Jenis Kamus Jepang
Karakter bahasa Jepang sebetulnya hampir mirip dengan bahasa Indonesia, kemiripan dalam hal ini ialah cara pengucapannya. Namun tak buat gramatika / tata bahasanya.
Dalam tata bahasa Jepang / Bunpo mengenal struktur Subjek - Objek - Predikat ,dan imbuhan kata keterangan waktu diletakan sebelum subjek atau setelah subjek. Struktur ini berlainan dengan tata bahasa Indonesia nan mengenal SPOK .
Contoh :
Watashi wa hon o yomimasu. / Saya membaca buku.
Watashi = Subjek Hon = Objek Yomimasu = predikat
Ketiga kata dihubungkan oleh partikel wa dan o sebagai pelengkap kalimat. Inilah kunci dasar buat mempelajari bahasa Jepun dasar. Struktur ini berlainan dengan tata bahasa Indonesia nan mengenal SPOK.
Dalam tata bahasa Jepang juga mengenal jabatan kosakata, yakni: meishi (kata benda ), keiyoushii (kata sifat).
Keiyoushii dibagi menjadi dua jenis, yakni:
keiyoushii (kata sifat nan tidak berakhiran huruf I), dan
ikeyoushii (kata sifat nan memiliki akhiran huruf I),
dan doushi (kata kerja).
Selain itu masih ada kata pakaian meliputi fukushi (kata keterangan), dan partikel.
Konjugasi Kata Kerja
Struktur kalimat Jepang mengenal bentuk sekarang, bentuk lampau, negatif, negatif lampau. Nah kata dasar dari kata kerja ini disebut jishou kei, yaitu kata kamus. Dalam percakapan tak dianjurkan menggunakan kata dasar/ jishou kei karena kesannya tidak sopan
Agar lebih sopan kata dasar diubah menjadi bentuk sopan atau masukei .
Contoh : Yomu + masu yomimasu (membaca)Yomu jika digabung dengan bentuk masu , huruf u pada yomu berubah menjadi i .
Yomimasu yang semula yomu ini sudah mengalami perubahan menjadi bentuk present . Dan masih mengalami perubahan lagi menjadi negatif yomimasen (tak membaca), lampau yomimashita (sudah membaca), lampau negatif yomimasendeshita (sudah tidak membaca)
Itulah salah satu contoh bentuk perubahan kata kerja dalam gramatika Jepang nan unik. Dan beda dengan bahasa asing lainnya. Keunikan ini juga ada pada cara mencari kata dalam kamus Jepang.
Kamus Jepang tidak sama dengan kamus bahasa asing lainnya. Misalnya pada kamus Inggris, Anda dapat langsung mencari kata pada urutan alfabet di kamus dan mendapatkan kata tersebut beserta artinya. Namun tak begitu halnya dengan kamus Bahasa Jepang.
Cara Menggunakan Kamus
- Kamus Jepang tidak mengenal alfabet seperti kamus Inggris, nan berpatokan pada huruf pertama pada kata nan akan dicari artinya. Entri di Jepang berpatokan pada urutan huruf hiragana : A, I, U, O, KA, KI, KU, KE, KO, SA,SHI, SU, SE, SHO, TA, CHI, TSU, TE, TO dsb.
- Mencari kata pada kamus bahasa Jepang memiliki teknik tersendiri nan harus Anda perhatikan. Karena di beberapa kata / kotoba , adjektiva dan kata kerja mengalami perubahan /konjugasi. Jika anda menemukan kosakata nan tidak tahu artinya, pertama-tama cermati kata tersebut apakah dalam kondisi sudah berubah.
Contohnya Anda ingin mencari arti dari Yomimashita , Anda tidak akan menemukan kata yomimashita pada kamus Jepang sebab memang tidak di kamus Jepang. Jadi, caranya kata tersebut dikembalikan lagi dalam bentuk awal yomu . Dan silahkan cari pada entri yo dikamus. - Cermati kata serapan / kata asing dan kata orisinil Jepang. Dalam Kamus Jepang kata serapan ditulis dengan huruf katagana. Sedangkan kata orisinil jepang ditulis dalam huruf hiragana dan kanji.
Jenis Kamus Jepang
Gramatika Jepang mengenal beberapa kamus nan biasa digunakan buat menunjang belajar bahasa Jepang. Kamus nan banyak tersedia di pasaran yakni:
- Kamus Kanji ( Kanji Jiten ) Berisi huruf kanji dan kata-kata nan ditulis dengan berbagai variasi huruf kanji.
- Kamus Umum (Nihon Go no Jisho) Kamus ini nan wajib dimiliki oleh siapa saja nan ingin belajar bahasa Jepang nan ingin menambah perbendaharaan kosakata. Kamus ini berisi susunan kosakata generik nan ditulis dengan huruf kanji dan hiragana.
Kamus Serapan (katakana no Jisho) berisi segala kosakata asing dari berbagai negara nan diserap dan biasa digunakan pada kehidupan orang Jepang, seperti istilah IT, industri elektronik, penerbangan dan lain sebagainya. Kosakata asing ditulis dengan huruf hiragana.