Jangan Terlalu Cinta Dunia
Kata Rasulullah SAW, “Cinta dunia ialah pangkal primer segala kesalahan”. Memangnya cinta global itu seperti apa? Untuk menjawabnya, harus paham terlebih dahulu bagaimana Al-Qur’an menilai dunia.
Allah SWT berfirman, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan global itu hanyalah permainan dan sesuatu nan melalaikan, … Dan kehidupan global ini tak lain hanyalah kesenangan nan menipu.” (QS. Al-Hadiid 57: 20).
Jadi, global ialah segala sesuatu nan membuat kita lalai kepada Allah. Maka cinta pada global ialah cinta terhadap segala isi global nan dipenuhi segala kesenangan nan sifatnya hanya tipuan belaka. Kalau seseorang sudah cinta terhadap dunia, maka dipastikan ia mengalami kehinaan dan tak akan pernah sukses.
Sukses vs Cinta Dunia
Apa ada interaksi berhasil dengan cinta pada dunia? Interaksi baik antara berhasil dengan cinta pada global tak ada. Tapi interaksi antagonis ada. Jika seseorang sudah cinta pada dunia, maka ia tak akan pernah sukses. Dan orang nan berhasil niscaya tak cinta pada dunia, contohnya Rasulullah.
Salah satu misteri kesuksesan Rasulullah SAW. ialah terbebas dari penyakit cinta pada dunia. Hingga akhir hayatnya, kemuliaan dan nama beliau tak ada stigma sedikit pun. Beliau selalu menjaga dirinya dari penyakit cinta pada dunia. Gara-gara Rasulullah tak cinta pada dunia, beliau menjadi pemimpin nan dicintai sampai ke lubuk hati. Gara-gara tak cinta global juga, Rasulullah menjadi suami nan dibanggakan oleh para istrinya. Bahkan gara-gara tak mencintai dunia, Rasulullah menjadi pengusaha nan ‘dititipi’ global tetapi tak diperbudak oleh global nan dimilikinya.
Ciri-ciri Orang Cinta Dunia
Bagaimana mengenal diri jika sudah terjangkit penyakit mencintai dunia? Ada tiga ciri-cirinya:
- Memiliki penyakit hati, seperti sombong, pelit, serakah atau suka memikirkan nan tidak ada.
- Tak pernah merasa bahagia. Artinya, orang nan mencintai global takut apa nan dimiliki hilang atau diambil orang. Misalnya, ia takut pangkat atau kedudukannya diambil orang.
- Tak pernah merasa cukup. Artinya, ia tidak pernah mensyukuri apa nan dimilikinya dan selalu iri melihat orang lain melebihi apa nan dia punya.
Jangan Terlalu Cinta Dunia
Saat datang sebuah masa ketika seseorang mendapatkan kesenangan, kegembiraan, kekayaan, popularitas, dan lain sebagainya, maka pada saat itu juga terbesit keinginan buat memiliki lebih dari apa nan kini dimiliki. Tak hanya cukup mendapat hal-hal tersebut. Terlebih jika ada orang lain atau saingan nan memperoleh sesuatu lebih dari nan kita peroleh, maka rasa iri dan rasa resah pun akan menghantui.
Perilaku tersebut memang tak dilarang jika alasannya memang ingin memperoleh hasil lebih baik. Namun, jangan salah bila beralasan pada sebuah hadis Nabi Muhammad saw., nan berbunyi " Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini ". Hadis tersebut bukan difokuskan pada materi, tetapi pada ibadah.
Inilah alasan sebagian orang buat mengejar materi nan lebih baik. Namun sadarkah Anda bahwa seluruh materi nan dimiliki ada masa kadaluarsanya. Ada saat-saat buat tidak eksis lagi. Intinya, segala nan ada di global ini ada awal dan ada akhirnya. Sama halnya dengan materi nan ada di dunia. Binatang, tumbuhan, bintang, matahari, dan termasuk Anda pun ada masa kerja buat berakhir. Jika semuanya sudah berakhir, itu namanya kiamat.
Jadi, kita sebagai manusia jangan terlalu cinta pada dunia. Sadarlah bahwa semua manusia itu termasuk dalam materi nan akan habis masa aktifnya atau niscaya mati. Tak ada seorang pun nan tahu kapan dirinya akan wafat kecuali Allah Swt. Seandainya semua manusia mengetahui kapan akan mati, mereka semua niscaya akan berbuat dursila terlebih dahulu kemudian baru mengucapkan tobat saat akan mati.
Tugas Manusia di Global Itu Menyembah dan Menjadi Wakil Allah
Lalu, apa kaitannya dengan semua ini? Apa hak kita sebagai manusia di dunia? " Dan Aku tak menciptakan manusia dan jin melainkan supaya mereka menyembah-Ku. " ( QS. Adz-Dzariat 51) Di global ini, manusia wajib menyembah Allah, mengangungkan Zat nan pantas diagungkan, nan sudah mencipatakan semuanya.
Selain itu, tugas serta hak manusia di global ialah menjadi wakil Allah atau khalifatullah buat mengelola segala nan ada di bumi.
" Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan Khalifah dimuka bumi. Mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (Khalifah) dibumi itu orang nan akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman," Sesungguhnya Aku mengetahui apa nan tak kamu ketahui ." (QS. Al-Baqarah: 30)
Hak manusia yaitu menjaga bumi dengan baik sebagai bagian dari bentuk ibadah kepada-Nya. Jika terbesit dalam pikiran manusia buat menguasai seluruh nan ada di global seperti materi, hal tersebut bisa dikatakan kesalahan sebab justru akan merusak bumi. Contohnya eksplorasi secara hiperbola akan menyebabkan ekuilibrium bumi terganggu.
Tugas Manusia di Global ialah Beribadah
Selain manusia, bumi pun memiliki masa aktif dan suatu saat nanti akan habis masa aktifnya. Oleh sebab itu, kita harus sadar bahwa nan seharusnya dikejar di global ini yaitu keberhasilan melaksanakan perintah Allah berupa beribadah kepada-Nya.
Nabi Muhammad saw., pun berpesan dalam sebuah hadis berikut.
" Sesungguhnya global itu latif dan manis, dan Allah akan menyerahkan kepada kamu, maka bagaimana kamu berbuat padanya. Maka berhati-hatilah terhadap godaan global dan godaan perempuan ." (HR. Muslim)
Oleh karena itu juga, sebelum berakhirnya kesempatan hayati di dunia, marilah kita semua lebih meningkatkan lagi ibadah kepada Allah Swt. Kelolalah bumi ini dengan sebaik-baiknya dalam rangka hanya buat ibadah karena hal itulah nan Dia amanahkan kepada kita semua sebagai manusia sekaligus umat-Nya.
Manusia hayati bukan buat mencari kesenangan bagi dirinya sendiri. Jika ini terjadi, manusia akan lupa dengan keadaan nan sesungguhnya. Jadi, tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda sudah melaksanakan perintah Allah Swt., dengan sebaik-baiknya? Masihkan Anda mengejar kesenangan global nan fana ini?
Tip Agar Tidak Cinta Dunia
Jika di atas dijelaskan ciri-ciri orang nan mencintai global dan tentang tema jangan terlalu cinta dengan dunia, maka kini akan diuraikan bagaimana Tip jangan sampai mencintai dunia. Ada empat caranya.
- Rajin ziarah kubur.Dengan ziarah kubur akan selalu ingat bahwa apa pun nan dimiliki di global ini tak akan dibawa ke dalam kubur. Harta nan banyak, isteri nan cantik, dan anak nan pintar akan ditinggal saat jasad dimasukkan ke dalam kubur, tak satu pun ada nan ikut.
- Rajin membaca Al-Qur’an. Dengan membaca Al-Qur’an akan tahu apa fungsi global bagi kita. Global hanya ladang buat memanen hasil di akhirat. Seperti Rasulullah SAW, “Jadilah kamu didunia seperti pengembara.”
- Rajin mendatangi para ulama nan saleh. Dengan kerap mengunjungi ulama dan mendengarkan nasehat-nasehatnya Anda akan tahu bahwa global ini bukanlah loka akhir dan loka memetik hasil.
Dengan selalu mendekati para pewaris nabi kita akan selalu dibimbing bagaimana memperlakukan global ini sebenarnya. Hanya dengan mendengarkan nasihat ulama salah satu cara nan tepat buat menghidupkan hati nan wafat dengan cahaya-cahaya hikmah, agar tak cinta global dan terperdaya dengan rayuan dunia.