Perumahan

Perumahan



Luas Pulau Sumatera dan Sumber Alamnya

Pulau Sumatera ini tiga kali luas Pulau Jawa. Bagaimana dengan Pulau Kalimantan? Pulau Kalimantan lebih besar daripada Pulau Sumatera. Jadi jangan takut kehilangan hal nan dapat dibicarakan kalau telah berbicara tentang geografi Indonesia. Di setiap pulaunya ada keunikan tersendiri. Di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan, ada sungai-sungai dengan ukuran nan cukup lebar dan panjang. Sungai-sungai ini begitu besarnya sehingga terlihat bagai lautan kecil. Bahkan orang Palembang menyebut sungai Musi nan membelah kota Pempek ini dengan sebutan, Samudra.

Mulai dari Aceh hingga ke Lampung, Pulau Sumatera mengandung begitu banyak sumber energi nan berasal dari alam. Tidak hanya tambang minyak, gas, batubara, ada juga jenis tambang lainnya nan mampu menopang kesejahteraan masyarakat nan meninggali pulau ini. Perkebunan pun banyak terdapat di pulau ini. Tidak mengherankan kalau banyak orang dari pulau lain datang ke pulau ini. Namun, di antara semua estetika dan kekayaan nan dikandungnya, Pulau Sumatera ini mempunyai potensi bala nan cukup besar.

Mulai dari gempa nan cukup besar nan pernah terjadi di Aceh (sekira 9 SR), gempa Padang, gempa Bengkulu, gempa Liwa, Lampung, dan beberap gempa lainnya. Tidak hanya gempa, tsunami pun menerjang pulau ini dengan sangat leluasa. Tidak hanya di Aceh, Pulau Mentawai nan ada di Sumatera Utara pun tersapu oleh tsunami nan menewaskan banyak penduduknya.

Luasnya pulau ini ternyata menjadi satu hambatan tersendiri ketika akan memberikan donasi kepada para korban. Jalan darat nan tak mudah, jalan bahari nan lebih sukar, dan jalan udara nan mahal, semakin menambah taraf kesulitan nan harus dihadapi oleh para pemberi bantuan. Tuhan memang adil. Pulau nan kaya ini ternyata harus menghadapi tantangan nan tak sedikit.



Paling Aman

Ada 9 provinsi di pulau Sumatera nan mempunyai luas 3 kali lipat dari pulau Jawa ini. Di antara kedelapan provinsi itu, provinsi Sumatera Selatanlah nan paling kondusif dari gempa. Bila melihat daerah nan berada di ‘ring of fire’, maka terlihatlah betapa amannya daerah Palembang (ibu kota Sumatera Selatan) dan sekitarnya. Pulau Bangka Belitong, provinsi termuda di pulau ini, juga termasuk wilayah nan kondusif dari gempa. Sementara ini belum terdengar adanya gempa dahsyat nan pernah terjadi di provinsi Bangka Belitong.

Bila Jambi dan Bengkulu pernah diguncang gempa cukup kuat, Palembang hanya merasakan getarannya. Begitu pun saat Lampung terkena gempa, Palembang tidak merasakan hal nan begitu dahsyat. Paling hanya getaran kecil nan tidak terlalu berarti. Tetapi hal ini tak membuat masyarakat Palembang terlena. Mereka menghadapi bala jenis lain nan setiap saat dapat saja menyerang terutama pada musim penghujan. Kota Palembang hanya berada 8 meter di atas permukaan laut. Di beberapa loka malah mungkin di bawah permukaan laut.

Banjir rob atau banjir pasang sering terjadi. Tidak mengherankan kalau masih banyak rumah anjung nan dibangun oleh masyarakat terutama nan tinggal di dekat sungai. Yang menjadi hambatan ialah bahwa tak sporadis banjir itu pun hingga setinggi 3 meter nan tentu saja membuat rumah anjung pun terkena banjir. Harta banyak hialng dan aktivitas pun terganggu. Selain aktivitas nan terganggu, genangan air ini ternyata menyimpan sumber penyakit nan dapat membunuh banyak orang.

Deman berdarah dan infeksi saluran pernapasan atas menjadi sesuatu nan biasa. Belum lagi diare nan dapat menyebabkan bayi dan balita mengalami penderitaan nan cukup menyedihkan. Kematian dampak penyakit selama musim banjir ini membuat pemerintah bekerja keras agar dapat lebih melindungi masyarakatnya.

Kalau buat letusan gunung berapi, sementara ini Sumatera Selatan belum merasakan letusan seperti nan terjadi di Yogyakarta dan Jawa Tengah nan disebabkan oleh gunung Merapi. Tetapi ada estimasi bahwa gunung Dempo ini dapat meletus suatu ketika dengan letusan nan cukup besar. Sumatera Selatan hanya mempunyai satu gunung aktif, yaitu gunung Dempo. Gunung ini terletak di Pagaralam, dekat kabupaten Lahat, nan berjarak sekitar 325 km dari Palembang. Kondisi gunung Dempo saat ini masih dalam level waspada.

Setelah gunung Merapi mengamuk dan gempa Mentawai nan diikuti oleh tsunami, gunung Dempo juga mendapatkan perhatian lebih. Daerah gunung Dempo selain terkenal dengan alam pegunungan nan latif dan sejuk, juga terkenal dengan hasil kopinya nan luar biasa sedap.

Selain memiliki hanya satu gunung, Sumatera Selatan dikelilingi oleh banyak sungai besar maupun kecil. Sungai Musi nan merupakan sungai terpanjang di Sumatera menjadi salah satu urat nadi kehidupan ekonomi di daerah nan kaya dengan gas, minyak bumi, karet, dan kelapa sawit ini.

Tanahnya mempunyai taraf kesuburan nan berbeda. Misalnya, daerah Palembang nan berawa-rawa, banyak ditemui hutan kayu gelam nan dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Muara Enim, nan berjarak 200 km dari Palembang, cocok buat tanaman karet dan sawit. Tanjung Enim nan kaya akan batubara dijadikan daerah tambang hingga menjadi tambang batubara terbesar di Indonesia. Selain tambang batubara, Tanjung Enim nan masuk dalam daerah Muara Enim juga mempunyai pembangkit listrik tenaga uap nan memanfaatkan air sungai Enim.

Sumatera Selatan baru saja memekarkan beberapa daerah kabupatennya nan begitu luas. Kini di antara kabupaten itu ialah Empat Lawang, Musi Rawas, Musi Banyuasin, Banyuasin, Muara Enim, Lahat, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu, OKU Timur, OKU Selatan, Pali, Kota Madya Palembang, Pagaralam, dan Lubuk Linggau. Setiap kabupaten memiliki keunggulan masing-masing. Ekspansi ini memang dibutuhkan mengingat betapa banyaknya penduduk nan dihidup di daerah nan sangat luas tersebut.

Lumbung beras ada di Belitang, OKU Timur dengan kesuburan tanah nan baik dan irigasi nan cukup representatif. Musi Rawas, OKI, dan Musi Banyuasin mempunyai kebun kelapa sawit dengan pabrik pengolahan kelapa sawit nan cukup besar. Pekerjaan penduduk di daerah pedesaan ialah bertani. Di daerah perkotaan selain sebagai pedagang juga menjadi karyawan partikelir dan pegawai negeri.

Hasil sungai berupa ikan juga cukup banyak terutama di Musi Banyuasin dan OKI. Pembudidayaan ikan terutama ikan orisinil Sumatra Selatan, seperti Belido, Patin juga sudah dilakukan. Ini buat menunjang pembuatan pempek nan menjadi makanan favorit di daerah ini.

Kini, Palembang semakin sering bersolek. Setelah menjadi tuan rumah PON di tahun 2008, sekarang Palembang bersiap menjadi tuan rumah ASEAN GAMES. Jalanan kota nan masih sering macet, akan dilebarkan. Ekspansi pembangunan terutama di Jakabaring, loka pembukaan dan pertandingan beberapa cabang olah raga, terus dikebut. Akan ada Waterboom nan cukup besar dengan danau protesis nan cukup luas.

Walaupun menjadi daerah teraman di ring of fire, Palembang ternyata tak terlepas dari bencana. Banjir ialah salah satunya. Ini sebab banyak tanah berawa nan dialihfungsikan sebagai perumahan. Selain banjir, Permasalahan air bersih, sanitasi dan pembuangan sampah juga harus menjadi perhatian.



Perumahan

Perekonomian Sumatera Selatan nan semakin berkembang membuat banyak orang datang ke kota ini. Mereka tentu saja membutuhkan loka tinggal. Tidak mengherankan kalau banyak pengusaha properti taraf nasional nan datang ke kota ini. Ada Citar Grand City nan diusung oleh perusahaan milik Ciputra. Bertetangga dengan Gambaran Grand City, ada Spring Hills nan telah banyak membangun perumahan di Jakarta dan kota besar lainnya termasuk juga di Malaysia. Kedua perumahan itu diapit oleh beberapa perumahan dengan ukuran luas tanah nan lebih sempit.

Ada Perumnas Talang kelapa dan Cluster Talang Kelapa serta Pondok Palm Indah. Dengan banyaknya perumahan nan ada di km 12 ini, ternyata masih dirasakan kurang. Oleh karenanya, perumahan juga menyebar di beberapa loka lainnya.

Itulah Palembang dengan segala kekayaaan, kelebihan dan kekurangannya.