Popularitas Kapal Bahari Saat Ini

Popularitas Kapal Bahari Saat Ini

Nenek moyangku seorang pelaut, dengan kapal bahari kokoh dan kapal bahari nan kuat menguasai bahari Nusantara. Indonesia merupakan negara maritim, negara bahari, lautanlah nan mempersatukan pulau-pulau nan tersebar sepanjang wilayah Nusantara. Kondisi geografis Indonesia nan diapit oleh dua samudera menjadikan Indonesia sebagai negara nan berjaya di lautan.

Sejak dahulu, nenek moyang kita menggunakan kapal laut sebagai alat transportasi nan mendukung kegiatan mereka, baik kegiatan ekonomi, politik maupun pertahanan dan keamanan. Sejarah juga mencatat bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan pelabuhan teramai di Asia Tenggara.

Kapal-kapal bahari nan mendarat di pelabuhan Indonesia sebagian besar ialah kapal bahari pedagang nan berasal dari Cina, India, Arab dan Eropa. Kapal bahari memang sudah menjadi alat ekspedisi dan penjelajahan dunia, bahkan Nicholas Copernicus menyebutkan bahwa bumi itu bulat berdasarkan pengalamannya menggunakan kapal bahari menjelajahi samudera.

Kapal bahari menjadi salah satu alat transportasi di Indonesia pada awalnya sebab suku-suku di Indonesia mendiami wilayah-wilayah nan dekat dengan sumber air seperti sungai-sungai besar. Hal ini dikarenakan air menjadi sumber kebutuhan nan dianggap sangat penting.

Kesadaran bahwa sungai bisa menjadi jalan transportasi, manusia pun mulai menciptakan alat buat mengarunginya. Berawal dari penciptaan bahtera kayu buat mengarungi sungai, manusia kemudian mengembangkannya menjadi kapal bahari buat mengarungi lautan luas.

Kondisi geologis Indonesia sangat membantu masyarakatnya mengembangkan global bahari. Bahkan hasil penelitian menyebutkan bahwa pelaut Indonesia sukses mengembangkan kapal-kapal bahari nan mampu menjelajahi lautan jauh sebelum Cheng Ho dan Columbus.

Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa pelaut Indonesia antara abad ke-5 dan ke-7 mendominasi pelayaran dagang di Asia Tenggara dengan kapal lautnya. Kemampuan teknologi kapal bahari Indonesia telah membawa para pelaut Indonesia menjelajah menuju Madagaskar dan Afrika pada abad ke-5 sebelum para pelaut Eropa.

Hingga kini, kapal bahari masih menjadi alat transportasi nan krusial bagi masyarakat Indonesia. Geliat bisnis pariwisata dan pengiriman barang-barang menggunakan jasa kapal bahari juga tak pernah lesu.



Menilik Peninggalan Sejarah Kapal Bahari Indonesia

Sejak beberapa dasa warsa nan lalu, para arkeolog sukses menggali sisa-sisa puing-puing kapal bahari wilayah barat Indonesia pada peninggalan masa lampau. Peninggalan tertua ialah sisa-sisa kapal bahari papan nan berada di barat daya Semenanjung Malaya nan melalui pengujian karbon diperkirakan berasal dari abad ke-3 sampai ke-5 Masehi.

Di Sumatera Selatan, dekat Palembang telah ditemukan puing-puing nan sangat jelas berasal dari badan kapal bahari nan besar dan kukuh dari abad ke-5 sampai 7 Masehi. Sumber-sumber dari penjelajah Cina menyebutkan kapal bahari tersebut terbuat dari papan bersilangan dari wilayah kepulauan Indonesia panjangnya setara dengan 162 kaki. Sayang bukti secara utuh tak bisa ditemukan.

Peninggalan tersebut menjadi menarik sebab teknologi pembuatan kapal bahari nan bentuk-bentuk papannya bersilangan, diikat dengan pelat sambung, dan teknik pasak tampak digunakan pada konstruksi kapal bahari Indonesia selama 1500 tahun berikutnya.

Di daerah Sambirejo, Sumatera Selatan, para arkeolog menemukan kemudi setengah lingkaran sepanjang 27 kaki dan masing-masing berukuran panjang 20 kaki, hampir sama dengan kemudi nan masih digunakan pada kapal bahari besar masa sekarang dan kemungkinan besar berasal dari paruh pertama Masehi.

Rekonstruksi dari beberapa serpihan kayu lainnya dari Sambirejo menghasilkan sebuah strake sepanjang 47 kaki dari kapal bahari nan diperkirakan memiliki bentuk sempit dan panjang 65 hingga 70 kaki.

Diperkirakan, sisa-sisa bagian tubuh kapal bahari ini serupa dengan kapal bahari nan diseimbangkan menggunakan cadik. Kapal bahari bercadik ini bisa melaju dengan cepat dan bisa menyelinap di antara pulau-pulau kecil sebab bentuknya nan ramping.

Sisa-sisa peninggalan kapal bahari nan lebih besar, seperti nan ditemukan di Palembang tampak berasal dari satu badan kapal bahari tanpa cadik, kemungkinan merupakan cikal bakal kapal bahari Jong nan terkenal dan merupakan kapal bahari barang nan masih banyak digunakan hingga awal abad ke-16. Meskipun nama kapal bahari jenis Jong mirip dengan nama dari Cina, tetapi kapal bahari jenis ini orisinil hasil rancangan bangsa Indonesia nan artinya lebih tua dari sejarah laut kapal bahari bangsa Cina.

Terdapat teknik nan luar biasa dalam pembuatan kapal bahari nan digunakan oleh pelaut Indonesia sejak zaman dahulu. Kapal bahari jenis Jong ini memiliki badan kapal dengan ketebalan empat hingga enam lapis kayu, selubung pelindung luar baru diletakkan di atas kayu-kayu tersebut ketika mulai lapuk.

Badan kapal setebal 6 sampai 8 inci tersebut membuat kapal bahari jenis Jong berat dan sempurna. Kapal bahari ini panjangnya 160 kaki dan memiliki beban 600 ton. Dibangun dari beberapa lapisan papan dan tak menggunakan besi sebagai penguat (ini menjadi karakteristik hasil karya orisinil rancangan pelaut Indonesia), papan-papan diikat satu sama lain dengan menggunakan serat pohon aren, dan dipasangi tiang-tiang dan layar-layar.

Keunggulan kapal bahari Indonesia terabadikan dalam relief nan terdapat di dinding-dinding stupa Candi Borobudur. Kapal bahari Indonesia mampu bertahan dari agresi meriam dan mampu mengarungi samudera dari Indonesia hingga Madagaskar dan Afrika sejak abad ke-5 Masehi.



Popularitas Kapal Bahari Saat Ini

Bepergian menggunakan kapal bahari memang memiliki sensasi tersendiri, terutama bagi mereka nan menyenangi udara bahari dan ayunan ombak. Perjalanan menggunakan kapal bahari mulai menjadi hal mewah ketika tercipta kapal bahari mewah seperti Titanic nan menawarkan rute perjalanan menarik serta fasilitas engkap. Tragedi nan menimpanya pun terus dikenang dan diambil pembelajaran nan paling berharga dalam global pelayaran.

Kapal bahari saat ini juga tak hanya menjadi alat transportasi umum, tetapi sebagai daya tarik wisata Indonesia sebagai negara dengan kekayaan bahari nan mengagumkan. Perusahaan biro-biro perjalanan wisata menawarkan paket-paket wisata menggunakan kapal laut, sebut saja wisata Pulau Komodo, Pulau Seribu, Pulau Natuna, Pulau Bali dan lain-lain.

Selain paket wisata tersebut, kapal bahari juga menjadi alat primer dan menarik buat memfasilitasi kegiatan memancing di laut, menyelam ( diving ), dan fish feeding (memberi makan ikan di dalam laut).

Peranan kapal bahari dalam menunjang kegiatan perjalanan dan pariwisata menjadikan popularitas kapal bahari di tengah masyarakat sangat baik. Saat hari-hari raya besar, kapal bahari pun masih menjadi pilihan alat transportasi oleh masyarakat buat merayakan hari-hari besar bersama keluarga di daerah loka tinggal.

Sayangnya dalam hal transportasi umum, kapal bahari Indonesia saat ini sering kali mengalami kecelakaan sebab kondisi fisik kapal bahari nan tak layak buat berlayar namun dipaksakan. Kondisi kapal bahari Indonesia perlu terus diperhatikan sebab dengan menggunakan kapal bahari kita bisa menjelajahi global dengan sensasi berada di atas lautan luas.

Selain popularitas kapal bahari sebagai alat transportasi dan wisata, kapal bahari juga berperan krusial dalam bidang pertahanan dan keamanan di Indonesia. Sebagai negara kelautan wilayah Indonesia dikelilingi oleh lautan, berbagai gangguan keamanan seperti pencurian ikan dan hasil bahari lainnya sering kali terjadi di perairan Indonesia. Oleh sebab itu, kapal bahari nan dimiliki oleh angkatan bahari Indonesia juga perlu memiliki kondisi nan baik dan memadai agar bisa menjaga kedaulatan bahari Indonesia.

Kejayaan nenek moyang kita sebagai penguasa lautan Nusantara sudah sepatutnya dijaga terutama warisan keahlian menggunakan kapal bahari buat menjelajahi dunia. Penjelajahan global menggunakan kapal bahari pernah dilakukan oleh kapal bahari nan diberi nama Dewa Ruci.

Kapal ini merupakan kapal bahari terbesar nan dimilki oleh TNI Angkatan Bahari Indonesia. Dengan menggunakan kapal laut ini, bendera Indonesia telah berkibar melawan badai mengarungi bahari global dan memberi kebanggaan kepada Indonesia.