Manfaat Bunga Sepatu
Bunga sepatu atau bunga sepatu atau Hibiscus rosa-sinensis L. ialah homogen kembang warna-warni nan tumbuh dari tanaman berupa semak. Bunganya besar, berkelopak tipis, dan tak memiliki aroma. Sejak tahun 1960 silam, kembang ini dijadikan kembang nasional Malaysia. Orang-orang Malaysia sendiri menyebutnya kembang raya.
Belum ada catatan tentang mengapa kembang ini dinamakan kembang sepatu, padahal bentuknya sama sekali tak mirip dengan sepatu. Namun, kembang ini juga mempunyai nama nan berbeda di setiap daerah di Indonesia, seperti bungong roja di Aceh, bunga-bunga di Batak Karo, soma-soma di Nias, bekeju di Mentawai, bunga sepatu di Betawi, bunga wera di Sunda, wora-wari di Jawa, rebong di Madura, waribang di Bali, dan kembang bisu di Bugis.
Bunga Sepatu Berasal dari Cina Selatan
Bunga nan termasuk ke dalam famili Malvaceae ini berasal dari daratan Cina Selatan, menyebar ke penjuru pulau di kawasan Pasifik Selatan sampai Hawaii.
Awalnya, kembang orisinil dari genus Hibiscus ini hanyalah kembang liar nan berbentuk kecil berwarna merah muda. Keadaan kemudian berubah saat Kerajaan Cina melakukan penelitian buat mengembangkan aneka kembang bunga sepatu ini hingga mencapai ratusan variasi. Sekitar 1.700, kembang ini mulai dikenal di Eropa dengan lebih banyak rona dan bentuk.
Ciri-Ciri Tanaman Bunga Sepatu
Pohon kembang bunga sepatu merupakan tumbuhan semak dengan tinggi tanaman tak lebih dari 5 meter. Permukaan daun berwarna hijau gelap dan mengilap, berbentuk bulat atau lonjong dengan bagian pinggir bergerigi teratur. Ketika sedang mekar, diameter bunganya dapat mencapai enam inci beraneka rona nan terdiri atas lima helai kelopak. Bentuk bunganya ada nan seperti lonceng tunggal atau ganda, bergelombang atau lurus.
Pada bagian tengah bunga, terdapat tangkai putik berbentuk silinder nan menjulur ke luar bunga, dihiasi dengan serbuk sari pada bagian atasnya. Bunga bunga sepatu memiliki biji berbentuk lonjong kecil, terletak pada pangkal bawah bunga. Tumbuhan ini dilengkapi akar tunggang berwarna cokelat muda.
Jika ditanam di dataran tropis, tanaman nan tak berbuah ini dapat berbunga sepanjang tahun. akan tetapi di dataran subtropis kembang ini hanya akan mengembang pada musim panas sampai musim gugur. Bunga bunga sepatu bisa hayati di tanah nan fertile dan memerlukan sinar matahari penuh buat tumbuhnya. Sebaiknya, batang kembang ini dipotong secara teratur (sesuai dengan keinginan) agar bisa berbunga lebih lebat. Penanaman pohon bunga sepatu dilakukan dengan cara pencangkokan, stek, dan penempelan.
Manfaat Bunga Sepatu
Pada umumnya, banyak orang memanfaatkan kembang ini sebagai tanaman hias nan memperindah pekarangan rumah sebab bunganya nan indah. Terkadang tanaman kembang ini juga dijadikan tanaman pagar sebab bentuknya nan berupa semak.
Beberapa negara memiliki cara lain buat memanfaatkan kembang bunga sepatu. Di India, kembang ini kerap kali dimanfaatkan buat menyemir sepatu, dan kembang ini identik dengan kembang persembahan kepada dewa-dewi. Di Cina, kembang bunga sepatu nan berwarna merah cerah biasanya digunakan buat mewarnai makanan. Di beberapa daerah di Jepang, kembang ini ditanam buat memperindah lingkungan pekuburan dan makam. Sementara itu di Indonesia, daun dan kembang sepatu kerap kali digunakan sebagai ramuan herbal.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa batang dan daun kembang bunga sepatu mengandung Ca-oksalat, taraxeryl acetat, peroksidase, lemak, dan protein. Bunganya nan memiliki rasa manis dan netral mengandung hibisetin, cyaniding diglucosid, lendir, dan zat pahit.
Seperti, sebagian tumbuhan nan bunganya berwarna cerah dan berbentuk indah, kembang bunga sepatu tak berbau. Kandungan dalam bunga, daun, dan batang tanaman ini memberikan imbas farmakologis nan bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Berikut ini ialah beberapa cara mendapatkan kegunaan tanaman kembang sepatu:
1. Untuk pengobatan bronchitis dan batuk rejan
Cuci higienis dua kuntum kembang bunga sepatu, lalu tumbuk halus, tambahkan ¾ gelas air matang dan sedikit garam. Aduk hingga rata, saring dan peras. Minum dua kali sehari.
2. Untuk pengobatan kencing nanah ( gonorhoea )
Cuci higienis enam kuntum kembang bunga sepatu, rebus dengan tiga gelas air hingga berkurang menjadi ¾ gelas. Saring, diamkan satu malam (embunkan), minum dengan madu tiga kali sehari sebanyak ½ gelas.
3. Untuk mengatasi haid nan tak teratur
Cuci higienis tiga kuntum bunga sepatu , giling halus. Tambahkan satu gelas air masak dan sedikit cuka meja, lalu saring. Minum 2 - 3 kali sehari sebanyak ½ gelas.
4. Untuk meredakan demam (untuk anak-anak)
Lumatkan daun bunga sepatu segar secukupnya dengan sedikit air. Luluri pada seluruh badan 2-3 kali sehari.
5. Untuk mengobati bisul ( abses )
Daun kembang bunga sepatu dicuci bersih, giling hingga halus sampai menjadi adonan seperti bubur. Bubuhkan di atas bisul, lalu balut.
6. Untuk mengobati batuk berlendir dan berdarah
Cuci 2 kuntum kembang bunga sepatu lalu remas-remas. Seduh remasan tersebut dalam 400 ml air panas. Tutup dan diamkan selama semalam. Keesokan harinya, saring air tersebut dan masukkan madu. Aduk rata lalu minum setiap pagi sebelum sarapan.
7. Untuk meredakan demam dampak malaria
Cuci higienis 50 gram daun bunga sepatu. Rebus bersama dengan ½ lembar daun pepaya dan 10 gram garam Inggris dalam ½ liter air hingga mendidih. Minum air rebusan tersebut selagi hangat.
8. Untuk mengobati gondongan ( parotitis )
Cuci 30 gram daun atau kembang hingga bersih. Rebus dalam 400 ml air hingga tersisa 200 ml. Saring air tersebut lalu minum 3 kali dalam sehari.
9. Untuk mengobati infeksi saluran kemih
Rebus 15 gram akar tanaman kembang bunga sepatu, 30 gram sambiloto, dan 25 gram meniran dalam 600 ml air hingga tersisa 300 ml. Saring air tersebut dan minum 2 kali sehari.
10. Untuk mengobati keputihan
rebus 15 gram bunga, 30 gram kulit delima segar, dan 15 gram jengger ayam dalam 500 ml air hingga tersisa 200 ml. Saring air tersebut dan minum 2 kali sehari.
11. Untuk mengatasi mimisan
Keringkan 30 kuntum kembang bunga sepatu. Rebus dalam 500 ml air hingga tersisa 200 ml. Saring air tersebut lalu minum 2 kali sehari.
12. Untuk mengobati radang selaput ikat mata ( conjunctivitas )
Cuci higienis 30 gram akar tanaman bunga sepatu. Rebus dalam 400 ml air hingga tersisa 200 ml. saring air tersebut lalu minum.
13. Untuk mengobati radang usus
Bersihkan 25 gram bunga sepatu bersama 50 gram sambiloto dalam 600 ml air hingga tersisa 300 ml. saring air tersebut lalu minum 2 kali sehari.
14. Untuk mengobati sariawan
Masukkan 30 gram daun kembang sepatu ke dalam 100 ml air mendidih. Diamkan selama 15 menit lalu minum air rebusannya setelah dingin.
15. Untuk mengobati tuberculosis
Cuci 3 kuntum bunga sepatu dan 30 gram krokot hingga bersih. Giling sampai halus kemudian seduh dalam 100 ml air panas. Saring air seduhan, tambahkan 1 sendok makan madu, dan minum 3 kali sehari.
Itulah beberapa cara pengolahan sederhana tanaman bunga sepatu buat mendapatkan manfaatnya. Meski memiliki banyak kandungan nan baik buat tubuh, perempuan nan tengah mengandung sangat tak dianjurkan buat mengonsumsi ramuan herbal dari tanaman ini.