Peta Pariwisata Kota Metro

Peta Pariwisata Kota Metro

Bagaimana peta Kota Metro ? Metro ialah sebuah kota administratif nan merupakan bagian wilayah dari Provinsi Lampung. Letak kota ini berjarak sekitar 45 km dari kota Bandar Lampung (ibu kota Provinsi Lampung). Sebagaimana namanya, Metro ialah sebuah kota nan memiliki banyak keunikan. Keunikan ini bisa Anda ketahui jika Anda mempelajari peta kota Metro dengan detail, baik peta geografis, sejarah, pariwisata, struktur organisasi pemerintahan, maupun adat istiadatnya.



Sejarah Kota Metro

Nama Kota Metro bagi sebagian masyarakat Indonesia barangkali masih terdengar asing. Banyak orang nan belum mengetahui di mana letak kota ini dan mengapa nama nan di sandangnya begitu unik.

Cikal bakal kota Metro ialah sebuah desa bernama Trimurjo. Desain dan pembangunan desa ini sendiri awalnya dilakukan atas prakarsa perintah Hindia Belanda. Selama masa penjajahan, salah satu program nan dijalankan pemerintah Hindia Belanda ialah melakukan pemerataan penduduk dari daerah padat dan miskin ke daerah baru nan masih penduduknya masih sedikit.

Program ini pada zaman penjajahan Belanda dinamakan dengan kolonisasi, sementara pada zaman sekarang dikenal dengan istilah transmigrasi. Semula, kolonisasi baru dilakukan di dalam Pulau Jawa. Akan tetapi, kemudian terus berkembang hingga ke Pulau Sumatra.

Selain pemerataan penduduk, tujuan lain dari program kolonisasi ini ialah mempekerjan orang-orang nan dipindahkan tersebut pada perkebunan-perkebunan milik pemerintah Hindia Belanda. Jadi, sebagian orang ditempatkan di sekitar perkebunan nan berada di luar Pulau Jawa, sebagian lagi ditempatkan di daerah-daerah baru. Di daerah baru nan umumnya masih berupa hutan ini, orang-orang nan dikirim dari Pulau Jawa tersebut harus membuka huma pertanian dan perkebunan baru.

Kolonis dari Jawa pertama kali datang ke Desa Trimurjo pada April 1936. Mereka menempati bedeng-bedeng nan telah dipersiapkan sebelumnya. Hari-hari selanjutnya, para kolonis tersebut mulai membabat hutan guna membuka huma pertanian dan membangun loka tinggal. Makin lami, Desa Trimurjo terus mengalami perkembangan, dengan jumlah penduduk nan terus bertambah.

Terlihat jelas bahwa pemerintah Hindia Belanda membangun daerah baru ini dengan perhitungan nan matang. Tatakotanya benar-benar terencana. Peruntukan perkantoran, perumahan, huma pertanian, lapangan, pasar, dan pemanfaatan huma buat berbagai keperluan lainnya dirancang dengan baik. Semua ini tampak konkret jejaknya pada keserasian dan estetika Kota Metro sampai sekarang ini.

Nama Desa Trimurjo diganti menjadi Metro pada 9 Juni 1937. Mengenai latar belakang perubahan nama menjadi Metro ini, ada dua kisah nan berkembang di masyarakat. Pertama, Metro diambil dari bahasa Belanda, yaitu centrum, nan artinya ialah pusat.

Kedua, nama Metro berasal dari bahasa Jawa , yaitu mitro, nan berarti rekan. Nama ini diberikan oleh para kolonis nan datang dari Jawa. Mereka merasa senasib sepenanggungan, susah dan bahagia bersama-sama. Dari kondisi inilah mereka menyebut loka itu sebagai mitro. Lama-kelamaan pengucapan kata ini berubah menjadi metro.

Perkembangan nan pesat akhirnya membuat desa ini dijadikan sebagai pusat pemerintahan Onder District Metro dan loka kedudukan asisten wedana (zaman sekarang ialah pejabat setingkat camat). Pada tahun 1939, disini telah berdiam seorang kontrolir Belanda, seorang dokter pemerintah, dan seorang insinyur. Metro juga telah mempunyai kantor pos, pasar besar, masjid, pesanggrahan, dan penerangan listrik. Saat ini, tanggal 9 Juni diperingati sebagai hari jadi Kota Metro.



Peta Kota Metro

Dalam Peta Kota Metro diketahui memiliki penduduk sekitar 152.827 jiwa. Luas wilayahnya ialah 68,74 km². Kota ini terletak pada koordinat 5°6’ -5°8’ LS dan 105°17’-105°19’ BT. Metro menjadi kota administratif sejak tahun 1986. Sebelumnya, status Metro ialah kecamatan, yaitu Kecamatan Metro Raya. Saat ini Kota Metro terbagi menjadi 5 kecamatan dan 22 kelurahan.

Kelima kecamatan tersebut ialah sebagai berikut.
a. Metro Pusat, dengan luas wilayah 11,71 km²
b. Metro Barat, dengan luas wilayah 11,28 km²
c. Metro Timur, dengan luas wilayah 11,78 km²
d. Metro Utara, dengan luas 19,64 km²
e. Metro selatan, dengan luas wilayah 14,33 km²

Sementara itu, 22 kelurahan nan berada di wilayah Kota Metro ialah sebagai berikut.

a. Kelurahan Metro, Imopuro, hadimulyo Barat, Hadimuyo Timur, Yosomulyo. Kelurahan-keluarahan ini berada di wilayah Kecamatan Metro Pusat.

b. Kelurahan Mulyojati, Mulyosari, Ganjarasri, Ganjaragung. Kelurahan-keluarahan ini berada di wilayah Kecamatan Metro Barat.

c. Kelurahan Tejosari, Tejoagung, Iring Mulyo, Yosodadi, Yosorejo. Kelurahan-keluarahan ini berada di wilayah Kecamatan Metro Timur.

d. Kelurahan banjarsari, Karangrejo, Purwosari, Purwoasri. Kelurahan-keluarahan ini berada di wilayah Kecamatan Metro Utara.

e. Kelurahan Rejomulyo, margorejo, Margodadi, Sumbersari. Kelurahan-keluarahan ini berada di wilayah Kecamatan Metro Selatan.

Batas daerah Kota Metro, anara lain sebagai berikut

a. Batas sebelah utara: Kecamatan Pekalongan (Kabupaten Lampung Timur)
b. dan Kecamatan Punggur (Kabupaten Lampung Tengah) Batas sebelah selatan: Kecamatan Metro Kibang (Kabupaten Lampung Timur)
c. Batas sebelah timur: Kecamatan Pekalongan dan Kecamatan Batanghari (Kabupaten Lampung Timur)
d. Batas sebelah barat: Kecamatan Trimurjo (Kabupaten Lampung Tengah)



Peta Pariwisata Kota Metro

Kota Metro memang tak memiliki banyak objek pariwisata. Akan tetapi, jika Anda ingin merasakan kota dengan perbedaan makna nan nyaman, tenteram, dan aman, Anda bisa mengunjungi objek-objek pariwisata berikut ini.



a. Taman Kota Metro

Taman Kota Metro ialah alun-alun Metro. Letaknya tepat berada di pusat kota, berdekatan dengan kantor dan rumah dinas walikota Metro. Taman Kota Metro juga dikenal dengan nama Taman Merdeka. Taman nan higienis dan tertata apik ini akan menjadi loka nan tepat bagi Anda dan keluarga buat bersantai. Taman kota ini juga dilengkapi fasilitas rumah ibadah, yaitu masjd besar. Di akhir pekan, taman ini selalu dipenuhi warga Metro nan ingin menghabiskan liburan dengan bersantai.

Tak hanya suasana taman nan asri, disini Anda pun bisa menikmati aneka kuliner, antara lain bakso , jagung bakar, sate jamur, kupat tahu, dan sebagainya. Anak-anak pun dapat menikmati kegembiraan di taman ini dengan menaiki becak hias atau kereta kuda mengelilingi taman.



b. Bendungan Raman

Bendungan Raman berada di sisi utara Kota Metro. Bendungan atau dam besar ini layak Anda jadikan tujuan wisata ketika berada di Kota Merto sebab panorama nan menawan dan udaranya nan sejuk, dengan pepohonan rindang nan mengelilingi bendungan.



c. Stadion Tejosari

Stadion Tejosari ialah sebuah stadion olahraga besar. Stadion dilengkapi kolam renang. Jadi, Anda beserta keluarga bisa bersantai atau berenang di sini, dan menikmati aneka kulier nan banyak dijajakan di sekitar stadion.



d. Taman Palm Indah

Taman Palm Latif merupakan destinasi wisata keluarga nan memiliki fasilitas lengkap, antara lain kolam renang, restoran, dan loka bermain. Restoran di loka ditata sedemikian apik di dalam lingkungan nan asri dan higienis . Estetika dan kebersihan menjadi salah satu daya tarik nan tak akan membuat para pengunjung berhenti mengunjungi suatu tempat.

Demikianlah citra Kota Metro. Sebuah kota nan memiliki sejarah panjang dan saat ini mampu menampilkan diri sebagai sebuah kota nan asri dan tenang. Jika Anda berkunjung ke Provinsi Lampung, jangan lupa buat melengkapi perjalanan Anda degan mengunjungi Kota Metro. Kota nan penuh dengan geliat pembangunan nan seolah tidak pernah berhenti.