Film Horor Persahabatan

Film Horor Persahabatan

Konsep Horor dalam Film Kuntilanak Beranak

Sosok Kuntilanak dapat disebut sosok hantu nan paling ‘akrab’ di Indonesia, selain Pocong. Film nan memakainya sebagai tokoh sentral sudah tak terhitung lagi. Mulai Suzanna nan muncul di awal tahun 1980an, sampai Catherine Wilson di tahun 2010. Dan salah satu versi kuntilanak nan pernah dibuat filmmaker Indonesia ialah Film Kuntilanak Beranak .

Kreativitas sebenarnya tak harus membuat sesuatu nan baru, tetapi memakai sesuatu nan sudah ada, dengan kemasan berbeda. Film ini memang kurang orisinal dan minim kreativitas. Tapi setidaknya penonton dapat membayangkan bagaimana ya jika sosok Kuntilanak ternyata dapat mempunyai anak dalam kuburnya? Konsep “bagaimana jika” inilah nan dipakai sebagai konsep kreativitas film horor ini.




Alur Cerita Film Kuntilanak Beranak

Cerita diawali dari Bimo nan terobsesi membuat acara TV horor dengan konsep nan benar-benar baru. Dia mengajak Mia, Aline, Dea, dan Bobby buat membuat tayangan tentang gadis pemain ronggeng nan wafat secara mendadak. Sesampainya di kampung ronggeng itu, semua masyarakat desa sepakat tutup mulut. Tidak ada satupun dari mereka nan mau menunjukkan dimana rumah gadis ronggeng itu.

Bimo dan kawan-kawan merasa putus harapan dan memutuskan pulang saja. Tapi di perjalanan pulang, mereka berjumpa dengan orang bisu nan dapat menunjukkan rumah ronggeng itu ke mereka. Dengan nekat, Bimo dan kawan-kawannya mendatangi rumah nan sudah terkunci kedap itu dan mendobraknya masuk.

Di sinilah terror dimulai. Satu persatu dari rombongan Bimo wafat sebab diteror gadis ronggeng nan berubah menjadi kuntilanak. Dari pimpinan kelompok ronggeng, diketahui kalau arwah gadis ronggeng itu belum dapat tenang, sebelum susuk nan ditanamkan pada tubuhnya dicabut.




Film Horor Persahabatan

Meski bergenre primer horor, film ini juga mengangkat masalah persahabatan dan kesetiakawanan. Perbedaan makna ini nampak sejak awal film kalau teman-teman Bimo mau membantunya membuat tayangan reality show. Semangat pertemanan juga semakin terlihat sewaktu mereka dikejar-kejar arwah kuntilanak.

Klimaks film ini terjadi ketika dari lima sekawan itu, hanya dua orang nan masih bertahan hidup. Mereka harus memilih, apakah ingin keluar dari rumah itu hidup-hidup dan menyelamatkan diri sendiri, atau menuntut balas kematian teman-temannya dengan cara memusnahkan susuk di dalam tubuh ronggeng itu? Meski pilihan terakhir itu membuat mereka harus berkorban nyawa demi seorang sahabat.