Rumah Tangga sebagai Loka Belajar
Rumah tangga nan serasi ialah rumah tangga nan dijalani dengan cinta dan kasih sayang. Bukan cinta dan afeksi sesama manusia saja, melainkan juga afeksi antara manusia dengan Tuhan. Hal tersebut tentu sangat didambakan oleh semua keluarga termasuk rumah tangga Kristen .
Rumah tangga Kristen dibangun atas dasar afeksi dan iman nan kuat. Tidak hanya jadi formalitas semata, tetapi juga merupakan salah satu fase kehidupan setelah menikah nan memang harus dijalani. Rumah tangga ini perlu memiliki tujuan bukan sekadar proses kehidupan saja tetapi juga merupakan sebuah ketentuan nan sudah ditetapkan Tuhan. Ada alasan kuat mengapa rumah tangga atau keluarga Kristen perlu dijalani bukan hanya sekadar aplikasi rutinitas hayati saja. Bagi umat Kristiani, keluarga merupakan pusat kehidupan manusia. Pengertian ini didasari atas pencerahan bahwa keluarga ialah loka bercurah dan berbagi.
Masalah dalam Rumah Tangga
Sebelum pada pembahasan kelaurga nan sinkron ajaran Tuhan, terlebih dahulu dibahas hal-hal nan seringkali menganggu dan menimbulkan masalah dalam keluarga. Masalah-masalah ini muncul sebab berbagai hal, baik dari hal kecil sampai hal nan besar.
Berikut beberapa masalah nan sering muncul dalam sebuah rumah tangga :
- Anak pertama ialah kebahagian sekaligus fase ujian. Jka orang tua tak mempersiapkan segala hal akan kehadiran buah hatinya, maka hal tersebut akan hanya menimbulkan masalah di lain hari.
- Kegiatan suami mencari nafkah nan kadang tidak tentu pulang sering menimbulkan kecurigaaan nan tak diinginkan.
- Ketika anak sudah mulai tumbuh dewasa dan merasa kurang nyaman di rumah seringkali menimbulkan kesalahpahaman antara orangtua dan anak.
- Perbedaan penghasilan antara suami dan istri kadang menimbulkan pertengkaran dan sering membanding-bandingkan.
- Ketika pensiun datang dan lebih banyak diam di rumah seringkali malah menimbulkan pertengkaran kecil.
- Khusus bagi pasangan suami istri nan masing-masing bekerja, disparitas pendapat seringkali menjadi masalah, terutama apabila penghasilan istri jauh lebih besar.
- Masalah kecil seperti kuliner nan tak enak, disparitas pandangan tentang baju atau masalah lampu saat hendak tidur, sering menjadikan perdebatan
Keluarga ialah Pencarian Jati Diri
Masalah-masalah dalam keluarga nan dijelaskan tersebut pada dasarnya bisa diminimalisir dengan membangun rumah tangga nan damai. Masalah akan selalu ada namun bagaimana cara penyelesaiannya ialah hal penting. Ketika menghadapi masalah dalam keluarga sebenarnya manusia sedang mencari jati dirinya sebagai manusia. Bagi Tuhan, bukanlah sekolah atau gereja loka manusia mencari dirinya sebagai manusia, melainkan keluarga. Keluarga ialah loka manusia menemukan diri seutuhnya. Alasan ini didasari sebab alasan-alasan berikut ini.
- Dalam rumah tangga Kristen, manusia dapat belajar dari kasih nan tanpa syarat. Kasih tanpa pamrih dalam sebuah keluarga. Misalnya afeksi orang tua pada anaknya.
- Keluarga membuat manusia belajar buat mengerti dan memahami kehendak Tuhan nan tidak bisa diperkirakan. Misalnya dalam interaksi mengerti keinginan anak.
- Dalam sebuah rumah tangga, rasa kepercayaan antar anggota keluarga ialah pelajaran krusial bagi manusia. Afeksi dan kepercayaan pada anak merupakan hal primer nan patut dijaga agar anak tumbuh tanpa rasa minder.
- Kreatif dalam kegiatan berkeluarga merupakan salah satu kunci perkembangan jiwa agar manusia bisa menghargai karyanya sendiri. Misalnya Orang tua nan tak terlalu membebani anaknya dengan berbagai macam kata “tidak boleh”. Biarkan anak tumbuh dengan keingintahuannya agar dia memiliki rasa percaya diri nan tinggi, kreatif dan tak merasa bersalah.
Rumah Tangga sebagai Loka Belajar
Rumah tangga Kristen merupakan wahana atau sebuah fondasi bagi proses pembelajaran diri. Rumah tangga sebagai proses belajar tak semata-mata sebab keluarga ialah fase kehidupan baru tetapi merupakan proses pertumbuhan nan berkepanjangan, Bagi Tuhan, wahana pendidikan nan paling efektif ialah keluarga nan serasi seperti halnya keluarga Kristen.
Seperti halnya kisah Adam. Sebuah perahu rumah tangga ialah loka belajar dasar-dasar sifat manusia. Hubungan serta interaksi Adam dengan istrinya ialah proses manusia belajar tentang nilai-nilai dari sabar, menahan hasrat, belajar peka, dan menghargai pendapat. Dalam keadaan bagaimanapun seorang Adam harus tetap sayang dengan istrinya, meskipun misalnya istrinya membuat ia kesal. Tuhan menciptakan Adam sebagai makhluk nan harus terus belajar, nan kemudian filosofi itu sebenarnya diwariskan kepada turunannya. Inilah proses pembelajaran nan dimaksud. Rumah tangga ialah loka manusia belajar mengalami pembentukan karakter, pertumbuhan sikap dan pencarian kebenaran.
Setelah mengetahui filosofi dari rumah tangga Kristen, langkah selanjutnya dalam menjalani keluarga nan serasi ialah menciptakan dan mempertahankan keluarga nan penuh kasih. Keluarga nan penuh kasih dan serasi terwujud jika semua anggota keluarga mampu berperan damai dan saling mendukung. Ayah nan berwibawa dan bijaksana, ibu nan penuh kasih sayang, serta anak nan berbakti merupakan tiga hal krusial nan mampu mewujudkan keluarga serasi yang damai.
Suami nan Baik dan Bertanggung Jawab
Dijelaskan pada paragraf sebelumnya jika dalam rumah tangga Kristen nan harmonis, perlu adanya peran suami nan baik dan bertanggung jawab. Untuk menjadi suami seperti itu, nan perlu dilakukan ialah hal-hal berikut ini
• Menyayangi Istri seperti menyayangi diri sendiri.
Kebanyakan laki-laki dipenuhi ego nan sangat tinggi, Beberapa diantara mereka bahkan tak mementingkan keluarga . Sebaiknya hal tersebut dikurangi sebab ajaran Kristus memberikan pesan bahwa suami nan baik ialah suami nan sangat sayang pada istrinya seperti halnya suami menyayangi pada dirinya sendiri. Memang sedikit sulit, namun demi menjadi suami nan baik hal ini bisa dilakukan secara bertahap.
• Berlaku lembut terhadap istri
Tidak ada satu agama pun nan mengajarkan suami buat berlaku kasar pada istriinya. Dalam ajaran kristus pun demikian. Suami harus menghargai dan memperlakukan istri dengan lembut dan istimewa. Suami harus banyak mendengar saran dan keinginan istrinya.
• Berperilaku Bijak
Dalam menjalankan roda rumah tangga bersama istri, suami tak boleh meremehkan istri. Suami harus bergandengan terus menggandeng istrinya dan bersama-sama saling terbuka tentang segala permasalahan nan terjadi dan nan akan dihadapi.
Isteri Penyayang, Lebih Berharga Dibandingkan Sebongkah Berlian
Seorang isteri hendaknya juga berperilaku baik. Kebaikan seorang istri pada suami sinkron dengan firman Tuhan. Bahkan jika sang istri sangat menyayangi dan patuh pada suami, sebongkah berlian pun tak lagi berharga. Untuk menjadi seorang istri nan baik maka perlu dilakukan hal-hal berikut ini
• Patuh pada Suami
Alkitab mengatakan jika istri seorang istri wajib tunduk pada suami. Meskipun seorang istri memiliki jabtan lebih tinggi dibandingkan suaminya, istri tetaplah ibu rumah tangga nan wajib patuh pada suami. Hal ini sebab di dalam bahterea rumah tangga, kepemimpinan tetap dipegang oleh suami .
• Bersikap Sabar terhadap Suami
Seburuk apapun dan sekurang apapun suami, istri tetaplah menjadi wanita nan sabar. Istri dapat menenangkan dan membuat luluh suami dan mengarahkannya pada jalan kebaikan. Untuk itu dalam menjalani perahu rumah tangga Kristen, istri harus bersikap baik terhadap suami dan taat terhadap Tuhan
• Menjadi Pendamping
Di balik seorang lelaki nan sukses, ada perempuan nan mendampingi di baliknya. Seorang istri secara tak langsung memiliki peranan krusial dalam mendorong suami buat terus berjuang menafkahi keluarga. Seorang istri baik nan disarankan Tuhan harus tetap berada di samping suami baik dalam keadaan menderita ataupun saat suami mencapai puncak kesuksesan. Dengan selalu hadirnya istri di samping suami, membuat keharmonisan rumah tangga Kristen semakin hidup.
Demikian seidik ulasan mengenai rumah tangga Kristen nan harminis. Semoga bermanfaat bagi anda.