kesurupan atau trance ini disebabkan oleh pikiran dan bayangannya sendiri atas sesuatu wujud atau peristiwa nan terekam dalam alam bawah sadarnya. Rekaman ini terjadi sebab kita sengaja memasukkan rekaman itu, atau tanpa sengaja kita mendapat pengalaman nan sangat berbekas dan tersimpan di alam bawah sadar. Jika kita kita mau belajar, maka sebenarnya nan terjadi ialah memori itu diantarkan oleh peristiwa atau kata-kata nan dulu pernah kita tangkap. Demikianlah, betapa berartinya kata-kata.

Alam bawah sadar menerima dan memproses apapun jenis kata nan dimasukkan ke dalam dirinya. Hal itu diproses menjadi gambar visual dan gambar visual ini akan mempengaruhi mental spiritual kita. Contoh kalimat: “Saya tak ingin menjadi jomblo” ada kata negatif atau negasi yaitu “tidak”. Dalam bawah sadar, kalimat itu tetap diterima dengan utuh oleh bawah sadar dan dibaca menjadi “Saya ingin menjadi jomblo”, akhirnya kata nan sebenarnya pengharapan agar segera mendapat pasangan hidup, justru mensabotase bawah sadar kita.

Hal itu justru mengunci keinginan kita, sehingga sulit buat mendapatkan pasangan hidup. Idealnya, kalimat itu diubah menjadi kalimat positif : “Saya sudah mempunyai pasangan hidup”. Kalimat terakhir ini ialah kalimat nan mengandung pengharapan dan doa secara positif, dan dapat mempengaruhi bawah sadar kita buat bergerak membuktikan secara konkret kondisi kita sinkron kalimat tersebut.

Dalam membuat ucapan wedding, sangat bagus jika kita membuatnya dalam pemahaman-pemahaman tersebut diatas. Ucapan wedding nan kita gunakan harus mengandung kalimat positif, menghindari kalimat negasi nan justru dapat merugikan alam bawah sadar dan mental sang mempelai. Hindarilah kata-kata negasi misalnya: tidak, jangan, dilarang, dan sebagainya.

Contoh ucapan wedding nan mempunyai unsur-unsur seperti di atas adalah: “Pernikahan ialah pintu kemakmuran dan kebahagiaan. Selamat Anda sudah memasuki alam penuh kebahagiaan dan menjadi keluarga nan sakinah mawaddah wa rahmah“. Nah, inilah pemahaman-pemahaman mengenai bagaimana membuat ucapan nan baik saat ada pernikahan.Semoga bermanfaat.