Rio Idola Cilik - Bocah Multitalenta
Rio Idola Cilik 3 memang begitu merebut perhatian dengan suara khasnya. Rio memiliki karakter vokal lembut dengan vibrasi dan improvisasi nan nyaris sempurna. Penampilan Rio dalam Menuju Pentas Idola Cilik 3 memang sudah menunjukkan kualitas musik nan terbilang mumpuni diusia nan sangat muda. Lagu grup band Samsons, Tak Ada Loka Seperti Surga , nan dinyanyikan Rio benar-benar membuat jatuh hati.
Rio Idola Cilik – Sang Suara Surga
Mempunyai suara merdu itu merupakan satu pemberian Tuhan nan tidak dapat ditampik begitu saja. Walau begitu, bila pemberian Tuhan itu tidak dimanfaatkan dengan baik dan tak diasah dengan kerja keras dan belajar serta belajar terus demi menggali potensi nan telah ada, semua bakat itu akan tenggelam dan menghilang seiring dengan perubahan nan ada dalam perkembangan kehdiupan.
Rio Idola Cilik 3 nan menjadai salah satu finalis nan mendapatkan perhatian sangat luasa dikalangan pemerhati ajang mencari talenta tersebut memang sangat beruntung. Kemampuannya telah diketahui sejak kecil sebab dia memang terlahir dari keluarga nan bahagia bernyanyi dan menyediakan smeua hal nan dibutuhakn oleh Rio buat mengasah kemampuan vokalnya.
Oleh sebab itulah mendengarkan lagu Tak Ada Loka Seperti Surga tersebut membuat kita seakan berada di surga. Ya. Tak ada loka seperti surga ketika mendengarkan alunan latif suara Rio, si bocah Manado nan piawai bernyanyi dan memetik gitar ini. Penjiwaan nan paripurna membuat penampilan anak kecil imut ini menjadi sesuatu nan harus ditonton dengan perhatian penuh.
Rio Idola Cilik memang bukan orang dewasa nan telah mengalami semua romansa dan afeksi penuh buaian asmara seperti makna dalam lirik-lirik lagu nan ia nyanyikan, tetapi kepandaiannya menyelami semua lirik lagu nan masih jauh dari dunianya itu patut diberi ucapan selamat. Selain lagu Samsons, Rio berhasil membawakan lagu salah satu solois terkenal, Jason Mraz, nan berjudul I’m Yours .
Apa nan ada dibenak Rio ketika menyanyikan lagu Jason Mraz tersebut. Apakah Rio memang telah memiliki pujaan hati? Kalau pun ya. Paling tak itulah romansa monyetnya nan lucu. Memang tak ada nan tahu kalau cinta monyet nan mungkin dirasakan oleh Rio akan menjadi cinta sejatinya. Siapa tahu. Tidak ada nan dapat meramalkan sesuatu nan akan terjadi dimasa nan akan datang. Sebagai seorang penyanyi, Rio telah melakukan tugasnya dengan baik. Dia pandai menggerakkan tubuhnya sinkron dengan alunan nada dan ia pandai membuat lagu itu seolah menjadi lagu miliknya nan dinyanyikannya dengan gayanya nan khas.
Rio tinggal dipoles dan tinggal memoles diri agar nantinya dapat menjadi penyanyi profesional nan mungkin saja akan mendunia. Sikapnya telah begitu menjiwai sebagai seorang artis. Kerendahan hatinya terlihat. Dia benar-benar menikmati ketika menghibur orang banyak. Ia mampu membangun ikatan dengan para pendengarnya. Rio tampak begitu alami dan tak dibuat-buat. Penampilannya seperti memang itu ialah panggungnya dan dia betah berada di panggungnya itu. Seolah-olah jiwanya memang ada di anjung itu. Dia memang seperti bernyanyi buat semua orang. Dia seakan mengajak semua orang menghadiri dunianya dan menghibur semuanya di ‘rumahnya’, yaitu anjung itu sendiri.
Rio Idola Cilik Like Obiet
Saat Idola Cilik 2, kita mengenal sosok Obiet Panggrahito, si bocah cilik bersuara malaikat asal Temanggung. Ya. Penampilan Obiet nan selalu paripurna sukses merebut perhatian para penggemar dari semua kalangan, gender, dan usia. Namun, kehadiran Rio mampu menghadirkan kembali sosok Obiet nan begitu dicintai hingga banyak orang mengatakan bahwa Rio seperti Obiet.
Karakter vokal Rio dan Obiet memang memiliki kemiripan. Keduanya sama-sama berkarakter vokal lembut, kaya improvisasi, dan vibrasi nan sinkron porsi. Untuk ukuran anak-anak, suara serta musikalitas Rio dan Obiet memang patut diperhitungkan. Mereka seolah merajai lagu-lagu berirama pelan atau slow .
Keduanya telah menjadi asa Indonesia buat mendapatkan para penyanyi hebat dengan karakter suara nan murni tanpa dipoles dengan teknologi. Suara-suara emas inilah nan diharapkan akan benar-benar selalu hadir di khasana musik Indonesia nan saat ini dipenuhi oleh para grup band dengan suara pas-pasan walaupun paras bidadari. Kemampuan mereka menari juga pas-pasan. Semua serba pas-pasan saja. Tidak heran nantinya mereka tidak akan mampu menjadi seniman mumpuni nan disegani.
Menyanyi itu tidak harus begitu banyak gerak. Penampilan atraktif gaya Agnes Monika tak jadi masalah asalkan kualitas suara tetap terjaga. Jangan sampai suara hilang sebab napas ngos-ngosan. Bangsa ini harus paham kalau penyanyi itu nan dilihat ialah suaranya terlebih dahulu dan bukan penampilan fisiknya. Kalau model, nan dilihat ialah penampilan fisiknya dan bukan suaranya. Kalau hanya ingin melihat penampilan saja, lihatlah model dan bukan penyanyi. Seharusnya nan hanya pandai berlenggak-lenggok tidak perlu menjadi penyanyi agar anjung tarik suara Indonesia tak menjadi ajang adu suara paling tak indah. Bangsa ini butuh penyanyi nan benar-benar penyanyi dan bukan penyanyi karbitan.
Rio Idola Cilik 3 dan Obet dapat menjadi bibit nan bagus sebagai penyanyi. Semoga saja nasib mereka baik sehingga orang Indonesia dapat menikmati suara nan memang latif walau penampilan fisik tidak begitu mendatangkan decak kagum.
Rio Idola Cilik - Bocah Multitalenta
Rio Idola Cilik 3 nan memiliki nama lengkap Mario Stevano Aditya ini boleh dibilang sebagai bocah multitalenta. Selain pandai “melahap” berbagai jenis lagu, Rio piawai memainkan gitar berkat didikan ayahnya. Talenta musik Rio boleh jadi memang diturunkan dari ayah serta ibunya nan juga piawai bernyanyi.
Meskipun sang ayah seorang anggota militer, Rio bukanlah seorang nan keras. Bocah kelahiran Manado pada 24 Oktober 1997 ini justru memiliki pribadi lembut sinkron suaranya nan lembut pula. Rio pun terkenal sebagai sosok nan sangat ramah saat berhadapan dengan para penggemarnya.
Rio seolah telah sadar apa nan sedang terjadi padanya. Dia menganggap semua itu ialah bagian dari hidupnya nan tidak harus membuatnya menjadi grogi atau pun menjadi besar kepala. Dia tahu bahwa ketenarannya tidak akan lama. Setelah masa-masa perlombaan dan persaingan usai, ia akan menjadi Rio nan biasa lagi dan mungkin orang akan denagn cepat melupakannya. Hal ini sebab telah hadir Rio-Rio nan lain nan akan menjadi bintang di panggung.
Mumpung masih dielu-elukan oleh banyak orang, Rio berusaha sebaik mungkin memberikan nan terbaik nan ia punya. Dengan memberikan nan terbaik itu, Rio berharap bahwa kebahagiaan orang-orang nan menerimanya akan berlangsung lama. Bakat menyanyi ialah pemberian sang Maha Kuasa nan tidak boleh dijadikan bahan buat sombong. Rio beruntung sekali berada dalam dekapan keluarga nan dapat mengarahkannya menjadi anak nan rendah hati dan tak ada benih-benih kesombongan nan dapat tumbuh di hatinya.
Rio Idola Cilik dan RISE
Keramahan dan kelembutan suara Rio mampu menarik perhatian sejumlah penggemar nan terbilang fanatik hingga mereka menamai perkumpulannya sebagai RISE, akronim dari Rio Sejati. Rio memposisikan diri sebagai pribadi nan ramah kepada seluruh RISE sehingga ia semakin dicintai. Para penggemar Rio pun (RISE) memiliki jargon khusus, yaitu dare to be RISE.
Bocah nan sangat menggilai keripik kentang, Chitato, ini memiliki panggilan lain dari para penggemarnya, yaitu Pupbay atau putra paling lebay. Julukan itu diberikan sebab Rio terkenal sebagai anak paling lebay di antara rekan Idola Cilik lain. Selain menggilai keripik kentang, Rio sangat menyukai bubur Manado (tinutuan) dan kue sus.
Apapun julukan nan diberikan oelh penggemarnya tak lantas membuat Rio cemberut. Ia sangat tahu kalau julukan itu sebagai tanda cinta dari para penggemarnya. Ia pun tidak dapat berpura-pura dan ingin terlihat paripurna di mata orang banyak dengan menjadi sosok nan bukan dirinya. Ia hanya ingin menjadi dirinay sendiri dan biarkanlah orang menilai sendiri siapa dirinya nan sebenarnya.
Rio Idola Cilik - Sang Runner Up Juara
Di ajang grand final , Rio memang hanya sukses menduduki posisi runner up atau peringkat dua sebab perolehan polling SMS-nya diungguli Lintar sebagai pemenang. Namun, Rio tetap menjadi kampiun di hati para penggemarnya. Kekalahan Rio menduduki posisi puncak bukan sebab suaranya kalah bagus oleh Lintar, melainkan polling SMS nan lebih rendah.
Di hati para RISE, Rio Idola Cilik tetap menjadi kampiun sejati. Kekecewaan kekalahan Rio ini pun sama halnya dengan kekalahan nan dialami Obiet sebagai peserta nan digadang-gadangkan akan menjuarai ajang pencarian talenta tersebut. Ya. Rio dan Obiet memang memiliki kemiripan sehingga keduanya tetap menjadi kampiun sejati bagi para RISE dan d’bieterz.