Keluarga Basis Primer dalam Bernegara

Keluarga Basis Primer dalam Bernegara

Perjalanan panjang Obama nan menuju kursi kepresidenan Amerika tidak pernah luput dari pantauan segenap rakyat Indonesia. Mengapa? Rupanya pria nan begitu penuh karisma itu sempat menghabiskan masa kecilnya di tanah air, tepatnya di daerah Menteng Jakarta.

Keahliannya berorasi, penampilannya nan tegas namun hangat dan banyak tersenyum. Gayanya kepemimpinan nan penuh afeksi pada seluruh bangsa tanpa pandang bulu membuat semua orang menjadi takluk pada pesonanya.



Siapakah Barack Obama?

Barack Obama atau nan dipanggil ‘Barry’ pada masa kecilnya, lahir pada 4 Agustus 1961 di Honolulu. Ia ialah seorang pemuda berdarah campuran Kenya dan Amerika Serikat. Ibundanya ialah wanita kulit putih asal Kansas dan ayahnya ialah seorang pria kulit hitam nan beragama Islam dan berasal dari Kenya, salah satu negara Afrika.

Setelah ayah ibunya bercerai, ibunya menikah lagi dengan seorang pria nan berasal dari Indonesia. Disinilah Barry sempat bersekolah di kawasan Menteng – Jakarta dan tinggal di Indonesia selama sekitar tiga tahun. Ia kemudian dibesarkan oleh kakek neneknya di daerah Hawai.

Perpaduan berbagai latar-belakang budaya, suku dan ras nan menjadi asal muasal ia tumbuh dewasa menjadikan Barry seorang pria muda nan berpikiran terbuka dan bisa menerima berbagai pandangan serta mengolahnya menjadi kekuatan.



Kecerdasan Politik Obama

Obama mampu menjadi pemimpin nan tak tinggi hati dan merasa dirinya nan paling benar. Kemampuan Obama memimpin meliputi keahlian berpidato nan sangat piawai, keahlihan merangkul berbagai kalangan dan bangsa. Termasuk kaum moslem dan bangsa-bangsa Asia.

Posisinya sebagai presiden Amerika Perkumpulan tak menempatkan bangsa Amerika sebagai bangsa nan arogan, seperti gambaran sebelumnya nan pernah muncul di dunia. Tentang Obama sudah tak perlu diragukan lagi kecerdasan politik nan menjadi assetnya. Hal itu muncul sejak masa kampanye-nya nan berbunyi, WE CAN. Kita Bisa!



Keluarga Basis Primer dalam Bernegara

Tidak dipungkiri politisi manapun biasanya akan berusaha menjaga keutuhan keluarga dengan sebaik mungkin. Bagaimana mungkin seorang politisi mampu memimpin sebuah negara nan begitu besar dan kompleks jika mengayomi keluarga sendiri tidak mampu? Sejak masa awal kampanye, Obama begitu aktif mengikutsertakan istrinya nan cantik dan cerdas, Michelle Obama.

Warga global juga telah terbiasa menyaksikan kedua putri Obama tampil di depan publik, Malia dan Sasha. Keluarga pemegang peran krusial dalam perjalanan karir politik Obama, mereka ialah pendukung-pendukung primer Obama buat maju sebagai pemimpin dunia. Termasuk kakek-neneknya nan berada di Hawai dan juga nenek dari pihak ayah, nan berada di Kenya. Sekali lagi fakta-fakta nan muncul tentang Obama ialah decakan kagum dan acungan jempol.



Kecanggihan Teknologi dan Dukungan Orang Muda

Tidak dipungkiri usia Presiden Obama nisbi muda saat ia mulai menjabat sebagai presiden Amerika, walaupun bukan nan termuda. Tenyata dibalik kesuksesannya itu, ia juga banyak memanfaatkan para orang muda dengan keahlian di bidang teknologi, dengan berkampanye melalui berbagai blog dan jaringan internet.

Hal ini merupakan pukulan telak bagi rivalnya dalam kampanye presiden saat itu, nan memang tak terlalu banyak menggunakan kecanggihan teknologi. Salah satu website nan sempat populer dalam masa kampanye Obama dan disebar luaskan oleh kaum muda ialah www.mybarackobama.com .

Banyak hal tentang Obama sepertinya ialah dongeng fantasi nan tidak mungkin terjadi. Namun sebagai bangsa besar nan juga tengah menyongsong masa depan kita patut berdoa dan berharap agar suatu hari kelak kita juga bisa memiliki pemimpin nan cakap, berwibawa, tegas, cerdas dan penuh karisma seperti Barack ‘Barry’ Obama.



Secuil Kisah Tentang Obama

Terpilihnya Barrack Husein Obama II sebagai presiden kulit hitam pertama di Amerika Serikat, tentu membuat banyak orang menjadi ingin tahu lebih banyak tentang Obama.

Pria nan juga dipanggil dengan nama Barry ini memberi banyak kejutan buat teman-teman masa kecilnya di Indonesia. Yang pertama ialah saat mereka menyadari bahwa Barrack Hussein Obama, presiden Amerika Perkumpulan keturunan afrika-amerika itu ternyata ialah teman masa kecil mereka dulu.

Bahkan masyarakat nan tak punya interaksi dengan sejarah masa kecil Obama pun ikut menjadi penasaran. Rasa ingin tahu lebih banyak tentang Obama membuat para pebisnis pun tidak mau ketinggalan. Mereka menangkap peluang ini dengan menerbitkan majemuk judul buku tentang Obama.

Termasuk juga memproduksi kisah fiksi tentang masa kecil Obama di Indonesia lewat film layar lebar. Film ini direncanakan diputar bertepatan dengan kedatangan Obama ke Indonesia pada tanggal 9 sampai dengan 10 november 2010.



Hal Menarik Tentang Obama

Siapa sih nan tidak ingin tahu tentang Obama? Banyak hal nan menarik buat diketahui tentang figur satu ini. Termasuk tentang kisah masa kecilnya di Indonesia. Obama nan lahir di Hawai tepatnya Honolulu pada tanggal 4 Agustus 1961 ini, pindah ke Indonesia pada tahun 1967. Dia pindah dan menetap di Jakarta bersama ibunya Ann Dunham.

Ibu Obama ialah seorang antropolog nan menikah dengan pria Indonesia bernama Lolo Soetoro. Ini ialah pernikahan kedua Ann Dunham setelah pernikahan pertamanya dengan Barrack Husein Obama Sr. berakhir dengan perceraian.

Obama tinggal di sebuah daerah di Jakarta nan pernah merupakan kawasan elit di masa lalu, yaitu daerah Menteng. Obama nan saat itu masih bocah ikut bersekolah bersama anak-anak seusianya di SD Asisi Tebet. Obama bersekolah di sini selama tiga tahun.

Setelah itu Obama pindah ke sekolah dasar negeri Menteng satu atau disebut juga SD Besuki. Pada tahun 1971, Obama pindah ke Hawai. Di sana Obama kembali meneruskan sekolahnya hingga tamat SMA .

Saat itu Obama baru berusia sebelas tahun dan masih kelas lima SD. Dia tinggal bersama kakek dan neneknya nan merupakan orang tua dari Ann Dunham, ibu Obama. Sementara ibunya kembali ke Indonesia lagi setelah menetap di Hawai selama beberapa tahun.

Setelah tamat SMA, Obama meneruskan pendidikannya di sebuah Perguruan Tinggi bernama Occidental di Los Angeles. Sebelum akhirnya meneruskan masuk universitas.



Kejujuran Obama

Jarang ada orang nan sudah berhasil akan dengan jujur mengakui kesalahan masa lalunya. Namun Obama patut diacungi jempol sebab pengakuannya. Dia sangat menyesali kesalahan terbesar di masa lalunya. Saat sekolah di SMA dulu, dia pernah mencoba narkoba seperti ganja dan kokain serta minum minuman beralkohol.

Memang tak mudah menjalani kehidupan sebagai seorang anak dari perkawinan campuran. Hayati hanya dengan seorang ibu sebagai orang tua tunggal, lalu kemudian mendapatkan seorang ayah tiri. Hampir selalu berpindah-pindah loka tinggal, mengikuti ibunya nan seorang antropolog dan juga aktivis kemanusiaan.

Namun Obama sekarang sukses membuktikan bahwa sebagai manusia, orang dapat meninggalkan semua hal nan jelek demi meraih kesuksesan di dalam hidup.