Sararan Pendidikan Makro
Manajemen pendidikan merupakan sebuah proses buat mengoordinasi berbagai sumber daya pendidikan seperti guru serta wahana prasarana, seperti perpustakaan dan laboratorium, demi mencapai tujuan atau target pendidikan.
Namun, sebelum kita membahas mengenai manajemen pendidikan nan baik, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu pendidikan serta tujuan pendidikan tersebut sehingga manajemen bisa dijalankan sinkron dengan tujuan nan ingin dicapai dapat terlaksana.
Hakikat Pendidikan
Pendidikan ialah sebuah usaha nan dijalankan secara sadar dan terencana buat mewujudkan susasa belajar dan proses pembelajaran nan kondusif. Dengan pendidikan, peserta didik diharapkan mampu mengembangkan minat dan talenta nan dimilikinya.
Tidak hanya itu, pendidikan juga bertanggung jawab terhadap usaha peningkatan nilai-nilai moral, spiritual, dan sosialisasi diri para peserta didik terhadap dirinya sendiri serta lingkungan nan ada di sekitarnya. Oleh karena itu, dibutuhkan pendidik nan bertanggung jawab dalam kesemua hal nan sudah disebutkan agar tujuan pendidikan dapat tercapai sinkron dengan rencana.
Pendidikan sebenarnya tak harus diberikan dalam forum kependidikan formal nan kita kenal seperti sekarang ini. Hakikat pendidikan sebenarnya sudah muncul ketika seorang manusia dilahirkan ke dunia. Perkembangan hayati nan dihadapinya ialah sebuah proses pendidikan buat menjadi manusia seutuhnya.
Oleh karena itulah, saat usia kandungan sudah mulai memasuki termin keempat, seorang ibu disarankan buat sering membaca buku dan memperdengarkan musik pada janin nan ada di dalam kandungannya. Hal itu disebabkan oleh janin dalam kandungan si ibu sudah dapat menerima berbagai proses pembelajaran.
Namun, dewasa ini, pendidikan sepertinya sudah mengalami penyempitan makna sehingga masyarkat luas lebih memahami pendidikan sebagai proses belajar mengajar nan dilakukan oleh murid dan guru dalam lingkungan formal seperti sekolah atau forum bimbingan belajar.
Padahal, pendidikan seperti itu bukanlah faktor terbesar nan memengaruhi perkembangan kepribadian dan kecerdasan anak. Dengan kata lain, pendidikan terbesar dalam kehidupan ialah kehidupan itu sendiri. Dengan berbagai pengalaman, maka seseorang dapat menjadi orang nan besar jika ia dapat mengambil setiap hikmah dari masing-masing kejadian nan dialaminya.
Fungsi dan Tujuan Pendidikan
Seperti nan sudah disebutkan di atas, pendidikan nan baik niscaya memiliki fungsi dan tujuan eksklusif buat dapat menjadikan kehidupan manusia menjadi lebih baik lagi.
Berikut ialah fungsi pendidikan dalam konteks realitas, ekonomis, dan spiritual.
- Mempersiapkan anggota masyarakat buat bisa memenuhi kebutuhan hidupnya di masa mendatang.
- Mengenal talenta setiap orang buat dapat dikembangkan secara maksimal demi kepentingan dirinya dan lingkungan sekitarnya.
- Melestarikan kebudayaan, serta mengenalkan seseorang pada kebudayaan liyan.
- Menghasilkan berbagai keterampilan masyarakat nan sinkron dengan perkembangan dan kebutuhan hayati di zamannya.
- Memberikan proses perubahan sosial nan sinkron dengan kondisi masyarakat pada zamannya.
- Memberikan pemahaman sekaligus pengalaman terhadap adanya disparitas kelas sosial, corak kehidupan, dan lain sebagainya sehingga mampu meningkatkan penemuan eksklusif dalam kehidupan masyarakat.
Sementara itu, ada fungsi forum pendidikan nan bersifat laten, yakni sebagai berikut.
- Mengurangi pengendalian orang tua secara berlebihan. Dengan adanya forum pendidikan, orang tua tak lagi bersifat tiran dalam mendidik anak.
- Menyediakan wahana dan prasarana nan mungkin tak dapat diberikan oleh orang tua terhadap anak-anak mereka.
- Mempertahankan sistem kelas sosial sehingga anak dapat bersosialisasi dengan masyarakat lainnya.
Tujuan pendidikan nasional sendiri tercantum pada UU No. 2 tahun 1989 pasal 4, yaitu sebagai berikut.
- Mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia nan beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi pekerti luhur.
- Menjadikan manusia nan memiliki pengetahuan dan keterampilan.
- Mencetak manusia nan memiliki kesehatan jasmani dan rohani.
- Menciptakan kepribadian nan berdikari serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Sararan Pendidikan Makro
Seperti nan diterapkan pada lembaga-lembaga pendidikan, target pendidikan makro bisa dikelompokkan menjadi beberapa hal. Di antaranya, akuisisi pengetahuan (sasaran kognitif), pengembangan kemampuan atau keterampilan (sasaran motorik), serta pembentukan sikap (sasaran efektif).
Selanjutnya, target makro diterjemahkan ke dalam beberapa bentuk target mikro nan dapat diukur secara rinci dan khusus berupa hal nan diharapkan dari hasil belajar mengajar. Nilai hasil akhir belajar (NEM) dan perankingan sebagai akibat NEM merupakan salah satu target nan dapat diukur buat target kognitif.
Sementara itu, target motorik berhubungan dengan hal-hal nan telah dihasilkan siswa. Target efektif berkaitan dengan perubahan konduite atau sikap siswa setelah melakukan proses belajar mengajar. Hal itulah nan melatarbelakangi pentingnya manajemen pendidikan nan terus berusaha mengkoordinasikan segenap elemen pendidikan demi pencapaian tujuan pendidikan.
Empat Hal Pokok dalam Manajemen Pendidikan
Secara umum, manajemen pendidikan bisa dikelompokkan menjadi empat hal pokok, yaitu sebagai berikut.
Perencanaan Pendidikan
Perencanaan pendidikan ini bertujuan buat mempersiapkan segenap komponen pendidikan agar proses belajar mengajar terselenggara dengan baik. Sama seperti manajemen dalam bidang lainnya, dalam bidang pendidikan pun perencanaan merupakan faktor pertama nan harus diperhatikan sebelum memulai proses pendidikan.
Tanpa perencanaan nan baik, maka proses pendidikan pun tak akan dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu, perencanaan ialah hal pertama nan dilakukan saat hendak membuat sebuah proses pendidikan mencapai tujuan dan fungsinya sebagai mdeia pengembangan diri manusia.
Pengorganisasian Pendidikan
Pengorganisasian pendidikan ini bertujuan buat menghimpun segala potensi komponen pendidikan dalam sebuah organisasi sinergis guna menyelenggarakan pendidikan sebaik-baiknya.
Pengorganisasian ini dilakukan sebagai usaha buat mengatur tindakan dalam proses pendidikan agar sinkron dengan planning pendidikan nan telah dibuat dan ditetapkan sebelumnya oleh perencana bidang pendidikan.
Penggiatan Pendidikan
Penggiatan pendidikan merupakan realisasi penyelenggaraan pendidikan nan sudah direncanakan serta dilaksanakan oleh organisasi penyelenggara pendidikan dengan memperhatikan rambu-rambu nan ditetapkan dalam perencanaan.
Pada termin ini, pendidikan secara bertanggung jawab harus mampu membuktikan apa nan sudah direncanakan dengan apa nan dilakukan. Oleh karena itu, ada kesesuaian nan diharapkan dari proses penggiatan pendidikan ini.
Pengawasan Pendidikan
Pengawasan atau pengendalian pendidikan bertujuan menjaga agar pendidikan dilaksanakan sinkron planning serta menggerakkan komponen pendidikan secara sinergis nan mengarah pada tujuan pencapaian target pendidikan.
Dengan demikian, penggiatan pendidikan pun akan dilakukan sinkron dengan mekanisme nan telah ditetapkan sebelumnya sehingga tak ada penyelewengan dalam bentuk apapun dalam proses pendidikan.
Keempat hal pokok dalam manajemen pendidikan tersebut bertujuan buat menghasilkan atau mencetak manusia-manusia nan memiliki kemampuan optimal sinkron nan ditetapkan dalam perencanaan pendidikan.
Komponen Primer Pendidikan
Mungkin Anda bertanya-tanya apa saja nan termasuk dalam komponen pendidikan. Pada dasarnya, komponen pendidikan dibedakan menjadi sepuluh komponen utama, yaitu sebagai berikut.
- Peserta didik.
- Tenaga pendidik.
- Tenaga kependidikan.
- Paket instruksi pendidikan.
- Metode pedagogi dalam proses belajar mengajar.
- Kurikulum pendidikan.
- Alat instruksi pendidikan dan alat penolong instruksi.
- Fasilitas pendidikan.
- Anggaran pendidikan.
- Evaluasi pendidikan.
Berdasarkan uraian tersebut, bisa disimpulkan bahwa manajemen pendidikan, pada dasarnya, sangat diperlukan oleh semua pihak nan memiliki keterkaitan terhadap global pendidikan. Akan tetapi, penerapan manajemen pendidikan tentu tak semudah nan dibayangkan. Cukup banyak masalah serta tantangan nan harus diselesaikan guna terealisasinya manajemen pendidikan nan baik.
Tantangan dan berbagai permasalahn tersebut tentu tak dapat diselesaikan oleh individu eksklusif sebagai salah satu bagian komponen pendidikan. Aplikasi manajemen pendidikan harus didukung oleh semua pihak nan merasa bernaung di bawah payung forum pendidikan. Dengan kerja sama, tujuan pendidikan bisa dicapai dengan lebih mudah.
Oleh karena itu, adanya manajemen pendidikan setidaknya mampu memberikan pengharapan nan lebih besar dari masyarakat agar masyarakat dapat mengembangkan potensi mereka sinkron dengan minat dan talenta nan mereka miliki.
Semoga bermanfaat!