Tim-tim Unggulan LPI
LPI (Liga Utama Indonesia) merupakan perserikatan sepak bola profesional Indonesia nan diselenggarakan pada awal 2011. Sambutan positif pun banyak mengalir kepada pihak penyelenggara LPI sebab mereka mampu mengadakan sebuah perserikatan sepak bola nan berkualitas dan bebas dari permasalahan pelik.
Para pemain profesional dan bintang menghiasi perserikatan ini sehingga banyak sekali pecinta sepak bola di tanah air nan menyaksikan dan mengikuti setiap pertandingan LPI. Penggila sepak bola juga tak lupa dengan berbagai aksi menghibur dan aktraktif di perserikatan profesional ini. Perserikatan ini diadakan atas kerjasama dua belah pihak, yaitu Konsorsium Perserikatan Premier Indonesia dan PT Perserikatan Utama Indonesia.
Perjalanan musim Perserikatan Utama Indonesia tak seperti nan diharapkan banyak pihak, yaitu berjalan sekitar 5 bulan. Pertandingan pertama dilakukan di stadion Manahan Solo pada tanggal 8 Januari 2011. Musim pertandingan Perserikatan Utama Indonesia berhenti pada akhir mei 2011. Pada saat itu, pemuncak klasemen ialah Persebaya 1927 nan perkasa dengan membukukan 12 kemenangan, 4 seri, dan hanya menerima 2 kekalahan dari 18 permainan.
Sejarah Terbentuknya LPI
Pecinta sepak bola, para penggiat sepak bola, dan pengamat sepak bola tanah air tentunya sudah mengetahui aksi perlawan nan dilakukan ribuan orang buat melakukan perubahan terhadap forum sepak bola nasional nan dikenal penuh dengan kebobrokan. Banyaknya kasus korupsi dan penyelewengan wewenang nan terjadi pada di tubuh PSSI membuat orang melakukan aksi perlawanan.
Mereka nan sadar itu kemudian membentuk sebuah organisasi nan bernama Gerakan Reformasi Sepakbola Nasional Indonesia (GRSNI). Pada tanggal 10 September 2010, GRSNI dan Persatuan Klub Sepakbola Indonesia bersama-sama membahas permasalahan sepak bola Indonesia nan semakin memburuk. Kemudia mereka membuat keputusan buat mengadakan perserikatan profesional independen nan berpisah dari PSSI, kemudian mereka memberikan nama LPI (Liga Utama Indonesia) pada perserikatan tersebut.
Semangat reformasi menuju persepakbolaan nan lebih baik nan dimiliki GRSNI itu selanjutnya menular ke banyak klub sepak bola. Tercatat sebanyak 17 klub sepak bola berkomitmen buat segera mengadakan Perserikatan Utama Indonesia. Komitmen tersebut berlangsung di Semarang pada tanggal 24 September 2011.
Tim-tim Unggulan LPI
Aroma perubahan terhadap global sepak bola tanah air membuat 19 klub sepak bola profesional bergabung dengan LPI . Puluhan ribu suporter memadati setiap pertandingan nan dijalani klub-klub sepak bola unggulan. Klub-klub sepak bola unggulan itu di antaranya sebagai berikut.
1. Persebaya 1927
Siapakah nan tak kenal dengan klub sepak bola nan terkenal dengan sebutan "Green Force"? Klub sepak bola tersebut ialah Persebaya 1927 atau sering disebut dengan Persebaya Surabaya. Klub ini ikut serta pada Perserikatan Utama Indonesia 2011. Angka 1927 pada nama klub ini dinisbatkan pada pendirian klub persebaya pada 1927. Pengurus harian Persebaya adalah PT Pengelola Persebaya Indonesia.
Permainan persebaya dikenal oleh pecinta sepak bola memiliki irama permainan cepat dan umpan pendek nan akurat. Tercatat dalam sejarah tanah air bahwa para pemain hasil pembinaan Persebaya sering mengisi posisi tim nasional Indonesia. Mereka di antaranya yaitu Hamka Hamzah, Eri Irianto, Hendro Kartiko, Anang Ma'ruf, Uston Nawawi, Aji Santoso, Andik Firmansyah, dan Muhammad Taufiq.
Selain para pemain nan berkualitas, Persebaya 1927 memiliki suporter nan terkenal loyal dan berani. Bonek merupakan sebutan nan inheren pada suporter Persebaya 1927. Bonek memiliki kepanjangan dalam bahasa Jawa yaitu Bondo Nekat, 'Modal Berani' bila diartikan dalam bahasa Indonesia.
Bonek memang terkenal nekat ketika berhubungan dengan klub kesayangannya. Mereka akan mengerahkan segenap kemampuan buat mendukung tim Persebaya. Loyalitas tinggi ialah hal nan dijunjung tinggi oleh Bonek.
Setiap pertandingan persebaya pada LPI tercatat berlangsung meriah, entah itu pertadingan besar dan kecil dapat dipastikan bahwa Bonek akan memadati 50.000 kursi nan tersedia di Stadion Gelora Bung Tomo. Andik Vermansyah, Fernando Gaston Soler, Erol Iba, Otavio Dutra, dan Muhammad Taufiq merupakan pemain bintang nan memperkuat Persebaya pada saat ini.
2. Persema Malang
Persema Malang didirikan pada tanggal 20 Juni 1953. Mereka memiliki Stadion Gajayana, sebuah stadion besar nan terletak di tengah-tengah kota dingin Malang. Persema Malang memiliki suporter setia nan disebut dengan Laskar Ken Arok. Ken Arok ialah sbuah tokon daerah nan dikenal di sejarah Indonesia kuno.
Di Perserikatan Utama Indonesia, Persema Malang pada bulan Mei 2011 membuktikan kekuatannya dengan berada di urutan kedua di bawah Persebaya 1927. Mereka memiliki poin 40, sama dengan Persebaya tetapi kalah dalam selisih gol.
Di dalam sejarah Indonesia Super League (ISL), tercatat Persema Malang tak pernah meraih satu tropi bergengsi. Walaupun begitu, Persema Malang dipandang tim besar di global sepak bola tanah air. Setiap tim nan akan berhadapan dengan Persema Malang, baik lawatan maupun kandang, akan merasa gentar. Bila musuh Persema Malang tak melakukan persiapan penuh, maka kekalahan telak akan diterimanya.
Pada 2011, nama Persema Malang banyak disoroti oleh pecinta sepak bola Indonesia sebab memiliki pemain naturalisasi yaitu Irfan Bachdim. Irfan Bachdim digadang-gadang oleh media sebagai pemain muda nan akan bersinar dan mencetak gol demi gol buat tim nasional.
Di LPI, Irfan Bachdim membuktikan ketajamannya dengan mencetak 10 gol sampai bulan mei 2011. Pemain berkualitas selalu memenuhi formasi pemain Persema Malang pada Perserikatan Utama Indonesia 2011, di antaranya Deniss Kačanovs, Ngon Mamoun, Irfan Bachdim, Bima Sakti, dan Émile Mbamba.
3. PSM Makassar
PSM Makasar ialah salah satu klub sepak bola terkuat di tanah air. PSM Makassar memiliki sebutan unik yaitu Ayam Jantan dari Timur atau Pasukan Ramang. PSM Makasar berdiri pada tanggal 2 November 1915. Tim kesayangan penduduk Sulawesi ini merengkuh 1 tropi perserikatan nasional pada 2000.
Sejak tahun 2000, PSM Makassar tak pernah meraihnya lagi. Akan tetapi, mereka mencatat kesuksesan dengan menempati posisi 5 besar setiap musimnya. PSM Makassar juga menempati posisi kedua atau runner up selama keikutsertaanya dalam perserikatan nasional. Hal itulah nan membuat tim Ayam Jantan dari Timur ini disegani setiap lawannya pada Perserikatan Utama Indonesia.
Suporter dengan kostum rona merah tua akan membanjiri stadion Mattoangin nan memiliki kapasitas loka duduk 20.000. Suporter nan bernyanyi lagu "Punna stangnga-stangngako, mundurukko!" dengan serempak akan memberikan semangat para pemain nan bermain di kandang.
Suporter PSM Makassar memiliki nama The Macz Man Indonesia. Loyalitas dan kekompakan The Macz Man Indonesia bisa dibuktikan dengan ramainya setiap pertadingan nan dijalani Ayam Jantan dari Timur. Syamsul Chaeruddin, Kwon Jun, Ilija Spasojević, Marwan Sayedeh, M. Rahmat, dan Andi Oddang ialah pemain bintang nan memperkuat tim ini pada LPI 2011.
4. Persibo Bojonegoro
Persibo (Persatuan Sepakbola Indonesia Bojonegoro) memiliki sejarah panjang di global sepak bola nasional. Klub sepak bola ini didirikan pada tanggal 12 Maret 1949. Persibo mempunyai stadion primer Letjen Haji Sudirman dengan kapasitas 15.000 loka duduk. Tim kesayangan warga bojonegoro dan sekitarnya ini memperoleh promosi ke Indonesia Super League (ISL) pada 2010. Namun mereka memilih buat ikut serta dalam Perserikatan Utama Indonesia 2011.
Tim Persibo selalu ditakuti oleh versus mereka ketika ada di kandang dalam laga LPI. Persibo bojonegoro selalu trengginas bila tampil di hadapan suporter mereka. Pasukan Angling Pengabdian ialah sebutan bagi suporer Persibo Bojonegoro. Pasukan Angling dikenal sebagai fans nan setia, loyal, dan semangat.
Stadion Letjen Haji Sudirman akan menjadi neraka bagi tim versus nan lawatan sebab pasukan Angling Pengabdian akan menyanyikan lagu-lagu penyemangat tim dan pengendor mental lawan. Pasukan Angling Army memiliki musuh abadi, yaitu LA Mania nan merupakan supporter Persela Lamongan.
Itulah sekilas review mengenai jalannya LPI beserta tim-tim unggulan nan ikut berpartisipasi didalamnya. Pecinta sepak bola nan menginginkan kemajuan dan prestasi besar diperoleh klub dan tim nasional tanah air biasanya mendukung dengan penuh semangat. Namun perlu diperhatikan dalam mendukung tim kesayangan jangan sampai hiperbola seperti lupa waktu sholat, saling ejek, tawuran, perusakan sarana, dan lainnya. Hal itu harus dihindari sebab akan menjemuskan kita kepada sikap nan salah.
Selamat menonton bola!